STUDILMU Career Advice - 15 Cara Mengatur Uang Pensiun Dini

15 Cara Mengatur Uang Pensiun Dini


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 05, 2019

 
Saya pernah berpikir bahwa saya ingin mengambil keputusan untuk pensiun dini. Berjalan-jalan ke benua Eropa bersama istri dan anak-anak, menikmati hari tua yang menyenangkan tanpa harus bermacet-macetan dengan hiruk pikuk kota Jakarta. Ah, pasti itu sangat menyenangkan sekali, bukan? 
 
Apakah rekan-rekan Career Advice juga pernah berpikir hal yang sama seperti saya? Banyak karyawan yang sangat menyukai ide tentang pensiun dini ini. Sayangnya, mewujudkan kebahagiaan saat mengambil keputusan pensiun dini, tidaklah semudah yang kita bayangkan. Ini memerlukan perencanaan keuangan yang cermat dan matang. Nah, jika pembaca Career Advice benar-benar ingin mengambil keputusan pensiun dini, maka artikel ini dapat menjadi panduan rekan-rekan pembaca dalam mengatur keuangan dengan baik. Berikut adalah 15 cara praktis dalam mempersiapkan diri menuju pensiun dini dan kemandirian finansial.

1. Tulis Rencana Kita, Yuk!

Ada begitu banyak ide yang kita pikirkan di dalam otak. Namun, alangkah lebih baik jika kita mencatatnya. Saat kita mencatat rencana yang ingin kita lakukan, ini bukan hanya menceritakan perencanaan kita ke dalam alam bawah sadar, namun juga menjadikannya motivasi untuk menjalani hari-hari dengan baik. 
 
Tanpa sebuah rencana yang nyata, semua ide-ide cemerlang hanya akan menjadi sebuah mimpi yang mengharapkan keberuntungan atau kehokian. 
 
Mulai sekarang, rekan-rekan Career Advice harus menetapkan bahwa, “saya ingin menjadi seorang pensiun dini yang bahagia. Menikmati hari tua saya tanpa meminta uang kepada orang lain dan tanpa menyusahkan orang-orang di sekitar saya”.  Contoh perencanaan keuangan, pada bulan Juni 2019, tabungan masa tua saya harus mencapai 20 juta rupiah. 
 
Kita harus ingat bahwa kesuksesan finansial adalah sebuah pilihan. Setiap keputusan keuangan yang kita buat setiap hari akan menentukan apakah kita akan lebih dekat atau lebih jauh dari tujuan finansial yang kita inginkan. 

2. Belajar untuk ‘Melek Finansial’

Dari semua rencana dan ide cemerlang yang kita miliki. Ini akan menjadi omong kosong jika kita mengambil sebuah tindakan tanpa teori atau ilmu pengetahuan yang mendasari tindakan tersebut, bukan?
 
Sebelum kita melangkah maju mewujudkan segala perencanaan kita, hal yang harus kita lakukan adalah melek finansial. Ada beberapa istilah-istilah perekonomian yang perlu kita pelajari seperti, inflasi yaitu suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, ROI (Return on Investment) yang mana artinya adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, dan lain sebagainya. Kita tidak perlu menjadi sarjana ekonomi atau bisnis, tapi setidaknya ‘melek’ atau paham tentang ilmu finansial, sehingga akan semakin mudah dalam mengatur perencanaan keuangan. 
 

3. Jangan Konsumtif dan Hindari Berpura-pura Kaya

Di zaman serba canggih seperti sekarang ini, ada berjuta-juta orang yang terlihat kaya, namun sebenarnya mereka sama sekali bukan orang yang kaya raya. Mereka hanyalah orang-orang yang konsumtif, membeli barang-barang mewah dan mahal dengan mengandalkan kartu kredit mereka, sehingga saat mereka memakainya di depan umum, orang lain akan melabelkan diri mereka sebagai orang kaya. 
 
Menjadi kaya adalah tujuan jangka panjang, sesuatu yang terwujud hanya pada tahap kehidupan selanjutnya. Ini jelas menyiratkan bahwa kita harus meninggalkan kemewahan hari ini jika kita benar-benar ingin mewujudkan kesuksesan finansial dalam jangka panjang.
 
Bersikap konsumtif tidak akan pernah membuat kita menjadi kaya. Kita harus bijak dalam mengeluarkan setiap koin dan lembaran rupiah dari dompet kita. 

4. Jadikan Uang Kita Susah untuk Diambil 

Jangan simpan uang kita pada tempat yang mudah untuk diambil. Sebagai contoh, hindari mengambil uang tunai yang berlebihan di ATM dan menyimpannya di dompet. Untuk beberapa orang, hal ini sangatlah bahaya. Uang itu seperti air, dapat mengalir begitu saja. Tanpa kendali yang baik, kita akan sulit mengontrol keuangan yang ada. 
 
Coba deh investasikan uang kita dalam bentuk penyimpanan yang sulit untuk dicairkan. Sebagai contoh, buat deposito di bank atau beli emas batangan yang bisa kita simpan. Sehingga, saat kita membutuhkan uang, kita akan berpikir lebih untuk mencairkannya, “Hmm, kayaknya sayang deh kalau emasnya dijual, tahan dulu deh beli tas barunya”. 
 

5. Mulai Menabung dari Hari Ini, Yuk!

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, menjadi kaya adalah tujuan jangka panjang. Jadi, jika kita ingin memiliki kehidupan masa tua yang bahagia, jangan tunda untuk menabung sedini mungkin. 
 
Kita bisa mulai menabung dari nominal yang kecil sampai yang lumayan besar. Masih ingat kan ungkapan yang sering kita dengar saat masih kecil, “sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit”. Tidak apa menabung sedikit demi sedikit, asalkan konsisten, dan hasilnya akan kita nikmati di masa depan nanti. 
 

6. Jangan Lupa Tulis Setiap Pengeluaran

Hal ini sering dianggap sepele oleh banyak orang. Apalagi saat kita harus menulis setiap pengeluaran kecil yang hanya sekitar seribu sampai sepuluh ribu. Misalnya, Rp 2000 untuk uang parker motor saat beli kue, tidak Anda cantumkan. Coba bayangkan kalau rekan pembaca beberapa kali pergi ke toko kue dan tidak menulisnya ke dalam anggaran pengeluaran. Hmm, ini akan menimbulkan sebuah kebingungan di akhir bulan. Jadi, akankah lebih baik jika kita menulis setiap pengeluaran kecil maupun besar agar kita juga dapat belajar, apa saja pengeluaran yang masih bisa di ‘rem’ dan yang tidak. 
 

7. Miliki Sumber Pendapatan Pasif

Harga barang semakin lama semakin mahal. Bukan hanya itu, biaya pendidikan dan kesehatan juga semakin menjulang tinggi. Ini menuntut kita untuk memiliki sumber pendapatan lainnya, karena penghasilan yang didapat dari bekerja di kantor mungkin sudah tidak dapat menutupi segala kebutuhan yang ada. 
 
Solusinya adalah memiliki sumber pendapatan pasif. Tidak apa punya mobil mewah seperti Ferrari, Lamborghini,dll. Coba sewakan mobil tersebut menjadi mobil pengantin atau untuk pameran yang berbayar. Tidak apa punya apartemen yang mewah dan bagus, tapi sewakan apartemen tersebut, pasang iklan di situs seperti AirBnB. Punya tanah berlebih? Buat bangunan untuk kontrakan, ini akan jauh lebih bermanfaat untuk finansial kita. 
 

8. Merencanakan Risiko yang Akan Didapatkan

“Semakin tinggi risiko, maka akan semakin tinggi pengembaliannya”. Namun, ini bukan berarti bahwa kita harus berlomba-lomba mencari peluang investasi yang berisiko tinggi, tanpa pemikiran yang matang. 
 
Berdasarkan kesehatan finansial, risiko yang dapat diambil oleh setiap orang akan berbeda-beda. Oleh karena itu, kita perlu mengevaluasi kesehatan keuangan dan kemampuan kita dalam menanggung kerugian. Ini akan memberikan kita gambaran yang jelas tentang risiko yang mampu untuk kita ambil dalam jangka panjang.
 

9. Jangan Mengotak-atik Jaminan Sosial

Jika pembaca Career Advice memiliki asuransi atau jaminan sosial. Kami menyarankan rekan pembaca untuk tidak mengotak-atiknya, sesulit apapun kondisinya. Tidak peduli seberapa besar atau pentingnya kebutuhan kita, menyentuh jaminan sosial harus selalu menjadi pilihan terakhir.
 
Idealnya, jaminan sosial digunakan setelah masa pensiun. Semakin lama kita menunggu untuk mengklaim jaminan sosial, maka semakin baik untuk masa pensiun kita nanti.
 

10. Jaga Kesehatan 

Sehat itu mahal. Yap, ungkapan ini sangat benar. Coba kita lihat, ada berapa banyak mobil mewah yang mondar-mandir masuk ke Rumah Sakit karena pemiliknya mengidap penyakit yang lama, sampai bertahun-tahun. 
 
Ini bukan hanya menyakitkan, namun juga dapat menguras tabungan yang sudah kita simpan selama bertahun-tahun. Jadi, yuk sama-sama kita jaga kesehatan mulai dari sekarang, agar memiliki tubuh yang senantiasa sehat. 
 

11. Merencanakan Pajak dengan Sebaik Mungkin 

Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita perlu menjalankan salah satu kewajiban kita yaitu, membayar pajak. Perencanaan pajak juga akan menjadi relevan setelah pensiun, itulah mengapa kita harus berhati-hati dalam membuat perencanaan investasi, karena semua investasi yang kita miliki juga akan dikenakan pajak.
 

13. Beli Mobil Bekas Bukanlah Ide yang Buruk

Faktanya, mobil biasanya kehilangan sekitar 20-30% dari nilai (tergantung pada merek dan model) dalam beberapa tahun pertama karena depresiasi. Kami menyarankan pembaca Career Advice untuk membeli mobil bekas saja (tentunya, dengan mesin mobil yang masih bagus). Ini sama sekali bukan ide yang buruk. Bahkan, ini merupakan keputusan yang bijak karena mobil bekas pasti sudah terkena penyusutan.
 
Jika kita berencana untuk pensiun dini, lebih baik untuk berinvestasi dalam membangun aset daripada membeli liabilitas.

14. Terapkan Aturan 5%

Langkah ini memberitahu kita untuk mengkategorikan 3 pengeluaran paling teratas setiap tahunnya dan kurangi pengeluaran tersebut sebesar 5%. 
 
Caranya, pertama-tama buat 3 kategori pengeluaran teratas, kemudian uraikan pengeluaran dalam kategori tersebut. Ini akan menunjukkan area perbaikan dimana uang dapat disimpan. 
 
Misalnya, jika pengeluaran bulanan kita untuk makan di luar cukup besar dan masuk ke dalam daftar tersebut, maka cobalah mencari tahu alasan untuk tidak keluar. Mungkin dengan membawa bekal makan siang ke kantor, atau membuat aturan ketat untuk makan di luar rumah hanya 2 kali dalam sebulan.
 

15. Coba Lihat Perkembangannya

Setelah mencoba cara-cara di atas, coba lihat perkembangan yang sudah kita lakukan. Bagaimana kemajuan tabungan, kemajuan investasi dan kemajuan usaha-usaha lainnya yang telah berjalan. Sudah seberapa dekat kita dengan kematangan finansial yang kita inginkan sebagai bekal pensiun dini nantinya. Jika masih ada beberapa hal yang belum berjalan sesuai rencana, yuk segera kita ambil tindakan korektif yang tepat. 
 
Ok rekan-rekan Career Advice, itu dia 15 cara pintar dalam mengatur keuangan kita sehingga kita dapat memiliki kehidupan masa tua yang bahagia. Jika rekan pembaca benar-benar ingin melakukan pensiun dini, jangan tunda untuk menerapkan langkah-langkah di atas, ya. Tetap semangat pembaca Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini