STUDILMU Career Advice - 10 Taktik Negosiasi seperti Seorang Pemimpin

10 Taktik Negosiasi seperti Seorang Pemimpin


by STUDiLMU Editor
Posted on May 09, 2019

 
Kira-kira ada berapa banyak peluang di dalam hidup yang telah terlewatkan begitu saja? kira-kira ada berapa banyak hubungan yang gagal menuju kesepakatan yang pernah terjadi di dalam hidup Anda? Sepanjang penelitian saya selama bekerja, kedua hal tersebut bisa terjadi karena ada satu pihak yang tidak memiliki keterampilan dalam bernegosiasi, sehingga tidak tercapainya kesepakatan dan begitu banyak peluang emas yang terlewatkan begitu saja. 
 
Sayangnya, negosiasi merupakan salah satu keterampilan yang jarang tersentuh dan diasah oleh banyak orang. Padahal, setiap hari kita perlu melakukannya karena negosiasi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Pada artikel kali ini, saya merangkum 10 taktik negosiasi yang bisa kita terapkan layaknya seorang pemimpin yang sedang bernegosiasi dengan para calon mitra bisnisnya. 
 
10 taktik ini kami tulis bertujuan agar rekan-rekan Career Advice dapat membuat keputusan yang memberikan kemenangan bagi pihak rekan pembaca dan pihak lain, sehingga tercipta keadaan win-win (kedua belah pihak saling merasa untung). 
 

Taktik Pertama: Memiliki Hubungan Pribadi yang Baik dengan Mitra Bisnis. 

Taktik yang paling utama dan perlu dilakukan adalah membina hubungan yang baik kepada calon mitra bisnis kita (target negosiasi). Koneksi yang baik antar manusia adalah faktor yang sangat penting dalam bernegosiasi. Coba bayangkan jika kita datang kepada seseorang dengan perangai yang kurang baik, pastinya orang tersebut akan merasa tidak nyaman dengan kehadiran kita. Apabila pihak lain merasa tidak nyaman, lalu bagaimana bisa kita bernegosiasi dengan mereka?
 
Dalam membangun hubungan yang baik dengan calon mitra bisnis, hindari kondisi seperti perang dengan mereka. Rekan pembaca datang kepada mereka untuk bernegosiasi, bukan untuk berkelahi, apalagi berperang. 
 
Untuk menjalani taktik pertama ini, kita bisa memulainya dengan pola pikir yang baik dengan mengesampingkan ide bernegosiasi sebagai kontes atau kompetisi antara dua belah pihak. Tidak! Ini bukan kontes atau persaingan apapun, namun ini adalah proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Bahkan para pemimpin atau bos sudah memulai persiapan dengan membina hubungan yang baik kepada calon mitra bisnis mereka, jauh sebelum rencana kerjasama dimulai. 
 

Taktik Kedua: Ketahui dengan Siapa Kita sedang Berurusan.

Seperti pepatah yang mengatakan “Tak kenal, maka tak sayang”, sama halnya dengan negosiasi, kita perlu saling mengenal dengan calon mitra bisnis kita. Beberapa kali saya menerima cerita dari teman-teman dekat saya yang bekerja di perusahaan lain, saya menyimpulkan bahwa kesepakatan sering tidak terjadi karena kedua belah pihak tidak saling mengenal satu sama lain. 
 
Untuk membuat kesepakatan, kita harus tahu apa yang diinginkan pihak lain. Agar kita bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh calon mitra bisnis, kita perlu mengenal latar belakang, kebutuhan dan motivasi mereka dengan sangat baik. 
 
Kesalahan umum yang sering terjadi di dalam proses negosiasi adalah kita sering menganggap calon mitra bisnis kita memiliki pandangan, motivasi, latar belakang dan kebutuhan yang sama seperti kita, padahal nyatanya belum tentu sama. Apabila kita tidak mau mencoba untuk mengerti mereka, maka mereka juga akan melakukan hal yang sama seperti kita. Hasilnya? kesepakatan tidak akan terwujud. 
 
Para pemimpin akan mencoba untuk mencari tahu informasi-informasi penting dari calon mitra bisnis mereka, sehingga proses negosiasi akan berjalan lebih mudah karena kedua belah pihak merasa sudah saling mengenal dengan baik.
 

Taktik Ketiga: Berani untuk Meminta Lebih Banyak Item untuk Dinegosiasikan. 

Taktik ketiga dalam bernegosiasi seperti seorang pemimpin adalah meminta lebih banyak hal atau barang untuk dinegosiasikan. Jangan sampai mengurangi barang atau poin yang ingin kita negosiasikan, hanya karena kita takut calon mitra kita marah atau kesal. Hilangkan perasaan ‘tidak enak’ saat kita sedang bernegosiasi. Misalnya, rekan pembaca ingin membuat banner untuk program kantor, maka rekan pembaca bisa bernegosiasi dengan karyawan percetakan untuk mendapatkan bonus seperti sticker untuk acara kantor Anda. Jadi, jangan takut untuk meminta lebih ya! Karena ada kemungkinan kita bisa mendapatkan semua yang kita minta dari pihak lain. 
 

Taktik Keempat: Memberikan Informasi Sebanyak Mungkin.

Taktik negosiasi keempat ini bertujuan untuk menciptakan kepercayaan antara pihak kita dengan calon mitra bisnis. Logikanya, bagaimana bisa membuat kesepakatan dengan calon mitra bisnis kita, jika kedua belah pihak saling tidak memberikan informasi. 
 
Bagikan informasi sebanyak mungkin kepada calon mitra bisnis kita, tentunya bukan informasi yang berkaitan dengan rahasia perusahaan kita ya. Jangan sampai membuat calon mitra kita menjadi curiga atau merasa waspada, sehingga mereka tidak mau bekerjasama dengan kita. 
 
Dalam bernegosiasi, para pemimpin akan memberikan informasi mereka sebanyak mungkin dengan sangat bijaksana, sehingga mereka bisa mendapatkan kepercayaan dari calon mitra mereka. 
 

Taktik Kelima: Integrasikan Sebanyak mungkin Hal Tak Berwujud (Intangible).

Apa itu ‘intangible’? Ini adalah hal-hal yang penting bagi pihak lain yang dapat kita berikan dengan mudah dan tidak akan membuat kita menjadi rugi. Bernegosiasi dengan menyatukan berbagai hal intangible untuk calon mitra bisnis tidak akan merugikan apapun dan siapapun, yang ada hanya akan melancarkan proses negosiasi. 
 
Sebagai contoh, rekan pembaca sedang bernegosiasi untuk melakukan kerjasama dengan Perusahaan A. Perusahaan rekan pembaca menawarkan kampanye di media sosial untuk mempromosikan produk dari Perusahaan A. Dan, promosi media sosial ini sama sekali tidak merugikan perusahaan Anda, karena pengikut yang ada di media sosial Anda sangatlah banyak, sehingga rekan pembaca dan tim tidak perlu mengeluarkan biaya dan usaha lebih untuk mempromosikan produk mereka.  
 

Taktik Keenam: Ingatlah Hidup ini Tidak Selalu Berhubungan dengan Uang. 

Uang memang sangat diperlukan dalam hidup, tetapi hidup ini bukan hanya tentang uang. Para pemimpin atau pebisnis memang akan berusaha untuk mengejar laba atau untung sebanyak-banyaknya, namun mereka sangat sadar bahwa negosiasi yang dilakukan bukan semata-mata karena uang, namun lebih kepada koneksi dan hubungan kerjasama yang baik dengan para mitra bisnis mereka. 
 
Dalam hidup, kita perlu untuk lebih menghargai waktu, pengalaman dan kualitas hidup. Sisanya? Uang akan mengikuti kita dengan sendirinya. Jadi dalam taktik keenam ini, kita perlu menyadari bahwa negosiasi bukan hanya untuk mencari uang, namun juga untuk hubungan baik, koneksi dan pengalaman hidup. 
 

Taktik Ketujuh: Usahakan untuk Mendapat Kata “Yes” Sebanyak Mungkin.

Kata “yes” atau persetujuan dari calon mitra bisnis sangatlah penting. Semua kata “yes” yang kita terima berawal dari proses negosiasi kita sebelumnya seperti, membangun hubungan yang baik, mengenal calon mitra dengan sebaik mungkin, memberikan informasi yang mereka perlukan, dan lain sebagainya. Apabila kita sudah ‘mendapatkan hati’ dari calon mitra bisnis, maka kita akan mendapatkan persetujuan atau kesepakatan sebanyak mungkin. 

Taktik Kedelapan: Jangan Gunakan Tenggat Waktu (Deadline).

Pada taktik kedelapan ini, kami tidak menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk menggunakan tenggat waktu dalam bernegosiasi. Mengapa? Karena tenggat waktu hanya akan membuat negosiasi seperti sebuah transaksi, bukan kerjasama yang saling menguntungkan. 

Taktik Kesembilan: Jangan Menyerah dalam Bernegosiasi.

Apabila semua taktik sudah dijalankan, namun proses negosiasi masih belum berhasil, jangan menyerah! Coba pikirkan kembali apakah semua taktik negosiasi yang dilakukan sudah benar? Atau masih ada yang keliru dengan penerapannya? 
Para pemimpin tidak akan pernah merasa putus asa atau menyerah dalam bernegosiasi, jadi semangat ya!

Taktik Kesepuluh: Jangan Takut untuk Berpikir Besar!

Apabila kesepakatan sudah tercapai dan proses negosiasi sudah berjalan dengan sangat baik, maka jangan sampai berhenti disitu saja ya. Coba pikirkan hal lain apa yang bisa kita wujudkan dari negosiasi yang sudah berhasil ini? jangan takut untuk berpikir besar ya, rekan-rekan Career Advice. 
 
Pada akhirnya, negosiasi memerlukan proses yang ulet, sabar, tenang namun tetap ramah. Jadi, selamat mencoba 10 taktik di atas ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse