Generation Millennials & Z
5 Cara Mengelola Milenial di Tempat Kerja
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Feb 26, 2019
Milenial. Yap, ini adalah nama generasi yang selalu digadang-gadangkan akhir-akhir ini. Banyak para pekerja marketing yang membuat iklan di papan reklame dengan kalimat “perumahan asri, nyaman dan murah untuk para milenial” atau promosi acara-acara seminar yang berbobot seperti “acara gaul dan berkualitas yang wajib dihadiri oleh para milenial”. Seakan-akan generasi milenial sedang disorot oleh semua orang di dunia. Terutama bagi mereka yang sangat memperdulikan masa depan teknologi, dunia kerja, perusahaan dan apapun yang berkaitan dengan milenia di masa yang akan datang.
Faktanya, pendataan di tahun 2017 menunjukkan bahwa ada 56 juta total pekerja dari generasi milenial, tentunya ini adalah angka yang fantastis! Sedangkan total pekerja generasi X hanya sekitar 53 juta dan 41 juta untuk generasi baby boomer.
Seperti yang kita ketahui, setiap generasi selalu memiliki beberapa stereotip yang diakui kebanyakan orang sebagai ciri khas masing-masing generasi. Namun, kita semua perlu ingat bahwa sebuah generasi terdiri dari setiap individu, yang mana karakter mereka tidak dapat dinilai hanya berdasarkan kapan mereka dilahirkan.
1. Literasi Elektronik yang Tinggi
Generasi milenial adalah generasi yang tidak ada duanya dalam hal elektronik dan teknologi. Ya bagaimana tidak, mereka merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan internet sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Dalam kata lain, hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan teknologi sudah mendarah daging dengan para milenial.
Seperti yang kita ketahui, manusia zaman sekarang sulit untuk jauh dengan teknologi. Coba saya tanya pembaca Career Advice “bagaimana rasanya sehari tanpa koneksi internet?” “lebih memilih untuk ketinggalan dompet atau ponsel?” “bagaimana perasaan rekan pembaca saat tidak menggunakan ponsel, walau sehari saja?”
Dengan mengetahui kelebihan yang dimiliki generasi milenial ini, perusahaan dapat memberdayakan kemampuan ini dengan baik yaitu, dengan memperluas komunikasi secara internal maupun eksternal untuk perusahaan.
2. Menciptakan Keragaman dan Menjaga Fleksibilitas
Para milenial ternyata bukan hanya memiliki literasi elektronik yang tinggi loh, namun mereka juga sangat menyukai keragaman serta lingkungan kerja yang fleksibel. Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka lebih mencintai sesuatu yang sudah ditentukan. Dalam arti lain, tidak ada jam kerja atau lingkungan kerja yang fleksibel. Itulah mengapa milenial disebut sebagai generasi yang lebih multiras dibandingkan generasi lainnya.
Beberapa fakta lain tentang generasi milenial adalah 40% dari milenial berharap untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam kurun waktu dua tahun dan kurang dari 30% merasa ingin berada di pekerjaan yang sama selama lebih dari lima tahun.
Nah, jadi jika kita ingin menciptakan kenyamanan kerja bagi para milenial, penting untuk kita sebagai pemimpin untuk mempertahankan keberagaman dan menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel. Eits, serta jangan lupa untuk memberikan lingkungan kerja yang penuh dengan peluang baru dan tantangan baru, ya. Para milenial sangat mencintai tantangan yang dapat membuat diri mereka menjadi berkembang lebih baik dari sebelumnya.
3. Hasil Jauh Lebih Penting daripada Proses
Berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, milenial lebih fokus dan mementingkan hasil akhir dibandingkan sebuah proses. Di sisi lain, generasi-generasi sebelum milenial lebih cenderung menyukai proses yang tertata rapi dengan memprioritaskan struktur dan proses.
Inilah mengapa generasi milenial memiliki stereotip sebagai generasi yang malas. Sebenarnya, mereka bukan generasi pemalas seperti yang dikatakan oleh sebagian orang, namun hal ini terjadi karena keterputusan yang terjadi antara generasi milenial dan generasi yang lebih tua ketika membicarakan tentang struktur dan proses.
Generasi yang sebelumnya sangat tidak menyukai sesuatu yang fleksibel. Mereka lebih memilih untuk memiliki jadwal kerja yang tetap, aturan berpakaian yang rapi, dan hal-hal lainnya yang sudah ditentukan untuk diikuti secara disiplin. Sedangkan generasi milenial adalah kebalikannya. Mereka mencintai kebebasan, namun tetap berusaha untuk menghasilkan hasil yang memuaskan.
Dikarenakan segalanya tentang fokus terhadap hasil, inilah waktunya bagi para pemimpin perusahaan agar sedikit mengendurkan peraturan yang ketat menjadi lebih ringan dan nyaman untuk diikuti oleh para milenial.
4. Kerja Tim Bagus untuk Dijadikan Budaya Perusahaan
Hal istimewa lainnya yang dilalui oleh para milenial adalah mereka sudah terbiasa dengan kerja kelompok dari semenjak duduk di bangku SD sampai ke Perguruan Tinggi. Metode pembelajaran yang dimiliki oleh mereka berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Hal inilah yang menjadikan mereka lebih unggul dalam
bekerja secara tim.
Kemampuan ini telah berhasil membuat mereka merangkul semua anggota tim untuk bekerja bersama-sama dalam meraih pencapaian yang diinginkan. Nah, ini adalah kesempatan emas bagi para pemilik perusahaan dan para pemimpin, yang mana jika mereka dapat membuat generasi milenial nyaman untuk bekerja di lingkungan kerja yang mereka ciptakan, kesempatan ini dapat membuat milenial memberikan kerja tim yang tangguh dan hebat.
5. Beri Kesempatan Milenial untuk Bekerja dari Jarak Jauh
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, generasi milenial sangat mencintai lingkungan kerja yang fleksibel. Apakah pembaca Career Advice pernah mendengar kata “remote working” atau bekerja dari jarak jauh? Jika ya, inilah hal yang juga sangat disukai oleh para milenial.
Kemajuan teknologi dan kehebatan elektronik yang sudah mendarah daging dalam diri para milenial, berhasil membuat mereka semakin yakin bahwa kita semua mempunyai kemampuan untuk bekerja dari jarak jauh.
Dalam hal ini, kita perlu menjadi fleksibel dalam bekerja bersama generasi milenial. Hal ini dilakukan agar kita dapat bekerja dengan baik bersama mereka, menarik dan mempertahankan anggota generasi ini. Nah, sekarang pembaca Career Advice sudah tahu kan apa saja kehebatan dari generasi milenial ini. Ya, meskipun setiap generasi pasti membawa kekuatannya masing-masing. Namun, dengan menyadari hal ini dengan baik, maka kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan harmonis dengan generasi milenial.