Apa yang Dimaksud dengan “Kesalahan Kerja” dan “Kredibilitas Kerja”?
Melakukan kesalahan di tempat kerja mungkin salah satu hal yang tidak bisa kita hindari. Bagaimana bisa, kesalahan adalah salah satu ciri utama yang melekat pada diri manusia. Bukan manusia namanya kalau tidak pernah melakukan kesalahan seumur hidupnya. Betul tidak? Nah, apa sih yang dimaksud dengan “kesalahan kerja”? Kesalahan kerja adalah kekeliruan atau tindakan salah yang dilakukan baik secara sengaja atau tidak sengaja di tempat kerja, yang mana jika kekeliruan ini dilakukan secara terus-menerus, maka kinerja individu tersebut akan ikut berpengaruh.
Apa Saja Kesalahan Kerja yang dapat Mempengaruhi Kredibilitas Kerja?
Kesalahan di tempat kerja memanglah hal yang wajar untuk terjadi, namun bukan berarti kita harus menganggap remeh hal ini loh, rekan-rekan. Kesalahan pekerja di tempat kerja harus segera disadari. Karena jika tidak segera dikoreksi, maka kesalahan tersebut lama-kelamaan akan menjadi budaya kerja yang negatif.
Faktanya, seseorang yang sering melakukan kesalahan di tempat kerja, akan mendapatkan dampak negatif pada kredibilitas kerja yang dimilikinya di tempat kerja. Apa arti kredibilitas kerja? Kredibilitas kerja adalah suatu kualitas, kekuatan, kemampuan atau kapabilitas pada diri individu yang membuat dirinya menjadi seseorang yang dapat
dipercaya di tempat kerja. Kredibilitas kerja juga membuat seseorang mudah dipercaya dan diakui atas segala kinerjanya, karena orang-orang disekitarnya tahu individu tersebut dapat diandalkan. Jadi, jika melakukan kesalahan di tempat kerja, kita harus segera memperbaikinya. Jika tidak, kredibilitas kerja kita akan menjadi taruhannya.
Lalu, bagaimana cara membuat kesan baik di tempat kerja dan menjaga
kredibilitas kerja kita sebaik mungkin? Menurut website business dot com, ada 3 kesalahan kerja yang perlu kita hindari di tempat kerja, dengan menghindarinya maka kita akan membangun kesan yang baik di dalam lingkungan kerja. Namun, jika kita terus berlarut-larut dalam ketiga kesalahan tersebut, maka kredibilitas kerja kita akan menjadi taruhannya. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
Kesalahan Kerja Pertama: Melakukan Keterlambatan yang Terlalu Sering.
Terlambat, menjadi salah satu kesalahan yang bukan hanya terjadi pada anak sekolahan, namun juga para orang dewasa yang sudah memasuki dunia kerja. Bahkan, beberapa perusahaan di Indonesia menempelkan tulisan di pintu masuk kantor “Saya malu datang terlambat” untuk
meningkatkan kesadaran para karyawan bahwa datang terlambat merupakan salah satu kesalahan kerja yang sulit untuk ditolerir.
Kami tahu bahwa keterlambatan adalah sesuatu hal yang cukup sulit untuk dihindari. Mulai dari bangun kesiangan, ban mobil yang bocor atau kemacetan kota yang luar biasa. Dengan kata lain, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan kerja ini walau hanya satu kali dalam seumur hidup. Sayangnya, jika keterlambatan terjadi terlalu sering, maka kondisi ini akan menciptakan krisis reputasi yang cukup kronis. Keterlambatan kerja yang terlalu sering akan membuat manajer atau pimpinan kita merasa sulit percaya terhadap loyalitas kita dalam mematuhi peraturan kerja yang ada.
Apalagi jika kesalahan kerja ini semakin merembet pada keterlambatan datang ke rapat kerja yang sangat penting. Kami yakin tidak ada satu orang pun yang suka dengan sikap karyawan seperti ini, karena datang terlambat sama saja tidak menghargai waktu orang lain yang sudah datang lebih awal daripada kita. Masalahnya, orang lain bukan hanya merasa kesal dengan kesalahan kerja ini, namun mereka juga mulai merasa ragu bahwa kita adalah orang yang dapat diandalkan.
Bagaimana cara memperbaiki kesalahan kerja ini? Cara utama yang perlu dilakukan adalah jujur dengan diri kita sendiri. Ketika kita berangkat jauh lebih awal, kita akan datang tepat waktu. Namun, ketika kita berniat untuk datang tepat waktu, maka kita akan datang terlambat.
Apalagi jika kita sudah tahu bahwa jarak tempuh dan kondisi jalanan dari tempat tinggal kita ke kantor sulit untuk diprediksi. Entah itu karena kemacetan yang parah atau karena pembetulan jalan yang terjadi dimana-mana. Intinya, kita perlu maju dari kebiasaan buruk kita ini. Jika berangkat dari rumah pukul 7.30 WIB masih membuat rekan pembaca datang terlambat ke kantor, cobalah untuk bangun lebih awal dan berangkat dari jam 7.00 WIB. Selain itu, coba persiapkan barang-barang apa saja yang akan kita bawa dan pakai keesokan harinya. Kalau perlu, sediakan sarapan atau makanan yang akan dihangatkan dan dimakan esok hari.
Dengan kata lain, selesaikan segala hal yang bisa kita selesaikan pada malam sebelumnya. Biasakan untuk memiliki pengaturan waktu yang efektif. Misalnya, alokasikan waktu untuk mandi 15 menit, 15 menit untuk berpakaian dan dandan, 15 menit untuk sarapan dan 5 menit untuk ke kamar kecil. Pastikan bahwa kita mengikuti alokasi waktu yang telah ditentukan ya.
Kesalahan Kerja Kedua: Kecanduan Teknologi secara Berlebihan.
Teknologi datang bagaikan “angin segar” yang membantu kehidupan banyak orang. Penemuan ini membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Sayangnya, teknologi juga membuat orang-orang menjadi mudah untuk kehilangan fokus kerjanya. Bahkan, ketika seseorang sedang berbicara dengan orang di hadapannya, disadari atau tidak lawan bicaranya akan lebih tertarik untuk melihat ke layar ponsel sambil “mendengarkan” temannya berbicara. Tidak tahu apakah orang tersebut benar-benar mendengarkan pembicaraan temannya atau tidak, namun tidak melakukan kontak mata dengan orang yang sedang berbicara pada kita adalah sikap yang tidak sopan. Kedatangan teknologi bukan hanya memudahkan kehidupan kita, akan tetapi realita ini sudah menyingkirkan sikap sopan santun dan rasa hormat kepada orang-orang di sekitar kita.
Kesalahan kerja yang sering dilakukan para karyawan dan berkaitan dengan teknologi adalah mereka tidak dapat mengontrol keinginan untuk memainkan ponsel, gadget atau perangkat lain yang berkaitan dengan teknologi. Dengan kata lain, karyawan menghadapi kecanduan teknologi secara berlebihan.
Ketika sedang fokus menyelesaikan tugas kerja, kita sering tergoda untuk mengecek ponsel. Dalam satu jam kita bisa mengecek ponsel selama tiga kali bahkan lebih. Saat rapat kerja dimulai, bukannya mendengarkan dan memperhatikan pembicaraan yang disampaikan oleh pemimpin rapat, kita malah asyik chattingan dengan kerabat kita.
Kehadiran teknologi memang hal yang sangat menakjubkan. Namun sebagai karyawan yang profesional, cobalah untuk bersikap bijak dalam menggunakan teknologi. Beri perhatian pada orang-orang yang sedang memberikan ruang dan waktunya kepada kita. Karena jika kita tidak melakukannya, sama saja kita menganggap orang lain tidak sepenting gadget di hadapan kita. Kesalahan kerja seperti ini harus segera ditinggalkan ya, rekan-rekan. Jika tidak, kredibilitas kerja kita akan semakin dipertanyakan.
Bagaimana cara memperbaiki kesalahan kerja ini? Mulai dari sekarang, kita harus berupaya untuk menghindari penggunaan teknologi pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Kita boleh menggunakan gadget, ketika kita sedang berada di meja kerja sendiri, sedang tidak menghadiri rapat kerja, sedang tidak berdiskusi atau melakukan percakapan dengan orang lain dan tidak sedang berkutat dengan pekerjaan yang serius.
Jika kita tergoda untuk mengalihkan fokus pada gadget kita kembali, coba berikan waktu dan perhatian kita pada orang yang layak untuk mendapatkannya yaitu, mereka yang sedang berbicara di hadapan kita. Dengan melakukan perbaikan ini, kita sedang membangun citra yang baik di tempat kerja dan menjaga kredibilitas kerja yang ada.
Kesalahan Kerja Ketiga: Selalu Mencari-Cari Alasan.
Berdalih dan membuat alasan adalah sifat alami yang dimiliki manusia, karena setiap dari kita pasti ingin membela diri atau mempertahankan keamanan diri. Akan tetapi, bagaimana jika kita terlalu sering untuk memberikan alasan? Apakah hal tersebut sangat menjengkelkan bagi orang lain? Yap! Tentu saja.
Sikap selalu mencari-cari alasan tumbuh ketika kita sering melihat penyimpangan di sekitar kita. Ketika kita melihat bos mengirim sms atau chat saat rapat kerja berlangsung, kita merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar, sehingga di lain waktu kita bisa melakukannya.
Saat rekan kerja kita sering datang terlambat ke kantor, kita menganggap bahwa itu adalah hal yang lumrah. Jadi, tidak masalah dong jika kita melakukannya juga? Ayolah, kita semua adalah orang-orang yang sudah dewasa dan pastinya sudah bisa memahami bahwa segala penyimpangan yang terjadi bukanlah hal yang patut ditiru. Justru, kita adalah orang yang seharusnya mematahkan semua kebiasaan buruk tersebut. Apabila suatu saat kita ditegur karena melakukan penyimpangan yang sama, jangan mencari-cari alasan apapun. Karena jelas-jelas yang kita lakukan itu adalah salah, dan kita telah meniru sikap yang salah.
Bagaimana cara memperbaiki kesalahan kerja ini? Targetkan sikap yang baik dan letakkan harapan yang tinggi pada diri sendiri. Hanya karena orang lain melakukan penyimpangan, bukan berarti kita harus melakukannya juga. Anggaplah diri kita sebagai orang yang lebih bijak dan penegak kebenaran. Jadi, tugas kita adalah meluruskan kebenaran, bukan berpihak pada penyimpangan. Dengan melakukan hal ini, kredibilitas kerja kita akan semakin baik loh, rekan-rekan.
Nah, itulah 3 kesalahan kerja yang perlu kita hindari dan hilangkan mulai dari sekarang, yap! sekarang. Hal ini kita lakukan demi kredibilitas kerja kita di masa sekarang dan di masa mendatang. Jadi, selamat berjuang dan menghindari tiga kesalahan di atas ya, rekan-rekan Career Advice.