STUDILMU Career Advice - 5 Stres Kerja yang Dihadapi Saat Menjalankan Usaha Sendiri

5 Stres Kerja yang Dihadapi Saat Menjalankan Usaha Sendiri


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 28, 2019

Stres adalah hal yang seringkali membuat kita ingin segera berhenti dari pekerjaan. Kita merasa bahwa bos selalu menekan dan pekerjaan selalu datang tanpa henti. Haruskah kita keluar dan memulai usaha sendiri saat kita mengalami stres kerja dalam pekerjaan saat ini? Inilah yang seringkali muncul dalam benak kita saat mengalami stres. Sungguh tidak ada satupun orang yang suka mengalami stres. Stres hanya akan membuat kita semakin tidak produktif dan menghasilkan hasil yang kurang memuaskan. Kita berpikir bahwa jika memulai usaha sendiri, segalanya akan menjadi lebih baik. Kita akan terhindar dari bos, rekan kerja dan hal-hal lain yang membuat stres.
 
Banyak orang berpikir bahwa menjalankan usaha sendiri tidak akan membuat stres karena kita memiliki kebebasan. Ya, menjalankan usaha sendiri memang menempatkan kita dalam kebebasan, tetapi apakah menjalankan usaha sendiri benar-benar dapat membuat kita tidak mengalami stres? Tentu saja tidak. Apapun pekerjaan kita, stres akan selalu datang dan menghampiri. 
 
Nah, kali ini kita akan melihat 5 stres kerja yang dihadapi pengusaha hebat dan tips yang mereka lakukan untuk mengatasinya, sehingga selalu memeprtimbangkan lagi sebelum memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saat ini dan memulai usaha sendiri

1. Wirausaha berarti harus bekerja 24/7.

Sebagai pengusaha, kita akan memiliki jam kerja 24/7. Kita bertanggung jawab secara langsung terhadap  keberlangsungan perusahaan yang dimiliki. Menjadi seorang bos, bukan berarti bahwa kita tidak lagi akan menghadapi stres, justru sebaliknya, stres kerja akan datang tanpa henti. Salah satu hal terbaiknya adalah kita dapat mengekspresikan diri dan menerapkan setiap strategi dengan bebas.
 
Tips: Bagaimana kita dapat mengatasi hal ini? Kita harus bersikap realistis. Tidak ada hasil yang didapatkan dalam waktu sebentar. Tentunya, kita tidak bisa menganggap bahwa akan mendapatkan keuntungan besar dalam jangka pendek. Menjalankan usaha sendiri berarti kita fokus pada hasil jangka panjang. Untuk mendapatkan hasil jangka panjang, ada pengorbanan yang harus dilakukan. Jika berpikir bahwa dengan menjalankan usaha sendiri akan memiliki kebebasan dan mendapatkan hasil yang besar dalam waktu yang singkat, kita harus mengubah pikiran ini. Menjalankan usaha sendiri membutuhkan kerja keras dan pengorbanan. Kita bahkan dituntut untuk bekerja selama 24/7. Mengapa? Karena kita adalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab dan menginginkan keberhasilan tersebut. 

2. Tidak ada tim yang mendukung.

Saat awal membangun usaha sendiri, kita pasti belum memiliki tim yang hebat dan selalu mendukung. Tidak ada teman atau rekan untuk bertukar pikiran dan merancang ide bersama. Kita hanya bergerak menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Kita harus mencoba cara A-Z untuk benar-benar melihat cara mana yang cocok dan tepat untuk digunakan dalam usaha yang dijalankan. Tentu saja ini membuat kita semakin stres. Kepala kita penuh dengan banyak hal, strategi dan pemikiran lainnya, tetapi sayangnya, tidak ada tempat untuk membagikan beban berat tersebut. Kita harus memahami bahwa keberhasilan yang akan didapatkan nanti merupakan buah manis atas kerja keras yang kita berikan.
  
Tips: Sebelum kita benar-benar memulai usaha sendiri, cobalah untuk memulai usaha saat kita masih bekerja penuh di sebuah organisasi. Ini akan membantu kita untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman. Kita juga akan terlatih untuk dapat berpikir secara kreatif. Lagipula, ini akan memberikan pemasukan tambahan bagi kita. Selain itu, jangan lupa untuk membangun koneksi sebanyak mungkin. Berjejaring membantu kita untuk mengenal dan bertemu dengan banyak orang. Kita dapat belajar dari pengalaman yang mereka miliki, sehingga akan memiliki bekal yang cukup untuk menjalankan usaha sendiri.
 

3. Memiliki kecemasan yang lebih tinggi.

Menjadi pengusaha berarti memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Kita mungkin berpikir bahwa menjalankan usaha sendiri berarti tidak akan merasa khawatir lagi. Nyatanya, kekhawatiran kita mengalami lonjakan yang tinggi. Kekhawatiran akan keuntungan yang diperoleh, kekhawatiran akan sumber dana yang dimiliki, kekhawatiran akan kerugian dan kekhawatiran lainnya hadir mewarnai kehidupan seorang pengusaha. Bagaimana? Jauh lebih rumit dari yang dipikirkan, bukan?
 
Tips: Miliki biaya cadangan yang dapat melindungi keluarga kita selama satu tahun ke depan. Pastikan juga bahwa kita menemui konsultan untuk meminta saran akan usaha yang dijalankan. Dengan begitu, kita akan mengetahui langkah apa yang harus diambil. Kita juga dapat menjalankan usaha bersama dengan mitra yang terpercaya.  

4. Kesuksesan yang tak kunjung tiba.

Kesuksesan, dalam hal apapun, membutuhkan waktu. Kesuksesan tidak terjadi dalam hitungan detik seperti saat kita membalikkan telapak tangan. Kesuksesan menuntut kerja keras yang konsisten. Ini juga memberikan kita tingkat stres yang lebih tinggi. Kita tidak mungkin akan menghasilkan hal besar dalam satu atau dua tahun saat memulai usaha.
 
Tips: Setiap kali kita melihat bahwa usaha tersebut belum memiliki hasil yang besar, ingatkan diri sendiri bahwa kesuksesan membutuhkan waktu. Kesuksesan mungkin akan datang saat kita telah menjalankan usaha tersebut selama bertahun-tahun. Jadi, kita tidak boleh cepat menyerah dan berputus asa. Kita harus memiliki pola pikir yang benar. Jika berpikir bahwa akan mengalami kesuksesan, kita akan mendapatkannya. 

5. Memiliki tanggungan dan tanggung jawab yang lebih besar.

Menjadi pengusaha berarti kita bertanggung jawab penuh terhadap keluarga dan juga para karyawan yang bekerja. Ini merupakan hal yang menambah stres kerja. Kita tidak hanya memikirkan tentang biaya dan kebutuhan keluarga, tetapi juga harus memikirkan tentang biaya dan kebutuhan setiap pekerja.
 
Tips: Hal yang dapat membuat kita tetap semangat adalah ketika mencintai apa yang dilakukan. Untuk itu, kita harus menanamkan rasa cinta terhadap usaha yang dijalankan. Rasa cinta ini akan membuat kita selalu bersemangat dalam menjalankan usaha tersebut. Semangat adalah senjata yang dapat memampukan kita menghadapi setiap tantangan, sekalipun memiliki tanggungan dan tanggung jawab yang lebih besar. Semangat yang berkobar, meyakinkan kita bahwa mampu melewati itu semua. Apapun tantangannya, jika bersemangat, kita akan mampu melewatinya. 
 
Nah, itulah 5 stres kerja yang dihadapi pengusaha hebat dan tips menghadapinya. Semoga artikel ini dapat menjadi pertimbangan bagi rekan pembaca sebelum keluar dari pekerjaan dan memulai usaha sendiri. Apapun pekerjaan yang dimiliki, kita akan selalu dihadapkan dengan stres kerja. Yang terpenting, kita selalu memiliki semangat dan motivasi diri yang tinggi agar mampu menghadapi setiap masalah yang datang.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini