STUDILMU Career Advice - 2 Hal Penting Sebelum Menghadiri Proses Wawancara Kerja

2 Hal Penting Sebelum Menghadiri Proses Wawancara Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 12, 2019

 
Ketika Anda melamar mencoba untuk magang pertama kali atau mencari pekerjaan awal setelah Anda lulus, proses mencari kerja adalah sebuah proses bagi Anda untuk mencari tahu hal yang Anda butuhkan dalam mencapai kesuksesan. Setelah berhasil membuat surat lamaran yang bagus, inilah saatnya untuk mempelajari langkah selanjutnya dalam proses perekrutan, yaitu wawancara.
 
Jika Anda belum pernah melakukan wawancara sebelumnya, Anda pasti memiliki beberapa gagasan tentang hal yang akan terlibat dalam wawancara . Anda akan bertemu dengan seorang perekrut lalu meyakinkan mereka bahwa Anda adalah orang terbaik untuk pekerjaan itu. Hal inilah yang merupakan inti dari dari wawancara itu sendiri, tetapi ada yang lebih dari itu. Wawancara juga merupakan peluang bagus untuk menilai kesenangan Anda dalam bekerja pada suatu posisi tertentu di perusahaan.
 
Berikut dua hal penting yang perlu Anda ketahui tentang proses wawancara.

1. Cari tahulah alasan Anda diwawancarai

Diundang untuk wawancara adalah suatu kehormatan tersendiri. Ini berarti bahwa pemberi kerja terkesan oleh surat lamaran yang Anda kirim dan berpikir bahwa Anda memenuhi syarat untuk posisi itu. Wawancara adalah langkah lanjut dalam proses perekrutan dan kesempatan bagi perekrut untuk mengetahui kecocokan Anda dengan perusahaan dan posisi yang dituju.
 
Hal terbaik untuk membayangkan sebuah proses wawancara adalah dengan memfokuskan diri dan berbincang dengan manajer perekrut dalam bertukar informasi untuk mengambil keputusan. Bagi perekrut, proses wawancara  adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang pengalaman, keahlian, dan kepribadian anda. 
 
Sedangkan bagi Anda, sang kandidat, wawancara merupakan proses dalam mencari tahu tentang kebutuhan pemberi kerja dan menunjukkan nilai lebih yang Anda miliki. Ini juga merupakan kesempatan bagi Anda untuk menentukan tepat atau tidaknya peran tersebut bagi Anda dan apakah perusahaan tersebut adalah tempat untuk Anda benar-benar akan belajar dan berkembang.
 

2. Persiapkan diri Anda sebelum wawancara

Jika sebuah wawancara merupakan wawancara pertama atau wawancara yang kesekian, mempersiapkan diri dengan baik merupakan kunci yang utama. Hal ini termasuk dengan mengetahui cara  berbicara tentang pengalaman dan keterampilan, dan juga menyadari pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh pewawancara. Karena pemberi kerja pada dasarnya mencoba mencari tahu hal-hal yang tidak termasuk dalam aplikasi lamaran, seperti mencari tahu bahwa Anda adalah seorang pembicara yang baik atau tidak, juga mencari tahu kemampuan Anda dalam memimpin, pertanyaan yang mereka tanyakan akan fokus pada poin-poin utama ini. Meskipun Anda mungkin tidak dapat mengantisipasi setiap pertanyaan, Anda harus menyiapkan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang paling umum seperti "Ceritakan tentang diri Anda" dan "Apa kekuatan Anda?".
 
Melakukan riset pada perusahaan dan posisi juga sangat penting. Ini akan memungkinkan Anda untuk menunjukkan keterampilan yang Anda miliki selaras dengan posisi yang Anda lamar dan dengan mengajukan pertanyaan mendalam kepada pewawancara juga akan membantu kedua belah pihak mengambil keputusan. Sebagai contoh, ini adalah peluang besar untuk belajar tentang tantangan yang dihadapi perusahaan dan peran yang akan Anda lakukan bagi perusahaan. Sebagai seorang kandidat yang ideal, Anda diharapkan dapat memberikan ide dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan.
 
Tips: Wawancara adalah komunikasi dua arah bagi Anda dan manajer perekrut untuk saling mengevaluasi satu sama lain. Anda harus bersikap antusias dan bersemangat dalam mendapatkan sebuah pekerjaan, jangan takut untuk mengajukan pertanyaan yang akan membantu Anda menilai sisi baik dan kesesuaian pekerjaan itu bagi Anda.
 
Jika Anda merasa gugup karena belum pernah melakukan wawancara sebelumnya (atau bahkan jika Anda tetap merasa gugup setelah melalui beberapa wawancara), lakukanlah penelitian tentang perusahaan dan persiapkan diri Anda dengan tepat.  Dengan melakukan kedua hal penting ini, Anda akan dapat menangani diri sendiri dengan memiliki kepercayaan diri dan juga dapat membuktikan bahwa Anda adalah kandidat terbaik untuk pekerjaan tersebut.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini