STUDILMU Career Advice - 3 Tips Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan

3 Tips Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 14, 2019

 
Di dalam bisnis, kita tidak hanya cukup untuk membuat produk yang menarik perhatian pelanggan. Perkembangan teknologi juga semakin membantu pelanggan dari belahan dunia manapun untuk meng-klik berbagai informasi tentang produk dengan ujung jari mereka. Tanpa kita sadari, perkembangan teknologi ini juga membuat permintaan konsumen semakin beragam. 
 
Kita semua pasti pernah menjadi konsumen dari sebuah produk, bukan? sebelum kita membeli sebuah produk, pastinya kita akan meraih ponsel, mengakses internet dan mencari tahu informasi produk tersebut sebelum membuka dompet dan membelinya. 
 
Faktanya, lebih dari 73% konsumen menganggap transparansi jauh lebih penting daripada harga, dan hampir 40% pelanggan mengatakan mereka akan beralih dari merek pilihan mereka ke merek yang menawarkan transparansi lebih.
 
Bisa kita bayangkan betapa transparansi sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan antara penjual dan pembeli? Ya, itulah mengapa judul artikel ini kepercayaan konsumen lebih penting dari harga produk itu sendiri. 
 
Namun, itu tidak berarti perusahaan harus membeberkan setiap rahasia dagang demi memberikan transparansi kepada konsumen. Sebaliknya, kunci transparansi adalah kualitas informasi, bukan kuantitas. Untuk menjaga transparansi, perusahaan perlu menguasai seni komunikasi, yang mungkin sedikit lebih menantang di era digital ini.
 
Pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa tips untuk mengatasi tantangan dengan mudah dan memberikan jenis transparansi yang diperlukan oleh para pemilik bisnis agar tetap kompetitif:
 

1. Ajari Pelanggan, Jangan Hanya Bicara Pada Mereka.

Salah satu kebenaran yang tidak dapat dihindari pada era digital ini adalah sebagian besar konsumen saat ini tidak mempercayai iklan. Mereka tidak ingin melihat aktor atau aktris bayaran yang memuji produk. Para konsumen perlu melihat apa yang benar-benar ada pada produk tersebut sebelum mereka percaya kata-kata yang keluar dari model iklan tersebut.
 
Saat sebuah produk sudah mendapatkan kepercayaan dari para konsumen, pelanggan mereka akan semakin berkembang. Lalu, bagaimana caranya agar kita mendapat kepercayaan dari konsumen?.
 
“Jangan hanya mengiklankan produk, tapi cobalah untuk memberikan informasi yang mendidik namun tetap menghibur. Inilah yang diinginkan oleh para konsumen Anda pada zaman ini”.
 
Sudah ada beberapa perusahaan yang berhasil dalam menciptakan sesi informatif dengan berbagi "edutainment" yang sempurna untuk semua jenis produk yang mereka miliki. Jadi, apakah Anda juga tertarik untuk membuatnya?
 
Mungkin produk yang kita hasilkan dapat memuaskan para konsumen, namun setiap konten pendidikan produk yang kita berikan kepada konsumen dapat meningkatkan penjualan dengan sangat cepat. Konsumen akan lebih berbahagia untuk mempercayai merek yang dapat membuktikan nilai dan kualitas mereka. 
 
Tidak peduli berapa banyak tayangan iklan yang ditonton oleh konsumen di media sosial mereka, konten pendidikan adalah satu-satunya cara terbaik untuk menarik perhatian para konsumen di zaman sekarang.
 

2. Dengarkan dan Pelajari Produk dengan Lebih Dalam 

Tidak sedikit para pengusaha yang menggunakan bantuan dari duta produk agar penjualan mereka meningkat drastis dari jumlah penjualan sebelumnya. Hal yang baik tentang duta produk adalah ketika mereka memposting produk Anda, audiens dapat mengetahui kehadiran produk Anda dengan sangat cepat, bahkan mereka juga bisa merespon melalui kolom komentar. 
 
Namun, jika produk kita mendapatkan umpan balik yang tidak begitu menyenangkan, jangan khawatir dan jangan mudah menyerah. Komunikasi yang efektif harus terjadi melalui dua arah, jadi hargai umpan balik ini jika kita ingin tetap terhubung dengan konsumen. Jika tidak, pesaing yang akan melakukannya untuk konsumen. 
 
Transparansi lebih dari sekadar membagikan informasi tentang suatu produk. Kita juga harus memberitahu konsumen bahwa kita telah mendengar kekhawatiran mereka dan sedang mengusahakannya, atau informasikan kepada mereka bahwa kita sangat menghargai pujian mereka dan saran dan kritik mereka akan dipertimbangkan untuk produk kita di masa depan. Membangun umpan balik yang lebih spesifik kepada konsumen akan menciptakan hubungan yang lebih baik. Kita bukan hanya sebatas penjual dan pembeli dengan mereka, namun hubungan ini seperti sebuah kemitraan.
 
Selain itu, kita juga dapat melatih divisi hubungan masyarakat (humas) untuk lebih mendengarkan keluh kesah para konsumen dan terhubung secara emosional dengan konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena pelanggan tidak selalu mengungkapkan keinginan mereka dengan sangat jelas, kita perlu membuka telinga dengan lebar dan memiliki intuisi untuk mendapatkan pesan yang mereka coba komunikasikan. 
 
Ketika kita mendapatkan umpan balik yang negatif, yang perlu kita lakukan adalah bersimpati dan mengakui kesalahan yang terjadi. Ini menunjukkan kepada konsumen bahwa kita benar-benar mengambil berat atas keluhan yang diberikan.
 

3. Mengakui Kesalahan yang Terjadi

Saya tahu bahwa mengakui kesalahan bukanlah hal mudah, tetapi itu adalah salah satu cara terpenting untuk meningkatkan transparansi bisnis. 
 
Namun, nyatanya ada hal yang lebih sulit dari meminta maaf kepada konsumen yaitu, “bagaimana caranya agar kita mengakui kesalahan sambil tetap mempertahankan kepercayaan dari para pelanggan terhadap produk kita? Jawabannya adalah menjadi otentik dan transparan.
 
Dalam dunia komunikasi yang serba instan ini, mengakui kesalahan secara langsung lebih sulit daripada merespon umpan balik negatif yang menyerukan perusahaan kita saat melakukan sebuah kesalahan. Mengapa begitu? Karena merespon umpan balik secara tidak langsung dapat memberikan kita kesempatan untuk mengatur narasi, menjabarkan solusi yang dapat dilakukan, serta memastikan bahwa konsumen melihat kita telah mengambil inisiatif untuk memperbaikinya.
 
Yap! Itulah tiga tips utama yang dapat diterapkan oleh para pemilik bisnis dalam mendapatkan transparansi dari para konsumen terhadap produk mereka. Ingatlah bahwa kepercayaan jauh lebih penting dari sebuah harga. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini