STUDILMU Career Advice - 11 Tips Presentasi Agar Lebih Impresif

11 Tips Presentasi Agar Lebih Impresif


by Susanti Yahya
Posted on Aug 17, 2018

Banyak industri pada saat ini mengkhususkan pelatihan kemampuan presentasi. Dan banyak orang yang berpendapat bahwa pelatihan yang baik akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam kemampuan berpresentasi.
 
Tapi, jika Anda memiliki agenda presentasi hari ini, tentunya hal ini tidak akan membantu. Ada banyak hal-hal kecil yang harus Anda perhatikan untuk menampilkan presentasi yang sangat berkesan. 
 

1. Hafalkan Kata Pembuka Anda.

Anda akan merasa lebih percaya diri dan dapat melakukan kontak mata dengan pendengar Anda secara langsung. Selain itu, hal ini akan memberikan kesan bahwa Anda sangat paham dengan topik yang akan dibawakan dengan persiapan yang sangat matang. 
 

2. Berikan Kontak Mata Secara Berkala.

Jangan berhenti menatap para hadirin setelah Anda selesai mengecek kembali catatan Anda. Buatlah sebuah peringatan kecil untuk Anda, agar selalu melihat dan mengikutsertakan para hadirin untuk masuk kedalam pembahasan presentasi Anda. 
 

3. Buat kata-kata yang singkat pada tampilan presentasi Anda.

Apakah tampilan presentasi Anda penuh dengan kata-kata? Jika iya, luangkan waktu 20 menit untuk mengganti kalimat-kalimat tersebut dengan grafik, info grafik dan gambar yang telah Anda siapkan. Dan ingat peraturan ini: jika Anda dapat mengatakannya maka, Anda tidak perlu melihatnya kembali. Jika Anda telah menjelaskan suatu bahasan pada presentasi maka, Anda tidak perlu menulis pembahasan itu kembali pada tampilan presentasi Anda, karena ini akan mengalihkan perhatian para hadirin dari konten yang Anda sampaikan.
 

4. Gunakan Catatan Presentasi yang Terpisah.

Jika tampilan presentasi Anda tidak lagi mencakup setiap kata yang ingin Anda sampaikan maka, itu pertanda baik – Anda hanya menginginkan kata-kata tersebut menjadi referensi Anda saja. Tulis kata-kata tersebut pada catatan yang berbeda. 
 
Jika Anda memilih untuk menampilkan tampilan yang terpisah, pastikan Anda membuat peringatan kecil tentang kapan Anda harus beralih ke tampilan selanjutnya.  (Saya pernah melihat seorang pembicara yang tetap menampilkan tampilan presentasi yang sama selama setengah perjalanan presentasinya karena dia lupa untuk mengganti tampilan ke halaman berikutnya: Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi pada Anda).

5. Sertakan Teriakan kecil kepada Para Hadirin Anda.

Apakah seseorang membantu Anda untuk membuat grafik, memberikan Anda saran tentang strategi yang luar biasa, atau membuka pandangan Anda tentang presentasi yang ingin Anda tampilkan? Ucapkan terima kasih kepada mereka secara terbuka! hal ini akan membuat semua orang merasa terpana dan orang-orang akan memberi kesan bahwa Anda adalah seseorang yang dermawan dan percaya diri dengan kemampuan Anda. Hal ini juga dapat menjadi penyambung hubungan antara Anda dan para hadirin, seakan-akan Anda memang benar-benar berbicara dengan mereka. 
 

6. Lemparkan Pertanyaan Retoris Kepada Para Pendengar.

Pertanyaan (walaupun pertanyaan tersebut tidak perlu untuk dijawab) adalah cara yang sangat baik untuk mengikutsertakan para pendengar yang mungkin sudah tidak fokus, dengan mengecek ponsel mereka atau berpikir makanan apa yang ingin disantap untuk makan malam nanti. Para pendengar akan kembali fokus pada presentasi Anda jika mereka berpikir, mereka perlu menanggapi pertanyaan yang Anda lemparkan. Anda tidak perlu meminta mereka untuk mengangkat tangan dan berpikir, cukup lemparkan pertanyaan tersebut dan tunggu sebentar sebelum Anda melanjutkan presentasi Anda kembali; hal ini pasti akan membuat mereka semakin tertarik. 
 

7.  Berdiri dengan Dua Kaki.

Orang-orang terkadang sering mengayunkan kakinya dari kaki ke kaki, bergoyang ke depan dan belakang, atau mondar-mandir saat mereka berbicara. Gerakan berulang yang tidak perlu dilakukan sebagai bentuk pengalihan dari apa yang Anda katakan. 
 
Saya sedang tidak membicarakan tentang orang yang secara alami dan merasa nyaman untuk berjalan mondar-mandir di atas panggung atau di depan kelas. Saya berbicara tentang kegelisahan yang dapat terjadi saat Anda merasa khawatir akan sesuatu. Hal ini akan jauh lebih baik jika Anda menempatkan kaki Anda sebelum Anda mulai untuk berbicara dan tetap berdiri di tempat yang sama sampai presentasi Anda benar-benar selesai. 

8.  Putuskan Gerakan Apa yang Ingin Anda Lakukan dengan Tangan Anda.

Saya merasa sangat bersalah karena menggerakkan tangan dengan liar saat Saya berbicara! Jadi, 
Saya mencoba untuk memikirkan dan memutuskan apa yang akan Saya lakukan dengan tangan Saya sebelum memulai presentasi di depan para hadirin. 
 
Dan jangan pernah menunjuk langsung ke para hadirin, karena hal tersebut terlihat seperti ancaman. Jika Anda pernah melihat seorang politikus berbicara maka, dia akan menyentuh jari telunjuk mereka ke ibu jari mereka. Hal ini memiliki dampak yang sama dengan menunjuk tanpa tampil agresif.
 

9. Satu kali Praktek Sudah Cukup.

Berlatih untuk membawakan presentasi Anda akan membuat Anda semakin percaya diri dengan apa yang ingin Anda katakan dan membuat pembawaan Anda akan lebih santai. Hal ini juga dapat membantu untuk menyelesaikan masalah yang perlu diselesaikan dengan singkat. Tentunya, Anda tidak mungkin mengirim pesan elektronik / email kepada CEO Anda tanpa membaca ulang kembali, jadi jangan memulai presentasi di depan rekan-rekan atau klien Anda tanpa membaca ulang konten yang ingin Anda jelaskan. 
 
Dan ingat, melakukan segala sesuatu yang lebih bukan berarti lebih baik. Jika Anda mempraktekkannya dengan frekuensi yang berlebihan, Anda akan terlihat seperti robot. Melakukannya hanya satu kali telah membantu pembawaan Anda terlihat lebih alami. 
 

10. Pikirkan dua kali tentang kata penutup yang akan Anda bawakan

Apakah presentasi Anda menjadi semakin redup atau memiliki kalimat penutup yang kuat? Banyak orang merasa lelah untuk mempersiapkan kalimat penutup presentasi mereka dan tidak menyadari bahwa mereka tiba-tiba berhenti. Tetapi, Anda menginginkan untuk memiliki kalimat penutup yang sampai kapanpun orang akan selalu mengingatnya. 
 
Apakah Anda ingin untuk melemparkan pertanyaan kepada para hadirin agar mereka mengingatnya nanti? Apakah Anda ingin menyimpulkan bahwa apa yang telah Anda katakan sangatlah penting? Pikirkan beberapa rencana yang ingin Anda lakukan sebagai penutup presentasi Anda. 
 

11. Ulangi Kembali

Jika Anda tidak begitu yakin tentang bagaimana mengakhiri presentasi Anda, pilihan yang hampir setiap waktu berhasil adalah mengingatkan kembali para hadirin tentang bagaimana Anda telah memulainya dan apa saja yang telah Anda katakan. Coba pertimbangkan contoh ini: “Saya memulai dengan mengatakan bahwa jika kita dapat meningkatkan pengguna ke 100,000 dengan pendapatan kita pada tahun 2017 akan bertambah menjadi 30%. Saya telah menunjukkan Anda sebuah rencana tentang bagaimana cara kita mencapai hal tersebut, sekarang kita hanya perlu menerapkannya.”
 
Anda tidak akan selalu memiliki waktu untuk Anda habiskan pada setiap presentasi. Namun, hal-hal kecil seperti mengulas kembali rencana presentasi Anda secara cepat, menyertakan teriakan kecil kepada pendengar Anda, dan memberikan kalimat penutup yang terbaik akan menciptakan presentasi yang luar biasa yang akan membuat orang-orang mengingatnya dengan alasan yang tepat. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini