STUDILMU Career Advice - 10 Sikap Negatif yang Dapat Mengganggu Kenyamanan Lingkungan Kerja

10 Sikap Negatif yang Dapat Mengganggu Kenyamanan Lingkungan Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 24, 2019

Lingkungan kerja yang harmonis dapat membuat setiap orang merasa nyaman untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Tidak ada orang yang dapat bekerja dengan baik jika berada dalam lingkungan kerja yang negatif
 
Lingkungan kerja yang positif tercipta dari sikap positif yang ditunjukkan oleh setiap orang dalam organisasi. Apa yang terjadi jika kita menunjukkan sikap negatif? Tentu saja itu dapat merusak kenyamanan lingkungan kerja, sehingga setiap orang merasa terganggu dan mungkin saja membenci kita. 
 
Kita perlu mengetahui sikap negatif apa saja yang dapat merusak kenyamanan lingkungan kerja, bahkan membuat kita menjadi seseorang yang tidak disukai. Dengan begitu, kita dapat selalu menjaga dan menampilkan sikap yang positif. Nah, sikap negatif apa sajakah yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja? Berikut adalah 10 sikap negatif yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja. 
 

1. Berbicara di telepon dengan suara yang kencang.

Percayalah bahwa rekan kerja tidak memiliki ketertarikan untuk mendengarkan pembicaraan telepon yang kita lakukan. Pembicaraan tersebut bukanlah hal yang menarik bagi rekan kerja. Apalagi, jika kita melakukan percakapan telepon dengan suara yang kencang. Sikap tersebut hanya akan mengganggu ketenangan dan kenyamanan lingkungan kerja. Rekan kerja juga dapat membenci kita jika terus-menerus melakukan hal ini. Nah, bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu berbicara kencang di saat menelpon seseorang? Yuk, kita mulai ubah sikap negatif ini. Pastikan bahwa kita menggunakan volume suara yang pelan dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Dengan begitu, setiap orang tetap dapat fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan. 
 

2. Menyebutkan bantuan yang diberikan rekan kerja.

Ketika bos mengucapkan selamat atas pekerjaan hebat yang dihasilkan, kita tidak perlu menyebutkan bahwa ada banyak bantuan yang didapatkan dari rekan lain. Ini bukanlah hal yang penting untuk disampaikan. Biarkanlah bos mengetahui bahwa itu adalah hasil kerja kita sendiri. Mengapa? Karena, jika menyebutkan bantuan yang diberikan oleh rekan kerja, rekan kerja akan merasa keberatan untuk memberikan kita bantuan di lain waktu. 
 

3. Ke kantor dalam keadaan sakit.

Jika sedang mengalami flu atau penyakit bervirus lainnya, rekan kerja tidak akan merasa nyaman dengan situasi ini. Tidak ada rekan kerja yang ingin tertular penyakit tersebut. Jadi, jika sakit, beristirahatlah sampai kita benar-benar sembuh. Dengan begitu, setiap orang akan merasa nyaman dan tidak perlu merasa takut tertular penyakit.
 

4. Bercerita tentang segala hal.

Bercerita memang baik karena dapat saling berbagi pikiran dengan orang lain, tetapi kita tidak harus menceritakan semua hal kepada rekan kerja. Mereka mungkin tidak merasa tertarik dan malas untuk menanggapi cerita tersebut. Jadi, pikirkan ulang hal yang ingin dibagikan dengan rekan kerja. Bicarakanlah hal-hal yang dapat meningkatkan kinerja dan memberikan dampak besar bagi karier bersama. Selebihnya, saya rasa itu bukanlah hal yang perlu dibicarakan. 

5. Membicarakan hal yang berkaitan dengan agama dan politik.

Agama dan politik adalah dua topik yang sensitif. Setiap orang memiliki pemahaman dan keyakinannya masing-masing. Pastikan bahwa kita tidak membahas kedua hal ini di tempat kerja ya, rekan pembaca. 
 
Nantinya, kita hanya menciptakan perdebatan yang tak kunjung henti dan merusak hubungan baik yang dimiliki. Sungguh ini hanya akan merugikan kedua belah pihak. Kita maupun rekan kerja tidak lagi akan merasa nyaman untuk saling berinteraksi.
 

6. Menyampaikan lelucon yang kotor.

Setiap orang pasti suka dengan lelucon. Ini dapat mencairkan suasana yang menegangkan, tetapi kita harus berhati-hati dalam menyampaikan lelucon tersebut. Jangan sampai kita mengatakan lelucon yang kotor yang menyinggung ke arah seksualitas.
 

7. Mengirimkan spam kepada rekan kerja.

Meneruskan ribuan email yang berisi spam kepada rekan kerja, bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Mereka akan menganggap email tersebut sebagai hal yang tidak penting. Mereka bisa saja dengan cepat menghapus spam tersebut, tetapi kita meninggalkan rasa kesal di hati mereka. Jadi, jika memiliki keinginan untuk meneruskan email, lelucon, puisi, berita atau informasi apapun, sebaiknya kita menahan diri untuk tidak melakukannya.
 

8. Mengunyah permen karet dengan volume yang kencang.

Mengunyah permen karet dengan volume yang kencang tidak akan pernah membuat rekan kerja berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang nikmat. Malahan, mereka akan merasa jijik lho, rekan pembaca. Jadi, pastikan bahwa kita tidak melakukan itu ya. 

9. Tidak menyelesaikan beban pekerjaan sendiri.

Setiap kita memiliki beban pekerjaan masing-masing, dengan porsi yang sama. Jika tidak mampu menyelesaikan beban pribadi, ini akan dapat menyusahkan rekan kerja, terutama rekan kerja yang berada dalam satu tim dengan kita. Rekan kerja juga memiliki bebannya sendiri, sehingga dapat dipastikan tidak akan ada yang bersedia menyelesaikan beban kerja tersebut dengan senang hati. Kita harus memastikan bahwa kita bertanggung jawab penuh dengan beban yang dimiliki.
 

10. Merendahkan rekan kerja. 

Kita mungkin berpikir bahwa dengan merendahkan rekan kerja dapat terlihat sebagai orang yang hebat, tetapi dengan sikap negatif inilah tidak akan pernah membuat kita terlihat sebagai orang yang hebat. Ini malah membuat rekan kerja lainnya membenci dan tidak ingin bergaul dengan kita.
 
Nah, itulah 10 sikap negatif yang dapat mengganggu kenyamanan lingkungan kerja. Pastikan bahwa kita tidak melakukan 10 sikap negatif ini agar mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan yang dapat menunjang kesuksesan setiap orang di dalamnya, termasuk kita.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini