STUDILMU Career Advice - 15 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Sangat Penting

15 Kebiasaan Mengatur Keuangan yang Sangat Penting


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 24, 2019

 
“Uang itu seperti air yang mengalir, cepat banget habisnya!” seorang wanita muda, kira-kira berumur 28 tahun mengatakan hal tersebut di tengah-tengah keheningan restoran saat saya sedang menyantap makan siang. Hmm, ini menarik sih! Memang benar bahwa kebanyakan orang merasa mengatur keuangan adalah kebiasaan yang susah-susah gampang. Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan 15 kebiasaan dalam mengatur keuangan yang perlu rekan-rekan Career Advice lakukan mulai dari sekarang. 
 

1. Menetapkan Tujuan Finansial Utama.

Layaknya kehidupan yang kita jalani setiap hari, tujuan bukan hanya diperlukan untuk kehidupan, namun juga aspek-aspek kecil di dalamnya, terutama keuangan. Dengan memiliki tujuan finansial utama, kita akan lebih terarah dalam mengendalikan pengeluaran. 
 
Sebagai contoh, rekan pembaca mempunyai tujuan finansial utama “8 bulan ke depan, tabungan deposito saya harus bertambah 5 juta rupiah”, kemudian pecahkan tujuan utama itu menjadi tujuan-tujuan kecil yang kiranya akan lebih mudah untuk dicapai. 
 
Misalnya, untuk menambah tabungan deposito sejumlah 5 juta rupiah, saya harus menabung uang sejumlah 625.000 rupiah setiap bulannya, agar bulan ke-8 tabungan saya bisa mencapai 5 juta dan akan saya tambahkan di tabungan deposito saya. Pastikan tujuan finansial utama kita adalah sesuatu yang benar-benar ingin kita capai ya, rekan-rekan pembaca. 
 

2. Buat Anggaran setiap awal Bulan.

Setelah menentukan tujuan finansial utama, kebiasaan kedua yang perlu kita terapkan adalah membuat anggaran pengeluaran setiap awal bulan. Ini untuk mengalokasikan setiap anggaran masuk (gaji) yang kita miliki, akan dihabiskan untuk pengeluaran apa? 
 
Apakah itu untuk membayar listrik, air atau belanja mingguan di pasar? Dengan begitu, tidak ada satu rupiah pun yang dikeluarkan tanpa pembuktian yang jelas. 
 

3. Jangan Lupa Memonitor Kekayaan Bersih secara Rutin.

Selalu memonitor anggaran pengeluaran kita memang sangat penting, namun memonitor kekayaan bersih kita secara rutin juga penting loh. Kekayaan bersih adalah tolok ukur aktual kekayaan, bukan penghasilan kerja kita. Sebagai contoh, setiap tiga bulan sekali, rekan pembaca memonitor kekayaan bersih dengan menambahkan semua aset (apa saja yang telah Anda miliki), kemudian kurangi dengan kewajiban yang perlu dibayarkan (apa saja yang menjadi hutang kita). 
 
Sebagai contoh, rekan pembaca memiliki aset Rp. 900.000.000 dalam bentuk tunai, investasi dan apartemen. Lalu, rekan pembaca memiliki kewajiban sebesar Rp. 70.000.000, ini adalah pajak yang harus dibayar dan beberapa kewajiban lainnya. Jadi, kekayaan bersih rekan pembaca sejumlah Rp. 830.000.000.

4. Lakukan Pembayaran Kartu Kredit Setiap Minggu, bukan Setiap Bulan. 

Banyak orang menjadi ‘lupa diri’ menggunakan kartu kredit, hasilnya mereka sering terlibat dengan hutang. Apalagi kalau sedang banyak diskon, wah bisa-bisa kita benar-benar tidak terkendali dalam berbelanja, gesek sana, gesek sini. Ketika melihat tagihan kartu kredit di akhir bulan, wah totalnya sangat mengejutkan!
 
Solusinya, saya menyarankan rekan pembaca untuk membayar kartu kredit dalam periode mingguan, bukan bulanan. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk dapat mengeluarkan diri kita dari hutang. 

5. Buat Jurnal Pengeluaran Harian selama Sebulan.

Seperti yang telah saya sampaikan di awal, mengatur keuangan memang salah satu tindakan yang gampang-gampang susah untuk diterapkan menjadi rutinitas sehari-hari. Terkadang dalam sehari ada banyak pengeluaran yang kita lakukan, sampai-sampai kita lupa “perasaan kemarin baru tarik tunai Rp. 1.000.000, kok sekarang tinggal Rp. 100.000 ya? Saya habiskan untuk apa saja ya uangnya?”
 
Nah, salah satu cara terbaik untuk mengatur keuangan adalah dengan membuat jurnal pengeluaran harian selama satu bulan. Rekan pembaca bisa menulisnya di buku catatan kecil atau mengetiknya di ponsel Anda. Sebagai contoh:
Pengeluaran 24 April 2019:
Ongkos berangkat kerja pulang-pergi : Rp. 30.000
Makan siang : Rp. 25.000
Total pengeluaran : Rp. 55.000
Lalu, rekan pembaca tidak boleh lupa untuk membuat anggaran pengeluaran tanggal 25 April, dan seterusnya. Lakukan ini setiap hari, selama sebulan. 
 

6. Minta Tanda Terima untuk Setiap Pembelian yang Dilakukan.

Tanda terima (receipt) adalah bukti yang sangat penting. Ini merupakan bukti valid untuk kita mengatur anggaran pengeluaran atas setiap pembelian yang kita lakukan. Sebagian orang menolak tanda terima (receipt) yang diberikan oleh penjual atau pengecer, dengan alasan “kertas-kertas itu hanya memenuhi dompet saya saja” atau alasan-alasan lainnya. Padahal, memiliki tanda terima penjualan adalah salah satu kebiasaan baik dalam mengatur keuangan. 
 

7. Tarik Sejumlah Uang Tunai yang akan dihabiskan selama 7 hari.

Baik, ini merupakan kebiasaan yang unik namun ampuh untuk mengatur keuangan secara bijak. Di zaman modern seperti ini, mungkin rekan-rekan Career Advice akan tercengang sambil mengatakan “Hah? Tunai? Sekarang kan sudah zamannya cashless” ini benar, ada begitu banyak aplikasi yang dapat memudahkan rekan-rekan pembaca melakukan pembayaran tanpa menggunakan uang tunai (cash). 
 
Namun, uang tunai juga tetap diperlukan loh untuk beberapa hal yang genting. Bahkan, kehadiran aplikasi cashless memudahkan kita untuk tidak menarik uang tunai dalam jumlah yang banyak. Coba rekan pembaca susun saja kira-kira berapa jumlah pengeluaran yang akan dihabiskan selama seminggu dengan menggunakan uang tunai. Misalnya, ini hanya memerlukan Rp. 200.000 saja, jadi jangan ambil lebih daripada itu ya. 
 

8. Luangkan Waktu Setiap Hari untuk Menjadi Terorganisir.

Kita akan merasa kesulitan untuk mengatur keuangan, jika kita sendiri tidak terorganisir dengan baik. Dalam hal ini, saya menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk meluangkan waktu selama 15-30 menit setiap harinya, untuk mengurusi tumpukan surat tagihan, tanda terima (receipt) di dalam dompet Anda, dan dokumen-dokumen keuangan lainnya. Coba rekan pembaca sortir kira-kira tagihan apa saja yang perlu dibayarkan, periksa saldo akun secara online, dan ajukan kwitansi atau dokumen penting lainnya. Dengan begitu, kita akan merasa lebih tenang dan mudah dalam mengatur keuangan. 
 

9. Membuat Julukan Khusus untuk Setiap Rekening Bank yang Dimiliki.

Kebiasaan ini bisa diterapkan oleh rekan-rekan pembaca yang memiliki dua rekening bank atau lebih (bisa dari bank yang berbeda). Berikan julukan khusus pada setiap rekening bank yang rekan pembaca miliki. Tujuannya agar rekan pembaca tahu, rekening A untuk tabungan apa dan tabungan B akan dipersiapkan untuk apa? 
 
Misalnya, saya memiliki 3 rekening bank dari bank yang berbeda-beda. Bank A, B dan C. Saya memberikan julukan khusus untuk ketiganya. 
Rekening A: adalah rekening khusus untuk menerima gaji (pendapatan) dan kebutuhan sehari-hari. 
Rekening B: adalah tabungan yang dipersiapkan khusus untuk hal-hal yang tidak terduga.
Rekening C: adalah tabungan untuk membeli rumah atau properti lainnya. 
Jadi, rekan pembaca akan lebih mudah dalam menabung dan tau dipersiapkan untuk apa masing-masing tabungan tersebut. 
 

10. Menabung 10% dari Gaji Setiap Bulan.

Salah satu kebiasaan baik dalam mengatur keuangan adalah menyisihkan 10% dari pendapatan (gaji) rekan pembaca setiap bulannya. Ini bisa dialokasikan sebagai tabungan kita saat sudah pensiun nanti. Pastinya, semua rekan-rekan Career Advice tetap ingin hidup bahagia setelah pensiun kan? 

11. Jangan Lupa Simpan Bonus Lembur atau Bonus Akhir Tahun yang Kita Dapatkan.

“Dapat bonus! Wah, saya mau beli ini ah, itu ah!” dan segalanya rasanya ingin kita beli saat ini juga. Bonus seringkali diartikan sebagai bentuk apresiasi untuk diri kita yang telah bekerja keras selama ini. Jadi, dengan mudah kita berasumsi bahwa bonus harus dihabiskan untuk hal-hal yang dapat menyenangkan hati kita. 
 
Padahal ini adalah anggapan yang salah loh. Saya menyarankan rekan-rekan pembaca untuk menyimpan segala bentuk bonus yang didapatkan. Entah itu bonus akhir tahun, THR, atau bonus lainnya. Boleh saja belanja untuk kebahagiaan kita sejenak, sebagai bentuk apresiasi, tapi 80% lainnya perlu kita tabung ya. 

12. Berkomitmen untuk Tidak Melakukan Pengeluaran dalam Sebulan.

Ini merupakan kebiasaan baru yang unik. Coba deh berjanji kepada diri sendiri untuk tidak melakukan pengeluaran apapun selain kebutuhan pokok (makan dan ongkos), seperti tidak pergi nonton bioskop, tidak belanja, dan lain sebagainya. 
 

13. Lakukan Pemeriksaan Asuransi.

Dalam mengatur keuangan, kita juga perlu melakukan peninjauan terhadap semua asuransi yang kita miliki. Misalnya, meninjau polis asuransi rumah, kesehatan dan mobil kita. Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki perlindungan yang cukup untuk melindungi tabungan yang kita miliki sekarang serta meyakinkan bahwa kita memiliki asuransi yang dapat melindungi kita dan keluarga dalam keadaan darurat. 
 

14. Berdiskusi dengan Pasangan tentang Keuangan Bulanan.

Ini berlaku terutama bagi rekan-rekan Career Advice yang sudah memiliki pasangan hidup (suami atau istri). Ketika sudah berkeluarga, mengatur keuangan sudah tidak bisa dilakukan sendiri lagi. Pengaturan keuangan ini harus dilakukan sesuai kesepakatan antara rekan pembaca dan pasangan. Mungkin Anda bisa berkompromi dengan pasangan untuk pergi berkencan selama dua kali seminggu untuk menghemat pengeluaran. Dan, kencan tersebut tidak perlu di restoran mahal, cukup di restoran tradisional namun romantis. 
 

15. Luangkan Waktu 15 menit Setiap Hari untuk Meningkatkan Pola Pikir Keuangan.

Kebiasaan mengatur keuangan memang perlu dilakukan oleh kita semenjak dini. Agar ilmu keuangan kita semakin bertambah, kita perlu meluangkan waktu sekitar 10-15 menit saat sedang senggang, untuk membaca satu atau dua artikel yang berkaitan dengan pengaturan keuangan, atau mungkin menonton video di YouTube terkait hal ini. 
 
Kita perlu mengontrol uang dengan bijak, bukan uang yang mengontrol kita. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, sama-sama kita terapkan kebiasaan baik dalam mengatur keuangan seperti di atas. Semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse