Productivity
3 Hal Yang Bisa Dilakukan Ketika Memiliki Waktu Luang
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Jan 19, 2019
Bagi siapapun yang berurusan dengan beban kerja yang gila dan berlebihan akan terdengar seperti sebuah hukuman. Namun, seperti kutipan dari salah satu pembicara motivasi di tahun 90-an: "Terlalu banyak sesuatu hal adalah cukup buruk namun, terlalu banyak hal yang tidak ada juga akan menjadi sulit".
Artinya, saat setiap hari terasa sangat lambat di kantor, sangatlah sulit untuk tetap termotivasi. Bahkan mungkin kita akan bertanya, apakah pekerjaan ini benar-benar layak untuk waktu dan kemampuan yang kita miliki?
Langkah pertama, tentu saja, adalah memberitahu supervisor bahwa kita memiliki waktu luang dan jika diperbolehkan, kita akan senang untuk mengerjakan beberapa tugas atau proyek lagi. Namun, tentunya hal ini dapat kita lakukan jika semua pekerjaan inti telah terselesaikan.
1. Periksa Kembali Proyek Lama dan Buat Pemetaan Ide yang Baru
Hal yang dapat kita lakukan adalah meninjau kembali catatan pertemuan lama dan tinjau daftar hal-hal yang harus dilakukan. Apakah ada sesuatu yang kita singkirkan selama kita sibuk? Atau, apakah ada ide yang belum terealisasikan? Dengan memulai hal ini dan meninjau kembali ide-ide lama tersebut, kita dapat mengetahui apakah kita tetap berada dalam deskripsi pekerjaan atau tidak.
Bagaimana jika kita tidak mempunyai proyek lama? kita mungkin dapat merasa bebas untuk bertukar pikiran dengan rekan kerja lainnya, yang mungkin dapat membawa kita ke langkah selanjutnya.
2. Berunding dengan Rekan dan Manajer
Ini adalah waktu dimana kita dapat
berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan yang paling sederhana adalah bertanya ke sekeliling dan melihat apakah ada yang bisa kita lakukan atau tidak. Mungkin kita dapat membantu dalam mengirim surat atau beberapa tugas lainnya. Ini akan memberi kita kesempatan untuk memperkuat hubungan di tempat kerja dan
membangun jaringan di kantor.
Pilihan lain adalah
bertanya kepada rekan kerja atau pembimbing, apakah ada kebutuhan yang tidak terpenuhi di departemen atau area lain. Misalnya, kita dapat diminta untuk mengelola media sosial, memikirkan cara dalam membangun komunitas atau mempublikasikan organisasi, seperti membuat situs web yang lebih ramah-pengguna atau memeriksa kesinambungan antara tagar dan slogan?
Pendekatan ini akan membuat kita tampak seperti pemain tim yang membangun koalisi. Saat kita datang kepada pembimbing dan
bertanya tentang kebutuhan tim, dibandingkan dengan hal yang pribadi, ini akan membuat proyek yang kita usulkan lebih cenderung diterima dengan cepat.
3. Jadwalkan Pertemuan
Jika kita telah bekerja melalui daftar proyek pribadi, serta membantu semua orang di departemen, namun kita masih merasa perlu tugas-tugas lain untuk membunuh waktu, maka sudah waktunya untuk beralih dengan mendiskusikan kurangnya pekerjaan yang dimiliki sebagai poin agenda selama percakapan umum dan
menjadwalkan pertemuan resmi dengan pembimbing.
Kadang-kadang, itu hanya masalah bos yang sedang sibuk atau lengah dengan asumsi kita tentang "mencari tahu" solusi dari masalah itu sendiri. Pertemuan ini adalah cara untuk mendapatkan perhatiannya dan menunjukkan bahwa kita sudah kehabisan pilihan, dan sekarang kita benar-benar perlu beberapa bantuan.
Terlalu sedikit pekerjaan terdengar seperti masalah yang baik untuk dimiliki, sampai itu adalah masalah yang Anda hadapi. Jadilah kreatif, tetapi jangan takut untuk mempertahankan pendirian Anda: Anda berbakat, dan Anda berhak mendapat kesempatan untuk menggunakan keterampilan Anda dengan baik!