STUDILMU Career Advice - 4 Strategi Mengatasi Konflik

4 Strategi Mengatasi Konflik


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 04, 2019

Halo rekan pembaca, setiap kita pastinya pernah dihadapkan dengan konflik, baik itu konflik pribadi atau konflik kelompok. Bagaimana rasanya? Sungguh sangat tidak nyaman, tetapi kita membutuhkannya. 
 
Konflik merupakan bagian dari proses kemajuan dan pembentukan keintiman tim. Konflik juga merupakan alat yang dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat. Namun, salah satu kesalahan yang biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin adalah menghindari konflik di dalam tim. 
 
Ya, bisa dikatakan bahwa konflik adalah hal yang tak terhindarkan. Tidak heran jika di tempat kerja, konflik seringkali timbul dan menghiasi perjalanan karier kita. Ketika dua orang pribadi yang memiliki pandangan, ide dan konsep yang berbeda berada dalam satu naungan, konflik pasti akan timbul. 
 
Kita selalu memiliki pandangan bahwa konflik merupakan hal yang buruk, tetapi tidak selalu seperti itu. Konflik merupakan proses pendewasaan dan proses mempererat hubungan. Jika sebuah tim menghindari terjadinya konflik, maka itu sama saja dengan menghindari terjadinya proses pertumbuhan dan kedewasaan. 
 
Coba deh kita melihat pasangan yang baru saja menikah dan pergi bulan madu. Mereka akan melakukan banyak hal romantis yang menyenangkan. Mereka merasa sangat bahagia dan menjalani semuanya dengan mudah. Namun, ketika kembali ke rumah, mereka menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Mereka memiliki perdebatan dalam menggunakan mesin cuci, perdebatan dalam memasak dan perdebatan dalam hal lainnya. Namun, apa saja hal baiknya? Konflik menjadikan pasangan tersebut semakin mengenal, memahami dan mencintai satu sama lain.
 
Ini sama juga halnya dengan konflik yang dialami sebuah tim di lingkungan kerja. Jika sebuah tim tidak pernah mengalami konflik, kita tidak akan dapat mengenal setiap anggota di dalam tim dengan baik. Selain itu, kita juga tidak dapat membangun kepercayaan dan tidak akan memiliki kedekatan dengan rekan-rekan di kantor. 
 
Setiap konflik pasti bisa diatasi. Ini semua tergantung pada cara kita menghadapinya. Strategi penyelesaian konflik yang tepat akan dapat memajukan tim itu sendiri serta meningkatkan kinerja setiap anggota. Konflik juga dapat membantu tim menghasilkan hal-hal besar, inovasi dan kreativitas.
 
Nah, kali ini kita akan membahas 4 strategi yang perlu dilakukan agar kita dapat mengatasi konflik dengan tepat sehingga setiap anggota tim dapat melihat bahwa konflik adalah kesempatan untuk mengasah kemampuan diri dan sebagai alat yang dapat memperkuat hubungan tim.
 

1. Mengadakan diskusi untuk menentukan proses pengambilan keputusan dan kriteria yang diperlukan sebelum benar-benar memutuskan.  

Sangatlah wajar jika kita memiliki pandangan dan prioritas yang berbeda dengan yang lain. Inilah yang menyebabkan setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap sebuah keputusan. Strategi yang tepat untuk meminimalisir hal ini adalah dengan melakukan diskusi tentang kriteria penentuan keputusan sebelum mengambil keputusan yang sebenarnya.
 
Misalnya, di bulan Juni, tim mengadakan rapat penentuan orang-orang yang akan mendapatkan bonus akhir tahun. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendiskusikan kriteria apa saja yang menentukan seseorang akan mendapatkan bonus tersebut. Dengan begitu, proses pemberian bonus di bulan Desember akan berlangsung lebih mudah.

2. Mendorong anggota tim untuk menyampaikan pendapat atau bertanya dengan senang hati. 

Salah satu faktor yang membuat konflik dapat menimbulkan masalah adalah menahan diri untuk menyampaikan pemikiran yang dimiliki. Ketika kita diminta untuk menyampaikan pemikiran itu, nada suara kita akan berubah dan terdengar lebih arogan.
 
Ini mungkin disebabkan karena anggota tim tidak terbiasa untuk menyampaikan pemikiran atau pertanyaan yang dimiliki. Strategi yang tepat untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendorong setiap anggota tim untuk bertanya, berbicara atau menyampaikan ide yang dimiliki dengan segera. Ketika setiap orang dapat menyalurkan ide dan pemikirannya masing-masing, tidak akan ada kesalahpahaman yang dapat merusak tim.
 

3. Membangun etika yang sehat dalam menyampaikan ketidaksetujuan.

Bisakah rekan pembaca membayangkan jika ada anggota tim yang akan langsung berteriak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap opini yang kita sampaikan? Kita pasti akan langsung terintimidasi dengan hal tersebut. Kita akan merasa bahwa rekan tersebut adalah orang yang perlu dihindari. Ini tentu saja secara tidak langsung, timbul konflik di antara kita dan rekan kerja tersebut. 
 
Nah, itulah sebabnya, kita perlu membangun etika dalam menyampaikan ketidaksetujuan yang kita miliki. Kita boleh saja tidak setuju, tetapi ini harus disampaikan dengan cara yang tepat. Etika dalam menyampaikan ketidaksetujuan yang sehat dapat dibangun dengan membiasakan diri untuk mendengarkan secara seksama apa yang orang lain katakan, mengulang poin yang disampaikan atau bahkan menemukan jalan tengah. 
 
Cobalah untuk memahami apa yang orang lain sampaikan dan jangan terburu-buru melakukan penyerangan. Ingatlah bahwa mendengarkan berarti mencoba menyimak dan memahami opini orang lain, bukan menunggu waktu untuk menyampaikan ketidaksetujuan kita.
 

4. Menciptakan suasana konflik yang sehat.

Suasana lingkungan kerja sangatlah memengaruhi suasana hati dan juga sikap seseorang. Situasi konflik yang menegangkan dapat dicegah dengan hal-hal sederhana, misalnya, menyediakan makanan saat rapat, mengadakan rapat di luar kantor atau bahkan mengadakan rapat berdiri jika diskusi berlangsung panjang. 
 
Banyak ahli yang juga menyarankan bahwa mengadakan rapat di kedai es krim atau kedai kopi yang menenangkan dapat mencegah terjadinya perdebatan sengit yang melelahkan. Ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin. Ya, seorang pemimpin harus mampu menentukan lokasi rapat yang mendukung terciptanya suasana rapat yang kondusif.
 
Itulah 4 strategi mengatasi konflik yang terjadi di dalam tim. Ingatlah, bahwa mengatasi konflik merupakan tantangan yang dihadapi oleh seorang pemimpin. Konflik juga bukanlah musuh yang harus dihindari, tetapi alat untuk saling menghormati perbedaan dan membantu setiap anggota tim dalam menemukan solusi terbaik. 
 
Nah, apakah saat ini rekan pembaca sedang mengalami konflik bersama tim? Jangan menghindarinya ya, rekan pembaca. Rangkullah dan dapatkan manfaat yang hebat yang dapat membawa Anda dan tim kepada hal-hal yang lebih hebat.
Featured Career Advices

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse