STUDILMU Career Advice - 5 Tantangan Yang Dihadapi Wanita Karier

5 Tantangan Yang Dihadapi Wanita Karier


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 30, 2019

 
Halo rekan pembaca Career Advice, jika kita perhatikan sekitar kita, banyak hal yang telah berubah. Perilaku buruk yang ditoleransi selama bertahun-tahun akhirnya ditantang keras. Wanita tampil menjadi pemimpin, tokoh masyarakat dan berbicara di seluruh penjuru masyarakat, dimulai dari bidang hiburan sampai ke bidang bisnis bahkan politik. Muncul juga ketetapan-ketetapan baru tentang hal yang dapat ditolerir dan hal-hal yang dapat menimbulkan aksi kontroversial. 
 
Dan di era sekarang ini, wanita karier bukanlah hal yang asing. Wanita tidak lagi harus diam dirumah dan mengurusi keperluan rumah tangga. Banyak wanita yang melampaui batasan dan berkarier di bidang yang mereka sukai. Dalam bidang bisnis, banyak wanita yang memegang posisi penting kepemimpinan. Wanita dapat memiliki karier yang mereka impikan. Mereka juga bersemangat dan ambisius, sama seperti lelaki. Tetapi tentunya ada penghalang dalam perjalanan karier mereka.
 
Semangat dan fokus yang tinggi dapat membantu para wanita karier menghadapi tantangan yang menghambat mereka. Apa sajakah penghambat yang menjadi kesalahpahaman tentang wanita karier dan perlu dihilangkan?
 

1. Wanita akan memiliki Anak dan ini akan berdampak bagi kepemimpinan mereka. 

Oke, mari kita periksa bersama. Pertama-tama, tidak semua wanita ingin memiliki anak, sama seperti lelaki, tidak semua lelaki ingin menjadi ayah. Menjadi orang tua bukanlah sebuah tanggung jawab seorang wanita, seperti di masa lalu. 
 
Ketika wanita memiliki anak, pengasuhan anak merupakan tanggung jawab wanita dan juga lelaki. Bayi yang lahir bukanlah merupakan suatu gangguan bagi kaum wanita. Meskipun membesarkan seorang anak akan menguras tenaga dan waktu, menjadi orang tua akan memberikan pemikiran yang baru dan mempertajam ha yang menjadi prioritas Anda. seorang wanita, Jeni, mengatakan bahwa menghabiskan waktu bersama anak-anak justru mendorong ia untuk menciptakan cara untuk menghemat waktu sehingga ia bisa juga memaksimalkan dirinya dalam pekerjaan.
 

2. Wanita dengan suami yang sukses tidak perlu memiliki kesuksesan kariernya sendiri.

Saat pertama kali saya membangun usaha saya, beberapa orang mempertanyakan mengapa saya harus memulai bisnis saya sendiri. Padahal, saat itu suami saya sedang memiliki karier yang cemerlang di sebuah perusahaan ternama. Faktanya adalah bahwa status pernikahan tidak dapat menghilangkan inspirasi saya untuk menjalankan bisnis. Bagi saya, memiliki seorang suami yang sukses justru merupakan sebuah hal yang dapat menunjang perjalanan saya sebagai wanita karier. Ini berarti saya memiliki seorang rekan yang akan selalu dapat dipercaya. Ini juga berarti bahwa saya memiliki rekan yang akan bersedia untuk memberikan masukan atau umpan balik untuk menunjang keberhasilan saya sebagai wanita karier. 
 

3. Wanita terlalu emosional.

Sebuah pernyataan yang masih beredar secara luas adalah bahwa wanita tidak cukup logis dan rasional untuk menjalankan bisnis dengan baik. Baik, mari kita klarifikasi hal ini. pertama, semua orang baik wanita maupun lelaki adalah makhluk yang emosional. Hanya saja, kaum wanita lebih dapat diterima untuk menunjukkan emosi mereka. Baik wanita maupun lelaki pasti setiap harinya memiliki perasaan yang berbeda yang dipengaruhi oleh hormon, tingkat stress, jumlah waktu tidur, dan hal lainnya. 
 
Kemampuan untuk memahami dan menyadari emosi yang dimiliki seseorang merupakan suatu keterampilan yang penting untuk menjalankan bisnis. Dan karena selama ini wanita selalu dianggap sebagai makhluk yang emosional. Di era sekarang ini, ini tidak lagi dapat dijadikan kebenaran mutlak karena nyatanya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi tersebut, seperti berolahraga atau berbelanja online. 
 

4. Wanita terlalu cantik untuk menjalankan perusahaan. 

Sangat disayangkan tetapi itulah kenyataannya, masyarakat masih menilai wanita dengan membandingkan penampilan wanita dan pria. Sungguh ini bukanlah hal yang adil jika masyarakat masih menilai wanita dari penampilannya saja. Padahal wanita karier memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama besarnya dengan kaum lelaki. Dan ini terbukti. Bisa kita lihat ada berapa menteri wanita yang menjabat dalam parlemen kita saat ini? Bisa dilihat juga bahwa mereka adalah wanita karier yang mampu untuk membasmi hal-hal yang tidak pantas. Mereka juga mendapatkan beberapa penghargaan untuk prestasi yang mereka lakukan.
 
Menurut saya, jika masyarakat masih menganggap bahwa wanita terlalu cantik untuk berkarier, ini merupakan pendapat yang salah dan tidak realistis. Cobalah untuk memiliki pandangan bahwa wanita juga memiliki kemampuan dan keahlian luar biasa untuk mengembangkan kariernya. Wanita juga mampu menghasilkan prestasi yang sejajar dengan kaum lelaki bahkan menandingi. Dan harusnya ini menjadi bukti yang berbicara lebih besar daripada penampilan. Jadi penampilan bukanlah menjadi hal yang menghambat perjalanan wanita karier. 
 

5. Wanita bereaksi secara berlebihan dan suka salah menafsirkan apa yang dikatakan kaum lelaki.

Meskipun perkataan yang mengatakan bahwa wanita itu terlalu sensitif terlihat benar, sebagian besar wanita dapat mengetahui perbedaan bahasa yang netral dan perilaku yang tidak pantas. Selama setiap orang melakukan hal yang baik dan data mengomunikasikannya, maka segalanya akan baik-baik saja. Baik wanita maupun lelaki haruslah bersikap profesional dalam dunia kerja. Tentunya, perusahaan juga seharusnya tidak mentolerir perilaku yang merendahkan wanita.
 
Dalam perusahaan, beberapa lelaki mungkin tidak menempatkan wanita dalam tim karena mereka tidak ingin menanggung risiko. Ini merupakan diskriminasi yang seharusnya tidak menjadi budaya perusahaan. Perusahaan harus memiliki kesetaraan antara wanita maupun lelaki, terutama dalam posisi kepemimpinan. Bukanlah hal yang asing lagi jika wanita memiliki posisi pemimpin. Selama ia mampu menampilkan yang terbaik dan memimpin dengan penuh tanggung jawab, mengapa harus meragukan kehebatan para wanita?
 
Itulah 5 tantangan yang dihadapi para wanita karier. Semoga 5 tantangan ini tidak lagi menjadi tolak ukur untuk menentukan pantas atau tidaknya seorang wanita memiliki karier yang bagus bahkan  menjabat sebagai pemimpin. Dan saya percaya bahwa banyak wanita hebat di luar sana yang terus berjuang dan membuktikan pada dunia bahwa kesuksesan karier bukanlah milik kaum lelaki saja, tetapi itu juga milik mereka, kaum wanita yang memiliki kemampuan dan dedikasi tinggi untuk keberhasilannya. Tetap semangat dalam mencapai kesuksesan Anda, para wanita karier.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini