Teamwork & Collaboration
6 Cara Hebat Mendorong Kerja Sama Tim
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Aug 14, 2019
Pengertian Kerja Sama Tim
Teamwork atau kerja sama tim adalah kemampuan yang dimiliki suatu kelompok atau tim kerja dalam bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan,
visi dan
misi yang sama. Usaha keras yang mereka berikan tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk mencapai keberhasilan bersama dalam memenuhi tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan bersama-sama.
Dalam
kerja sama tim, semua orang yang termasuk ke dalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan harus mau bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Oleh karena itu, membangun kerja sama tim (team building) tidak dapat dilakukan seorang diri. Misalnya, kerja sama tim dalam organisasi hanya dilakukan oleh CEO, namun karyawannya tidak melakukan apapun, maka usaha ini akan sulit untuk berhasil.
Contoh kerja sama dalam tim bisa kita temukan ketika suatu perusahaan menyelenggarakan satu acara penting, dimana tim pemasaran atau marketing akan membantu tim HRD (Human Resource Department) untuk mempromosikan acara tersebut kepada para tamu undangan dari luar.
Manfaat kerja sama tim nantinya akan dirasakan bersama-sama oleh seluruh anggota tim yang terlibat. Mengapa begitu? Karena semua orang telah memberikan usaha mereka secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama, bukan tujuan pribadi. Itulah pentingnya kerja sama dalam tim, semua orang tidak bersikap egois dengan memprioritaskan kepentingan diri sendiri.
Bagaimana Cara Mendorong Kerja Sama Tim?
Dikarenakan sebuah tujuan tidak bisa diraih oleh usaha perseorangan, maka kerja sama tim memiliki peranan yang sangat penting. Lantas, bagaimana cara agar kita bisa menciptakan kerja sama tim? Pada artikel kali ini, kami akan membahas tentang cara membentuk tim kerja yang efektif dan kuat melalui 6 cara hebat mendorong kerja sama tim yang disarankan oleh para ahli dalam website thought full leader dot com. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Dukung Tim dengan Menetapkan Standar yang Tepat.
Cara pertama yang perlu dilakukan adalah para pemimpin harus bisa menetapkan standar kerja tepat yang benar-benar diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Alasannya, pekerjaan yang tidak memiliki standar yang tepat pastinya akan membingungkan banyak orang karena setiap orang akan memberikan hasil kerja yang bervariasi. Setiap anggota tim pasti merasa kehilangan arah karena ketiadaan standar kerja yang tepat.
Oleh karena itu, cara hebat pertama yang harus dilakukan adalah menentukan standar kerja yang tepat. Misalnya, jika karyawan mendapatkan tugas teknis, maka pastikan standar kerja yang mereka miliki juga berkaitan dengan hal-hal teknis. Dengan memiliki standar kerja yang tepat, maka karyawan akan merasa lebih percaya diri dalam bekerja dan mereka akan merasa memiliki “pagar pengaman” yang bisa untuk diikuti.
Selain itu, standar kerja yang jelas juga akan memudahkan para pemimpin untuk melakukan observasi, “apakah tim kerja mereka sudah memenuhi standar kerja yang ada atau belum?” Standar kerja menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam kerja sama tim. Logikanya, bagaimana kelompok atau grup kerja bisa saling bekerja sama dengan baik, jika tidak ada standar kerja yang mengatur pekerjaan mereka.
2. Dukung Tim dengan Mengkomunikasikan Akuntabilitas.
Cara kedua yang perlu dilakukan untuk menciptakan kerja sama tim adalah mengkomunikasikan akuntabilitas kepada seluruh anggota tim. Misalnya, ketika seorang pemimpin mendelegasikan tugas kerja kepada karyawannya, ini sama saja seperti mendelegasikan pertanggungjawaban bukan? Nah, karena tugas kerja sama dengan sebuah tanggung jawab, maka pemimpin harus mendelegasikannya dengan komunikasi yang sangat jelas.
Komunikasi yang jelas misalnya dengan memberitahu anggota tim yang lain bahwa karyawan tersebut telah diberikan tanggung jawab oleh kita. Dengan begitu, anggota tim lain akan tahu bahwa orang tersebut adalah seseorang yang bertanggung jawab di dalam tim. Jika kita tidak memberitahu anggota tim yang lain, maka kondisi ini akan membuat mereka merasa bahwa peran dan
tanggung jawab di dalam perusahaan sangat tidak jelas.
3. Dukung Tim dengan Membantu Mengembangkan Keterampilan Mereka.
Agar kerja sama tim semakin berjalan dengan baik, maka pemimpin harus berani dan rela untuk membantu anggota timnya dalam mengembangkan keterampilan mereka. Masalahnya, jika para pemimpin tidak mendorong hal ini, maka seluruh anggota tim akan mengalami “kemandekan” atau keterampilan mereka hanya dapat berjalan di titik yang sama secara terus-menerus, tidak ada perkembangan apapun. Tidak hanya itu, mereka juga akan merasa tidak percaya diri karena merasa tidak dapat melakukan hal-hal yang terbaik.
Untuk mendukung perkembangan mereka, kita bisa menyediakan kesempatan belajar melalui bimbingan, training, atau pelatihan kerja. Dalam hal ini, kita juga bisa memberikan pelatihan silang dimana kita dapat menyebarkan keterampilan dan pengalaman kepada seluruh anggota tim. Melalui penerapan pelatihan silang ini, setiap anggota tim akan memiliki kesempatan untuk bekerja dengan rekan kerja lain terutama dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Sehingga, anggota tim tidak merasa bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang hanya bisa memahami segala hal di dalam tim. Dengan cara ini, semua anggota tim akan menjadi semakin kompak dalam bekerja sama.
4. Dukung Tim dengan Meninjau Pekerjaan Mereka Sesering Mungkin.
Cara keempat yang bisa dilakukan adalah meninjau pekerjaan yang dilakukan para anggota tim sesering mungkin (usahakan untuk selalu memberi perhatian dan meninjau pekerjaan mereka). Dalam hal ini, kita perlu menghindar menjadi seorang pemimpin yang hanya datang kepada anggota tim dikala krisis datang.
Bagaimana anggota tim kita bisa bekerja sama dengan baik, jika pemimpinnya tidak ada di sisi mereka saat anggota tim merasa kesulitan? Oleh karena itu, kita perlu memeriksa kondisi anggota tim dan keadaan pekerjaan mereka sesering mungkin. Jika kita hanya datang di akhir waktu dan mengkritik pekerjaan mereka tanpa melihat prosesnya, maka tindakan seperti ini hanya akan meningkatkan perasaan stres yang anggota tim rasakan. Buatlah rapat mingguan atau bulanan secara rutin untuk mengetahui perkembangan kerja dan kesulitan yang dihadapi oleh seluruh anggota tim.
5. Dukung Tim dengan Menjadi Pendukung No. 1 bagi Mereka.
Seringkali ada pihak-pihak lain yang mungkin tidak suka melihat tim kerja kita yang sangat kuat dan kompak. Pihak-pihak tersebut bisa saja berusaha untuk menjatuhkan atau mengganggu kerja sama tim yang telah terjalin dengan baik pada anggota tim kita.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa kita perlu memahami masalah apapun yang menimpa tim kita, apakah tim kita adalah penyebab utama dari permasalahan tersebut atau bukan? Akan tetapi, terlepas dari itu semua kita perlu menjadi pendukung atau suporter no. 1 bagi tim kerja kita. Dengan kata lain, kita percaya bahwa mereka akan melakukan hal-hal yang terbaik dan tidak akan menjadi trouble maker (meskipun seorang pemimpin harus tetap mencari tahu kebenarannya). Menjadi pendukung nomor pertama bagi mereka berarti kita percaya dan mendukung mereka untuk terus bekerja sama dengan
cara yang baik, benar dan jujur.
6. Dukung Tim dengan Selalu Hadir untuk Mereka.
Cara keenam ini hampir sama dengan poin ke-4. Bedanya, pemimpin memang harus ada dan hadir bagi semua anggota timnya, baik dalam hal pekerjaan maupun hal di luar pekerjaan. Apabila anggota tim sedang merasa kesulitan dan memerlukan support dari pemimpinnya, entah dalam bentuk nasihat atau coaching, maka usahakan kita selalu ada untuk mereka. Jangan menjadi pemimpin yang sulit untuk dihubungi atau bersikap acuh dengan anggota timnya. Luangkan waktu jika mereka perlu berbicara dengan kita, jadilah pemimpin yang selalu “tersedia” bagi para anggota timnya.
6 cara di atas perlu kita terapkan dari sekarang karena mendorong kerja sama tim memang harus dibentuk sedini mungkin. Yuk, kita mulai terapkan dari sekarang. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice.