STUDILMU Career Advice - 4 Cara Menggunakan Gamifikasi Untuk Mencapai Tujuan

4 Cara Menggunakan Gamifikasi Untuk Mencapai Tujuan


by STUDiLMU Editor
Posted on May 14, 2019

 
Halo rekan pembaca Career Advice, apakah hidup Anda dipenuhi oleh hal-hal yang menantang dan penuh petualangan seperti dalam sebuah permainan video? Atau apakah hidup Anda terasa hambar bahkan basi? Semakin bertambahnya usia, kita akan semakin kehilangan rasa kagum dan keterbukaan seperti saat masih kanak-kanak. Ada banyak orang yang merasa puas dengan kenyataan yang dimiliki. Tetapi, seharusnya tidaklah seperti itu. Kita tidak boleh menerima kenyataan begitu saja dan mengikuti alur pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan seharusnya terjadi secara cepat.
 
Kita bisa menjadikan hidup kita menantang dan seru seperti sebuah permainan. Kita bisa mengejar rintangan yang lebih besar, mempelajari keterampilan baru, dan memiliki pengalaman yang mendebarkan. Nah, kali ini kita akan membahas 4 cara untuk menggunakan gamifikasi dalam mencapai tujuan. Cara ini akan membuat kita lebih cepat naik ke level yang lebih tinggi dan lebih tinggi. Kita juga akan terus berkembang menjadi seseorang yang lebih baik dan menikmati lebih banyak kehidupan.
 

1. Bersainglah dengan mereka yang berada di depan kita.

Persaingan haruslah dilakukan dengan orang yang memiliki struktur, konstitusi, dan kebiasaan yang hampir sama. Bersainglah dengan orang-orang yang sejenis dengan kita. Rasanya akan tidak masuk akal jika seorang pelukis harus bersaing dengan seorang pemanjat tebing. Pelukis haruslah bersaing dengan pelukis lainnya dan pemanjat tebing haruslah bersaing dengan pemanjat tebing lainnya. Persaingan harus terjadi diantara orang-orang yang memiliki tingkat keterampilan yang sama.
 
Pada dasarnya, ada dua hal yang kita dapatkan dari sebuah persaingan:
Jika kita bersaing dengan mereka yang berada dalam level yang sama dengan kita, kita akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan sedikit perbaikan. Rasanya pasti akan lebih menyenangkan untuk mengalahkan seseorang. Tetapi, seharusnya kita lebih menyukai untuk berinvestasi pada kegagalan. Ketika kita diperhadapkan dengan orang-orang yang berada dalam level yang lebih tinggi, kita akan mampu meningkatkan kemampuan lebih jauh. Ini memungkinkan kita untuk dengan cepat meniru, mencocokkan, dan melawan pesaing-pesaing yang unggul. Inilah yang membuat kita mengembangkan keterampilan dan menguasainya dengan cepat. Jadi, daripada harus bersaing dengan orang-orang dalam level yang sama, bersainglah dengan orang-orang yang kita inginkan. Inilah yang akan membuat kita sukses atau tidak. Orang-orang yang tidak sukses membuat keputusan berdasarkan keadaan saat ini sementara orang-orang sukses membuat keputusan berdasarkan keinginan mereka.
 
Orang terbaik hanya bersaing dengan dirinya sendiri. Setiap orang dalam perusahaan pastinya bersaing satu dengan yang lain. Seringkali kita jumpai istilah menusuk dari belakang, menjilat, mencari muka, dll, yang dilakukan untuk mencapai posisi tertentu di perusahaan. Mereka lebih fokus pada tujuan mereka sendiri daripada tujuan organisasi. Hanya ada sedikit organisasi yang mengembangkan budaya "kolaborasi" di dalam dan persaingan. Kolaborasi akan menghasilkan hasil yang jauh lebih besar daripada kompetisi. Pahamilah bahwa satu-satunya kompetisi yang harus dilakukan adalah bersaing dengan diri sendiri. 
 

2. Miliki mentor dan tantang diri sendiri.

Seorang mentor memiliki peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kita. Seorang mentor yang berkualitas akan memberi kita pengalaman dan tugas belajar berdasarkan pengalamannya. Seorang mentor juga dapat menantang kita untuk menyelesaikan suatu proyek dalam tenggat waktu tertentu. Seorang mentor juga akan mampu melihat kelemahan kita dan memberitahu hal yang tidak boleh dilakukan dalam proses mencapai tujuan.
 
Dalam sebuah tantangan, ada kendala yang disengaja. Kendala-kendala ini menciptakan kondisi yang memaksa kita mengikuti arus yang ada. Kendala utama adalah batas waktu. Kendala lain tergantung pada tujuan atau kebutuhan khusus kita. Seorang mentor akan mampu membantu kita untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. 
 
Selain itu, sangatlah penting untuk menetapkan hanya satu tujuan dalam setiap tantangan. Ketika kita berfokus pada satu hal dan meningkatkan hal tersebut, bidang kehidupan yang lain juga akan meningkat secara alami. Kita juga dapat memberi diri tantangan untuk meningkatkan hal-hal yang kita inginkan. 
 
Misalnya, jika kita ingin menjadi orang tua yang lebih baik, kita bisa memberi diri kita tantangan untuk memberi anak-anak pujian setiap hari selama 30 hari. Periksalah kemajuan yang dibuat. Lihatlah tantangan apa yang kita hadapi dan laporkan kemajuan yang berhasil kita buat kepada orang lain.
 

3. Mengajari orang lain.

Ketika kita mengajar, kita sedang belajar. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap pelajar, siswa yang mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada siswa yang lainnya, jauh lebih mudah untuk memahami materi, mengingatnya lebih akurat, dan menerapkannya dengan lebih efektif. Mengajar adalah cara terbaik untuk belajar. Terlebih lagi, kita sebenarnya bisa dibayar untuk mengajari orang lain.
 
Jika kita ingin belajar lebih cepat, segera ajari orang lain. Ini akan memaksa kita untuk mengubah dan menyesuaikan pembelajaran dengan konteks yang unik. Dengan demikian, pengetahuan kita akan menjadi lebih fleksibel dan menyeluruh. Ini juga akan menguntungkan karena kita dapat menghasilkan uang.
 

4. Melakukan perubahan besar dalam beberapa tahun.

Dalam video game, permainan akan sangat membosankan jika kita menyelesaikan setiap level dengan tingkatan yang sama. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih menantang. Begitu juga dalam kehidupan nyata. Membuat perubahan besar adalah cara terbaik untuk menemukan kembali diri kita. Ini berarti secara sadar kita memutuskan perubahan apa yang harus dilakukan. 
 
Jika kita tidak melakukan perubahan besar sesekali, hidup kita akan menjadi statis dan biasa saja. Ini akan membuat kita berhenti tumbuh. Kita akan merasa terlalu nyaman. Buatlah perubahan besar yang membawa kita keluar dari zona nyaman. Perubahan memang mungkin akan sulit dilakukan. Tetapi inilah yang terus membuat kita berkembang.
 
Jika kita ingin terus naik dan naik, maka, lakukan perubahan saat kita mulai merasa nyaman. Ini adalah tentang bertumbuh dengan penuh kesadaran.  
 
Itulah 4 cara menggunakan gamifikasi dalam mencapai tujuan. Dengan menerapkan gamifikasi, kita dapat membuat pertumbuhan menjadi lebih menyenangkan. Tanpa tantangan, hidup kita akan terasa membosankan dan basi. Jadi, temukan tantang yang lebih besar. Ingatlah bahwa tantangan ini harus terikat waktu, membuat kita meningkatkan kelemahan yang kita miliki dan mengarah pada tujuan kita.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini