STUDILMU Career Advice - 5 Cara Efektif Mengajak Generasi Millennial Bekerja di Perusahaan Anda

5 Cara Efektif Mengajak Generasi Millennial Bekerja di Perusahaan Anda


by STUDiLMU Editor
Posted on Aug 18, 2019

Tentang Generasi Millennial

Generasi millennial adalah para generasi hebat dan unik yang hadir sebelum generasi Z. Kira-kira, generasi millennial tahun berapa saja ya lahirnya? Generasi millennial adalah angkatan individu yang lahir sekitar tahun 1980 sampai 2000-an. Generasi millennial menurut para ahli adalah generasi yang sangat cekatan dalam menghadapi perubahan dan mereka adalah para tech-savvy. Tech-savvy berarti handal atau pintar dalam segala hal yang berkaitan dengan teknologi. Sehingga, hal ini menjadi salah satu keunggulan generasi millennial yang benar-benar dicari oleh banyak perusahaan di era digital seperti sekarang ini. Generasi millennial Indonesia juga sudah mulai merambah dan mendominasi perusahaan-perusahaan di kota-kota besar seperti, Jakarta, Bandung, Surabaya, Manado, Medan, dan lain sebagainya. 
 
Dewasa ini, sudah mulai banyak penelitian yang dilakukan tentang generasi millennial, bahkan makalah generasi millennial pun sudah mulai tersebar dimana-mana. Tidak hanya itu, data-data tersebut juga menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan generasi x y z dan millennial. Dikarenakan generasi millennial sudah semakin mendominasi dunia kerja, maka kita perlu memperhatikan hal ini lebih dalam. Terlebih lagi, keunggulan yang mereka miliki sebagai tech-savvy benar-benar sangat diperlukan oleh banyak perusahaan di era modern ini. 

Apakah Generasi Millennial Tertarik dengan Kesempatan Pekerjaan Baru? 

Yap! kenyataannya, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Inside the Mind of Today’s Calid, mereka telah mensurvei 14.000 para profesional di seluruh dunia. Studi yang mereka lakukan menunjukkan bahwa 91% generasi millennial merasa sangat terbuka dengan peluang-peluang kerja baru yang ada. Bahkan, 68% generasi millennial mengaku bahwa mereka merasa sangat tersanjung dan bangga, ketika ada seorang perekrut yang menjangkau mereka secara pribadi. Misalnya, perekrut di LinkedIn yang mengirim pesan untuk mengajak mereka bekerja sama. Wih, itu cool banget deh bagi mereka!
 
Dengan segala talenta yang generasi millennial miliki, mungkin kita akan bertanya-tanya, “Bagaimana cara efektif agar kita bisa mengajak para generasi millennial untuk bekerja di perusahaan kita?” Jangan khawatir, hasil studi ini juga menjelaskan beberapa cara terbaik yang dapat diterapkan oleh perusahaan agar kaum millennial tertarik untuk bekerja di perusahaan kita. Menurut website Business LinkedIn dot com, ada 5 cara efektif yang bisa kita lakukan dalam hal ini, yaitu sebagai berikut:  
 

1. Ajak Para Generasi Millennial untuk Office Tour di Perusahaan Kita dan Undang Mereka ke Acara Kantor Kita. 

Masih berdasarkan survei yang dilakukan oleh Inside the Mind of Today’s Calid, data menunjukkan bahwa 51% generasi millennial suka mengamati perusahaan-perusahaan yang ada pada masa kini agar mereka bisa mengenal budaya perusahaan yang berlaku di dalam perusahaan tersebut. 
 
Apakah kita perlu secara tiba-tiba mengundang mereka secara random untuk melakukan tour office? Tentu saja tidak dong. Kita bisa menerapkan hal ini setelah proses wawancara dengan kandidat millennial selesai. Setelah wawancara telah selesai, ajak mereka untuk berkeliling di sekitar ruangan-ruangan kantor yang memang boleh untuk dikunjungi. Misalnya, tunjukkan mereka bagaimana keadaan dan desain ruang rapat kita. Biasanya, generasi millennial akan tertarik dengan desain yang bagi mereka “millennial banget!” tidak kaku, namun dinamis. 
 
Tunjukkan mereka dimana ruangan dan meja kerja mereka jika nanti terpilih menjadi karyawan di perusahaan kita. Ups! Untuk melakukan hal ini, pastikan bahwa kita sudah merasa “sreg” dan sangat menginginkan kandidat ini bekerja di dalam perusahaan kita ya. Melalui tour office ini, kita bisa berusaha untuk membuat generasi millennial untuk tertarik bekerja di kantor kita. 
 
Selain itu, kita juga bisa mengundang mereka ke dalam acara-acara kantor kita. Misalnya, setiap tahunnya kita selalu mengadakan konferensi yang topiknya relevan dengan generasi millennial. Nah, kita bisa mengajak mereka ke dalam acara kantor kita agar mereka dapat mengenal budaya perusahaan yang kita miliki. 

2. Situs dan Akun Media Sosial Perusahaan Harus Benar-Benar Aktif. 

Kita semua tahu bahwa generasi millennial memiliki hubungan yang sangat erat dengan teknologi dan internet, salah satunya media sosial. Keunggulan ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk menarik mereka dalam bekerja di dalam perusahaan kita, yaitu dengan cara membuat situs dan akun media sosial perusahaan menjadi lebih aktif dan interaktif dengan para pengikut. 
 
Hasil studi mengatakan bahwa 51% generasi millennial mengatakan bahwa situs web perusahaan adalah pemberhentian pertama yang akan mereka kunjungi, ketika mereka merasa penasaran dan ingin tahu tentang suatu perusahaan. Selain itu, 27% generasi millennial akan berusaha untuk mempelajari budaya kerja dari suatu perusahaan berdasarkan kata-kata yang digambarkan di dalam situs web tersebut. 
 
Tidak hanya situs web perusahaan yang harus menjadi bahan perhatian kita, namun kita juga bisa memperhatikan situs blog dan akun media sosial lainnya seperti, Facebook, Twitter atau Instagram. Generasi millennial adalah pengikut terbanyak di media sosial, jadi tidak ada ruginya deh untuk mempromosikan perusahaan kita melalui media sosial. 
 

3. Sampaikan kepada Generasi Millennial bahwa Perusahaan Anda suka Memberi Peluang untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Karier

Cara lain yang dapat perusahaan lakukan untuk menarik perhatian para generasi millennial adalah menyampaikan kepada mereka bahwa perusahaan rekan pembaca sangat menghargai sebuah peluang dan tidak keberatan untuk menyediakan peluang untuk pertumbuhan dan perkembangan karier para karyawan. Dengan begitu, mereka akan merasa sangat tertarik karena para millennial sangat menginginkan pertumbuhan karier yang cepat dengan proses yang jelas. Itulah mengapa mereka juga sangat memerlukan transparansi dari suatu perusahaan. 
 
Hasil studi menunjukkan bahwa 42% generasi millennial mengatakan bahwa mereka sangat tertarik untuk bekerja di dalam suatu perusahaan yang dapat menawarkan mereka peluang-peluang baru, terutama peluang untuk memajukan karier mereka. Sedangkan, hanya 32% generasi Y dan 13% dari generasi Baby Boomers yang menyetujui hal ini. Jadi, jangan lupa tawarkan peluang-peluang emas kepada para generasi millennial, ya. 

4. Beri Mereka Kesempatan untuk Berkenalan dan Berinteraksi dengan Manajer dan Para Karyawan di Perusahaan Anda.  

Setelah membawa para kandidat millennial untuk tour office atau tur kantor, maka kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengajak mereka berkenalan dan berinteraksi secara singkat dengan manajer dan para karyawan yang ada. Melalui cara ini, para kandidat millennial akan mendapatkan bayangan atau imajinasi tentang bagaimana suasana kerja yang akan mereka miliki di dalam perusahaan kita. 
 
Dari cara ini, mereka mungkin akan menyimpulkan beberapa hal seperti, “Wah, ternyata para karyawan di perusahaan ini sangat ramah-ramah, pasti seru ya bekerja disini” atau “Hmm, kalau saya bekerja di dalam perusahaan ini pasti pengembangan diri saya akan meningkat, karena manajernya benar-benar hebat dan patut untuk dicontoh”. Jadi, jangan lupa perkenalkan mereka dengan orang-orang kantor ya setelah tour office selesai. 
 

5. Sampaikan kepada Kandidat Millennial bahwa Perusahaan Anda sangat Menjunjung Budaya Umpan Balik. 

Yap! Umpan balik adalah salah satu hal yang sangat disukai oleh para generasi millennial. Mereka sangat menyukai umpan balik yang konstruktif, sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan dan mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Itulah sebabnya mereka sangat mencari perusahaan dan pemimpin yang dapat memberikan umpan balik untuk pengembangan diri mereka secara berkelanjutan. 
 
Bahkan, hasil survei menyatakan bahwa 47% generasi millennial mengatakan bahwa umpan balik dapat membuat mereka merasa lebih terlibat di tempat kerja. Sedangkan,  hanya 35% Gen Y dan 26% Baby Boom yang suka dengan umpan balik yang konstruktif. 
 
Nah, setelah membaca isi artikel di atas, kami harap rekan-rekan pembaca sudah mengerti bagaimana cara membuat generasi millennial untuk tertarik bekerja di perusahaan Anda. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini