STUDILMU Career Advice - 5 Faktor yang Menciptakan Etos Kerja yang Kuat

5 Faktor yang Menciptakan Etos Kerja yang Kuat


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 30, 2019

Kami yakin bahwa setiap pemimpin dan perekrut selalu menginginkan karyawan yang memiliki etos kerja yang kuat. Para perekrut tidak akan merasa rugi jika memiliki karyawan seperti ini, karena tanpa pengawasan yang ketat sekali pun, karyawan dengan etos kerja yang kuat akan selalu memberikan kinerja yang terbaik pada pekerjaannya. 
 
Apakah rekan pembaca pernah berpikir, “kira-kira saya memiliki etos kerja di dalam diri tidak ya?” Ini pertanyaan yang bagus loh! Artinya, rekan pembaca mau mengevaluasi diri sendiri dan ingin berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Bagi sebagian orang, etos kerja sangat sulit untuk dimiliki, namun nyatanya etos kerja dapat dilatih loh! Jadi jika rekan pembaca ingin memiliki etos kerja yang kuat, Yuk kita coba terapkan 5 faktor di bawah ini yang dapat menciptakan etos kerja. 
 

1. Selalu Berperilaku Secara Profesional

Profesionalisme adalah sesuatu yang sangat diperhatikan dari seorang karyawan baru, ketika mereka memulai pekerjaan di suatu perusahaan sampai mereka pergi meninggalkan perusahaan tersebut. Profesionalisme bisa berupa bagaimana cara mereka berpakaian, apakah mereka selalu menyelesaikan tugas kerja dengan tepat waktu, bagaimana sikap dan perilaku mereka terhadap rekan-rekan kerja, manajer, klien, bahkan mitra bisnis. 
 
Mereka adalah orang-orang yang selalu bertanggung jawab atas pekerjaan mereka. Artinya, tidak mengobrol secara berlebihan ketika bekerja, tidak datang ke kantor dengan waktu semaunya, dan lain sebagainya. Ketika rekan-rekan Career Advice ingin memiliki etos kerja yang kuat, maka rekan-rekan pembaca perlu belajar untuk bekerja secara profesional. Jika kita terus-menerus berusaha untuk bekerja secara profesional, maka perilaku ini akan menjadi kebiasaan baik bagi kita di kantor. Dan, ini dapat memudahkan kita menuju tangga kesuksesan.
 

2. Selalu Terorganisir dan Memiliki Produktivitas yang Tinggi. 

Poin pertama ini akan berlanjut pada poin kedua, ketika kita bekerja secara profesional, maka segala pekerjaan yang kita buat akan terorganisir dengan sangat baik. Tidak ada celah untuk bermalas-malasan dalam bekerja. Malahan, kita akan menjadi seseorang yang sangat bersemangat dan selalu termotivasi untuk menyelesaikan semua tugas dengan cepat dan tepat
 
Tugas-tugas kerja yang dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat akan membantu kita untuk memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi terorganisir dan lebih produktif? Untuk mencapai hal ini, rekan-rekan Career Advice bisa membaca kiat-kiat yang dapat membantu kita semua untuk menjadi individu yang produktif
 
Sebagai contoh, rekan pembaca tidak menggunakan ponsel secara berlebihan ketika sedang bekerja. Ponsel dapat mengalihkan konsentrasi kita dari pekerjaan. Ketika fokus kita teralihkan ke layar ponsel, maka akan sulit untuk bisa fokus pada tugas kerja kita kembali. Contoh lainnya, kita perlu menjauhi kebiasaan untuk mengecek kotak masuk email secara terus-menerus. Mengecek email juga akan mengalihkan fokus kita, sama halnya seperti bermain ponsel ketika bekerja. Untuk itu, rekan pembaca perlu menetapkan waktu khusus untuk mengecek dan merespon email yang masuk. 
 
Hal-hal yang biasanya kita anggap sepele seperti ini justru akan membantu kita menjadi seorang yang terorganisir dan memiliki produktivitas yang sangat baik. Yuk, kita latih diri kita untuk lebih terorganisir mulai dari sekarang agar mempunyai etos kerja yang kuat. 

3. Memiliki Kerjasama Tim yang Kuat. 

Faktor lain untuk memiliki etos kerja yang kuat adalah dengan memahami secara baik bahwa setiap individu adalah bagian dari komunitas. Sama halnya dengan setiap karyawan di kantor, mereka adalah bagian dari keseluruhan tim. Kita perlu meyakini bahwa setiap orang memiliki peranan, keunggulan serta kekurangannya masing-masing. Dengan meyakini hal ini, kita akan saling mendukung satu sama lain, dan membentuk suatu kesatuan yang kuat. 
 
Jadi untuk memiliki etos kerja yang kuat, kita perlu belajar untuk saling memahami anggota tim lainnya dan mengenal mereka dengan lebih baik. Jangan egois dengan menganggap diri kita sebagai orang yang paling hebat daripada yang lain, karena tidak ada satupun orang sukses di dunia ini yang bisa berkembang dengan bantuan diri mereka sendiri. 

4. Selalu Bertekad untuk Sukses. 

Faktor keempat untuk memiliki etos kerja adalah memiliki motivasi internal yang sangat kuat. Tidak peduli seberapa kejamnya orang-orang yang ingin menjatuhkan kita, kita selalu punya alasan untuk bangkit dan terus mengejar impian yang kita harapkan di dalam hidup. 
 
Orang-orang dengan tekad yang kuat untuk sukses akan selalu bersemangat untuk bekerja. Mereka bekerja keras dengan giat dan gigih. Setiap pagi, siang dan malam, mereka tidak pernah berhenti untuk terus bekerja dan berinovasi untuk memikirkan strategi-strategi nyata agar bisa menjadi orang sukses di masa depan. 
 
Jangan pernah remehkan segala impian yang kita miliki untuk menjadi orang sukses, semua impian itu akan menjadi cahaya yang menerangi setiap langkah kita untuk terus maju ke depan. Meskipun kehidupan terasa semakin sulit dan menyusahkan, namun semua itu tidak akan menjadi masalah bagi kita. 
 

5. Memberikan Konsistensi pada Pekerjaan yang Berkualitas Tinggi. 

Untuk memiliki etos kerja yang tinggi, tidak bisa diraih dalam satu hari saja. Perlu sebuah konsistensi yang tinggi dalam bekerja keras, bekerja dengan gigih dan rajin. Orang-orang dengan etos kerja yang tinggi cenderung selalu memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi. Mereka tidak akan pernah bekerja setengah-setengah atau memberikan hasil yang minimal. 
 
Biasanya, orang-orang seperti ini memiliki standar tertentu ketika bekerja, mereka selalu ingin memberikan hasil kerja yang terbaik dan membanggakan.
 
Nah, itu dia 5 faktor yang bisa membantu kita menciptakan etos kerja yang kuat. Apakah rekan pembaca tertarik untuk menerapkannya mulai dari sekarang? Jika “ya”, bagus! Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini