STUDILMU Career Advice - 5 Tips Sukses Bekerja dengan Generasi Z

5 Tips Sukses Bekerja dengan Generasi Z


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 21, 2019

Halo, rekan pembaca Career Advice, bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga Anda tetap dalam keadaan baik dan tetap membuat kemajuan yang signifikan dalam perjalanan karier. Jika kita memerhatikan sekitar, tidak bisa dipungkiri bahwa generasi Z telah memasuki dunia pekerjaan. Ya, generasi Z adalah mereka yang lahir dari tahun 1996. Suatu usia dimana seseorang telah lulus dari perkuliahan dan memulai perjalanan kariernya.
 
Generasi Z juga adalah generasi yang lahir setelah generasi milenial. Kedua generasi ini sama-sama dilahirkan di era perkembangan teknologi yang semakin canggih, tetapi generasi Z inilah sangat berbeda dengan generasi milenial. Secara umum, generasi Z merupakan generasi yang mencegah timbulnya kemunduran. Mereka berpikir bahwa Facebook adalah aplikasi yang hanya diperuntukkan bagi orang tua. Mereka juga tidak dapat mengerti bahkan mengingat sesuatu sebelum mempelajarinya melalui Youtube. Selain itu, generasi Z juga memiliki tingkat konsentrasi yang lebih rendah. Mereka hanya benar-benar dapat fokus selama 8 detik. Itulah sebabnya, mereka akan mudah kehilangan fokus jika harus mempelajari atau membahas hal-hal yang tidak menarik bagi mereka. Kita harus mengakui bahwa pekerja yang merupakan bagian dari generasi Z memiliki potensi besar bagi tempat kerja. Generasi Z juga tidak akan segan untuk menghampiri dan meminta bantuan dari atasan mereka dalam meningkatkan kemampuan diri. 
 
Generasi sebelumnya yaitu generasi milenial yang dilabeli sebagai generasi yang “malas”. Ini berbeda dengan generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang mandiri, kompetitif dan lebih fokus pada kinerja. Tentu saja, sebagai generasi terdahulu, kita memiliki kesulitan tersendiri untuk beradaptasi dengan generasi Z, terutama jika kita adalah bagian dari generasi baby boomer atau generasi X. Nah, rekan pembaca tidak perlu merasa khawatir.
 
Kali ini, kita akan membahas 5 tips sukses bekerja dengan generasi Z. Tips ini akan membuat kita memahami karakteristik, pemahaman yang dianut dan cara kerja generasi Z sehingga mampu bekerjasama dengan baik dan mencapai tujuan bersama. Apa saja yang harus dilakukan agar kita dapat menjalin kerjasama yang baik dengan generasi Z dan mencapai kesuksesan? 
 

1. Jangan memperlakukan generasi Z seperti generasi milenial.

Generasi Z sangatlah berbeda dengan generasi milenial. Kita tidak dapat memperlakukan mereka sama seperti memperlakukan kaum milenial, termasuk menyebut mereka sebagai generasi milenial. Generasi Z lebih fokus terhadap uang, kewirausahaan dan sifat individual. Jika kita melabeli generasi Z sebagai kaum milenial, mereka akan langsung menolaknya. Berdasarkan survey, generasi Z tidak ingin disamakan dengan kaum milenial.
 

2. Mempelajari teknologi yang digunakan oleh generasi Z.

Facebook, Twitter dan Linkedin merupakan aplikasi yang membantu kita dapat terhubung dengan orang lain, memengaruhi orang lain dan menjalin kerjasama dengan grup. Akan tetapi, aplikasi tersebut adalah aplikasi yang tidak berlaku lagi bagi generasi Z. Untuk dapat memahami cara yang digunakan generasi Z dalam berkomunikasi, belajar, memberikan pengaruh dan bekerja, kita harus memiliki akun dari aplikasi tertentu yang mereka gunakan untuk terhubung, misalnya Instagram, Snapchat dan Youtube. Setelah itu, kita harus mencari dan mengikuti akun yang dimiliki oleh generasi Z tersebut. Mempelajari teknologi yang digunakannya, dapat membantu kita lebih mudah untuk terhubung dengan mereka. Ini juga merupakan cara yang tepat untuk menunjukkan bagaimana dan mengapa mereka harus menggunakan kemampuan unik yang dimilikinya serta membantu mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
 

3. Ingatlah bahwa generasi Z memiliki proses pembelajaran nyata yang mendunia.

Munculnya generasi baru di dunia kerja, membuat generasi yang sebelumnya khawatir. Ya, kita mungkin merasa khawatir bahwa kedatangan generasi Z akan menggeser bahkan melompati posisi kita saat ini. Ketakutan ini adalah penghalang utama yang membuat para eksekutif dan manajer tidak dapat membangun kepercayaan dan tidak dapat memberikan pengaruh bagi generasi Z. Jika menutup diri dan tidak dapat beradaptasi dengan generasi Z, maka kita akan Gagal. Mengapa? Ya, itu menunjukkan bahwa kita tidak dapat menjadi pemimpin yang baik bagi lingkungan kerja multigenerasi. 
 

4. Berkomunikasi langsung tanpa menggunakan basa-basi.

Generasi Z merupakan generasi yang lebih suka memiliki percakapan secara langsung, tidak melalui telepon ataupun email. Jika ingin memberikan umpan balik kepada generasi Z, kita harus melakukannya dengan bertatap muka secara langsung untuk membahas topik pembicarannya, tanpa basa-basi. Mereka juga generasi yang tangguh, tidak takut untuk dikritik dan dapat menyampaikan apa yang mereka pikirkan serta rasakan secara langsung.
 

5. Memberikan kebebasan.

Generasi Z adalah generasi yang mandiri. Generasi Z lebih tertutup dari para kaum milenial. Generasi Z lebih suka suasana kantor yang tertutup. Mereka ingin memiliki ruangan sendiri dimana mereka dapat fokus mengerjakan tugas-tugas yang dimiliki tanpa gangguan. Untuk mendukung kemandirian dan tingkat kompetitif yang dimiliki, pemimpin haruslah memberikan kebebasan generasi Z dalam mengerjakan tugas. Mereka dapat ditempatkan di ruang kerja yang tertutup dan bebas gangguan. Jika diharuskan bekerja sama, memberitahu mereka secara langsung adalah hal yang tepat. Sekalipun generasi Z suka bekerja secara individual, mereka tidak akan keberatan untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan orang lain jika dibutuhkan. 
 
Itulah 5 tips sukses bekerja dengan generasi Z. Semoga artikel ini dapat membantu rekan pembaca untuk dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan generasi Z. Dengan begitu, rekan pembaca dapat mencapai tujuan bersama.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini