STUDILMU Career Advice - 10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihilangkan di dalam Hidup

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihilangkan di dalam Hidup


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 27, 2019

 
Ternyata bukan hanya kebiasaan baik yang harus kita upayakan untuk menjadi rutinitas sehari-hari, namun kita juga perlu mengupayakan diri untuk menghapus beberapa kebiasaan buruk di dalam hidup yang mungkin sudah mengakar dari dulu. Hmm, kira-kira apa saja ya kebiasaan buruk yang perlu kita hilangkan dari kehidupan kita? Penasaran? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. Menggunakan ponsel, tablet, atau laptop saat tiduran di tempat tidur.

Ayo ngaku, siapa yang pernah melakukan hal ini? Saya yakin hampir semua dari kita pernah melakukan kebiasaan buruk ini. Sebelum beranjak tidur, memainkan gadget dan mengecek ponsel “kira-kira ada chat dari siapa ya?” atau cek akun media sosial kita dulu sebelum tertidur. 
 
Tahukah rekan-rekan pembaca, ternyata kebiasaan ini sangat bahaya loh! Ini merupakan masalah besar yang bahkan sering tidak disadari oleh kebanyakan orang. Nyatanya, kebiasaan ini dapat membahayakan kualitas tidur dan tingkat produktivitas kita. Cahaya biru yang terdapat di gadget kita bukan hanya dapat merusak kesehatan mata, namun juga memainkan peranan penting dalam suasana hati dan tingkat energi kita. 
 
Di pagi hari, sinar matahari mengandung konsentrasi tinggi dari cahaya biru ini. Nah, ketika mata kita terpapar langsung, cahaya biru dapat menghentikan produksi hormon melatonin yang merangsang tidur dan membuat kita merasa menjadi lebih was-was. Dan di sore hari, sinar matahari akan kehilangan cahaya biru, yang memungkinkan tubuh kita memproduksi melatonin dan mulai membuat kita mengantuk. Saat menjelang malam, otak kita ingin menjauh dari pantulan cahaya biru dan sangat sensitif terhadapnya.
 
Sedangkan, kebanyakan dari kita masih berkutat dengan ponsel, laptop, tablet dan gadget lainnya. Semakin dekat gelombang cahaya biru pada mata kita, maka pantulan cahaya ini akan semakin merusak produksi melatonin kita. Meskipun kita tetap bisa tidur, namun kualitas tidur yang kita miliki tidak akan sebaik kualitas tidur saat kita menjauhi gadget, minimalnya satu jam sebelum kita beranjak tidur.  
 

2. Terlalu sering mengecek media sosial.  

Kebiasaan buruk kedua yang sering kita lakukan adalah terlalu sering menghabiskan waktu untuk mengecek media sosial. Jujur, saya juga sering geram dengan diri saya sendiri karena sering sekali tergoda dengan media sosial dan lupa dengan situasi sekitar saya. Saya jadi menunda makan, saya bahkan menjadi tidak fokus dengan tugas kerja yang sedang saya kerjakan saat itu. 
 
Faktanya, kita perlu 15 menit untuk bisa kembali fokus dengan hal yang sempat kita tinggalkan. Terlalu sering membuang waktu dengan mengecek media sosial hanya akan menurunkan performa kerja dan tingkat produktivitas kita. Memang ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari bermain media sosial, namun kita juga perlu tegas ya dalam mengalokasikan waktu untuk berselancar di media sosial. 

3. Memeriksa ponsel saat kita sedang melakukan percakapan. 

Kebiasaan buruk ketiga ini bisa dikatakan sangat tidak sopan atau tidak menghargai orang lain yang sedang berbicara dengan kita. Komunikasi yang berjalan dengan baik adalah saat satu orang berbicara dan yang lainnya mendengarkan. Apabila yang satu berbicara dan yang lainnya asik mengecek ponsel, kira-kira pesan yang dibicarakan akan tersampaikan dengan baik tidak ya? Kalaupun bisa tetap tersampaikan, pasti orang tersebut tidak dapat mendengarkannya secara utuh. Selain itu, sikap seperti itu sama saja seperti tidak menghargai lawan bicaranya.
 

4. Terlalu sering mengecek notifikasi email. 

Kebiasaan buruk keempat ini hampir sama dengan poin ke-2, namun ini adalah kebiasaan negatif yang sering dilakukan oleh para karyawan di kantor. Mereka terlalu sering mengecek kotak masuk email, terlalu khawatir dengan selalu mengeceknya setiap waktu. 
 
Bahkan mereka membalas beberapa email yang tidak terlalu penting dengan jangka waktu yang sangat cepat. Fatalnya, mereka menganggap bahwa kebiasaan ini merupakan hal yang sangat produktif. Padahal, kenyataannya tidak. Tugas kerja kita akan semakin menumpuk dan tidak akan cepat terselesaikan. Jadi, berhentilah mengecek email terlalu sering. 
 

5. Mengatakan “ya” ketika harus mengatakan “tidak”. 

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan University of California, San Francisco menunjukkan bahwa semakin kita tidak bisa berkata “tidak” (menolak), maka akan semakin banyak kesulitan yang akan kita dapatkan. Mengatakan “tidak” memang merupakan salah satu tantangan tersendiri bagi kita. Ada berbagai pikiran yang ada di otak kita saat kita menolak sesuatu dari orang lain, terutama dalam konteks pekerjaan. Kita takut bahwa orang lain akan merasa kesal dengan kita atau marah, namun kenyataannya tidak selalu seperti itu. 
 
Kita adalah orang yang memiliki kendali besar dalam setiap hal yang ditawarkan. Jadi, mulai sekarang hindari kebiasaan selalu mengatakan “ya” disaat kita perlu mengatakan “tidak”. 
 

6. Memikirkan orang-orang negatif (toxic). 

Di dalam hidup, kita pasti akan bertemu dengan orang-orang yang bersikap negatif dan menyebalkan. Mereka ini biasanya disebut sebagai orang-orang toxic. Salah satu kebiasaan buruk yang perlu kita hindari di dalam hidup adalah memikirkan orang-orang negatif ini. Percaya deh, memikirkan atau memusingkan mereka hanya membuang-buang waktu saja. 
 
Ketika kita terpikirkan mereka, segeralah bersyukur atas kehadiran orang-orang yang sangat berarti di dalam hidup kita, jadi kita tidak akan memikirkan orang-orang toxic itu lagi. Ada banyak orang di luar sana yang pantas mendapatkan perhatian kita, dan mereka adalah orang-orang terbaik yang perlu selalu kita jaga. 
 

7. Multitasking selama rapat berlangsung. 

Kebiasaan buruk yang ketujuh, yang perlu kita hilangkan adalah multitasking. Multitasking dapat menurunkan kadar konsentrasi kita akan suatu hal, ini akan menyebabkan kita melakukan banyak kesalahan. Kesalahan fatal lainnya adalah kita melakukan multitasking selama rapat berlangsung. 
 
Misalnya, kita mendengarkan presentasi rekan kerja kita di dalam rapat sambil membalas email klien dan juga sambil membalas chat kerabat terdekat kita melalui whatsapp di ponsel. Seharusnya, kita tidak pernah memberikan setengah dari perhatian kita kepada orang lain, terutama saat rapat sedang berlangsung. Multitasking yang dilakukan selama rapat hanya akan menyakiti orang lain dan menciptakan kesan bahwa hal lain jauh lebih penting daripada mereka yang sedang berbicara kepada kita. 

8. Berhentilah bergosip. 

Orang-orang yang suka bergosip akan mendapatkan kesenangan dari membicarakan kesedihan atau kemalangan orang lain. Namun, sebenarnya kesenangan yang mereka dapatkan hanyalah bersifat sementara, dan tidak akan memberi perubahan apapun terhadap hidup mereka. Ini termasuk kebiasaan buruk yang perlu kita hilangkan di dalam hidup. Mungkin ini akan terasa sulit di awal, tapi perlahan-lahan kita pasti bisa melakukannya. 
 
“Orang-orang dengan pikiran yang luar biasa akan mendiskusikan ide, orang biasa akan mendiskusikan peristiwa dan orang-orang yang berpikiran kecil akan membahas orang lain” - Eleanor Roosevelt
 

9. Menunda-nunda pekerjaan. 

Seringkali kita tergoda untuk menunda-nunda pekerjaan dengan alasan kita belum menemukan ide yang cemerlang untuk mengeksekusi pekerjaan kita. Sayangnya, ide itu perlu dikembangkan, bukan ditunggu. Bagaimana kalau ide yang kita harapkan tidak kunjung datang? Berarti kita tidak akan mulai pekerjaan kita dengan segera dong?
 
Kita perlu menghindari kebiasaan buruk dalam menunda-nunda pekerjaan yang kita miliki. Mereka tidak akan terselesaikan tanpa tindakan penyelesaian yang kita lakukan.
 

10. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 

Meskipun kebiasaan buruk ini berada di urutan paling terakhir, namun ini merupakan kebiasaan buruk yang paling, paling dan paling perlu untuk kita hilangkan. Mengapa? Karena sikap membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain sudah menjadi suatu kebiasaan yang dimiliki oleh banyak orang. Mereka selalu merasa kecil dibandingkan orang lain, padahal setiap orang memiliki keistimewaan dan kelebihannya masing-masing. Jadi, tidak perlu merasa rendah diri lagi ya, rekan-rekan Career Advice.
 
Nah dari 10 kebiasaan buruk di atas, sudah berapa poin yang rekan-rekan pembaca hilangkan? Yuk, sama-sama kita berusaha menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk di atas, sehingga hidup kita menjadi lebih bermakna. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini