STUDILMU Career Advice - 11 Frasa yang Tidak Dikatakan oleh Orang Pintar

11 Frasa yang Tidak Dikatakan oleh Orang Pintar


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 03, 2019

Dalam berkomunikasi, orang-orang pintar selalu memiliki cara yang baik ketika berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Kecerdasan mereka dalam memilih kata-kata yang ‘layak’ dan ‘tidak layak’ untuk diucapkan telah menjadikan mereka menjadi seorang yang pintar dalam berkomunikasi. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan 11 frasa yang tidak akan pernah diucapkan oleh orang-orang pintar. 
 
Agar kita dapat menjadi seorang yang pintar dalam berkomunikasi, kita perlu belajar untuk menghindari 11 frasa ini, terutama di lingkungan kerja. Frasa-frasa ini bukan hanya memberi kesan bahwa kita tidak profesional, tapi ini dapat merusak kesan baik kita di kantor. Ugh, jangan sampai ya! Kira-kira, apa saja ya frasa-frasa yang harus dihindari? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 
 

1. “Itu Tidak Adil”

Frasa pertama yang perlu dihindari adalah “itu tidak adil!” ketika rekan pembaca merasa diperlakukan tidak adil oleh rekan kerja, mitra bisnis atau mungkin bos Anda sendiri. Ganti frasa ini dengan kalimat yang lebih baik dan diplomatis. Misalnya, “Saya memperhatikan bahwa Andi mendapatkan proyek yang sangat bagus. Bolehkah saya tahu apa alasannya mengapa Andi lebih cocok untuk mendapatkan proyek itu? Mungkin ini bisa menjadi bahan pelajaran saya juga ke depannya”, daripada berkata “Mengapa Bapak memberikan proyek besar itu kepada Andi, bukan kepada saya? itu tidak adil!”. 
 

2. “Ini adalah Cara yang Selalu Digunakan kok!”

Kehidupan di era digital selalu menawarkan perubahan dari waktu ke waktu, bahkan perubahan yang datang bisa terjadi dengan sangat cepat. Akankah sangat menjengkelkan ketika seorang manajer mengevaluasi pekerjaan karyawannya yang sudah tidak relevan lagi, lalu karyawannya dengan enteng mengatakan “tapi bos, ini adalah cara yang selalu digunakan sebelumnya”. Ketahuilah bahwa frasa ini hanya akan memberikan kesan “pemalas” bagi orang yang mengucapkannya. Seakan-akan kita tidak ingin mencari cara lain untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, yang mungkin lebih relevan dari cara sebelumnya. 
 

3. “Tidak Masalah” atau “Tidak Apa-apa”

Pernah tidak mendengar seseorang menjawab “oke, tidak masalah” atau “iya, tidak apa-apa” ketika seseorang meminta orang tersebut untuk melakukan sesuatu dan orang yang bersangkutan membalas ucapan terima kasih yang disampaikan dengan dua frasa tersebut. Saya yakin kita semua pernah mendengarnya, atau mungkin kita pernah mengucapkannya. 
 
Nyatanya, orang-orang yang pintar dalam berkomunikasi akan menjauhi frasa ini loh. Frasa ini dapat menimbulkan kesan bahwa kita terpaksa dalam melakukannya. Coba ganti frasa ini dengan ucapan “Iya sama-sama, dengan senang hati saya melakukannya”. Terdengar lebih sopan, bukan? 
 

4. “Ini mungkin Ide yang Konyol” atau “Saya akan Mengajukan Pertanyaan yang Sedikit Bodoh” 

Ketika rekan pembaca ingin mengajukan sebuah pertanyaan atau mengutarakan sebuah ide di dalam rapat penting, kami sangat menyarankan rekan pembaca untuk menjauhi kedua frasa ini. Meskipun rekan pembaca tidak terlalu yakin dengan ide dan pertanyaan yang akan disampaikan, namun jangan sampai kita merendahkan atau meragukan kredibilitas diri kita sendiri. 
 
Dengan kata lain, jangan menjadi kritikus terburuk bagi diri sendiri. Apabila kita kurang percaya diri dengan ide dan pertanyaan yang ingin diajukan, cukup katakan “(sampaikan ide atau pertanyaan), sejauh ini itulah ide / pertanyaan yang saya miliki sekarang. Tetapi, saya akan mencari tahu hal ini lebih lanjut”. 
 

5. “Ini Tidak akan Memakan Waktu yang Lama”

Ketika seseorang mengatakan frasa ini, terutama di lingkungan kerja, ini hanya akan memberikan kesan bahwa kita terlalu tergesa-gesa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Frasa ini juga akan menimbulkan harapan palsu bagi mereka yang menunggu hasil dari pekerjaan kita. Kita bisa mengatakan bahwa “ini tidak akan memakan waktu yang lama”, jika dalam waktu 60 detik kita bisa menyelesaikannya. Namun, jika kenyataannya akan diselesaikan dalam waktu yang cukup lama, maka tidak perlu bersikap berpura-pura sopan dengan menggunakan frasa ini. 
 

6. “Saya akan Mencobanya”

Frasa ini sangat sering diucapkan oleh banyak orang, terutama diucapkan oleh para karyawan ketika diberi suatu tugas kerja dari manajer atau atasannya. Frasa “saya akan mencoba” dapat memberikan kesan bahwa kita tidak akan berusaha semaksimal mungkin, seperti yang diharapkan oleh sang pemberi tugas. 

7. “Dia seorang Pemalas!”, “Dia tidak Kompeten!” atau “Dia tidak Profesional!” 

Jangan sesekali mengucapkan salah satu dari tiga frasa di atas. Ini hanya akan menimbulkan kesan yang tidak baik bagi diri kita sendiri. Kita tidak perlu merendahkan orang lain, rekan kerja atau anggota tim kita dengan frasa-frasa negatif seperti di atas. Tanpa harus mengucapkan frasa-frasa negatif tersebut, orang lain akan menyadari kualitas diri dari orang yang membuat kita kesal, tanpa harus diucapkan oleh kita. 
 

8. “Itu Tidak ada dalam Deskripsi Pekerjaan Saya” atau “Itu bukan termasuk Tugas Kerja Saya!”

Ini merupakan frasa yang sangat sarkastik, bahkan beberapa orang menganggapnya sebagai frasa yang tidak bermoral dan tidak pantas untuk diucapkan. Frasa ini menimbulkan kesan bahwa orang tersebut tidak ingin berusaha memberikan kinerja yang lebih atau bekerja di luar apa yang menjadi kewajibannya. Sah-sah saja jika kita ingin memprotes suatu hal yang tidak tertera di deskripsi pekerjaan kita sejak awal, namun kita bisa menggunakan frasa lain yang terdengar lebih profesional. Lagipun, dalam bekerja kita perlu melakukannya dengan penuh semangat, bukan?
 

9. “Itu bukan Salah Saya!”

Frasa kesembilan ini sangat terdengar tidak profesional karena kita seperti orang yang tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. Sekecil apapun kesalahan yang kita perbuat, mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut adalah jalan yang terbaik. 
 

10. “Saya Tidak Bisa”

“Saya tidak bisa melakukan pekerjaan ini”, “saya tidak bisa menerima proyek ini” frasa ini membuat orang-orang di sekitar kita ikut meremehkan kemampuan dan keahlian yang kita miliki. Mengapa? Karena frasa tersebut membuat kita membatasi kemampuan diri sendiri, dengan cara menolak suatu pekerjaan tanpa mencobanya terlebih dahulu. Sungguh, ini frasa yang sangat tidak profesional sehingga perlu untuk kita hindari, terutama di lingkungan kerja.
  

11. “Aku Benci Pekerjaan Ini” 

Frasa terakhir ini juga tidak akan pernah diucapkan oleh orang-orang pintar. Meskipun ada 100 alasan bagi mereka untuk membenci pekerjaan yang dimiliki, namun selalu ada 1000 cara agar mereka tetap bisa bersyukur atas pekerjaan mereka.
 
Tidak semua orang bisa memiliki pekerjaan, karena pekerjaan adalah anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri dan dijaga dengan baik. Caranya dengan bekerja setulus hati dan bekerja keras untuk mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan, serta berguna bagi banyak orang. 
 
Itulah 11 frasa yang selalu dihindari oleh orang-orang pintar, terutama mereka yang sangat pintar dalam berkomunikasi. Kami juga sangat menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk menjauhi frasa-frasa di atas, demi kemajuan karier dan menjadi lebih profesional seperti yang rekan pembaca harapkan. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini