STUDILMU Career Advice - 3 Kualitas Produk yang Dicintai Generasi Milenial

3 Kualitas Produk yang Dicintai Generasi Milenial


by STUDiLMU Editor
Posted on Aug 05, 2019

Pengertian Kualitas Produk

Sebelum kita mulai memahami pengertian, “apa itu kualitas produk?” Pertama-tama, kita perlu berfokus pada definisi “Kualitas”. Memang tidak mudah untuk mendefinisikan kata “Kualitas” karena kata ini dapat menghasilkan persepsi yang berbeda-beda oleh setiap individu. Apabila para ahli diminta untuk mendefinisikan kata “kualitas”, mereka akan memberikan respon yang bervariasi, tergantung pada preferensi masing-masing. Menurut para ahli, kata “kualitas” dapat didefinisikan sebagai berikut ini: 
- Keunggulan untuk dijadikan sebagai penggunaan atau tujuan.
- Melakukan hal-hal benar yang dilakukan dari awal.
- Melakukan hal-hal yang benar pada waktu yang tepat.
- Mencoba menemukan dan mengetahui, apa yang diinginkan oleh konsumen?
- Apa fitur yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan pelanggan?
- Bebas dari kekurangan atau cacat.
- Kesesuaian dengan standar yang berlaku.
- Nilai atau kelayakan untuk uang, dll.
 
Oleh karena itu, berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, definisi “Kualitas Produk” dapat dinyatakan sebagai berikut:
“Kualitas produk berarti menggabungkan fitur yang memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan (keinginan) konsumen dan memberikan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan produk (barang) dan menjadikannya bebas dari segala kekurangan atau cacat”. 
 
Kualitas produk juga dapat diartikan sebagai fokus utama yang dimiliki suatu perusahaan dengan membuat kebijakan penting dalam meningkatkan daya saing produk dengan tujuan memberi kepuasan kepada konsumen. 
 
Tingkat kualitas yang diberikan pada produk tersebut harus melebihi atau paling tidak harus setara dengan kualitas produk yang dimiliki oleh para kompetitor. Adapun beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli terkait “kualitas produk”. 
 
Menurut Rony A. Rusli, kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Dengan kata lain, kualitas produk itu seperti yang diungkapkan oleh Felgenbaum yaitu, suatu produk yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. 
 
Tujuan umum diberlakukannya kualitas produk adalah untuk meyakinkan pilihan konsumen bahwa produk yang kita tawarkan kepada mereka adalah produk terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan mereka, bahkan kualitasnya jauh lebih baik dari produk-produk yang ditawarkan oleh para pesaing. 
 

Seperti Apa ya Kualitas Produk yang Dicintai oleh Generasi Milenial? 

Memang benar bahwa generasi baby boomer dan pemasar generasi X sering sekali dikacaukan oleh preferensi-preferensi yang dimiliki oleh generasi milenia. Terlebih lagi, populasi generasi milenial di dunia bisnis dan kerja, sudah semakin meningkat dan meluas. Yap! generasi milenial sudah mulai mendominasi lapangan pekerjaan dan segala bidang di dunia modern ini. 
 
Dewasa ini, generasi milenial sudah berperan sebagai tenaga kerja dan di saat bersamaan mereka juga berperan sebagai konsumen. Bahkan, mereka juga berperan sebagai pelanggan setia yang siap mengetik keluhan atau pujian di dalam media sosial ketika mereka merasa puas atau kecewa dengan suatu produk. 
 
Terlebih lagi, para generasi milenial adalah orang-orang yang ahli dalam menggunakan teknologi dibandingkan para generasi sebelumnya. Mereka adalah orang-orang tech savvy. Jadi, kami rasa kita tidak boleh meremehkan pertimbangan dan pandangan yang dimiliki anak milenial saat ini, terutama perihal kualitas produk. 
 
Sebagian besar generasi milenial tumbuh dan mulai memasuki dunia kerja saat resesi terjadi pada tahun 2008. Hal ini membentuk sebagian besar generasi milenial menjadi para individu yang cukup berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Jadi wajar saja kalau generasi milenial akan marah dan merasa begitu kecewa, ketika uang yang mereka keluarkan untuk membeli sebuah produk tidak memiliki kualitas produk seperti yang mereka harapkan. 
 
Meskipun generasi milenial adalah generasi yang sangat beragam, namun kaum milenial ini juga memiliki kesamaan yang cukup banyak, terutama kesamaan dalam karakteristik mereka yang memungkinkan para produsen dan pebisnis untuk membuat beberapa pernyataan umum terkait apa yang diinginkan dan diharapkan dari generasi milenial terhadap produk dan layanan jasa yang mereka gunakan. 
 
Untuk menciptakan sebuah produk dengan kualitas produk yang sangat dicintai oleh generasi milenial. Website entrepreneur menyatakan bahwa ada 3 kualitas produk utama yang harus dimiliki sebuah produk. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 

1. Produk dengan Kualitas yang Sangat Berdampak untuk Kehidupan Sosial. 

Kita semua tahu bahwa biaya hidup semakin lama semakin mahal dan untuk kebanyakan orang kondisi ini sangat mencekik mereka. Generasi milenial mulai hidup dengan budaya cashless yang tidak sama dengan budaya generasi-generasi sebelumnya bahwa memiliki beberapa lembar uang di dalam dompet itu sangatlah penting. 
 
Alasannya beberapa lembar uang di dompet disediakan untuk menjadi “pegangan”. Sebagai contoh, “Sepertinya saya harus bawa uang Rp. 500.000 di dompet deh buat event besok, buat pegangan mana tau ada yang mau saya beli”. No! Generasi milenial tidak seperti itu, mereka sangat suka dengan budaya cashless dan di sisi lain mereka sangatlah konsumtif. 
 
Meskipun sebagian milenial tumbuh ketika resesi 2008 berlangsung, namun sebagian besar generasi milenial adalah penyumbang terbanyak sebagai konsumen. Dalam laporan data yang ditunjukkan oleh Global Corporate Sustainability 2015, tercatat bahwa 66% responden (bukan milenial) bersedia untuk membayar lebih mahal untuk sebuah merek atau brand produk yang terkenal dan memiliki ketahanan yang awet. Sementara itu, 73% responden yang berasal dari generasi milenial setuju dengan hal yang sama. Selain itu, 81% dari generasi milenial ingin bahwa setiap produk memiliki keterangan “Made in…”, mereka ingin tahu dengan pasti dari negara mana produk yang mereka beli berasal. Data-data dan contoh Ini menandakan bahwa generasi milenial adalah generasi yang suka membeli produk dengan kualitas yang sangat berdampak untuk kehidupan sosial mereka. 
 
Mayra Urbano sebagai salah satu mentor wirausaha sosial yang terkenal menulis di status LinkedIn-nya. “Ada empat pilar dampak sosial yang ingin diperhatikan oleh generasi milenial terhadap kualitas produk, yaitu sebagai berikut: 
- Produk yang mereka beli secara aktif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyelesaikan masalah sosial. 
- Produk yang mereka beli dapat memberikan dampak sosial bagi mereka.
- Mereka mendapatkan informasi yang transparan dan terbuka dari produk yang mereka beli atau gunakan, dan
- Produsen dari produk yang mereka beli mengikutsertakan pelanggan mereka dalam kegiatan-kegiatan sosial”. 
 
Jika dilihat dari keempat pilar di atas, kita juga bisa mengambil kesimpulan bahwa selain mementingkan dampak sosial bagi dirinya sendiri, kaum milenial juga sangat suka untuk memikirkan kehidupan sesamanya. Jadi, kriteria pertama yang perlu ada dalam kualitas produk kita adalah memberikan dampak sosial yang berarti. 

2. Produk dengan Transparansi yang Baik. 

Generasi milenial adalah generasi yang sangat pintar untuk mencari informasi-informasi di dunia maya, dengan cepat dan seringkali tepat. Jika generasi-generasi sebelumnya menganggap bahwa “sebuah ketidaktahuan adalah kebahagiaan”, maka prinsip ini tidak berlaku lagi bagi generasi milenial. 
 
Itulah mengapa istilah “stalking” dan “kepo” menjadi dua istilah yang sangat terkenal di dalam generasi milenial. Bagaimana tidak? Mereka adalah orang-orang yang tech savvy, sangat ahli dalam hal teknologi dan perkembangan internet semakin menjamur ketika generasi milenial ini tumbuh. Jadi jika mereka tidak mengerti akan suatu hal, dengan mudah mereka akan mencari tahu kebenarannya melalui internet. 
 
Kondisi ini membuat generasi milenial sangat menyukai hal-hal yang sangat jelas dan memiliki transparansi yang baik. Ini juga terefleksi pada sikap mereka dalam memilih produk. Generasi milenial sangat ingin memilih produk dengan kualitas yang baik, yang mana informasi-informasi yang disampaikan pada produk tersebut adalah benar dan jujur. 
 
Semakin produsen jujur dengan sejarah produk mereka, pengembangan produk, dan tujuan produk kepada konsumen secara keseluruhan, maka semakin besar peluang para produsen mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari para generasi milenial. Untuk melakukan hal ini, produsen bisa berkomunikasi dengan konsumen milenial melalui postingan blog, fitur streaming secara langsung dari Facebook, InstaStory di Instagram, dan lain sebagainya. 
 
Kita bisa berkomunikasi dengan konsumen milenial melalui beberapa platform tersebut dan menjelaskan tentang produk baru yang akan kita keluarkan. Jelaskan apa saja fiturnya, apa saja perbedaannya, apa saja keuntungan yang akan didapatkan, dan lain sebagainya. semakin banyak informasi yang diberikan oleh produsen, maka semakin baik kualitas produk tersebut di mata generasi milenial.
 
Pada akhirnya, kita jadi mengerti bahwa kualitas produk yang diinginkan oleh milenial itu tidak melulu tentang produk yang menggunakan teknologi terbaru, mewah, elegan, mahal dan lain sebagainya. Namun, mereka akan sangat menyukai produk dengan transparansi yang jelas. 
 

3. Produk yang dapat Dibagikan dengan Banyak Orang. 

Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin menajam, generasi milenial tumbuh menjadi generasi yang suka dengan produk-produk dengan kualitas yang dapat dibagikan dengan banyak orang. Sebagai contoh, mereka suka beramal dengan website kegiatan kemanusiaan yang menampilkan foto-foto bencana alam atau orang-orang yang merasa kesulitan dan memerlukan uluran tangan. 
 
Mereka juga suka membeli makanan dan minuman di tempat yang unik-unik, sehingga foto dan video mereka di tempat tersebut dapat di share ke media sosial. Selain itu, kalau rekan pembaca pernah mendengar kata “coworking space” itu adalah tempat luas yang bisa digunakan untuk bekerja bersama-sama. Intinya, generasi milenial sangat suka hal-hal yang berkaitan dengan “kebersamaan”, jadi jangan lupa untuk memasukkan nilai atau kualitas ini di dalam produk yang kita tawarkan kepada generasi milenial. 
 
Setelah membaca artikel ini, kami berharap rekan-rekan Career Advice lebih percaya diri dalam menciptakan produk yang sesuai dengan generasi milenial. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini