STUDILMU Career Advice - 4 Cara Menumbuhkan Motivasi Para Milenial

4 Cara Menumbuhkan Motivasi Para Milenial


by STUDiLMU Editor
Posted on Feb 23, 2019

 
Halo pembaca Career Advice, bagaimana kabar Anda hari ini? Dalam beberapa artikel lalu kita telah membahas tentang karakteristik yang dimiliki generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang penuh dengan semangat dan sangat antusias. Apakah ada kemungkinan bahwa generasi milenial juga mengalami kurangnya motivasi dalam pekerjaan mereka? Ya, sekalipun generasi milenial merupakan generasi yang bersemangat dan mencintai pekerjaan mereka, generasi milenial juga mengalami hari-hari bahkan minggu-minggu menurunnya motivasi yang mereka miliki. 
 
Apa yang menyebabkan para milenial kehilangan motivasi mereka? Mungkin saja sebuah proyek besar yang sangat menakutkan tanpa tujuan yang jelas atau bahkan tidak ada alasan sama sekali. Ini yang dapat membawa para milenial berada dalam tingkat frustasi yang sangat tinggi. 
 
Anda, sebagai pemberi kerja atau atasan para milenial mungkin sering berpikir dan mencari cara yang tepat untuk menumbuhkan kembali motivasi para milenial di tempat kerja. Anda menawarkan insentif, waktu kerja yang fleksibel hingga kesempatan untuk bergabung dengan komunitas pelayanan. Anda berharap itu akan dapat menumbuhkan motivasi para milenial kembali. 
 
Pada dasarnya ada banyak faktor eksternal dan juga faktor internal yang dapat mendorong motivasi. Namun, faktor internal lebih memberikan hasil yang efektif dalam meningkatkan produktivitas, keterlibatan dan kebahagiaan di tempat kerja. 
 
Lalu, bagaimanakah generasi milenial dapat kembali memunculkan motivasi diri mereka dan mengembalikan semangat mereka dalam pekerjaan? Artikel ini akan membantu Anda karena dalam artikel ini, kita akan membahas 4 cara untuk menemukan motivasi generasi milenial.
 

1. Cari tahu jawaban dari ‘Mengapa’

Kapan terakhir kali Anda membaca surat lamaran yang Anda buat untuk pekerjaan saat ini? Para milenial biasanya melakukannya saat mereka hendak mengirim surat lamaran tersebut. Seringkali kita melupakan hal pertama yang membuat kita bersemangat akan perusahaan dan peran yang kita tuju. Periksa ulang dan bacalah kembali surat lamaran Anda. Ini akan menginspirasi diri Anda sendiri ketika Anda dapat menemukan hal yang membuat Anda begitu tertariknya dalam melamar posisi di perusahaan tersebut. Ini juga akan memberikan Anda gambaran jelas tentang perkembangan dan pertumbuhan karier Anda sejak pertama kali Anda bergabung dengan perusahaan.
 
Selanjutnya, ingatkan diri Anda tentang ‘Mengapa Anda melakukan hal yang Anda kerjakan sekarang?’ Anda mungkin memilih pekerjaan itu karena Anda menyukai pekerjaan itu, atau Anda harus membantu keluarga, atau bahkan untuk membayar uang pendidikan. Apapun alasannya, cobalah untuk mengingat hal itu kembali, maka Anda akan menemukan jawaban yang luar biasa. Ketika Anda menemukan jawabannya, tuliskanlah dalam sebuah kertas bersama hal-hal lain yang patut disyukuri atas pekerjaan yang Anda miliki. Mensyukuri setiap hal yang dimiliki akan kembali menyalakan api motivasi Anda yang hampir padam.
 

2. Kesampingkan to-do-list

Sebagian besar pekerjaan dalam daftar yang harus dikerjakan sebenarnya tidaklah terlalu penting. Kebanyakan orang hanya sibuk mencoret pekerjaan dalam daftar, melihat jam dan berharap segala sesuatu akan selesai sebelum pukul 5 sore. Lakukan hal baru, kesampingkanlah daftar tersebut. Untuk minggu berikutnya, tuliskan tiga hal yang menjadi prioritas utama Anda di pagi hari setiap harinya. Ini mungkin akan terasa sulit, namun ini dapat dicapai. Ini juga selaras dengan tujuan utama Anda dan merupakan faktor penting untuk menunjang kesuksesan peran Anda dalam jangka panjang
 
Lalu, blokir waktu Anda satu atau dua jam untuk melakukan hal prioritas ini, jangan berpaling ke hal lain sebelum Anda benar-benar menyelesaikannya. Apakah ini terlihat tidak realistis? Cobalah, dan Anda akan terkejut dengan hasil yang akan Anda capai di akhir minggu. 
 

3. Kelilingi diri Anda dengan rekan kerja yang suka bekerja keras.

Orang-orang yang berada disekitar kita juga merupakan faktor penting untuk membentuk kita. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang tidak produktif dan tidak bekerja keras, akan sangat sulit untuk menumbuhkan motivasi. Jika Anda memiliki tempat kerja yang fleksibel, cobalah untuk duduk bersama rekan kerja yang merupakan pekerja keras. Carilah rekan kerja yang memiliki motivasi paling tinggi dan habiskanlah waktu bersama di kedai kopi. Tanyakan pada mereka hal yang sangat membuat mereka bersemangat dalam pekerjaan. Semangat mereka akan menginspirasi Anda dan membuat Anda menjadi lebih termotivasi.
 
Jika Anda merasa sering tidak termotivasi, temukan waktu saat Anda dapat mengerjakan pekerjaan terbaik Anda. jika Anda menyadari bahwa saat pukul 3 sore Anda tidak ingin melakukan apapun, selesaikan pekerjaan terberat Anda di pagi hari dan sisihkan pekerjaan yang tidak terlalu penting di akhir. Jika Anda bekerja dalam perusahaan dengan waktu kerja yang fleksibel, Anda dapat meninggalkan kantor saat pukul 3 sore. 
 
Jika hari Senin terasa sangat berat, cobalah untuk membuatnya menjadi hari yang menyenangkan. Anda dapat menonton film setelah bekerja atau makan siang di luar bersama teman-teman atau mungkin memulai hari dengan melakukan yoga. Atau, jika Anda suka dengan sistem bonus, Anda dapat pergi ke restoran favorit Anda saat Anda berhasil menyelesaikan tiga pekerjaan di hari Senin. Carilah cara yang membuat hari Senin menjadi hari yang spesial. Ini akan membuat Anda lebih menyukai hari Senin dan membuat Anda lebih termotivasi. 
 

4. Ambil waktu untuk beristirahat dari pekerjaan.

Jika Anda merasa tidak termotivasi, Anda mungkin memerlukan waktu untuk tidak bekerja. Anda mungkin memerlukan satu hari untuk menyehatkan mental Anda, atau liburan selama dua minggu, ambilah waktu untuk beristirahat dari rutinitas kantor. Ketika Anda telah mengambil waktu untuk beristirahat, pastikan Anda benar-benar menyingkirkan diri Anda dari kesibukan pekerjaan. 
 
Anda mungkin akan menjadi lebih senang saat kembali ke kantor dan motivasi Anda akan tumbuh. Beristirahat dari pekerjaan mungkin terlihat mustahil karena Anda memiliki banyak hal untuk dilakukan. Tetapi jika Anda melakukannya, Anda akan kembali dengan menjadi seorang yang lebih produktif. 
 
Baik rekan pembaca, itulah 4 hal yang dapat membantu para milenial mendapatkan motivasi kembali. Jika Anda merasa motivasi Anda menurun dalam jangka waktu panjang dan tidak ada hal yang dapat menumbuhkannya kembali, maka ini merupakan waktu untuk mencari pekerjaan baru atau bidang baru. Konsultasikan dengan teman yang Anda percaya, mentor atau pelatih Anda. Jika Anda memutuskan untuk membuat perubahan peran, pikirkan hal-hal yang Anda butuhkan untuk peran baru tersebut.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini