Hukum Pemasaran di Era Digital
Berbicara tentang
hukum pemasaran atau marketing memang tidak bisa disamakan dari tahun ke tahun. Terlebih lagi, kita hidup di zaman yang penuh dengan perubahan yang datang silih berganti. Mau tidak mau, kita perlu menjadi pribadi yang siap dan sigap dalam menghadapi setiap perubahan tersebut. Era digital adalah zaman kehidupan yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi yang selalu maju ke depan, sehingga orang-orang yang terlibat di dalamnya harus berani untuk belajar dan beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Hukum pemasaran adalah serangkaian peraturan dasar yang menjadi panduan bagi para pengusaha atau pebisnis dalam
memasarkan produk dan layanan jasanya kepada konsumen. Biasanya, landasan hukum pemasaran ini juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Misalnya, faktor perkembangan teknologi. Selain itu, hukum pemasaran juga bisa disebut sebagai aturan dasar marketing yang bermanfaat bagi banyak orang.
Apa Saja Perubahan yang terjadi pada Hukum Pemasaran di Era Digital?
Secara tidak langsung, konsep pemasaran produk juga bergantung pada hukum pemasaran yang berlaku. Namun, konsep pemasaran bisa berubah-ubah mengikuti perkembangan teknologi apa yang sedang booming di
era digital saat ini. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang beberapa perubahan yang terjadi pada hukum pemasaran di era digital saat ini, dan kami harap artikel ini memberi pencerahan bagi rekan-rekan Career Advice dalam menerapkan rencana marketing untuk produk dan layanan jasa Anda.
1. Teknologi Menjadi Bagian dari Segala Hal yang Kita Lakukan.
Seperti yang tertera pada pengertian era digital, setiap perubahan yang terjadi menuntut semua orang untuk rela mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi agar tidak menjadi individu yang tertinggal. Makna lainnya, perkembangan teknologi di era digital sudah menjadi bagian penting dari setiap hal yang kita lakukan dalam kehidupan. Teknologi berubah menjadi e-v-e-r-y-t-h-i-n-g atau segala hal yang kita perlukan.
Coba deh bayangkan, sudah berapa banyak organisasi atau perusahaan yang berlomba-lomba mengalokasikan budget perusahaan hanya untuk perkembangan teknologi? Jawabannya mungkin hampir semua perusahaan melakukannya. Setiap perusahaan fokus untuk memasarkan produk atau layanan jasa mereka dengan menggunakan teknologi, yang mana metode ini memiliki keunggulan tersendiri untuk menarik perhatian para konsumen dengan lebih mudah.
Selain itu, cara kerja karyawan juga berubah secara drastis, semuanya terasa lebih cepat, ringan dan mudah. Misalnya, staf yang bekerja sebagai
customer service bisa
melayani keluh kesah pelanggan secara cepat dengan bantuan teknologi. Tidak peduli dalam bidang industri apapun kita bekerja, hampir segala hal dari A sampai Z bisa dilakukan dengan teknologi.
2. “Suara Manusia” Menjadi Bagian yang Populer dalam Bidang Pemasaran.
Perubahan kedua yang terjadi pada hukum pemasaran adalah sesuatu hal yang baru dan menjadi sangat populer di era digital sekarang ini. Kira-kira apa ya? Jawabannya adalah suara manusia. Semenjak tahun 2016, 20% pencarian seluler atau pengingat manusia sudah dilakukan dengan menggunakan suara loh, rekan-rekan.
Maknanya, sudah dari tiga tahun yang lalu, suara manusia menjadi bagian yang penting di dalam bidang pemasaran. Beberapa contoh perangkat yang mengandalkan suara manusia diantaranya adalah Google Home, Alexa, Apple Home, dan lain sebagainya. Banyak orang berbondong-bondong untuk membeli perangkat yang menangkap suara manusia ini.
Perkembangan ini akan terus diikuti oleh produsen gadget atau produsen teknologi lain yang sudah mulai beralih ke pengenalan suara dan meninggalkan konsep tradisional. Hmm, menarik juga ya?!
3. Chatbots Menjadi Artificial Intelligence yang Sering Digunakan.
Apa yang dimaksud dengan “Chatbots”? Chatbots adalah suatu program dari komputer yang memiliki keunggulan untuk berkomunikasi dengan para pengguna melalui pesan otomatis yang dikirimkan dari perangkat komputer tersebut. Artificial intelligence atau kecerdasan buatan telah banyak membantu para pengusaha, pebisnis dan pemimpin untuk menjalankan tugas pemasaran mereka.
Chatbots menjadi salah satu artificial intelligence (AI) yang sering digunakan dan menjadi semakin populer karena mudah untuk diakses dan cepat untuk diterima para pengguna. Dengan menggunakan chatbots, kita bisa menghemat budget untuk pemasaran dan customer service. Selain itu, karena respon yang diberikan chatbots bisa diberikan selama 24 jam, maka chatbots dapat membantu kita dalam meningkatkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Coba saja deh kita lihat di era digital sekarang ini, hampir semua situs web memiliki pop-up chatbots yang siap melayani pelanggan.
4. Personalisasi Menjadi Salah Satu Kewajiban di Bidang Pemasaran.
Personalisasi masih menjadi suatu kekuatan yang bisa membantu kita dalam mempertahankan pelanggan dan membuat mereka terus merasa terkoneksi dengan produk dan layanan jasa kita. Sudah banyak perusahaan maju yang berhasil menerapkan personalisasi untuk membantu bisnis mereka tetap berada di atas. Salah satunya adalah perusahaan di bidang industri musik yang terkenal di dunia, industri ini
melakukan pemasaran dengan menyediakan daftar lagu yang dipersonalisasi khusus untuk setiap pelanggannya. Dengan menggunakan paket premium yang mereka tawarkan, para pelanggannya bebas memilih lagu apa saja yang akan mereka masukkan ke dalam daftar lagu sehari-hari.
Faktanya, setiap perusahaan yang melakukan personalisasi pada kegiatan pemasarannya bisa menghasilkan 5-8 kali Return on Investment (ROI) loh, rekan-rekan. Artinya, personalisasi bisa membuat kita semakin untung, untung dan untung. Intinya, personalisasi membantu pemasaran atau marketing untuk meningkatkan penjualan sampai 10%.
5. Perubahan dari Data Kuantitatif yang Mengarah ke Pemasaran Kuantitatif.
Dahulu, bidang pemasaran hanya berpangku tangan pada data kuantitatif yang mereka miliki terhadap pelanggan. Namun, era digital telah mengubah data kuantitatif mengarah ke perkembangan pemasaran kuantitatif. Kita tidak akan lagi merasa kewalahan untuk mengelola data yang begitu banyak, karena sekarang kita sudah mengenal istilah Big Data. Dengan hadirnya Big Data dan Visualisasi Data, ini adalah tanda bahwa kita semakin dekat dengan era digital yang ada di kehidupan sekarang.
6. Bidang Pemasaran Berbondong-bondong untuk Fokus pada Keamanan Cyber.
Keamanan cyber terutama proteksi media sosial menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh bidang pemasaran untuk menjaga penjualan produk dan layanan jasa mereka. Mereka berbondong-bondong untuk mencegah dan menghindari kebocoran data para pelanggan, karena pelanggan hanya akan percaya pada industri yang dapat menjaga keamanan data privasi mereka.
7. Bidang Pemasaran Sangat Memerlukan Influencer Marketing untuk Menarik Perhatian Pelanggan.
Era digital juga membuat sebuah perubahan pada bidang pemasaran untuk berfokus pada kinerja para influencer yang akan membantu mereka dalam memasarkan produk atau layanan jasa kepada para pelanggan. Dalam era digital, peranan media sosial memiliki keutamaan yang sangat penting untuk membantu perusahaan dalam memperlihatkan nilai-nilai positif dari bisnis mereka, sehingga konsumen akan lebih mudah tertarik dengan produk dan layanan jasa mereka.
Menggunakan platform media sosial saja tidak akan cukup, kita perlu bantuan influencer marketing agar bisnis kita semakin hidup dan semakin berkembang melalui kata-kata persuasif yang mereka berikan. Terlebih lagi jika target pelanggan kita adalah generasi millennial. Generasi ini memiliki keterkaitan yang tinggi pada setiap produk atau layanan jasa yang dipromosikan oleh para influencer. Jadi, pertimbangkan baik-baik perubahan hukum pemasaran ini ya, rekan-rekan.
8. Profil Bisnis LinkedIn Kita bisa Menjadi Alat Pemasaran B2B (Business to Business).
Dewasa ini, bidang pemasaran tidak perlu pusing-pusing mencari celah untuk bisa berinteraksi langsung dengan para profesional dan perusahaan ternama. Mereka yang bekerja di bidang pemasaran hanya perlu “menghidupkan” profil bisnis LinkedIn mereka agar dilirik oleh para profesional. Dengan memiliki profil bisnis LinkedIn, kita akan memiliki kemudahan untuk menerapkan pemasaran dari bisnis ke bisnis atau B2B.
9. Bidang Pemasaran Menjadi Lebih Customer Oriented.
Perkembangan teknologi di era digital telah mengubah hukum pemasaran untuk lebih fokus dan memperhatikan para pelanggan. Sekarang ini, semua bidang pemasaran menjadi lebih customer oriented, dan hal ini menjadi lebih mudah untuk dilaksanakan. Mengapa? Karena mereka yang bekerja di bidang marketing (pemasaran) akan lebih mudah untuk memahami berbagai preferensi dan perilaku pelanggan melalui
kecerdasan buatan atau
artificial intelligence (AI).
10. Pelanggan Memiliki Harapan yang Lebih Besar terhadap Bidang Pemasaran.
“Teknologi telah memposisikan pelanggan di kursi pengemudi paling terdepan”. Ini menunjukkan bahwa pelanggan semakin menjadi orang-orang yang diprioritaskan dalam setiap bisnis dan bidang pemasaran, yang mana ini adalah hal yang positif. Pelanggan memiliki harapan yang begitu besar pada bidang pemasaran. Faktanya, hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% para pelanggan berharap bahwa setiap perusahaan dapat memahami kebutuhan dan harapan-harapan unik yang mereka miliki. Jadi, tantangan kita sekarang adalah “Bagaimana caranya agar bidang pemasaran menjadi lebih mengerti dan memahami para pelanggan secara lebih dalam, dengan jarang membuat mereka kecewa?” Nah, ini lah tugas terbesar kita sekarang!
Itulah 10 Hukum Pemasaran yang telah berubah semenjak perkembangan teknologi semakin merambah di kehidupan kita, terutama di era digital sekarang ini. Teknologi menjadi perubahan yang sangat menguntungkan bagi kita, jika kita tahu bagaimana cara beradaptasi dan mengontrolnya dengan baik. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.