STUDILMU Career Advice - 5 Cara Berkomunikasi yang Baik

5 Cara Berkomunikasi yang Baik


by STUDiLMU Editor
Posted on Apr 12, 2019

 

Anda telah meneliti dengan cermat apa yang ingin Anda katakan. Anda telah menghitung setiap kata yang akan keluar dari mulut Anda dalam sebuah pertemuan besar. Itu hal yang bagus. Itu awal yang bagus untuk memulai permainan. Tetapi Anda hanya akan menjadi 7% efektif dalam komunikasi Anda. Dan 7% itu tidak akan menarik calon pelanggan yang berharga, investor ataupun pembeli.

Pada kenyataannya, 7% tidak akan memberi apa-apa. Jadi dari mana 93% lainnya berasal? Seorang ahli menetapkan bahwa komunikasi yang efektif dibentuk oleh 38% elemen vokal tertentu selain dari kata-kata, 55% elemen nonverbal. Sekalipun perhitungannya tidak terlalu akurat, faktanya adalah sebagian besar gaya komunikasi Anda tidak terkait dengan apa yang sebenarnya Anda katakan.
 
Wah, ini pasti tidak terpikirkan sebelumnya. Bagaimanakah elemen vokal tertentu dan elemen nonverbal dapat membuat kita memiliki cara berkomunikasi yang baik? Mari kita lihat penjelasan berikut.
 

Elemen vokal tertentu.

Cara berkomunikasi yang baik ditentukan oleh elemen vokal tertentu. Elemen vokal merupakan elemen yang bukan hanya tentang menggambarkan kata-kata actual yang Anda ucapkan, tetapi juga cara Anda mengucapkannya. Nada, kecepatan, dan penggunaan kata-kata penghubung akan memberikan dampak bagi komunikasi yang Anda lakukan, baik maupun buruk.

1. Nada suara.

Cara berkomunikasi yang baik ditentukan oleh nada suara Anda. Saat menyampaikan pidato atau menyampaikan sambutan, dengan menggunakan nada suara yang rendah dan keserasian, akan menciptakan suasana otoritas bagi Anda. Ketika harus berbicara di depan umum, bagaimanapun, Anda adalah ahlinya. Pastikan nada suara Anda mencerminkan hal itu. Sebaliknya, jika nada suara Anda melengking dan bersemangat, Anda akan memberi kesan bahwa Anda adalah seorang anak sekolah yang tidak memiliki keahlian untuk menjelaskan poin yang Anda buat.
 
Jika Anda ingin menekankan poin besar atau menunjukkan gairah, tingkatkan nada dan volume suara Anda, tetapi kemudian rendahkan kembali nada suara Anda. Sehingga, hal yang Anda sampaikan akan terdengar sangat baik.  Variasikan nada suara Anda untuk menjaga perhatian pendengar dan menarik fokus mereka pada pesan-pesan penting yang Anda sampaikan. Salah satu hal yang harus dihindari adalah saat Anda menyampaikan kalimat deklaratif, jangan mengakhiri kalimat dengan nada tinggi. Ini membuatnya terdengar seperti sebuah pertanyaan, Anda tidak melakukan sesuatu yang berbeda. 
 
Permainan nada suara yang tepat juga dibutuhkan saat harus menyampaikan umpan balik terhadap anggota tim. Jangan menggunakan nada tinggi ataupun rendah agar Anda tidak terdengar sedang memihak pada satu hal. Jika Anda tidak melakukan ini, orang itu akan berpikir bahwa Anda marah atau menganggapnya sangat pribadi.
 

2. Kecepatan.

Cara berkomunikasi yang baik juga ditentukan oleh seberapa cepat Anda menyampaikan sesuatu. Jika Anda menyampaikan dengan terburu-buru, orang lain tidak memiliki waktu yang cukup untuk memroses perkataan Anda. Saat seseorang sedang gugup, cenderung akan mengucapkan semuanya dengan cepat. Ini justru akan menyebabkan kesalahpahaman yang fatal karena orang lain dapat menyalah artikan ucapan tersebut. kecepatan menunjukkan semangat dan kegembiraan, dan memperlambatnya akan membuat orang lain mengerti poin yang Anda sampaikan.
 
Saat Anda mengatakan sesuatu yang penting, hindari untuk mengucapkan ‘um,’ ‘uh,’ ‘mmm,’ ‘Anda pasti mengerti apa yang saya sampaikan,’ atau menggunakan pertanyaan ‘benarkan?’ ‘apakah Anda berpikir yang sama?’ Itu hanya akan menunjukkan bahwa Anda tidak yakin dan membutuhkan kepastian dari pendengar. Sampaikanlah poin-poin Anda dengan percaya diri.
 

Elemen nonverbal

Selain elemen vokal, cara berkomunikasi yang baik juga ditentukan oleh elemen nonverbal, seperti postur tubuh, gerakan tubuh dan koreografi.

1. Postur tubuh.

Cara berkomunikasi yang baik ditentukan juga oleh postur tubuh Anda. apakah Anda membungkuk atau duduk tegak? Atau apakah Anda bersandar dan menciptakan suasana yang santai? Postur tubuh itu penting. 
 

2. Gerakan tubuh.

Cara berkomunikasi yang baik juga ditentukan oleh gerakan tubuh. Gerakan yang Anda lakukan bisa membantu atau merugikan, jadi pikirkan dengan bijak. Menggunakan gerakan tangan untuk menekankan titik tertentu itu bagus, tetapi jangan lakukan secara terus-menerus. Itu menunjukkan kurangnya kepercayaan diri. Hindari juga gerakan yang Anda lakukan saat gugup, seperti menggigit kuku, memainkan pulpen, menggulung rambut, atau menghentakkan kaki. Karena jika Anda menunjukkan kebiasaan ini, semua orang akan mengingat Anda, tetapi melupakan pesan yang Anda sampaikan.  
 

3. Koreografi.

Cara berkomunikasi yang baik juga ditentukan oleh koreografi, ini berkaitan dengan penguasaan panggung. Jika Anda berpidato dan berdiri di satu sisi panggung, Anda mengabaikan sebagian besar ruangan. Namun, jika Anda berjalan bolak-balik dengan cepat atau bahkan lambat, itu juga akan mengganggu pendengar. Jadi kuasai setiap sisi panggung.
 
Jika Anda berada dalam posisi duduk, sangatlah penting untuk menentukan tempat duduk Anda. Apakah semua orang dapat melihat layar presentasi Anda dengan jelas? Pikirkan hal ini sebelum Anda memasuki ruangan, jadi Anda tidak bingung dan lupa mengapa Anda berada di sana.
 
Postur tubuh, gerakan tubuh dan koreografi merupakan hal penting dalam menyampaikan komunikasi. secara psikologi, orang akan lebih mudah mengingat apa yang Anda lakukan, bukan apa yang Anda katakana. Jadi, perhatikan tiga hal ini dengan baik.
 
Itulah 5 cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik memiliki 2 elemen penting, yaitu elemen vokal tertentu dan elemen nonverbal. Semoga dengan cara ini, rekan pembaca Career Advice dapat menghasilkan komunikasi yang lebih baik lagi dan apa yang Anda sampaikan dapat dikenang oleh para pendengar Anda.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini