STUDILMU Career Advice - 3 Penghambat Potensi Diri

3 Penghambat Potensi Diri


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 05, 2019

 
Halo rekan pembaca Career Advice, apakah Anda telah memaksimalkan potensi diri Anda saat ini? Potensi diri adalah kemampuan dan kapasitas individu yang masih tersimpan dalam diri. Dengan kata lain, masih belum diaktualisasikan melalui perilaku, perbuatan dan aksi. Kenyataan yang menyedihkan adalah banyak orang tidak dapat menggunakan potensi diri dengan maksimal. Beberapa memang dilahirkan dengan talenta yang banyak dan potensi diri yang tinggi. Tetapi, apakah itu cukup? Tentu saja tidak. 
 
Seringkali kita tidak menyadari banyak hal yang menjadi penghambat potensi diri kita masing-masing. Penghambat ini membuat kita sulit untuk maju. Untuk itu, refleksi diri merupakan hal yang dibutuhkan. Melakukan refleksi diri memang bukanlah hal yang mudah, tetapi ini berguna bagi peningkatan diri kita.
 
Nah, apakah Anda telah mengetahui apa saja penghambat potensi diri yang seringkali membuat Anda tidak dapat tampil maksimal? Jika Anda ingin mengaktualisasikan potensi diri Anda, kenali penghambat yang membuat Anda seringkali tidak maksimal. Ingatkah apa yang dikatakan Aristotle? “Mengenal diri sendiri adalah awal dari sebuah kebijaksanaan,” untuk itu mari kita memahami 3 penghambat potensi diri berikut ini.
 

1. Imajinasi 

Penghambat potensi diri yang pertama adalah imajinasi. Imajinasi merupakan kemampuan terkuat yang kita miliki untuk melakukan apapun yang kita ingini. Imajinasi membentuk pemikiran Anda dalam setiap aspek kehidupan. Imajinasi merupakan alat yang dapat menguasai Anda. Tetapi, Anda adalah orang yang seharusnya mengendalikannya. 
 
Jika Anda berimajinasi bahwa Anda merupakan orang yang lemah tak berdaya, maka itu akan membentuk seluruh pemikiran dalam diri Anda dan Anda akan menjadi orang yang lemah tak berdaya. Jika Anda berimajinasi bahwa Anda merupakan orang yang kuat, maka Anda akan menjadi kuat. 
 
Menggunakan imajinasi untuk membuat citra diri yang tidak kompeten merupakan kesalahan yang dapat menghambat Anda memaksimalkan potensi diri. Jika Anda terus-menerus mengimajinasikan kekhawatiran atau kecemasan, Anda akan sangat mungkin menjadi depresi. Imajinasi akan penghambat ketika Anda terus-menerus melawan diri dan berpikir bahwa Anda tidak mampu bahkan tidak pantas melakukan hal besar. Jadi, imajinasi dapat menjadi penghambat potensi diri ketika kita menyalahgunakannya. Berhentilah menggunakan imajinasi Anda dengan cara yang salah. 
 
Sebaliknya, imajinasi akan menjadi dorongan semangat terbesar Anda ketika Anda menggunakannya dengan baik. Latihlah diri Anda untuk selalu berpikir positif tentang diri sendiri. Imajinasi merupakan rahim yang akan melahirkan pemikiran Anda. Imajinasi akan membuat Anda mampu melahirkan hal-hal besar bahkan hal-hal yang diluar batas kemampuan Anda. Maksimalkan imajinasi Anda agar Anda dapat memaksimalkan potensi diri yang Anda miliki. 
 

2. Simpati

Penghambat potensi diri yang kedua adalah simpati. SimpatI merupakan perasaan seseorang yang didasari oleh pengalaman yang dialaminya. TetaPi, bagaimana Anda benar-benar dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, sekalipun kita juga mengalami hal yang sama? 
 
Terkadang simpati menjadi faktor yang membuat kita sulit untuk memaksimalkan potensi diri karena kita terlalu sibuk dengan perasaan yang dimiliki orang lain. Pernahkah Anda berpikir tentang seorang ahli bedah? Seorang ahli bedah tidak harus mengalami serangan jantung agar ia mampu melakukan operasi. Bahkan seorang psikolog tidak harus menjadi psikopat untuk mampu mengatasi seorang psikopat.
 
Jadi, Anda boleh saja bersimpati dengan apa yang orang lain rasakan, tetapi, jangan sampai perasaan tersebut menjadi penghambat potensi diri. Ketika orang lain gagal, Anda patutlah ikut merasakan kesedihannya. Tetapi, bukan berarti kegagalan itu menjadi miliki Anda juga, kan? Tetaplah maju dan memaksimalkan potensi diri Anda dalam mencapai tujuan Anda.
 
Ingatlah, sama seperti imajinasi, perasaan merupakan hal yang juga dapat mengendalikan diri Anda jika Anda tidak mengendalikannya. Jadi, kendalikan perasaan Anda. Jangan terlalu berlarut dengan apa yang dirasakan orang lain. Kejar dan raihlah kesuksesan Anda.
 

3. Kritik

Penghambat potensi diri yang ketiga adalah kritik. Pernahkah Anda mendapat kritik yang begitu tajam sehingga itu membuat Anda bersedih dan tidak termotivasi? Ya, kritik yang tajam sangatlah wajar menjadi penghambat potensi diri. Kritik yang kita dapat seringkali membuat kita tidak termotivasi karena pada dasarnya kita menolak kritik tersebut.
 
Jadi, ketika Anda mendapatkan kritik, cobalah untuk menerimanya dengan lapang. Tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri Anda. Setelah Anda menjadi tenang, tanyakan orang tersebut hal yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki diri Anda. Seharusnya, kritik yang disampaikan diikuti dengan solusi. 
 
Jangan langsung memasukkan kritik itu ke dalam pikiran dan perasaan Anda. Periksa kembali apakah Anda benar-benar seperti apa yang dikatakan? Jika ya, lakukan perubahan yang dapat menunjukkan bahwa Anda dapat menjadi seorang yang lebih baik. Jangan terlalu memikirkannya berlarut-larut. Karena ini hanya akan membuat Anda kehilangan kepercayaan diri.
 
Berhenti menyalahkan diri dan terbuai dengan kritik tajam yang membuat Anda tidak termotivasi. Bangkit dan tunjukkan bahwa kritik yang Anda terima bukanlah sebuah pedang yang dapat mematikan Anda, tetapi merupakan cambukan yang membuat Anda lebih maju dan lebih memaksimalkan potensi diri. 
 
Itulah 3 penghambat potensi diri yang seringkali kita alami. Ketika Anda mengenali penghambat potensi diri, Anda akan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut sehingga Anda akan tetap maju dan memaksimalkan potensi diri yang Anda miliki.
 
Ingatlah, kesuksesan merupakan keputusan Anda. Kejar dan raih apa yang menjadi tujuan Anda. Anda bertanggung jawab penuh terhadap diri sendiri. Jadi, jangan sampai 3 penghambat potensi diri ini mematikan Anda ya, rekan pembaca. Tetap semangat mencapai kesuksesan Anda.
Featured Career Advices

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Menyeimbangkan Kecepatan dan Ketelitian: Kunci Kerja Efisien

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Tantangan Konsistensi dan Langkah-Langkah untuk Tetap Konsisten

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Mengenal Microsoft Excel: Aplikasi Pengolah Data yang Efisien

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Penjadwalan dan Pembuatan Kalender Konten di TikTok

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Alasan Generasi Z Memilih TikTok sebagai Sumber Informasi Utama

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Terlihat Berlebihan di Kantor

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Pentingnya Penampilan dan Perawatan Diri di Tempat Kerja

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah

Tips Makeup Ideal Berdasarkan Jenis Kulit Wajah