STUDILMU Career Advice - 20 Kriteria Pemimpin Yang Baik

20 Kriteria Pemimpin Yang Baik


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 25, 2019

 
Ada banyak deretan pemimpin Indonesia yang sangat menginspirasi. Mereka bukan hanya menginspirasi rakyat Indonesia, namun juga warga dunia. Tokoh-tokoh pemimpin tersebut diantaranya, I.r Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan B.J Habibie. Bukan hanya pemimpin yang berkecimpung di dunia politik, mereka yang menjadi pemimpin di dunia korporat juga mendapat banyak sorotan dari para karyawan dan anak buahnya yang tiada henti mempelajari dan mencontoh sikap kepemimpinan yang dapat diambil dari tokoh-tokoh hebat tersebut. 
 
Pimpinan perusahaan, manajer, bos atau yang biasa kita sebut sebagai atasan, memiliki spektrum alat untuk membuat karyawan melakukan apa yang perlu dilakukan. Apabila mereka berhasil membuat para karyawannya terinspirasi dengan kepemimpinan mereka, maka produktivitas, kreativitas dan motivasi pun akan semakin meningkat. Jika tidak? karyawan akan bekerja dengan jumlah jam yang minimum dan melakukan sedikit upaya untuk mempertahankan pekerjaan mereka. 
 
Melalui artikel ini, kami ingin menyampaikan beberapa kriteria untuk menjadi pemimpin yang baik dan hebat, yang berbeda dari pemimpin biasanya, seperti tokoh-tokoh pemimpin yang diidolakan oleh rekan-rekan Career Advice. Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini. 
 

1. Jujur dan Transparan 

Saya tidak heran mengapa orang tua kita selalu menginginkan anak-anaknya menjadi pribadi yang jujur sedari kita kecil. Ternyata, sikap jujur bukan hanya sikap yang terpuji, namun juga menjadi kualitas hebat bagi seorang pemimpin. 
 
Ketika kita menjadi seorang pemimpin, itu berarti kita mengemban kepercayaan dari para karyawan, tenaga kerja bahkan masyarakat. Dan, kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan. Apabila seorang pemimpin jujur secara terbuka dan bersikap transparan, maka ini akan menumbuhkan benih kepercayaan dan komitmen dari para karyawan kepada Anda
 

2. Menjadi Pendengar yang Baik dan Tulus

Pendengar yang baik adalah mereka yang bukan mendengar untuk sekedar merespon, tetapi mendengar untuk memahami. Tidak banyak orang yang dapat menjadi pendengar yang baik. Saat kita mendengarkan orang lain, serap dan pahami semua yang dikatakan oleh mereka, termasuk bagaimana mereka mengatakannya. Pahami komunikasi mereka secara holistik, termasuk nuansa emosional. Ketika kita melakukannya, maka karyawan akan merasa bahwa kita benar-benar peduli terhadap mereka.  
 
Apabila sikap ini ada pada Anda sebagai seorang pemimpin, maka ini nilai plus bagi Anda. Ada beberapa artikel di Career Advice yang dapat membantu rekan-rekan pembaca untuk menjadi pendengar yang baik.
 

3. Bersikap Rendah Hati dan Tidak Sombong

Beberapa label negatif melekat pada pemimpin yang dianggap angkuh dan sombong. Terlebih lagi mereka memiliki jabatan yang tinggi di perusahaan atau di masyarakat. Tidak ada yang bisa mengubah label negatif ini, kecuali diri kita sendiri sebagai pemimpin. 
 
Menjadi seorang pemimpin memang memiliki otoritas, namun bukan berarti kita harus memandang rendah orang lain. Jadilah pemimpin yang berbeda, yang rendah hati dan tidak sombong. Rangkul semua karyawan dan anak buah dari semua latar belakang yang berbeda. 
 

4. Jadilah Teman bagi Mereka

Kebanyakan karyawan merasa tidak dekat dengan para pemimpin mereka, karyawan cenderung merasa canggung untuk bersenda gurau dengan atasan mereka. Sangat jarang kita temukan pemimpin yang sangat dekat dan akrab dengan bos mereka. Meskipun begitu, ini tidak berarti karyawan bisa bersikap ‘tidak sopan’ dengan pimpinan. Namun, hubungan kekerabatan di antara mereka terjalin dengan sangat baik. Sehingga, saat seorang pemimpin memberikan umpan balik kepada karyawannya, ini seperti seorang kakak yang menasihati adiknya, untuk kebaikan sang adik. Bukan seperti memerintah dan memaksa dalam konteks yang negatif. Ada saat dimana seorang pemimpin harus bersikap tegas, serius dan ada waktu dimana mereka bisa bersikap santai seperti hubungan teman ke teman lainnya.  
 

5. Terapkan Etos Kerja yang Diharapkan dari karyawan 

Layaknya seorang anak kecil yang tidak akan mendengar perkataan orang tuanya, sampai orang tuanya memberikan contoh dengan mempraktikkan hal tersebut di depan anaknya. Karyawan juga akan memiliki etos kerja yang kuat, jika kita sebagai pemimpin memberikan contoh yang sama. 
 

6. Berpakaian yang Baik

Berpakaianlah sebagaimana kita ingin karyawan atau anak buah kita memiliki cara berpakaian yang sama dengan kita. Jika kita menginginkan profesionalisme yang tepat dari tim, maka kita perlu mengenakan pakaian yang mencerminkan daya tarik profesional. 

7. Tidak Pelit Pujian 

Ini bukan berarti pembaca Career Advice harus memuji sesuatu yang tidak autentik, namun kami menyarankan rekan pembaca untuk memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh karyawan dan puji mereka dengan tulus saat mereka melakukan suatu hal yang benar. Ini adalah rasa terima kasih yang membuat pujian menjadi otentik.

8. Bersikap Baik dan Empatik

Kebaikan akan menciptakan kesetiaan yang bertahan lama. Untuk menjadi baik, kita perlu menjadi empati, karena kita akan memahami orang tersebut dari dalam. Dan, ini merupakan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin. Jika kita baik, maka karyawan akan setia bersama kita dan yakin untuk terus melangkah maju bersama bisnis kita. 
 

9. Adakan Kegiatan Jalan-jalan

Kepemimpinan bukan hanya di dalam kantor. Saat di luar kantor, kita tetap bisa menjadi pemimpin mereka dengan ‘cara yang berbeda’. Ajak tim untuk jalan-jalan bersama di luar kantor, misalnya kegiatan piknik atau outbond. Buat mereka rileks dan jauh dari pekerjaan kantor untuk sementara. Dengan begitu, hubungan baik kita dengan tim akan terjalin semakin baik. 
 

10. Hindari Bahasa Vulgar atau Merendahkan

Bahasa yang keras dan vulgar tidak akan membuat karyawan dan tim bahagia dengan segala perintah dan masukan yang diperuntukkan kepada mereka. Sayangnya, kebanyakan pemimpin di zaman sekarang kerap menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan dibarengi dengan nada yang tinggi. Percayalah, ini hanya membuat hubungan pemimpin dan karyawan semakin renggang. Tidak hanya itu, mereka bisa kehilangan rasa hormat dengan tipe pemimpin seperti ini. 
 

11. Perlakukan Setiap Orang dengan Bermartabat dan Rasa Hormat

Anggota tim dan semua karyawan adalah manusia yang sama seperti kita. Mereka tidak lebih rendah dari kita dan kita tidak lebih tinggi dari mereka. Martabat dan rasa hormat saling terkait. Kita perlu menegaskan diri kita untuk memperlakukan semua orang dengan martabat yang tinggi, tanpa mengurangi harga diri mereka sedikitpun. 
 

12. Tawarkan Bantuan

Menawarkan bantuan bukan berarti memanjakan karyawan. Jika kita tahu bahwa mereka sudah berusaha keras untuk suatu hal, maka menawarkan bantuan adalah hal yang sangat baik. Ini menandakan bahwa kita sebagai pemimpin sangat memerhatikan mereka, bahkan mendukung mereka untuk sukses. Kesuksesan mereka adalah kesuksesan perusahaan juga. 
 

13. Berintegritas Tinggi

Integritas berarti melakukan apa yang benar bahkan ketika tidak ada yang melihatnya. Nah, kita perlu menilai apa yang karyawan lakukan saat kita tidak bersama mereka. Itulah sebenar-benarnya sikap dari mereka. Namun, apabila kita bertindak tanpa integritas, maka karyawan akan ‘pura-pura’ bersikap benar di depan kita. 

14. Selalu Optimis

Jika pemimpinnya saja selalu pesimis, bagaimana anggota timnya dapat merasa yakin pada pemimpinnya? Hal yang mustahil, bukan? Penting untuk selalu menjadi orang yang optimis, sehingga tim dan semua karyawan tertular menjadi orang-orang yang optimis juga.  
 

15. Maju Tak Gentar

Para pemimpin yang hebat ini tidak akan mudah menyerah dalam hal apapun. Segala hal yang mereka anggap bisa dilakukan dan dicapai, akan mereka kejar sampai dapat. Pemimpin yang seperti ini benar-benar sangat dibutuhkan di era yang penuh ketidakstabilan seperti sekarang ini. 
 

16. Visioner

Pemimpin yang baik harus memiliki tujuan dan mengkomunikasikannya dengan jelas. Karyawan harus mengerti mengapa visi tersebut sangat baik untuk mereka dan mengapa mereka sangat penting untuk mencapainya. Jadikan visi itu baik, dapat dicapai, dan yang terpenting, dipahami oleh semua orang.
 

17. Mengejar Visi dan Melakukan Misi Bersama-sama

Setelah semua orang paham mengapa visi yang kita miliki sangatlah penting untuk diraih, kejar visi tersebut dengan melakukan tindakan-tindakan nyata, dan bukan hanya tim yang bersusah payah akan hal ini. Kita sebagai pemimpin juga harus bekerja keras. Jadikan ini sebagai usaha bersama, bukan perorangan.
 

18. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif

Sebagai manusia biasa, kita semua pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, kita perlu belajar dari kesalahan yang telah diperbuat. Begitu juga dengan karyawan kita, saat mereka melakukan kesalahan, berhentilah untuk mengeluh dan mengeluh. Keluhan tidak akan menyelesaikan masalah. Bantulah mereka untuk mengambil pelajaran dari kesalahan yang diperbuat, beri umpan balik yang konstruktif, ini jauh lebih baik. 
 

19. Jangan Takut untuk Mengerjakan Hal-hal Sulit di awal

Biasakan untuk mengerjakan hal-hal yang sulit terlebih dahulu. Jangan menunda-nunda hanya karena itu sulit dan berat. Sikap karyawan kita adalah cerminan dari diri kita sendiri. Apabila pemimpinnya berani dan kuat untuk menyelesaikan hal yang tersulit terlebih dahulu, maka karyawan juga akan memiliki mental keberanian yang sama. 

20. Bimbing Mereka bukan ‘Mengendarainya’

Dengan kelembutan serta bimbingan yang baik dan tepat, ini akan membawa karyawan ke dalam kinerja yang sangat baik. Meskipun mereka bekerja untuk kita, namun kita juga perlu menghargai mereka seutuhnya. 
 
Nah, itu dia 20 kriteria pemimpin yang berbeda dari biasanya. Apakah rekan pembaca sudah siap untuk menjadi pemimpin yang lebih baik? Jika ya, yuk terapkan cara-cara di atas mulai dari sekarang. Selamat menjadi pemimpin yang berbeda dari yang lain ya, rekan-rekan Career Advice. 
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse