STUDILMU Career Advice - 3 Kiat Ketika Anda Merasa Diabaikan di Tempat Kerja

3 Kiat Ketika Anda Merasa Diabaikan di Tempat Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Nov 06, 2018

 
Katakanlah saat ini Anda sedang rapat tim, Anda sedang mencari tahu cara menyelesaikan masalah yang berulang kali tidak disetujui semua orang. Anda menyarankan, “Bagaimana jika kita mengubah proses sehingga tim penjualan melihat laporan itu lebih dulu? Dengan begitu tim desain akan mendapat semua informasi tanpa harus memformat ulang grafik nantinya.” Mungkin beberapa rekan yang agak sopan menggumamkan kata "mungkin" atau terlihat "tidak peduli", tetapi kemudian percakapan dengan cepat beralih ke sesuatu topik yang berbeda. Anda kesal, tetapi Anda memutuskan untuk membiarkan itu terjadi untuk saat ini.
 
Minggu depan Anda juga akan berada pada pertemuan rutin bersama tim, dan masalah yang sama kembali muncul untuk didiskusikan. Salah satu rekan kerja Anda berkata, "Anda tahu, saya sedang memikirkan bagaimana jika kita mengubah proses sehingga tim penjualan melihat laporan itu lebih dulu?"
 
Anda sulit mempercayai kalimat yang Anda dengar. Rekan Anda tersebut tidak hanya menyampaikan saran Anda ajukan minggu lalu, tetapi semua orang mengangguk-angguk seolah-olah itu ide terbesar. Mengetahui bahwa suara Anda tidak terdengar cukup membuat Anda mengepalkan tinju Anda dan mengatupkan rahang Anda, dan itu semakin diperparah oleh perasaan bahwa Anda benar-benar tidak berdaya. Apa yang dapat Anda lakukan, selain harus berusaha untuk berbicara lebih keras?
 
Nah, inilah kabar baiknya: Ada beberapa hal yang dapat Anda coba ketika tidak ada seorangpun yang mendengarkan gagasan Anda di kantor.
 

1. Moment Anda Merasa Diabaikan: Belalah Diri Anda Sendiri

Ketika semua orang hanya memandang ide Anda seperti angin yang cepat berlalu, apa reaksi pertama Anda? Anda pasti memutar mata Anda dan membuat catatan mental dengan kata-kata yang keras untuk melampiaskan kejengkelan Anda akan situasi itu nanti.
 
Tapi, apa yang sebenarnya dilakukan untuk Anda? Tidak ada.
Saat Anda merasa seperti ide Anda tidak diberi pertimbangan yang semestinya, jangan takut untuk dengan lembut mendorong percakapan yang berkelanjutan. Temui rekan-rekan yang kurang memiliki keyakinan dan yang tidak berkomitmen dengan beberapa pertanyaan bijaksana, seperti:
Apakah Anda pikir itu bisa berhasil?
Apakah Anda melihat ada masalah dengan pendekatan itu?
Apa yang akan menjadi langkah kita selanjutnya dalam menerapkannya?
Akan jauh lebih sulit bagi orang-orang untuk meninggalkan ide Anda jika Anda memaksa mereka untuk mempertimbangkannya.
 
Jika Anda telah melakukannya dan Anda masih terjebak dalam skenario seorang rekan yang mengeluarkan saran yang sama dan mendapat reaksi yang berbeda dengan reaksi yang diberikan pada Anda, berbicaralah dan tanyakan sesuatu seperti, "Bisakah Anda menjelaskan bagaimana hal itu berbeda dari apa yang saya sarankan dalam pertemuan minggu lalu?" Rekan kerja Anda mungkin akan ternganga ketika pertama kali mendengar kalimat tersebut. Meskipun tujuan Anda bukan untuk mempermalukannya atau bersikap merendahkan, itu adalah cara yang efektif untuk mengingatkan orang bahwa Anda benar-benar memiliki beberapa pemikiran berharga untuk dipertimbangkan.
 

2. Setelah Anda Berbicara: Dekati Atasan Anda

Ketika Anda terbiasa memiliki ide-ide Anda terlupakan,atau Anda merasa cara pertama itu terasa sedikit agresif dan anggota tim Anda mungkin sedikit terkejut oleh fakta bahwa Anda tiba-tiba membela diri, diri Anda sendiri.
 
Setelah itu, cobalah untuk mendekati atasan Anda dan melakukan percakapan singkat satu lawan satu. Selama obrolan itu, Anda dapat menjelaskan bahwa Anda berharap Anda tidak datang untuk melangkahi rekan-rekan Anda, tetapi Anda ingin memastikan bahwa Anda mendengar dan mampu memberikan kontribusi yang berharga kepada tim Anda.
 
Anda juga dapat bertanya kepada atasan Anda sesuatu seperti, "Apakah ada hal lain yang harus saya lakukan untuk memastikan bahwa suara saya terdengar dalam pertemuan-pertemuan ini?" Ini tidak akan membuat suasana menjadi lebih mudah. Setidaknya sedikit tanggung jawab kembali di pundak Anda dan Anda juga dapat mengenali kondisi tim Anda dengan baik.
 
Misalnya, jika Anda baru di perusahaan, mungkin Anda tidak mengetahui fakta bahwa mereka memiliki sesi brainstorming di akhir meeting dan Anda dapat bergabung. Mungkin mereka lebih suka tidak ada orang lain yang melompat sementara yang lain sedang berbicara. Anda tidak selalu ingin mengasumsikan niat jahat ketika Anda merasa Anda tidak didengar. Jadi, pastikan Anda memiliki percakapan penting ini sebelum Anda melompat kepada kesimpulan.
 

3. Ketika Tidak Ada yang Berubah: Mulai Perburuan Anda

Anda telah melakukan semua yang dapat Anda pikirkan. Anda telah berbicara dan memberikan ide-ide Anda dalam rapat tim. Anda telah duduk bersama atasan Anda (beberapa kali, sebenarnya) untuk menjelaskan kepadanya bahwa Anda merasa kontribusi Anda tidak diberi bobot yang sama. Namun, tidak ada yang membaik. Anda masih merasa diabaikan dan tidak didengar.
 
Lalu apa yang harus Anda lakukan selanjutnya? Inilah kebenaran yang brutal: Mungkin saatnya bagi Anda untuk mulai mencari tempat kerja di mana Anda dan ide Anda dihargai. Anda pantas untuk itu. Apakah itu berarti Anda berhak atas tim di mana setiap saran Anda disambut dengan tepuk tangan dan kemudian diimplementasikan segera? Sama sekali tidak. Setiap ide yang Anda miliki tidak akan selalu bagus dan cocok dengan tim Anda. Namun, Anda dibenarkan dalam mengharapkan sejumlah penghargaan dan pengakuan tertentu.
 
Jadi, jika Anda benar-benar merasa seperti Anda akan terus tidak diperhatikan di kantor sekalipun Anda telah memberikan upaya terbaik Anda untuk mengubah itu, itu bisa menjadi pertanda masalah yang lebih besar dalam organisasi, sebagai lawan dari sesuatu yang berkaitan dengan Anda secara khusus.
 
Anda akan merasa kecil hati ketika tidak ada orang yang mendengarkan yang Anda katakan di kantor. Dan, ini adalah situasi yang sulit. Untungnya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membuatnya sedikit lebih mudah. Semoga saran-saran ini dapat membuat Anda merasa didukung ketika Anda telah kehabisan tenaga dalam mencari cara menyelesaikan persoalan ini.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini