STUDILMU Career Advice - 3 Cara Mendapatkan Teman Banyak dan Mempengaruhi Orang Lain

3 Cara Mendapatkan Teman Banyak dan Mempengaruhi Orang Lain


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 15, 2019

 
Lingkungan kerja memang bukanlah satu-satunya tempat untuk mendapatkan teman akrab atau sahabat. Namun, akankah sangat baik jika rekan-rekan Career Advice memiliki orang-orang yang akrab dengan Anda, agar situasi kerja menjadi nyaman dan tentram. Disatu sisi, memiliki banyak teman juga identik dengan kemampuan dalam mempengaruhi orang lain. Kenyataannya, seseorang yang mendapatkan teman banyak adalah orang yang bisa dengan mudah mempengaruhi orang lain. 
 
Ada suatu pengaruh besar yang dimiliki oleh orang tersebut, sehingga orang lain merasa tertarik untuk dekat dengan mereka. Lalu, bagaimana sih caranya agar kita bisa mendapatkan teman banyak dan mempengaruhi orang lain di lingkungan kerja? 
 
Berikut ini adalah tiga cara yang bisa kita terapkan untuk bisa memenangkan banyak teman dan mempengaruhi orang lain di tempat kerja. 

1. Tunjukkan bahwa kita benar-benar tertarik pada orang tersebut

Cara pertama untuk mendapatkan teman banyak dan menjadi berpengaruh bagi mereka adalah dengan bersikap luwes, santai, dan tidak kaku. Pernahkah rekan-rekan Career Advice mendengar kata ‘ice breaker’? Yap, ini semacam obrolan basa-basi yang bisa mencairkan suasana dua orang asing saat bertemu dalam suatu kesempatan. Sayangnya, obrolan basa-basi ini tidak bisa memberikan manfaat apapun, jika fokus pada obrolan tersebut selalu tentang ‘diri kita sendiri’. 
 
Maksudnya bagaimana? Baik, sekarang saya ingin bertanya pada pembaca Career Advice. Apakah rekan pembaca suka berbicara dengan seseorang yang selalu menjelaskan tentang dirinya? Dari awal sampai akhir, dia hanya menceritakan segala sesuatu tentang dirinya. Hmm membosankan, bukan? bahkan, ini terdengar egois dan angkuh. 
 
Dalam hal ini, kami menyarankan rekan pembaca untuk benar-benar merasa tertarik kepada lawan bicara Anda, atau orang yang ingin Anda jadikan sebagai teman di kantor. Misalnya saat melakukan obrolan singkat, rekan pembaca sangat tertarik untuk bertanya tentang minat dan bakat yang mereka miliki, atau mendengarkan segala hal yang mereka ceritakan di obrolan tersebut. Dengan menerapkan hal ini, saya yakin deh! Anda akan menjadi seseorang yang sangat menarik. Semua orang ingin memiliki teman yang bisa menjadi pendengar yang baik, dan itu adalah Anda. 
 
Apabila mereka sudah merasa nyaman untuk menceritakan banyak hal kepada kita, kedepannya kita dapat memengaruhi mereka secara selektif pada beberapa faktor yang benar-benar penting. Sebagai contoh, saat mereka bertanya kepada kita “ada dua film baru di bioskop, kira-kira saya harus menonton film A atau B, ya?” saat saran dari kita dapat memengaruhi mereka, itu tandanya kita telah berhasil mendapatkan perhatian penuh dari mereka. 
 
Ups, rekan pembaca juga perlu mempertahankan kepercayaan yang mereka berikan. Sehingga, pengaruh Anda terhadap mereka tetap ada dan hubungan tetap terjalin dengan baik. Misalnya, “Hei Ratna, selamat ya! Artis idola mu dapat award pemeran film terbaik loh tadi malam” ada berikan info menarik lainnya tentang sesuatu yang mereka sukai, namun jangan berikan fakta yang palsu ya. Ucapan-ucapan seperti itu menunjukkan bahwa kita cukup peduli dengan mereka dengan mengetahui dan mengingat hal-hal yang menjadi favorit mereka. 
 
Poin lainnya yang perlu diingat adalah usahakan saat kita bertanya tentang keadaan mereka, kita melakukannya secara alami dan tidak terdengar seperti dibuat-buat, apalagi terdengar sekedar ‘kepo’. Jangan sampai orang lain merasa tersinggung dengan pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan seakan kita hanya ingin tahu urusan hidup mereka. 
 
Berikut ini adalah contoh perbedaan antara pertanyaan yang benar-benar peduli dan pertanyaan yang sekedar kepo. 
 

Contoh pertanyaan yang baik:

Nadia, saya dengar kamu dapat proyek baru, selamat ya! Kamu benar-benar telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Oh ya, apakah kamu sudah menentukan vendor yang akan kamu gunakan? 
 

Contoh pertanyaan yang kurang baik:

Hai Nadia, apakah kamu sudah mulai mengerjakan proyek baru kamu? Siapa vendor yang akan kamu gunakan, Nadia? 
Baik, setelah melihat perbandingan dari dua contoh pertanyaan di atas, pastinya kita bisa melihat perbedaan yang cukup jelas antara keduanya. Pada contoh pertanyaan yang baik, kita berusaha menunjukkan bahwa rekan kerja kita yaitu, Nadia adalah seseorang yang hebat dalam pekerjaannya. Kita bahkan memujinya atas keberhasilannya mendapatkan proyek baru. Sedangkan pada contoh yang kedua, pernyataan kita terdengar seperti seorang bos yang sedang mengintimidasi karyawannya dan terdengar seperti meragukan kemampuan orang lain. 
 
Kita perlu ikut berbahagia atas keberhasilan yang dicapai oleh orang lain dan menawarkan bantuan saat orang lain memerlukannya. Ini bukan berarti kita sedang menyusahkan diri sendiri, dengan bertanggung jawab atas orang lain. Namun, ini untuk memberitahu mereka bahwa kita tersedia untuk mereka. Kalau ada teman kerja yang seperti ini, pastinya kehidupan kerja kita akan merasa berbahagia di kantor, bukan? 
 

2. Biarkan orang lain merasa bahwa ide tersebut miliknya 

Jika kita pikir secara singkat, mungkin ini akan menghilangkan peluang kita untuk terlihat berprestasi di tempat kerja. Nyatanya, banyak yang tidak tahu bahwa ini sebenarnya kunci keberhasilan kita di tempat kerja. Apabila rekan-rekan Career Advice ingin ide-ide yang rekan pembaca miliki dapat diimplementasikan di kantor, maka cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat para senior di kantor berpikir bahwa merekalah yang memikirkan ide tersebut lebih awal. 
 
Lalu, apa untungnya bagi kita? Kita perlu ingat bahwa artikel ini berisi tentang cara untuk mendapatkan teman yang banyak dan mempengaruhi orang lain. Nah, ketika orang lain berpikir bahwa ide yang kita berikan sama seperti apa yang pernah mereka usulkan sebelumnya, mereka akan merasa nyaman dan yakin kepada kita. Sehingga, ide-ide cemerlang kita dapat memiliki ‘jalur cepat’ untuk dapat diterapkan di kantor.  
 
Secara tidak langsung, ini sama saja seperti memberikan ucapan selamat kepada mereka atas ide-ide cemerlang yang mereka berikan, walaupun sebenarnya kita juga memiliki ide-ide tersebut. Ini adalah trik yang ampuh untuk diterapkan dimana-mana. Kita dapat mencapai banyak hal yang ingin kita raih melalui pengaruh yang kita berikan kepada orang lain. Dan tidak hanya itu, kita juga akan mendapatkan banyak teman di kantor. 

3. Memuji dengan pujian yang jujur

Apabila kita tidak ingin memuji orang lain atas pencapaian yang mereka raih, itu tandanya kita tidak menghargai pekerjaan yang telah dilakukan orang lain. Namun ini akan terdengar lebih menyakitkan, jika pujian yang kita berikan kepada orang lain adalah pujian palsu. Pujian palsu jauh lebih berbahaya daripada tidak memuji sama sekali.
 
Tanpa kita sadari, ada banyak pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain, yang dapat memudahkan pekerjaan kita. Kinerja yang mereka lakukan inilah yang perlu kita apresiasi dengan pujian yang jujur dan tulus. 
 
Sebagai contoh, petugas kebersihan kantor selalu mengelap meja kerja kita yang selalu berdebu setiap pagi hari, rekan kerja yang selalu menyalakan teko kopi di pantry setiap pagi, rekan kerja yang selalu menjaga database kantor, semuanya sangat memudahkan pekerjaan kita dan membantu kita merasa nyaman di kantor. 
 
Pujilah mereka dengan jujur dan tulus seperti, “Halo bu, perkenalkan nama saya Nadia. Terima kasih ya sudah mengelap meja saya yang berdebu”. Ucapan terima kasih dan perhatian kecil seperti ini akan memudahkan kita untuk mendapatkan banyak teman dan mempengaruhi orang lain di lingkungan kerja dengan sangat mudah. 
 
Tiga cara di atas memang terdengar cukup sederhana, namun dampak yang diberikan bisa sangat mengesankan. Jadi, tunggu apalagi rekan-rekan? Yuk, kita mulai 3 cara di atas agar semakin banyak teman dan semakin memiliki pengaruh yang kuat di lingkungan kerja. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini