STUDILMU Career Advice - 4 Tantangan Sebagai Pemimpin Pemalu

4 Tantangan Sebagai Pemimpin Pemalu


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 20, 2019

 
Jika kita sering membicarakan tentang bagaimana mengatur para karyawan yang pemalu. Lalu, bagaimana dengan bos yang pemalu? 
 
Hal ini seperti sesuatu yang kontradiksi. Manajer seharusnya menjadi pemimpin yang berwibawa dan berani. Dan orang yang pemalu cenderung menahan diri, menghindari situasi sosial, dan lebih banyak melakukan percakapan. Bisakah pemimpin yang pemalu benar-benar menjadi orang yang efektif?
 
Seorang manajer yang pemalu tentunya akan menghadapi beberapa tantangan. Agar berhasil, seorang manajer harus secara sadar melatih keterampilan kepemimpinannya setiap hari.
 
Sebagai seorang manajer yang pernah pemalu, saya mendapat umpan balik dari karyawan dan manajer saya sebelumnya. Saya dapat mengatakan bahwa saya telah belajar menjadi seorang manajer yang efektif, adil dan autoritatif, dan saya akan membuktikan bagaimana caranya untuk sampai ke tahap ini. 
 
Jika posisi Anda berada di manajemen dan Anda berpikir bahwa Anda memiliki sifat pemalu yang membatasi diri, berikut adalah tantangan besar yang pernah saya hadapi dan bagaimana cara saya menghadapinya.

Tantangan #1: Mengenal Tim Anda Lebih Dalam

Hal ini mungkin konsep yang sederhana. Anda memperkenalkan diri Anda kepada mereka dan mereka memperkenalkan diri mereka kepada Anda. 
 
Namun, bagi seorang pemimpin yang pemalu, hal ini dapat menjadi proses yang menakutkan. Saya masih ingat hari pertama saya diangkat sebagai manajer, bos saya menuntun saya melewati satu departemen ke departemen lainnya untuk saya memperkenalkan diri kepada para karyawan. Saya merasa kaku dan canggung untuk memecah kebekuan dengan tim saya. 
 
Bagaimana Melewati Itu?
Anda dapat berbincang dengan obrolan yang ringan kepada karyawan Anda. Atau mungkin dengan mengatur pertemuan dengan mereka sebelumnya, baik karyawan saya dan saya memiliki kesempatan untuk mempersiapkan bahan perbincangan kami sebelumnya. Saya mengirim email tentang agenda yang ingin saya diskusikan, jadi kami harus menetapkan topik untuk dibicarakan. Kemudian, saya menggunakan keterampilan alami saya dengan mendengarkan apa yang mereka sampaikan. Dan ketika saya semakin mengenal setiap karyawan saya, saya merasa semakin mudah untuk berinteraksi dengan mereka setiap hari.
 

Tantangan #2: Memiliki Topik Diskusi yang Berat

Jika Anda merasa sulit untuk mengenal karyawan Anda secara mendasar, bayangkan teror yang akan Anda rasakan ketika Anda perlu melakukan percakapan dengan mereka untuk menangani pekerjaan di bawah standar yang ada, atau yang lebih buruk lagi adalah jika Anda harus melepaskan mereka dari perusahaan.
 
Jenis percakapan semacam ini tidak mudah bagi kebanyakan manajer pada umumnya. Terutama, bagi bos yang pemalu, mereka dapat benar-benar merasa tidak enak dalam melakukan hal ini.
 
Bagaimana Melewati Itu?
Konfrontasi tidak pernah menjadi mudah bagi Anda. Anda dapat memiliki mentor atau atasan yang dapat memandu Anda melalui percakapan ini sampai Anda merasa benar-benar percaya diri untuk memulainya sendiri.
 
Dalam pekerjaan manajemen pertama saya, saya memiliki seorang bos yang merupakan aset luar biasa dalam perkembangan saya sebagai seorang pemimpin. Ketika saya menyebutkan laporan langsung tentang seorang karyawan yang tidak berkinerja baik kepadanya, dia menjelaskan bagaimana dia akan menghadapi karyawan tersebut — apa yang dia katakan, bagaimana dia mengatakannya, dan bagaimana dia akan menindaklanjuti. Kemudian, setelah saya berbincang, dia memanggil saya kembali ke kantornya untuk berdiskusi. Dia membimbing saya melalui berbagai situasi dari mengkonfrontir seorang staf yang secara konsisten datang terlambat ke kantor. Sehingga, untuk pertama kalinya saya memecat seseorang.
 
Dengan memiliki mentor seperti ini, saya telah berhasil membuat perbincangan saya dengan karyawan menjadi lebih mudah.
 

Tantangan #3: Berbicara dengan Otoritas

Akan ada saat-saat Anda perlu mengkonfrontasi seorang karyawan secara perorangan tentang masalah tertentu, tetapi selebihnya, Anda harus menjadi bos yang netral. Anda harus memimpin rapat, menetapkan proyek, menetapkan sasaran, dan mendorong tim Anda untuk memenuhi suatu tolak ukur tertentu. Dan sebagai seorang pemimpin yang memiliki kepribadian yang pemalu, berbicara dengan tim Anda dengan keberanian dan otoritas bisa menjadi tugas yang menakutkan.
 
Bagaimana Melewati Itu?
Tidak ada solusi yang cepat untuk masalah ini, tetapi bagi saya, hal ini mempunyai dua solusi.
 
Yang pertama adalah merasa nyaman dengan tim saya. Ketika saya mengenal karyawan saya secara pribadi, saya menemukan cara yang tepat untuk menangani mereka secara keseluruhan dengan percaya diri.
 
Kedua, persiapan adalah kuncinya. Saya dengan cepat mengetahui bahwa tim saya mempertanyakan segala hal. Jika saya mengumumkan kebijakan baru dalam sebuah pertemuan, mereka ingin tahu mengapa itu diterapkan. Jika saya menetapkan sebuah tujuan, mereka ingin tahu mengapa itu begitu penting untuk dicapai dan apa yang akan saya lakukan untuk memungkinkan mereka mencapainya. 
 
Jika saya menetapkan proyek baru, mereka ingin tahu apa itu, siapa yang akan berdampak dalam hal ini, dan mengapa itu sangat penting. Jika saya tidak memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, otoritas saya langsung akan jatuh di hadapan mereka. Tapi, dengan melengkapi diri dengan informasi yang diperlukan sejak awal, saya merasa lebih aman dalam kemampuan saya untuk menjadi berani dan tegas dalam menjawab segala pertanyaan.
 

Tantangan #4: Berurusan dengan Semua yang Di Atas

Berjuang setiap hari dan memaksa diri Anda untuk keluar dari zona nyaman memang bukan hal yang menyenangkan. Namun, apakah menghadapi semua tantangan ini akan sangat berharga untuk Anda? 
 
Bagaimana Melewati Itu?
Ya, itu akan terasa menyakitkan pada awalnya. Saya berjuang untuk waktu yang lama, dan memiliki beberapa kegagalan serta percakapan yang tidak berjalan seperti yang direncanakan. Saya bertanya-tanya apakah saya harus menyerah atau kembali berjuang?
 
Tetapi jika Anda ingin menjadi pemimpin, saya katakan bahwa Anda harus tetap berjuang dalam hal ini. Karena kabar baiknya, hal ini akan semakin mudah. Setelah Anda mengenal tim karyawan Anda dan merasa nyaman dengan mereka, Anda akan merasa lebih mampu untuk memimpin mereka. Percakapan yang sulit akan menjadi lebih mudah. Anda juga akan dapat dengan percaya diri melatih tim Anda.
 
Jalan untuk menuju beberapa hal yang berharga dalam hidup itu memang menyakitkan dan menakutkan. Tetapi ini akan lebih memuaskan ketika Anda mencapai titik di mana Anda dapat melihat ke belakang dan melihat seberapa jauh Anda telah melangkah.
 
Jika ingin menyelenggarakan training Kepemimpinan, silakan menghubungi kami di:
021 29578599 (Hunting)
021 29578602 (Hunting)
0821 1199 7750 (Mobile)
0813 8337 7577 (Mobile)
info@studilmu.com
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini