STUDILMU Career Advice - 5 Strategi untuk Menang dalam Presentasi Bisnis

5 Strategi untuk Menang dalam Presentasi Bisnis


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 08, 2019

Pernah tidak rekan pembaca mendengar presentasi bisnis yang sangat mengagumkan, entah itu dilakukan oleh rekan kerja atau calon klien yang sedang memasarkan produknya melalui presentasi bisnis? Tidak sedikit orang yang takut menghadapi presentasi bisnis, apalagi jika itu dilakukan untuk pertama kalinya dan di depan klien yang potensial. 
 
Nyatanya, kita semua bisa loh menjadi lancar dan sukses dalam menyampaikan presentasi bisnis di depan siapapun, baik calon pelanggan, mitra bisnis, klien atau bos kita sendiri. Untuk bisa memenangkan presentasi bisnis dan menyegel kesepakatan antara kita dan calon klien, ada beberapa strategi yang perlu kita terapkan. Langsung saja yuk kita simak penjelasan dari 5 strategi untuk memenangkan presentasi bisnis yang dikutip dari website entrepreneur. 
 

1. Miliki Persiapan yang Matang. 

Strategi pertama ini bukan hanya tentang mempersiapkan semua dokumen, profil perusahaan dan slide presentasi yang akan kita sampaikan di dalam presentasi bisnis, namun persiapan yang matang juga berarti mengenal perusahaan calon pelanggan dengan lebih dalam, bahkan mencoba untuk mencari tahu karakter calon pelanggan yang akan menjadi audiens presentasi bisnis kita nanti juga sangat penting. 
 
Misalnya, rekan pembaca sudah tahu bahwa nanti ketika presentasi bisnis dimulai akan dihadiri oleh Bapak Anto dan Ibu Rina selaku pimpinan dari perusahaan calon klien Anda. Dari sini, rekan pembaca sudah bisa mencari tahu karakter mereka melalui sumber apapun. Contohnya, rekan pembaca mulai menelusuri media sosial mereka, dari situ mungkin kita bisa mengetahui apa yang mereka sukai dan apa yang mereka benci.
 
Media sosial yang bisa dapat ditelusuri misalnya, LinkedIn. Dengan mengetahui sedikit gambaran dari calon pelanggan kita, ini akan memudahkan presentasi bisnis kita dalam mendapatkan perhatian lebih dari calon pelanggan. 
 

2. Buat “Sesi Mendengarkan” dengan Calon Pelanggan sebelum Memulai Presentasi. 

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap produk dan layanan jasa hadir untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dimiliki oleh para konsumen. Ketika kita akan melakukan presentasi bisnis, secara tidak langsung kita ingin menyampaikan kepada para calon pelanggan bahwa “kami memiliki solusi dari permasalahan yang Anda hadapi saat ini”. Presentasi bisnis bertujuan untuk meyakinkan calon pelanggan bahwa produk atau layanan jasa yang kita tawarkan adalah solusi yang paling tepat dibandingkan dengan produk yang dimiliki para kompetitor.
 
Sayangnya, ini sering membuat kita melakukan kesalahan yang sangat fatal. Saat presentasi bisnis berlangsung, kita terlalu percaya diri dan berbicara tanpa henti tentang produk kita. Tidak ada sesi saling mendengarkan yang dilakukan sebelum presentasi dimulai. 
 
Oleh karena itu, kami menyarankan rekan pembaca untuk membuat “sesi mendengarkan” keluh kesah dari calon pelanggan. Sampaikan pada mereka, “Kami dan tim ada di sini untuk memberikan solusi dari permasalahan yang Anda miliki, namun apakah perusahaan Anda memiliki permasalahan lain yang mungkin dapat kami berikan solusinya dalam presentasi bisnis ini?”.
 
Nah, pertanyaan seperti ini akan membuka petunjuk lain agar kita bisa memenangkan hati calon pelanggan. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa “Kami sangat tertarik dengan produk Anda, namun kami memiliki masalah dengan harga yang ditawarkan”. Dengan petunjuk baru ini, kita bisa memberikan solusi tambahan agar mereka bisa nyaman dengan harga yang kita tawarkan selanjutnya.  

3. Kurangi Penggunaan Alat Visual dalam Presentasi Bisnis. 

Alat-alat visual seperti brosur, flyer, slide, video dan lain sebagainya memang akan membantu presentasi bisnis kita menjadi lebih menarik, namun jangan terlalu berlebihan dalam menggunakannya. Strategi ketiga untuk memenangkan presentasi bisnis adalah mengurangi penggunaan alat visual. 
 
Logikanya, jika kita hanya mengandalkan alat-alat visual untuk memasarkan produk dan layanan jasa kepada pelanggan, lalu apa gunanya kehadiran kita di dalam presentasi tersebut? Mengapa mereka tidak melihat alat-alat visual tersebut di dalam website kita saja tanpa mendengarkan presentasi kita lebih lanjut?
 
Justru itulah tugas utama kita sebagai pemasar produk dan layanan jasa. Secara alami, seorang manusia akan lebih percaya dan tersentuh jika mendengarkan apa yang dikatakan oleh manusia lainnya. Alat-alat visual hanyalah buatan manusia belaka, para calon pelanggan tetap perlu mendengarkan keunggulan produk secara langsung dari seseorang yang mereka percaya yaitu, pihak pemasaran. 
 
Selain itu, alat-alat visual juga tidak bisa mendengarkan setiap keluh kesah dan permasalahan yang dimiliki calon pelanggan. Sifat empati dan simpati hanya dimiliki oleh manusia, bukan alat-alat visual. 
 

4. Buat Presentasi Bisnis Menjadi Lebih Hidup. 

Masalah lainnya adalah para pebisnis atau presenter tidak menyadari seberapa membosankan pembawaan mereka ketika menyampaikan presentasi bisnis. Duh ayolah! Ini bukan sekedar presentasi biasa loh. Presentasi bisnis itu adalah presentasi yang sangat penting untuk kita dalam meyakinkan calon pelanggan agar mempercayai kita dan produk-produk yang kita tawarkan kepada mereka. 
 
Ini lebih dari sekedar presentasi di kelas ketika masih duduk di bangku sekolah. Coba bayangkan betapa tertekannya calon pelanggan yang harus duduk selama 30 menit untuk mendengarkan presentasi bisnis yang sangat membosankan dan membuat mereka mengantuk. 
 
Oleh karena itu, buatlah presentasi bisnis menjadi lebih hidup. Misalnya, ajukan sedikit pertanyaan pada calon pelanggan, agar presentasi memiliki komunikasi dua arah. Contoh pertanyaan seperti, “apakah Bapak/Ibu di dalam ruangan ini bisa menebak terbuat dari bahan apa tas yang kami jual ini?” Selain itu, jangan lupa untuk memberikan contoh-contoh yang nyata atau memberi sedikit humor di dalam presentasi bisnis kita. 

5. Bersiap untuk Mengambil Langkah Berikutnya. 

Setelah menerapkan 4 strategi sebelumnya, penting bagi kita untuk mengambil persiapan selanjutnya. Usahakan untuk tidak mengatakan “kami berharap dapat berbicara atau bertemu lagi di lain waktu”. Sebenarnya, tidak ada yang salah dari pernyataan ini. Namun, kita juga perlu melakukan pergerakan setelah presentasi bisnis diadakan. 
 
Kami menyarankan rekan pembaca untuk menjadwalkan pertemuan berikutnya atau melakukan panggilan telepon lanjutan kepada calon pelanggan. Namun perlu diingat jangan lakukan ini dengan nada atau kata-kata yang terlalu posesif. Cukup tunjukkan kepada mereka bahwa kita benar-benar tertarik untuk bekerja sama dengan calon pelanggan kita. 
 
Setelah membaca 5 strategi presentasi bisnis di atas, apakah rekan-rekan pembaca sudah siap untuk memenangkan hati para calon pelanggan dan mendapatkan kesuksesan dari presentasi bisnis Anda? Jika ya, yuk segera kita terapkan 5 strategi di atas. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini