STUDILMU Career Advice - 5 Cara Praktis Memenuhi Komitmen

5 Cara Praktis Memenuhi Komitmen


by STUDiLMU Editor
Posted on Jan 23, 2019

 
Tahun 2019 sudah berjalan hampir satu bulan lamanya, resolusi pun seakan sudah meminta kita untuk segera mencapainya dan beberapa janji juga telah dibuat oleh rekan-rekan kerja serta teman dekat Anda. Belum lagi akan ada banyak proyek baru yang menghampiri untuk segera kita penuhi permintaannya. 
 
Pastinya, kita semua pernah merasakan pusing, bingung dan perasaan campur aduk lainnya saat memiliki banyak janji atau komitmen yang harus dilaksanakan, bukan? Nah, saya sangat menyarankan pembaca Career Advice untuk membaca artikel ini, jika memiliki terlalu banyak komitmen yang harus dilakukan. 
 
Mungkin ada cara untuk kita menghindari siklus yang berulang-ulang seperti ini. Beberapa akan disertai oleh rasa kecewa dari orang lain karena kita tidak mampu untuk memenuhi semua komitmen yang terlalu banyak. 
 
Akan tetapi, sangatlah penting untuk menjadi seseorang yang memiliki komitmen tinggi dalam memenuhi semua janji yang kita miliki. Jika kita memiliki komitmen yang tinggi, akan sangat mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Di dunia kerja, komitmen adalah hal yang harus dijunjung tinggi, karena komitmen sama dengan tanggung jawab yang harus kita miliki. 
 

1. Biasakan Mencatat Semua Janji yang Kita Miliki 

Walaupun kita adalah seseorang yang memiliki daya ingat yang begitu tinggi, mencatat daftar janji adalah hal yang sangat penting. Kita bisa saja lupa bahwa ada janji yang harus dipenuhi esok hari. Misalnya, bertemu dengan klien baru hari Selasa, 29 Januari 2019. Atau, bisa saja kita keliru dengan jam pertemuan yang diadakan antara kita dengan klien. Kita ingat harus bertemu dengan mereka pada hari Selasa, namun lupa jam berapa, dan bertempat dimana. 
 
Inilah fungsinya mengapa kita perlu menuliskan semua komitmen di dalam buku agenda kecil atau perangkat lunak, dengan rinci. Sebagai contoh, Rapat dengan klien baru pada Selasa, 29 Januari 2019, jam 14:00 di food court dekat kantor. 
 
Tidak hanya sebatas komitmen dengan pekerjaan, kita juga bisa menulis semua komitmen yang kita miliki pada diri sendiri, keluarga atau sahabat terdekat. Misalnya, saya memiliki komitmen pada diri sendiri untuk melakukan senam di pagi hari selama 1 jam setiap hari Sabtu dan Minggu. 
 

2. Kategorikan Janji ke dalam Beberapa Jenis

Ternyata ada beberapa jenis janji yang bisa kita miliki lho! dan pada artikel kali ini, kita akan membahas empat jenis janji. Keempat jenis janji tersebut adalah janji yang dapat dipercaya, janji yang heroik, janji-janji fantasi dan janji yang kriminal. 
 
Janji yang dapat dipercaya adalah jenis janji yang mana kita telah membuat sebuah komitmen dan kita pasti akan menepatinya. Janji heroik juga merupakan janji yang akan kita pertahankan dan benar-benar berusaha untuk menepatinya, namun ini agak sedikit sulit dikarenakan kita perlu bekerja keras sepanjang akhir pekan atau lembur untuk dapat memenuhi komitmen ini. 
 
Janji fantasi adalah salah satu yang mungkin tidak akan kita penuhi. Mungkin saja kita tahu dan menyadari bahwa itu ide yang bagus dan kita harus melakukannya, tetapi itu mungkin tidak akan pernah terjadi. Bagaimana dengan janji kriminal? Ini adalah janji yang kita buat dengan penuh kesadaran bahwa kita tidak akan pernah bisa melakukannya.
 
Jadi, coba lihat daftar janji yang kita miliki, dan tetapkan jenis untuk masing-masing komitmen tersebut. Apakah itu janji yang dapat dipercaya? Apakah itu janji kriminal? Atau jenis janji lainnya.
 

3. Coba Dahulukan yang Lebih Penting

Dari semua daftar komitmen yang kita miliki, pastinya kita bisa lihat, mana satu janji yang harus diprioritaskan. Cobalah untuk berani memutuskan janji mana yang memiliki prioritas yang tinggi.
 
Ini bukan berarti bahwa komitmen Anda yang lainnya tidak begitu penting, namun kita harus pintar-pintar dalam menyeleksinya. Terlepas dari empat jenis janji yang ada, walaupun kita punya pilihan untuk tidak memenuhi janji, namun berikan usaha semaksimal mungkin untuk tetap menjadi pribadi yang berkomitmen tinggi. 

4. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Diri Sendiri

Dari semua komitmen yang kita miliki di dalam hidup, hanya diri kita sendiri yang paling tahu tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Saat kita dihadapkan oleh situasi yang mengharuskan kita untuk memiliki komitmen akan hal tersebut, ada baiknya kita berpikir secara jauh, “kira-kira saya mampu atau tidak ya dalam mengerjakan ini?”.
 
Jika sekiranya kita tidak mampu, maka jangan takut dan ragu untuk mengatakan “tidak” dari awal. Ini untuk menghindari kekecewaan dikemudian hari. Namun, jika kita adalah tipe individu yang penasaran untuk mencoba dan ingin untuk mengusahakannya lebih dulu, ini juga sangat oke! 
 
Tapi, kita harus berjanji pada diri sendiri untuk berusaha semaksimal mungkin memenuhi semua komitmen yang kita buat. 
 
Untuk semua janji yang sudah terlanjur dibuat, cobalah untuk memenuhinya sebisa mungkin. Jangan menjadi seorang yang tidak berkomitmen, karena di dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan sebuah pilihan, yang mana pada setiap pilihan hidup diperlukan komitmen untuk dijalankan. 
 
Komitmen ini juga tidak hanya janji kita kepada orang lain, namun juga kepada diri kita sendiri. Tanpa sebuah komitmen, hidup tidak akan memiliki arah yang pasti. 

5. Komitmen Sangat Diperlukan di Dunia Kerja

Tidak dapat diragukan lagi bahwa untuk menjadi seorang yang profesional, komitmen adalah hal utama yang harus kita jaga. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa sebuah komitmen sama seperti tanggung jawab, entah itu tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain. 
 
Logikanya, jika kita saja tidak dapat menjaga komitmen dengan diri sendiri, bagaimana kita bisa menjaga komitmen dengan orang lain?
 
Terus semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam memenuhi komitmen yang ada, selamat berjuang rekan-rekan!
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini