STUDILMU Career Advice - 10 Hukum Pemasaran Media Sosial

10 Hukum Pemasaran Media Sosial


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 24, 2019

 
Media sosial bukan hanya platform yang bisa mempertemukan kita dengan teman-teman lama kita kembali, namun terima kasih kepada media sosial! Karena melalui media sosial, kita dapat memasarkan produk dan layanan kita secara luas sampai ke seluruh Indonesia. Dengan memanfaatkan kekuatan konten dan pemasaran media sosial, ini dapat membantu kita dalam meningkatkan jumlah pelanggan kita secara drastis. 
 
Namun, untuk memulainya tentu saja kita memerlukan pengalaman dan wawasan yang cukup, bukan? Karena, kalau kita sampai kurang bijak dalam menggunakan media sosial, bisa-bisa ini akan memberikan dampak buruk bagi bisnis kita. Dengan kata lain, sangatlah penting bagi kita untuk memahami dasar-dasar pemasaran dalam media sosial. Nah, berikut ini adalah 10 hukum pemasaran media sosial yang dapat membantu kita dalam membangun fondasi kuat untuk melayani pelanggan. 
 

1. Hukum Mendengarkan

Tentunya, tujuan utama kita adalah mendapatkan penjualan yang meningkat dan sukses dalam memasarkan produk-produk kita melalui konten yang diposting di media sosial. Agar kita bisa sukses dalam hal ini, kita perlu lebih banyak mendengarkan pelanggan dan sedikit berbicara. Tidak perlu menggembar-gemborkan produk secara berlebihan, jika kita tidak ingin mendengar keluh kesah dari para pelanggan, semuanya sama saja sia-sia. Pelanggan adalah raja. Jika tidak ada pelanggan, maka bisnis kita tidak akan berjalan. 
 
Cobalah untuk membaca tanggapan-tanggapan dari para pelanggan melalui konten online yang kita posting atau bergabung dengan diskusi mereka untuk mempelajari apa yang penting bagi mereka.
 

2. Hukum Fokus

Hukum pemasaran yang kedua adalah menjadi penjual atau pebisnis yang fokus terhadap produk andalan mereka. Kita tidak perlu menjual segala hal yang bisa kita jual. Dengan strategi media sosial dan pemasaran konten yang sangat terfokus, ini akan membantu kita dalam membangun merek yang kuat. Peluang keberhasilan kita untuk bersaing dengan penjual lainnya juga akan semakin tinggi loh. 
 
Sebagai contoh, kita adalah pebisnis yang fokus dalam produk obat sakit demam untuk anak-anak. Kita mencoba fokus pada produk ini, sehingga merek kita menjadi lebih terkenal dari produk-produk pesaing lainnya. Ketika konsumen ingin mencari obat sakit demam untuk anak, mereka akan langsung merujuk kepada produk kita. 
 

3. Hukum Kualitas

Dalam hukum pemasaran ini, kualitas dinilai jauh lebih penting daripada kuantitas. Maksudnya, kita lebih baik memiliki 1.000 koneksi online yang saling memberikan respon terkait produk kita, aktif dalam memberikan tanggapan, berbagi, dan berbicara tentang konten kita dengan audiens mereka sendiri, daripada memiliki 10.000 koneksi yang hilang begitu saja setelah terhubung dengan konten kita untuk pertama kalinya. Wah, kalau sudah seperti ini benar-benar terlihat bahwa mereka tidak tertarik dengan produk kita. Jadi, lebih baik sedikit jumlahnya, namun berkualitas tinggi. 
 

4. Hukum Kesabaran

Hasil besar yang didapatkan melalui proses satu malam saja, mungkin hanya ada di dalam cerita dongeng atau mitos belaka. Kenyataannya, semua hal pasti membutuhkan proses yang memakan waktu cukup lama. Sama halnya dengan keberhasilan media sosial dan pemasaran konten. Ini tidak akan terjadi dalam waktu semalam saja, mustahil! Jadi, kita perlu bersabar dalam melalui proses pemasaran di media sosial demi mendapatkan lebih banyak pelanggan yang setia dengan produk kita. 
 

5. Hukum Penggabungan

Hukum pemasaran media sosial yang kelima adalah penggabungan. Ini terjadi saat kita mempublikasikan konten penjualan yang luar biasa dan berkualitas. Ini dapat membuat audiens atau pengikut kita di media sosial untuk dapat membagikan konten kita kepada teman-teman mereka lainnya secara online. Misalnya, membagikannya lewat Twitter, Facebook, LinkedIn atau mungkin blog mereka sendiri. 
 
Apa dampaknya? Konten-konten yang sudah mereka bagikan ke berbagai media sosial itu akan masuk ke dalam mesin pencari Google, sehingga para pelanggan atau calon pelanggan kita akan lebih mudah untuk mencari produk kita dalam pencarian kata kunci. Dan, yap! jika kita sudah sampai ke titik ini, jumlah pelanggan kita akan semakin meningkat hingga ratusan atau ribuan pelanggan baru dari online. 
 

6. Hukum Pengaruh

Pasti rekan pembaca pernah mendengar istilah influencer media sosial kan? Mereka ini adalah orang-orang yang memiliki jumlah pengikut yang banyak di akun media sosialnya. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki pengaruh (influence) yang sangat kuat terhadap masyarakat, baik pada remaja sampai orang-orang dewasa. 
 
Pada hukum pemasaran ini, kita mungkin bisa meluangkan waktu untuk menemukan influencer yang memiliki keterikatan dengan bidang pasar yang sama dengan kita. Cobalah untuk terhubung dengan mereka dan menjalin hubungan kerja sama. 
 
Ini akan memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang banyak dan bermanfaat yang dapat kita bagikan melalui konten kita kepada para pengikut di media sosial. Tentunya, hal ini akan sangat membantu bisnis kita secara online

7. Hukum Nilai

Pemasaran yang kita lakukan secara online perlu dibungkus dengan ‘kemasan’ yang baik. Maksudnya, kita bukan hanya menghabiskan seluruh waktu untuk mempromosikan produk dan layanan di media sosial, namun kita juga perlu menambahkan nilai-nilai yang menarik pada percakapan kita dengan pelanggan di media sosial. Pada akhirnya, pelanggan yang tertarik dengan konten kita akan secara sukarela membagikannya dari mulut ke mulut kepada orang lain. 
 

8. Hukum Pengakuan

Pada hukum pengakuan ini, kita tidak boleh mengabaikan siapapun yang mencoba untuk menjangkau kita, baik secara langsung atau melalui online. Mereka mungkin adalah mitra, influencer atau pelanggan baru yang akan setia dengan produk kita. Jadi, jangan sesekali mengabaikan mereka ya. Karena di dalam bisnis, membangun hubungan yang baik adalah salah satu bagian terpenting dari kesuksesan pemasaran media sosial. 

9. Hukum Aksesibilitas

Hukum aksesibilitas juga sangat penting. Ini memungkinkan pelanggan untuk dapat berinteraksi dengan kita secara mudah. Sebagai contoh, jangan mempublikasikan konten kita di media sosial, lalu menghilang begitu saja. Sedangkan, saat para pelanggan ingin berinteraksi dengan kita secara online, kita sama sekali tidak merespon mereka. Nah kalau sudah seperti ini, pelanggan akan sangat mudah untuk beralih ke produk lain karena kecewa tidak bisa menjangkau kita dengan mudah. 
 

10. Hukum Timbal Balik

Hukum pemasaran media sosial ini juga tidak kalah pentingnya. Kita tidak dapat mengharapkan orang lain membagikan konten-konten yang kita miliki dan berbicara tentang produk kita, jika kita tidak melakukan hal yang sama untuk mereka. Dengan kata lain, sebagian dari waktu yang kita habiskan di media sosial harus dikeluarkan untuk berbagi dan membicarakan tentang konten-konten yang diterbitkan oleh orang lain juga.
 
Oke rekan-rekan Career Advice, itulah 10 hukum pemasaran media sosial yang sangat perlu untuk kita pahami. Hal ini bertujuan agar kita tetap berada di kaidah yang benar saat memasarkan produk atau layanan melalui media sosial. Selain itu, ini juga bertujuan agar pemasaran yang kita lakukan melalui media sosial dapat mencapai target dan berhasil. Yuk, kita mulai dari sekarang menggunakan 10 hukum di atas dalam pemasaran media sosial kita. Selamat mencoba ya, rekan-rekan pembaca. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini