STUDILMU Career Advice - 5 Cara Menjadi Orang yang Menyenangkan

5 Cara Menjadi Orang yang Menyenangkan


by STUDiLMU Editor
Posted on May 31, 2019

Bertemu dengan orang baru dapat menjadi suatu momen yang aneh. Kita akan bertanya-tanya dalam hati apa yang harus dikatakan, bagaimana kita dapat memberikan kesan yang baik, dan bagaimana kita membuat percakapan dapat mengalir. Apakah rekan pembaca memiliki pendapat yang sama?
 
Inilah yang mungkin kita rasakan saat pertama kali kita berada di lingkungan baru, terutama lingkungan pekerjaan. Memiliki hubungan baik dengan rekan kerja, atasan dan bawahan di tempat kerja merupakan hal penting yang dapat membantu kita mencapai tujuan.
 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang kita miliki merupakan kunci utama kebahagiaan dan juga kunci untuk memiliki perjalanan karier yang hebat. Tetapi bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dan mendapatkan kepercayaan? Tentu saja kita harus menjadi seseorang yang menyenangkan. 
 
Apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi seseorang yang menyenangkan? Berikut adalah 5 cara menjadi orang yang menyenangkan.

1. Mendengarkan tanpa menghakimi.

Ketika kita memiliki percakapan dengan orang lain, khususnya orang baru, berusahalah untuk mendengarkan. Dengarkan dan bertanyalah jika ada hal-hal yang ingin kita ketahui. Tetapi, ingat, kita tidak boleh menghakimi ya, rekan pembaca.
 
Saya yakin bahwa tidak ada satu orang pun yang ingin dihakimi atas pemikiran, opini atau tindakan yang dilakukan. Cobalah untuk mengerti keinginan, kemauan, impian dan aspirasi yang mereka miliki.
 
Apa yang dapat kita lakukan? Ketika kita mendengar pendapat seseorang yang tidak sesuai dengan pemikiran kita, dengarkan saja. Ini bukan berarti kita harus menyetujuinya. Mendengarkan adalah cara yang menunjukkan bahwa kita menghormati lawan bicara.
 
Tanyakan alasan apa yang membuatnya memiliki pendapat itu. Ini bukan berarti bahwa kita menghakiminya, tetapi kita hanya ingin menunjukkan ketertarikan pada hal yang dibicarakannya. Lalu, kita dapat mengalihkan pembicaraan kepada topik yang lebih menarik, yaitu topik tentang diri sendiri.
 
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pembicaraan tentang diri sendiri merupakan topik yang lebih menyenangkan daripada pembicaraan tentang makanan atau uang.
 
Nah, bagaimana dengan rekan pembaca? Pastikan bahwa rekan pembaca tidak menjadi seseorang yang suka menghakimi ya. Dengan begitu, akan banyak orang yang menyukai kita.
 

2. Jangan egois.

Banyak orang lebih fokus pada kesalahan yang dilakukan orang lain. Ini bukannya memperbaiki hubungan, tetapi justru membuat hubungan kita menjadi lebih buruk. Lalu, bagaimana kita dapat mengoreksi kesalahan orang lain? Haruskah menceritakan kisah sukses yang kita miliki? Tentu tidak. Jangan lakukan hal itu.
 
Menjadi orang yang tidak egois berarti kita mengesampingkan keinginan, kebutuhan dan pendapat pribadi. Ini juga berarti bahwa kita harus menghilangkan keinginan untuk mengoreksi kesalahan orang lain. Jadi, kita harus mampu mengelola emosi dengan baik sekalipun kita merasa tidak sependapat dengan pendapat, pemikiran bahkan tingkah laku seseorang.
 
Menyerang pendapat orang lain hanya akan merusak hubungan kita. Ketika seseorang mendengarkan hal-hal yang menentang pemikiran, bagian yang mendorong mereka untuk menghasilkan pemikiran yang logis akan berhenti dan otak mereka mulai melakukan perlawanan.
 
Jadi, sekali lagi, jangan egois ya. Ketika kita tidak setuju dengan pendapat, pemikiran bahkan tingkah laku orang lain, lebih baik jangan langsung mengatakan bahwa itu salah, ya rekan pembaca.
 

3. Menjadi pendengar yang baik.

Salah satu kemampuan yang tidak boleh diabaikan adalah kemampuan untuk mendengarkan. Tetapi bagaimana kita dapat meningkatkan kemampuan ini? Berhentilah memikirkan hal apa yang akan kita sampaikan dan fokuslah pada hal yang dikatakan oleh lawan bicara.
 
Mendengarkan bukan berarti diam. Mendengarkan juga bukan berarti tidak mengatakan apapun. Apa bedanya? Ketika kita diam, kita sedang memikirkan hal yang ingin disampaikan. Tetapi ketika kita tidak mengatakan apapun, kita berusaha mencermati setiap perkataan lawan bicara dan mengetahui kapan kita dapat meresponnya.
 
Inilah beberapa tips yang dapat dilakukan saat kita mendengarkan:
- Dengarkan apa yang lawan bicara katakan. Jangan melakukan interupsi, menyatakan ketidaksetujuan atau melakukan evaluasi.
- Menganggukkan kepala dan memberikan respon kecil seperti,”Ya”, “Aha”.
- Mengulangi inti dari perkataan yang disampaikan tanpa ragu.
- Bertanya. Tanyakan hal yang menunjukkan bahwa kita benar-benar memberikan perhatian terhadap pembicaraan.

4. Bertanya dan meminta saran.

Mendengarkan mungkin akan terasa sulit bagi sebagian orang. Kita mungkin tidak merasa tertarik dengan hal yang dibicarakan. Lalu, pendekatan seperti apa yang perlu kita lakukan agar orang lain dapat mengetahui bahwa kita adalah orang menyenangkan? Cara pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan kita mengajukan pertanyaan. 
 
Cobalah untuk bertanya tentang tantangan yang sedang dihadapi. Setiap orang pastinya memiliki tantangan, bukan? Misalnya, tanyakan “Tantangan apa yang sedang Anda hadapi minggu ini?”. Ini akan membuat orang lain mau membagikan kisah hidup yang dimilikinya.
 
Cara pendekatan lain yang dapat kita lakukan adalah meminta saran dengan tulus. Selain membangun hubungan baik dengan seseorang, meminta saran juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memengaruhi rekan kerja, atasan dan bahkan bawahan kita. Jadi, jika rekan pembaca ingin merasa dekat dengan seseorang di tempat kerja, cobalah untuk meminta saran dari orang tersebut.

5. Menggunakan bahasa tubuh yang tepat.

Bahasa tubuh merupakan elemen pendukung lainnya dalam membangun percakapan dengan orang lain dan menjadikan kita sebagai orang yang menyenangkan. Bahasa tubuh seperti apa yang harus kita miliki? Senyum. Ketika tersenyum, suasana hati kita akan membaik. Ini juga akan membuat lawan bicara kita merasa baik.
 
Sebuah penelitian mengatakan bahwa senyum dapat menstimulasi kebahagiaan. Senyum memiliki kekuatan yang sama dengan 2.000 batang coklat. Wah, bukankah ini terdengar luar biasa? Jadi, jangan pelit-pelit untuk tersenyum ya, rekan pembaca.
 
Itulah 5 cara menjadi orang yang menyenangkan. Ketika kita menjadi orang yang menyenangkan, orang lain tidak akan segan untuk dekat bahkan memberikan kita bantuan. Ingatlah bahwa kualitas hubungan yang kita miliki dapat memengaruhi karier.
 
Mari, kita sama-sama berusaha menjadi orang yang menyenangkan dan memiliki hubungan baik dengan semua orang. Tetap bersemangat dalam mencapai tujuan yang kita miliki. Semoga sukses, rekan pembaca.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini