Ketika rekan pembaca mengklik artikel ini, maka kami berasumsi bahwa rekan pembaca ingin memulai bisnis dan memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha. Kira-kira benar atau tidak asumsi tersebut? Jika rekan pembaca memang benar-benar tertarik untuk memulai bisnis, namun masih merasa bingung harus mulai darimana? Jangan khawatir ya! Pada artikel kali ini, kami akan membantu semua rekan-rekan Career Advice untuk mendapatkan pencerahan agar rekan pembaca menjadi semakin yakin untuk memulai bisnis dan berusaha untuk menjadi pengusaha mulai dari sekarang.
Menurut website entrepreneur, ada 3 pertanyaan utama yang sangat penting untuk kita pikirkan jauh sebelum
memulai bisnis dan menjadi pengusaha atas produk atau layanan jasa yang kita tawarkan kepada konsumen. Hmm, apa saja ya tiga pertanyaan penting yang diperlukan? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Konsep: “Apakah Ide Bisnis Saya sudah Cukup Bagus?”
Setiap ingin melakukan setiap tindakan, pastinya kita harus memulainya dengan sebuah konsep. Katakanlah saya adalah seorang pelukis handal. Untuk menghasilkan lukisan yang indah, saya harus memikirkan konsep lukisan saya secara matang. Gambar apa yang akan saya lukis, apakah itu sesuatu yang abstrak, hewan atau wajah manusia, warna apa yang akan saya gunakan, dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan para calon pebisnis, konsep yang kuat dan matang sangat diperlukan di dalam bisnis manapun. Namun perlu diingat bahwa tidak semua ide bisa memberikan hasil yang bagus, hanya karena teman-teman terdekat kita mengatakan “itu adalah konsep yang luar biasa!”.
Sebagai pemilik ide, kita mungkin akan berpikir bahwa, “sepertinya ide saya ini belum pernah ada yang memikirkannya deh!” yap, seakan-akan ide kita sangat cemerlang dan sudah dipastikan akan sukses. Akan tetapi, kami sangat menyarankan rekan-rekan Career Advice yang ingin memulai bisnis untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan penting di bawah ini untuk mengecek kekuatan yang dimiliki dari konsep tersebut:
- Apakah konsep bisnis yang akan saya buat diperlukan oleh masyarakat? Jika ya, seberapa penting tingkat kebutuhan tersebut?
- Jika konsep bisnis ini memang penting, seberapa kuat kompetisi yang ada pada bidang bisnis ini?
- Apakah saya memiliki kemampuan yang hebat dan unik untuk menyediakan produk atau layanan jasa ini?
- Kira-kira seberapa besar basis pelanggan potensial dari bisnis ini?
- Apakah saya memiliki pengalaman bisnis yang relevan dengan konsep ini sebelumnya?
- Apakah di masa yang akan datang akan ada tren pasar yang membuat produk baru dan mengalahkan produk saya saat ini?
Ketika kita sudah menanyakan beberapa pertanyaan di atas, kita akan semakin memahami tentang konsep bisnis kita yang sebenarnya. Keyakinan dan keraguan di dalam diri kita akan tergantung dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas.
2. Eksekusi: “Seberapa Baik Saya dapat Menjalankan Konsep Bisnis Ini?
Apabila kita sudah yakin dengan konsep bisnis yang telah dirancang, bahkan ketika kita mengukur kekuatan konsep bisnis tersebut melalui beberapa pertanyaan di atas, kita semakin yakin bahwa konsep bisnis tersebut sudah layak untuk segera dieksekusi.
Eits, tapi tunggu dulu. Meskipun bagus untuk memiliki ide bisnis yang solid, namun kita juga perlu memikirkan cara pengeksekusian yang baik dari konsep bisnis kita. Tidak ada yang bisa mengeksekusi konsep bisnis kita dengan sangat baik, kecuali diri kita sendiri. Jadi untuk menghindari pencurian konsep bisnis, sangat penting bagi kita untuk segera mengeksekusi segala konsep bisnis yang ada.
Sebelum mengeksekusi konsep bisnis kita, penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri “seberapa baik saya dapat menjalankan konsep bisnis ini?” dan untuk mengetahui jawabannya, ada beberapa pertanyaan lain yang perlu kita jawab dalam proses pengeksekusian ini, yaitu sebagai berikut:
- Apakah konsep bisnis ini bisa membantu saya dalam menghasilkan produk atau layanan jasa yang berkualitas tinggi? Jika ya, bagaimana caranya?
- Seberapa efisien kah saya dapat menghasilkan produk atau layanan jasa ini?
- Tantangan apa saja yang akan saya temukan ketika menjalankan konsep bisnis ini?
- Apakah memasarkan produk atau layanan jasa ini akan berjalan dengan mudah? Atau malah sebaliknya?
3. Profitabilitas: “Apakah Model Bisnis Ini Akan Menguntungkan?”
Memikirkan keuntungan adalah hal yang wajar, kecuali rekan pembaca ingin mendirikan organisasi non-profit atau nirlaba. Tujuan kita dalam memulai bisnis adalah menghasilkan suatu produk atau layanan jasa yang diperlukan oleh banyak orang dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan bisnis tersebut.
Konsep bisnis dan pengeksekusiannya akan sukses dalam menghasilkan keuntungan apabila
proses pemasarannya dilakukan dengan benar dan tepat. Bagaimana jika tidak tepat? Mungkin kita tetap akan mendapatkan profit, namun profit yang didapatkan tidak semaksimal yang diharapkan. Misalnya, jika target pelanggan kita adalah para generasi milenial, namun kita memasarkannya secara offline di pasar tradisional, maka dapat dipastikan produk kita tidak akan populer di kalangan anak milenial.
Nah, berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu produk kita menjadi laku:
- Berapa banyak modal yang kita keluarkan? Dan, berapa persen keuntungan yang kita perlukan untuk minimalnya bisa mendapatkan modal awal kembali?
- Berapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk
memasarkan produk atau layanan jasa?
- Bagaimana cara kita menjual produk atau layanan jasa yang kita hasilkan? Apakah melalui online, atau menjualnya secara langsung di pasar-pasar tradisional?
- Apakah kita lebih fokus pada penjualan B2B atau B2C?
- Apakah kita akan menjual produk/layanan jasa ini kepada individu saja atau grup?
- Apakah kita hanya menjual produk? Atau, kita menjual produk dan layanan jasa?
Itulah 3 pertanyaan utama yang sangat penting untuk kita ajukan kepada diri sendiri ketika ingin memulai bisnis dan
menjadi pengusaha. Namun perlu diingat bahwa tiga pertanyaan utama di atas tidak bisa menggantikan rencana bisnis kita. Rencana bisnis dan strategi pemasaran tetap harus dibuat, karena tiga pertanyaan di atas hanya berperan sebagai panduan sederhana untuk membantu para pebisnis dan pengusaha pemula dalam memulai bisnis mereka. Selamat memulai bisnis ya, rekan-rekan Career Advice.