STUDILMU Career Advice - 3 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk

3 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 21, 2019

 
Halo rekan pembaca, pernahkah Anda menyadari kebiasaan buruk yang Anda miliki dan berusaha untuk menghilangkannya? Kebiasaan buruk membuat kita hidup dangkal dan menghentikan kita dari hal yang paling potensial yang kita miliki. Dan kita sama-sama tahu bahwa menghilangkan kebiasaan buruk bukanlah suatu hal yang mudah, sekalipun Anda adalah seorang CEO. Begitu juga dengan saya, sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Namun, kali ini saya akan membagikan pengalaman saya dalam menghilangkan kebiasaan buruk selama 2 bulan. Saya berhasil menghilangkan satu kebiasaan buruk dalam 21 hari. 
 
Pada artikel ini saya akan membagikan cara yang saya tempuh dalam menghilangkan kebiasaan buruk. Saya memutuskan untuk menghilangkan satu kebiasaan buruk dalam satu waktu. Salah satu kebiasaan buruk yang saya miliki adalah kesukaan saya mengonsumsi minuman bersoda. Setiap hari dan hampir setiap waktu saya selalu mengonsumsi minuman bersoda. Bisakah rekan pembaca membayangkan bahaya apa yang akan saya dapatkan jika saya tidak menghentikan kebiasaan buruk ini? Oleh karena itu saya memutuskan mengakhiri kebiasaan buruk ini dengan menggunakan cara Ctrl Alt Del (Control, Alternate, Delete). 
 
Apakah yang dimaksud dengan cara itu? Begini penjelasannya.
 

1. Control: Kuasai Keinginan Sendiri

 
Bagaimana Anda dapat melakukannya?
- Temukan hal yang memicu Anda.
Kebiasaan buruk seperti mengonsumsi alkohol, merokok dan ngemil terlalu banyak melepaskan dopamin, zat kimia yang membuat otak merasa tenang. Kebiasaan tersebut membuat kita merasa positif dalam suatu waktu tertentu, tetapi tidak berlangsung lama. Dan ini benar. 
 
Anda harus mampu menemukan hal yang memicu Anda melakukan kebiasaan buruk. Ya, ini bukanlah suatu hal yang mudah karena kebiasaan tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan Anda dalam kurun waktu yang cukup lama. 
 
- Lakukan refleksi diri.
Untuk membantu Anda menemukan pemicu kebiasaan buruk, cobalah untuk melakukan refleksi diri. Jawablah pertanyaan ini:
Kenyamanan apa yang dihasilkan kebiasaan buruk tersebut?
Mengapa Anda membutuhkan kenyamanan tersebut?
 
Contohnya, saya selalu mengonsumsi minuman bersoda karena rasanya enak dan menenangkan saya terutama saat saya sedang merasa tertekan. Saat saya memiliki terlalu banyak pekerjaan dan mengalami kelelahan, saya akan membungkuk dan meneguk minuman bersoda. Ya, saya memang tidak pernah berolahraga karena saya merasa bahwa saya telah mengerjakan banyak hal dalam pekerjaan saya, jadi saya rasa saya tidak membutuhkan olahraga. 
 
Jika Anda memesan makanan cepat saji setiap malam pasti Anda beralasan bahwa Anda tidak memiliki waktu untuk memasak. Tetapi mengapa? Apa yang menjadi prioritas Anda?
 
Mungkin Anda kehilangan rasa cinta terhadap diri sendiri sehingga Anda melupakan betapa pentingnya kesehatan diri Anda. Mungkin juga Anda tidak memiliki cukup waktu untuk berbelanja dan memasak makanan sehat untuk diri sendiri. Atau Anda mungkin merasa bahwa masakan Anda tidak enak. 
 
- Menulis catatan.
Tuliskanlah pemikiran dan perasaan Anda tentang kebiasaan buruk yang Anda miliki. Paksa otak Anda untuk berpikir lebih keras. Ini akan membantu Anda menemukan hal yang menjadi sumber kestresan Anda. Catat dan analisa faktor yang mendorong Anda. 
 

2. Alternate: Temukan Pengganti

 
Bagaimana Anda dapat melakukannya?
- Temukan kebiasaan alternatif yang lebih baik.
Ketika Anda telah menemukan pemicu kebiasaan buruk, cobalah untuk mencari kebiasaan yang mirip tetapi kebiasaan yang lebih menyehatkan. Saya mengganti minuman bersoda dengan air jeruk lemon, saya meneguknya lalu berjalan dan melakukan peregangan otot setiap satu jam sekali. Saya juga mulai berolahraga di rumah setelah saya pulang dari kantor.
 
Cobalah untuk berjalan kaki menuju kantor daripada Anda harus mengendarai kendaraan. Atau cobalah untuk berangkat lebih pagi dan menggunakan bus sehingga Anda memiliki kesempatan untuk berjalan kaki. Anda juga dapat mengganti sarapan yang mengandung gula yang tinggi dengan sereal sehat.
 
Ketika Anda melakukan hal ini, Anda tidak menghilangkan tindakan apapun, Anda hanya menggantinya. Dengan begitu, otak Anda akan mampu menerima kebiasaan baik tersebut dengan mudah. 
 
- Buatlah pertahanan.
Setiap orang pasti memiliki waktu-waktu dimana ia merasa lemah, tidak tahan dan ingin melakukan kebiasaan buruknya lagi. Untuk itu Anda perlu membuat rencana pertahanan yang tepat.
 
Coba pikirkan hal yang dapat Anda lakukan saat tekanan tersebut datang. Misalnya, jika Anda ingin mengurangi waktu Anda dalam menggunakan ponsel, berikan ponsel itu kepada teman Anda dan biarkan ia menyimpannya atau matikan saja ponselnya. Cobalah untuk menggantinya dengan membaca buku. Jika Anda adalah seorang pemula, temukan teman yang mau melakukan hal yang sama bersama Anda agar Anda tetap konsisten. 
 
Tentukan satu hal yang akan Anda lakukan saat Anda tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk lagi. Jika Anda mengulang pertahanan yang positif ini terus-menerus, Anda membuat otak menyadari bahwa hal itu telah menjadi kebiasaan yang baru.
 

3. Delete: Menghilangkan Godaan

 
Bagaimana Anda dapat melakukannya?
- Buanglah benda-benda yang mengingatkan Anda pada kebiasaan buruk.
Singkirkanlah apapun yang mengingatkan Anda akan kebiasaan buruk Anda. Saya menghilangkan setiap minuman bersoda yang ada di rumah. Saya juga menukar kursi kerja dengan kursi bulat yang dapat saya gunakan untuk melakukan peregangan otot. Ini lebih memudahkan saya untuk tidak mengingat dan melakukan lagi kebiasaan buruk saat saya tergoda untuk melakukannya.
 
- Hindari semua godaan.
Jangan lupa juga untuk menghindari tempat atau bahkan orang-orang yang dapat menggoda Anda untuk kembali melakukan kebiasaan buruk. Jangan pergi ke supermarket dengan perut lapar. Ini hanya akan menggoda Anda untuk membeli camilan ‘sampah’. Jangan melewati restoran cepat saji yang dapat menggoda Anda untuk mampir, cari jalur lain. Katakan tidak atas setiap tawaran teman Anda untuk mabuk di akhir pekan. 
 
Tentunya itu semua tergantung pada Anda, cara yang Anda lakukan untuk menghadapi setiap situasi yang menggoda Anda untuk kembali kepada kebiasaan buruk Anda. 
 
Cara Control, Alternate dan Delete ini merupakan cara yang tepat untuk mencegah Anda tergoda kembali pada kebiasaan buruk Anda. Tetapi, psikologi, emosi dan tindakan nyata yang Anda lakukan adalah hal yang dapat membuat cara ini bekerja secara efektif. Anda tidak akan dapat menghilangkan kebiasaan buruk itu jika Anda hanya membaca cara ini saja, mulai dan lakukan.
 
Anda memerlukan pengulangan dan konsistensi untuk mengubahnya. Jadi kebiasaan buruk apa yang ingin rekan pembaca hilangkan? Ambil waktu untuk memikirkannya dan mulailah cara ini. Tetap semangat dan jangan menyerah dalam mencapai kepositifan dalam hidup Anda ya, rekan pembaca Career Advice. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini