STUDILMU Career Advice - 4 Jenis Komunikasi

4 Jenis Komunikasi


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 19, 2019

 
Ada lebih dari 150 negara di dunia dengan keberagaman Bahasa yang dimiliki oleh masing-masing negara. Tidak hanya itu, Indonesia yang terhampar dari Sabang sampai Merauke, ditambah dengan berbagai latar belakang, suku dan budaya yang ada, tentunya melahirkan berbagai jenis komunikasi yang berbeda-beda. 
 
Tidak dapat disangkal lagi bahwa saya dan semua pembaca Career Advice pasti memiliki cara berkomunikasi yang unik satu sama lain. Dan, ini tidak hanya berlaku dalam kehidupan pribadi kita saja, namun juga di tempat kerja. 
 
Dari berbagai macam jenis komunikasi yang dimiliki setiap orang itu lah, kita akan bertemu dengan sebagian orang yang cocok dengan kita, dan sebagiannya lagi sangat menjengkelkan untuk diajak berkomunikasi. 
 
Nah pada artikel kali ini, kami ingin mengajak semua rekan-rekan Career Advice untuk mengenal 4 jenis komunikasi yang berbeda-beda. Dengan mengenal empat jenis komunikasi tersebut, ini akan sangat bermanfaat bagi kita di tempat kerja. Kita juga akan tahu jenis komunikasi apa yang selama ini kita terapkan, walaupun seseorang mungkin bisa memiliki lebih dari satu jenis komunikasi yang ada. 

1. Fungsional

Komunikasi dengan gaya fungsional adalah seseorang yang sangat memperhatikan detail dengan sangat berhati-hati. Mereka ini adalah komunikator yang sangat berorientasi pada proses dan bekerja sesuai dengan perencanaan waktu yang ada
 
Untuk mengetahuinya dengan lebih jelas, komunikator fungsional ini akan memahami dengan betul segala hal yang perlu mereka persiapkan dan lakukan sebelum mereka memulai suatu proyek. Mereka ingin semuanya dilakukan dengan persiapan yang sangat rinci. 
 
Hasilnya? Para komunikator yang menerapkan gaya fungsional sangat jarang melakukan kesalahan besar, karena mereka sangat terperinci dan bekerja dengan persiapan yang sangat matang. 
 
Begitu banyak orang yang menyukai cara kerja mereka, karena setiap ada kesalahan yang terjadi, dengan pasti para komunikator ini dapat menebaknya. 
 

2. Pribadi

Apakah rekan-rekan Career Advice pernah bertemu dengan seorang yang sangat bersikap diplomatis dan sangat hebat dalam memecahkan konflik? Jika “ya”, itu adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh para komunikator dengan gaya pribadi. 
 
Para komunikator yang menggunakan ini sangat menghargai tata Bahasa dan koneksi emosional. Mereka bukan hanya mempertimbangkan apa yang orang lain katakan dan apa yang mereka pikirkan, namun juga apa yang mereka rasakan. Dalam kata lain, mereka sangat percaya bahwa “saat merasa ragu, kita perlu mengikuti kata hati”. Itulah mengapa mereka sangat menjaga hubungan dengan orang lain, terutama dengan rekan-rekan kerja, agar tetap harmonis. 
 
Positifnya, mereka yang memiliki gaya komunikasi ini cenderung memiliki hubungan pribadi yang mendalam dengan orang-orang di sekitarnya, mereka dapat menjadi penyatu dengan semua orang. 
 
Bagaimana dengan sisi negatifnya? Komunikator pribadi ini dianggap terlalu “menyentuh” kehidupan orang lain, yang mana tidak semua orang suka diperlakukan seperti ini, terutama para komunikator analitis. 
 
Penasaran seperti apa komunikator analitis yang dimaksud? Yuk, baca poin selanjutnya.
 

3. Analitik

Seperti namanya yaitu, analitik. Para komunikator analitik sangat menyukai angka dan data-data yang jelas. Komunikator yang menerapkan gaya analitik dan fungsional memiliki persamaan, yang mana mereka cenderung kurang emosional. 
 
Pernah melihat seseorang yang berbicara dengan langsung kepada poinnya? Jika “ya”, ini adalah ciri-ciri dari komunikator analitik. Mereka tidak suka berbicara dengan berbelit-belit atau dengan Bahasa yang ambigu. Mereka menyukai percakapan secara langsung dan benar-benar menjelaskan, bahwa sesuatu yang berwarna hitam, ya hitam. Apabila putih, ya putih. Bukan abu-abu yang tidak jelas apakah itu hitam atau putih. 
 
Tidak hanya itu, mereka juga pembuat keputusan yang ulung, tentunya bukan berdasarkan opini yang mereka miliki, namun segala keputusan diambil berdasarkan angka dan data valid yang mereka miliki. 
 
Saat mereka mengambil keputusan, biasanya dilakukan tanpa perasaan emosional sedikitpun. Itulah mengapa kesan “dingin sedingin salju” sangat melekat pada diri mereka. 
 
Positifnya, dengan sikap mereka yang sangat analitik, mereka dapat melihat setiap masalah dengan sangat logis. Namun, mereka sering terlihat seperti robot karena sikap mereka yang sangat kaku. 
 

4. Intuitif

Kebalikan dari komunikator fungsional, para komunikator intuitif sangat tidak suka terjebak dengan segala sesuatu yang terlalu banyak detail. Namun, mereka suka untuk melihat gambaran besarnya. 
 
Para komunikator ini memang sangat hebat dalam melihat gambaran besar, sayangnya mereka adalah tipe orang yang tidak sabaran. Dikarenakan mereka bukan orang yang suka untuk mengetahui segala detail yang ada, ini membuat mereka selalu ingin melompat kepada kesimpulan atau poin-poin signifikan lainnya. Tanpa omong kosong dan tidak bertele-tele.  
 
Lalu, Bagaimana Cara Bekerja dengan Berbagai Jenis Komunikasi?
 

1. Cara Bekerja dengan Komunikator Fungsional

Mari kita ingat-ingat kembali, sebelumnya sudah dijelaskan bahwa komunikator fungsional sangat suka melihat detail dari keseluruhan gambar. Nah, saat rekan pembaca menghadapi komunikator dengan gaya ini, coba tunjukkan rencana lengkap tentang apa yang akan kita bicarakan dengan mereka.
 
Komunikator fungsional juga sangat suka mendapatkan umpan balik. Berikan mereka masukan tentang bagaimana kinerja mereka. Mereka biasanya terbuka terhadap umpan balik dari rekan-rekan mereka.
 
Jika mereka mengajukan banyak pertanyaan, biarkan saja. Karena seorang komunikator fungsional memang akan bekerja dengan sangat baik jika mereka menanyakan segala hal dengan rinci. 

2. Cara Bekerja dengan Komunikator Pribadi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa komunikator pribadi akan sangat menjaga hubungan mereka dengan orang-orang di sekitarnya. Untuk menghadapi dan bekerja sama dengan baik bersama para komunikator pribadi, coba diskusikan segala hal yang memang kita memerlukan masukan dari orang lain. 
 
Komunikator pribadi sangat senang diajak berbincang banyak hal. Ya, memang tidak harus menanyakan hal pribadi kita kepada mereka sih. Tapi dengan melakukan hal ini, mereka akan lebih merasa nyaman dengan kita. Sehingga, hubungan pekerjaan yang lain akan lebih mudah. 
Hal yang perlu kita jauhi adalah hindari memberikan data metrik dan angka kepada para komunikator pribadi. Kenapa? Karena mereka tidak suka dengan hal-hal tersebut. Sebenarnya mereka bisa berkomunikasi dengan data, tapi tidak semua data akan dilihat sampai habis. 
 

3. Cara Bekerja dengan Komunikator Analitik

Nah, jika kita ingin berkomunikasi dengan komunikator analitik, jangan lupa untuk membawa angka serta data-data yang valid sebagai pendukung pembicaraan Anda. Data adalah segalanya bagi para komunikator analitik. Semakin banyak data yang diberikan, maka alur perbincangan dengan mereka akan semakin lancar. Segala keputusan yang mereka buat akan selalu berdasarkan dengan angka dan data-data valid yang ada, bukan berdasarkan perasaan atau emosi belaka. 
 

4. Cara Bekerja dengan Komunikator Intuitif

Singkat, padat dan manis. Ini adalah hal yang sangat diinginkan oleh para komunikator intuitif saat melakukan perbincangan dengan orang lain. Mereka tidak ingin bertele-tele, hanya ingin melihat gambaran secara besar. Jadi saat kita berkomunikasi dengan mereka, cukup berikan gambaran yang besar, tidak perlu terperinci. 
 
Jika rekan pembaca tetap ingin memberikan detail, tidak masalah. Tetapi, pastikan detail yang diberikan adalah yang paling signifikan. Karena kalau tidak, mereka akan kehilangan kesabaran untuk mendengarkannya. 
 
Nah karena para komunikator intuitif suka melihat keseluruhan gambar, coba untuk berikan satu atau dua visual yang sangat bagus ketika berinteraksi dengan mereka. 
 
Dengan memahami jenis komunikasi yang berbeda-beda, ini akan membantu kita dalam bekerja dan berkomunikasi dengan lebih baik di tempat kerja. Tidak hanya itu, ini dapat memberikan kita kesadaran tentang bagaimana seharusnya kita berbicara, berinteraksi, dan berkomunikasi satu sama lain dan membantu kita menjadi komunikator yang lebih efektif.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini