STUDILMU Career Advice - 12 Bahasa Tubuh Yang Dihindari Pada Wawancara Kerja

12 Bahasa Tubuh Yang Dihindari Pada Wawancara Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 18, 2019

 
Para pencari kerja pasti tahu bahwa mereka akan mendiskusikan beberapa hal dengan cara tertentu saat wawancara. Mereka harus menguasai cara menanggapi yang tepat. Komunikasi ini bukan hanya terdiri dari ucapan saja, tetapi juga tentang komunikasi nonverbal.
 
Para pelamar harus menyadari cara mereka berbicara tentang diri sendiri dan juga hal yang disampaikan baik secara tindakan, penampilan dan juga bahasa tubuh. Pada artikel ini kita akan membahas bahasa tubuh yang harus dihindari saat Anda melakukan wawancara kerja.

1. Menggoyangkan sesuatu

Jangan menggoyangkan pulpen Anda dengan cepat dan terhentak. Ini menunjukkan bahwa Anda gugup dan takut. Perekrut mencari orang yang percaya diri dan mampu menunjukkan kesadaran diri juga kontrol diri. Jika Anda gugup, tarik napas, lihatlah mata perekrut dan tersenyumlah. Tidak salah jika Anda merasa sedikit gugup, namun ingat, jangan panik. Tidak ada seorang perekrut yang ingin mempekerjakan seseorang yang mudah panik.
 

2. Berbicara dengan tangan

Ketika Anda merasa gugup dan tertekan, Anda cenderung menyampaikan ucapan Anda dengan gerakan tangan yang luas. Gerakan tangan merupakan bagian dari penampilan yang baik dalam sebuah wawancara, tetapi jangan sampai Anda menggerakkan tangan saat membicarakan hal-hal penting, dan jangan terlalu banyak. Gerakan tangan yang terlalu banyak justru tidak menandakan bahwa Anda percaya diri dan kompeten. Ini justru menandakan Anda sedang gugup dan gelisah. 

3. Mengecilkan diri sendiri

Ketika merasa tertekan, Anda merasa ingin menghilang saja. Ini akan tampak pada bahasa tubuh yang Anda berikan. Anda membungkuk ataupun menyilangkan tangan dan kaki. Pastikan bahwa Anda tetap menjaga bahasa tubuh dengan tangan dan kaki yang terbuka, serta jangan membungkuk. Dengan begini, Anda menunjukkan bahwa Anda memiliki kepercayaan diri yang baik dan menunjukkan bahwa Anda merasa rileks.
 

4. Kontak mata yang berlangsung lama atau mengalihkan kontak mata terlalu cepat

Menjalin kontak mata memang bukanlah sebuah hal yang mudah. Tetapi, Anda dapat mengatur kontak mata untuk bertatapan langsung dengan perekrut ataupun tidak. Jika Anda mengalihkan tatapan dengan cepat, ini menunjukkan bahwa Anda sangat gugup. 
 
Cobalah untuk membangun kontak mata yang lembut, yang tidak terlalu cepat. Lalu jawablah pertanyaan yang diajukan dengan tatapan yang terbuka dan percaya diri, sama seperti ketika Anda bercerita dengan seorang teman kuliah. 
 

5. Jeda menjawab pertanyaan yang terlalu lama

Saat Anda ingin mengambil waktu dalam menjawab pertanyaan dengan gagasan yang hebat dan orisinil, berhati-hatilah. Jangan sampai Anda terlihat bingung. Memikirkan jawaban yang akan Anda sampaikan dan memiliki keraguan merupakan hal yang memiliki perbedaan yang tipis. Kekuatan jeda yang Anda buat merupakan sebuah aset yang berarti dalam sebuah wawancara. Pastikan Anda tidak terlalu mengambil jeda yang terlalu lama karena ini menandakan Anda tidak siap dengan wawancara yang diikuti.
 

6. Terganggu oleh layar atau benda lain dalam ruangan

Dalam wawancara, segala sesuatu dapat terlihat sebagai hal yang mengganggu, seperti melihat jam tangan, melihat ponsel, atau bahkan menatap sebuah benda dalam ruangan. Ini menandakan bahwa Anda tidak memberikan perhatian penuh kepada perekrut. Tetaplah fokus dan miliki kontak mata dengan perekrut. Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan merespon dengan baik.
 
7. Datang terlambat
Jika Anda datang terlambat saat wawancara, Anda menunjukkan ketidaksopanan. Pastikan Anda tiba 10 menit lebih awal. Ini menandakan bahwa Anda menghargai waktu. Ketepatan waktu menunjukkan rasa hormat yang lebih dari sekedar sebuah pertanyaan. Jadi, jangan sampai Anda datang terlambat ya, rekan pembaca.
 

8. Tidak mencerminkan sikap pewawancara

Cerminkan setiap perilaku atau suara yang Anda perhatikan dari pewawancara, misalnya saat ia tersenyum, tersenyumlah. Perhatikan juga nada bicara dan volume suara yang dibuat. Neuron pada otak bertanggung jawab untuk mengenali ekspresi wajah dan membaca bahasa tubuh agar kita juga mencerminkan apa yang kita lihat. Dengan begini, Anda mampu membangun ikatan dengan perekrut.
 

9. Menunjukkan ketidakteraturan

Kesan pertama merupakan hal yang sangat penting. Pastikan Anda meletakkan ponsel di dalam saku atau tas, dan pastikan ponsel Anda dalam keadaan mati. Kertas yang tersisa pada lamaran Anda menggambarkan bahwa Anda adalah seorang yang tidak rapi. Pakailah pakaian yang rapi dan sopan. Jika Anda melamar di sebuah perusahaan hukum, jangan kenakan celana yang ketat. Jika Anda melamar di sebuah program pelatihan anak-anak, jangan kenakan setelan jas.
 

10. Jabat tangan yang buruk

Cara Anda berjabat tangan juga merupakan hal yang penting. Hindari menjabat dengan terlalu kencang atau membalikkan telapak tangan sehingga tangan lawan Anda berada di posisi bawah. Hindari juga jabatan tangan yang hanya menggunakan jari. Jabatlah tangan pewawancara dengan telapak tangan yang penuh, bersih dan kering.
 

11. Tidak memberikan senyuman

Senyum adalah segalanya. Itu menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang memiliki keramahan, kehangatan, energi dan antusiasme. Bahkan saat ketika di telpon, berdiri dan tersenyumlah saat Anda berbicara. Sebuah senyuman akan mengubah sikap Anda dan menunjukkan kepribadian Anda melalui nada suara. Saat ini, wawancara melalui video seringkali dilakukan. Jadi latihlah diri Anda untuk berbicara di depan komputer Anda dan tersenyumlah. 
 

12. Terlalu memikirkan bahasa tubuh

Berhentilah terlalu memikirkan bahasa tubuh Anda. Jika Anda mempraktikkannya terlalu berlebihan, Anda tidak akan terlihat alami. Ambilah napas dalam-dalam dan fokuslah dengan pewawancara yang ada dihadapan Anda. Jadilah seorang yang memiliki rasa ingin tahu, terlihat alami dan menyenangkan.
 
Itulah 12 bahasa tubuh yang dapat Anda lakukan saat wawancara kerja. Jangan sampai Anda melewatkan peluang besar hanya karena sebuah sikap sepele yang membuat penilaian bahwa Anda bukanlah orang yang tepat. Tetapi, jangan sampai terlalu berlebihan juga. Pastikan Anda melakukannya dengan cara yang alami. Selamat mencoba rekan-rekan dan semoga sukses. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini