STUDILMU Career Advice - 5 Faktor Internal yang Menghambat Kesuksesan Bisnis

5 Faktor Internal yang Menghambat Kesuksesan Bisnis


by STUDiLMU Editor
Posted on May 15, 2019

Memang sih, memiliki bisnis atau usaha sendiri lebih banyak memberikan kita keuntungan, dibandingkan menjadi karyawan kantor biasa. Apalagi kalau kita sedang mendapatkan untung yang banyak, wah bisa-bisa balik modalnya lebih tuh! Sayangnya, menjalankan bisnis tidak semudah yang kita bayangkan loh. Ada begitu banyak tantangan yang bisa menghambat para pengusaha untuk meraih kesuksesan mereka di dalam bisnis. Tantangan tersebut berasal dari dua arah yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. 
 
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang 5 faktor internal yang seringkali menghambat kesuksesan bisnis dari para pengusaha. Tidak jarang hambatan yang datang memengaruhi pola pikir para pebisnis, sehingga mereka mengalami ketakutan untuk melangkah ke tahap yang selanjutnya. Berikut adalah 5 faktor internal yang menjadi penghambat bagi para pengusaha atau pebisnis di dalam bisnis mereka dan bagaimana cara untuk mengatasinya. 
 

1. Beban Keuangan Menyebabkan Stres Emosional. 

Meskipun zaman sekarang sudah banyak bisnis yang bisa dijalankan tanpa modal yang banyak (misalnya bisnis di internet). Namun kenyataannya, menjalankan bisnis masih menjadi usaha yang memerlukan modal banyak. Terlebih lagi jika bahan-bahan atau alat-alat yang digunakan untuk berbisnis memerlukan uang yang tidak sedikit. Di sisi lain, mungkin rekan pembaca juga berpikir “Ah daripada menjadi karyawan kantor yang mendapatkan gaji standar setiap bulannya, lebih baik saya menjadi pebisnis saja deh. Saya bisa menghasilkan uang sendiri, dan kalau bisnis saya laku, saya pasti bisa meraup keuntungan yang banyak”. 
 
Tetapi, beban keuangan memang masih menjadi faktor internal yang tidak bisa dipungkiri, faktor ini sangat sering menjadi penghambat para pengusaha. Belum lagi, kita tidak dapat memperkirakan dengan pasti kapan bisnis kecil kita dapat menghasilkan keuntungan. Pikiran ini sangat menghantui kita sekaligus bisa melumpuhkan semangat kita dalam berbisnis. 
 
Apa solusinya? Sebagai pebisnis, baik pebisnis pemula atau senior. Kita memerlukan tabungan yang cukup atau penghasilan tetap lainnya untuk menutupi pengeluaran pribadi kita, minimalnya ketika kita sedang membangun bisnis. Sebagai contoh, selama satu atau dua tahun, segala pengeluaran untuk kebutuhan pribadi perlu ditanggung oleh tabungan tersebut, sehingga uang yang dialokasikan untuk pertumbuhan bisnis kita tidak akan terganggu.
 
Mencari penghasilan tetap atau penghasilan sampingan lainnya bisa dengan menyewakan kamar kosong di rumah kita, menjadi supir taksi online atau ojek online, atau menjadi guru privat. Apabila kita sudah memiliki keamanan finansial, maka pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan mampu dalam membuat rencana dan keputusan yang tepat untuk bisnis kita di masa mendatang. 
 

2. Terlalu Menganggap Remeh Diri Sendiri. 

Selain faktor keuangan atau modal, faktor internal lain yang sering menghambat bisnis kita adalah kurangnya kepercayaan diri yang sering menyebabkan perasaan meremehkan diri sendiri. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya pada pembukaan artikel ini, bisnis memang sangat menggoda karena kita bisa menghasilkan uang sendiri dan dapat memberikan keuntungan yang lebih. Sayangnya, untuk menjalankan sebuah bisnis, kita tidak bisa berharap bahwa jalannya akan mulus tanpa gangguan apapun.
 
Nyatanya, menjalankan bisnis sama saja seperti lautan yang penuh dengan ombak bergelombang atau sebuah jalan yang penuh dengan bebatuan besar dan kerikil kecil yang menyakitkan. Akan ada banyak tantangan di dalamnya. 
 
Ketika kita baru memulai bisnis, kita berharap ada banyak pencapaian yang kita dapatkan, namun ketika kenyataan tidak berjalan sesuai yang kita harapkan, seringkali kita merasa kecewa terhadap diri sendiri.
 
Perasaan kecewa ini tidak jarang membuat kita rendah diri. Lalu, apa solusinya? Solusi terbaik adalah kita perlu mempertimbangkan prestasi-prestasi lain yang kita miliki, yang mungkin berasal dari luar bidang bisnis kita. Dengan tetap mengingat berbagai prestasi tersebut, kita bisa tetap menghargai diri sendiri dan tidak merasa kecewa meskipun prestasi bisnis kita belum sehebat prestasi di bidang lainnya. Setidaknya, ada hal lain yang masih membuat kita menjadi bangga dan tidak meremehkan diri sendiri. 
 

3. Terlalu Menuntut Kesempurnaan.  

Di dalam kehidupan, tidak akan pernah ada yang namanya kesempurnaan, begitu juga di dalam bisnis. Berbagai rintangan yang datang akan membuat bisnis kita terlihat seperti tidak sempurna, namun nyatanya Tuhan selalu bisa memberikan berbagai alternatif lain yang bisa kita lakukan untuk mengamankan bisnis kita dan mengembangkannya untuk tetap maju. 
 
Bukan hanya bisnis pemula saja yang akan diterpa banyak rintangan, begitu juga bisnis yang sudah berjalan lama. Dengan kata lain, tidak ada kesempurnaan di dalam bisnis, bahkan menuntut kesempurnaan adalah musuh terbesar dari kesuksesan. Apabila kita menunggu terlalu lama untuk mendapatkan rencana bisnis yang sempurna, percayalah sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa mengambil tindakan apapun, karena kesempurnaan tidak akan pernah datang.
 

4. Kurangnya Bimbingan Bisnis. 

Siapa bilang mendirikan bisnis tidak memerlukan bimbingan apapun? Kebanyakan orang hanya berpikir bahwa kita hanya perlu modal “nekat” untuk menjalankan bisnis. Itu benar! Nekat merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan bisnis, nekat untuk memulai dan nekat untuk mengambil banyak risiko bisnis. 
 
Namun ternyata, nekat saja tidak cukup loh. Selama perjalanan bisnis kita, perlu adanya mentor atau pembimbing bisnis ahli yang dapat membantu mengarahkan kita menuju keberhasilan bisnis. Ketika kita menjadi karyawan di kantor, dengan mudah kita bisa mendapatkan arahan dan nasihat-nasihat bijak dari pemimpin atau bos kita. Namun ketika kita sudah memulai bisnis sendiri, kepada siapa kita bisa meminta arahan?
 
Apa solusinya? Kita perlu mencari mentor bisnis yang berbayar atau mungkin mentor yang secara sukarela dapat membantu kita dalam membimbing dan memberi arahan setiap langkah bisnis yang diambil. 
 

5. Bekerja Keras Sendiri. 

Memang ada perbedaan yang sangat signifikan saat kita masih menjadi karyawan di kantor dan ketika kita sudah menjadi pemilik bisnis kecil kita sendiri. Perbedaan posisi ini menuntut kita untuk bekerja lebih, selalu bekerja keras demi kemajuan bisnis yang kita dirikan. Hal ini dikarenakan sebuah kesuksesan bisnis dapat ditentukan dari kerja keras kita sebagai pemilik bisnis.
 
Sayangnya, rata-rata para pengusaha bekerja terlalu keras. Sampai-sampai mereka lupa untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Menjaga kesehatan juga merupakan tanggung jawab yang harus kita jaga selalu. Kalau kita sakit, siapa yang akan menjalankan bisnis? 
 
Apa solusinya? Kita perlu membedakan antara giat bekerja dan bekerja terlalu keras. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Giat bekerja itu penting, namun bekerja terlalu keras dan memaksa kemampuan tubuh sangatlah bahaya. Jangan lupa untuk memiliki waktu istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, minum vitamin, rajin berolahraga dan selalu berpikir positif. 
 
Itulah 5 faktor internal yang sering menghambat kesuksesan bisnis kita, sehingga kita perlu menghindarinya agar kita bisa terus melangkah maju dalam mengembangkan bisnis. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini