STUDILMU Career Advice - 3 Penghambat Motivasi Kerja

3 Penghambat Motivasi Kerja


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 30, 2019

 
Halo rekan pembaca Career Advice. Apakah Anda tetap bersemangat hari ini? Jika kita berbicara soal bisnis, saat ini banyak pebisnis yang menghubungkan keberhasilan mereka dengan kemampuan mereka mengatasi kesulitan. Dalam beberapa titik karier yang mereka lalui, mereka diperhadapkan dengan tantangan yang tampaknya tak terkalahkan dan hampir mematikan bisnis mereka. Tetapi mereka menghadapinya dengan tangguh karena tidak ada alasan untuk tidak bertahan. 
 
Satu hal yang terlewatkan oleh para pebisnis ini adalah mereka tidak menyadari bahwa terkadang tantangan datang dari tempat-tempat yang terduga, bahkan dari area yang tidak dikuasai. Salah satu contoh yang paling umum adalah saat hilangnya motivasi kerja sebuah tim yang dulunya sangat bersemangat.
 
Kehilangan motivasi kerja membuat tim mengalami penurunan kinerja yang tentunya ini berdampak bagi perusahaan. Wah, bisakah Anda bayangkan kerugian yang Anda alami jika tim Anda bekerja tanpa motivasi? Ini juga akan memberikan dampak yang buruk terhadap reputasi perusahaan di mata pelanggan.
 
Bagaimana persoalan ini dapat dihadapi? Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang pebisnis, cara efektif untuk mengatasi hilangnya motivasi kerja yang dimiliki tim adalah dengan mencari tahu sebabnya. Dan pada artikel ini kita kan membahas 3 hal yang mungkin saja menjadi penghambat hilangnya motivasi kerja dalam tim Anda.
 

1. Contoh buruk yang diberikan oleh atasan.

Pemimpin merupakan seseorang yang bertanggung jawab terhadap tim. Ini bukan berarti bahwa pemimpin harus mengambil alih semua pekerjaan dan menjadi yang terbaik dalam pekerjaan tersebut. Jika Anda adalah seorang pemimpin ataupun atasan, Anda harus memberikan contoh etos kerja dan dedikasi Anda bagi anggota tim lainnya. Setiap atasan pastinya menginginkan bawahannya untuk memahami arti kerja keras dan melakukannya untuk mencapai tujuan bersama. Jika Anda, sebagai pemimpin tidak menunjukkan kerja keras, maka anggota tim lainnya juga tidak akan melakukannya. Mereka melakukan apa yang pemimpin lakukan.
 
Jadi cobalah untuk melihat kondisi setiap anggota tim. Bantulah mereka untuk tampil maksimal dalam pekerjaan mereka. Misalnya, bantulah anggota tim yang masih kesulitan untuk menghadapi keluhan pelanggan melalui telepon. Atau bantulah seorang anggota tim untuk untuk dapat bertemu dengan klien dan melakukan presentasi dengan baik. Dengan begini, Anda menjadi seorang pemimpin yang akan menumbuhkan motivasi kerja anggota tim. Ini menunjukkan bahwa Anda adalah contoh yang tepat untuk ditiru.
 

2. Bekerja lebih keras untuk hasil yang sama.

Menghasilkan kemajuan secara terus-menerus merupakan elemen utama dari budaya perusahaan. Pemimpin menginginkan para anggotanya untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerja mereka. Oleh karena itu, seringkali pemimpin mendorong timnya untuk hal ini. Sebuah kerja keras yang dihasilkan seorang anggota tim harus diikuti oleh kinerja yang lebih lebih keras lagi. Karena jika tidak, nantinya anggota tim akan menjadi terlalu percaya diri atau cepat merasa puas. 
 
Tapi jika anggota tim harus terus meningkatkan kemajuan dengan hasil yang sama, mereka akan berhenti untuk menghasilkan kinerja yang terbaik mereka. Mereka tahu bahwa sebesar apapun usaha yang dilakukan, hasilnya akan sama saja, mereka hanya harus bekerja lebih keras lagi. Dan ini dapat menghilangkan motivasi kerja mereka. Jika begitu, mereka akan melakukan semuanya terpaksa dan dapat dibayangkan hasilnya bukan lah kemajuan, tapi kemrosotan. 
 
Tidak ada yang dapat menghentikan seorang pemimpin untuk terus mendorong anggota timnya menghasilkan kinerja terbaik, karena ini merupakan satu-satunya cara untuk menciptakan lingkungan yang kompetitif dan menciptakan hal yang melebihi keinginan pelanggan. Yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin adalah memberikan penjelasan yang kuat dibalik dorongan yang dilakukannya. Jelaskan pada anggota tim bahwa kemajuan mereka akan mendukung kesuksesan perusahaan. Dan jika mereka menyadari pentingnya kontribusi mereka bagi perusahaan, anggota tim akan merasa bahwa apa yang mereka berikan memiliki tujuan. Sehingga motivasi kerja mereka tidak akan hilang.
 

3. Industri yang tidak bersahabat.

Jika Anda bekerja terlalu lama untuk sebuah industri, Anda akan lupa problematika yang pernah ada. Dalam beberapa industri, Anda tidak dapat mencegah hal buruk terjadi. Misalnya ada keluhan dari pelanggan Anda karena adanya suatu hal yang terjadi tanpa alasan yang jelas dari perusahaan. Pelanggan menginginkan penjelasan tetapi anggota tim tidak bisa hanya mengatakan “Saya minta maaf, tetapi seperti itulah adanya.” Tapi pelanggan tidak dapat menerima dan menyalahkan anggota tim Anda.
 
Ini akan membuat anggota tim mempertanyakan mengapa mereka harus menyenangkan pelanggan dengan sangat keras. Seolah-olah pelanggan merupakan hal yang paling menakutkan dan seluruh risiko harus ditanggung oleh anggota tim. Mereka disalahkan untuk kelalaian perusahaan. Tentunya ini dapat membunuh motivasi kerja yang dimiliki anggota tim.
 
Sebagai pemimpin, Anda harus membuktikkan bahwa hasil yang buruk tidak akan mampu menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Anda harus membantu anggota tim melewati tantangan yang mereka hadapi tanpa membunuh kepercayaan dan motivasi kerja mereka. Berikan pemahaman yang jelas bahwa tantangan tersebut merupakan cara untuk membuat mereka semakin kuat dan berguna bagi kesuksesan karier yang diharapkan. Jika anggota tim Anda mampu mempertahankan motivasi kerja mereka dalam situasi yang terancam, mereka akan dapat melakukan hal-hal besar bagi perusahaan. Anda hanya harus menyakinkan mereka bahwa tantangan yang mereka hadapi merupakan hal yang membuat mereka kuat dan mereka mampu menghadapinya. Lakukan yang dapat membuat motivasi kerja mereka tetap menyala.
 
Itulah 3 penghambat motivasi kerja anggota tim tetap menyala. Sebagai pemimpin, motivasi kerja anggota tim merupakan bagian dari tanggung jawab Anda. Jika Anda menghadapi masalah dengan kinerja tim, Anda tidak dapat menyelesaikannya jika Anda tidak tahu faktor penyebabnya. Jadi daripada hanya berbicara soal angka, cobalah untuk menanyakan anggota tim Anda tentang faktor yang menghambat kinerja mereka.
 
Sikap apatis merupakan jurang pemisah kesuksesan. Jadi, tanyakan anggota tim Anda apakah ada proyek-proyek yang membosankan, beban kerja yang terus menerus bertambah yang membuat mereka menjadi putus ada. Dengan begini, Anda akan menemukan masalah yang menghambat tim Anda dan Anda juga akan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga, tim Anda akan tetap memiliki motivasi kerja yang menyala yang membuat mereka mampu memberikan potensi terbaik mereka
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini