STUDILMU Career Advice - 6 Cara Memulai Percakapan Dengan Bos Anda

6 Cara Memulai Percakapan Dengan Bos Anda


by STUDiLMU Editor
Posted on Oct 18, 2018

 
Memiliki percakapan yang terbuka dan jujur dengan bos Anda dapat menjadi hal yang mengintimidasi, terutama jika Anda tidak memiliki hubungan yang hangat. (Pikirkan: saat bos Anda yang hanya menanggapi dengan "itu baik-baik saja" ketika Anda bertanya tentang caranya menghabiskan waktu di akhir pekan).
 
Namun, membiasakan diri untuk mencari umpan balik dan menyampaikan pendapat Anda secara teratur (bahkan jika hal ini bertentangan dengan bos Anda) dapat meningkatkan hubungan Anda dan meningkatkan kinerja Anda. Mendemonstrasikan komitmen terhadap pertumbuhan dan keterbukaan akan membantu Anda untuk menonjol sebagai pembelajar seumur hidup yang terbuka untuk umpan balik (dan mencetak poin utama pada peninjauan kinerja Anda berikutnya). Anda juga akan mendapatkan pemahaman yang lebih kuat tentang harapan bos Anda dan bersemangat dalam memperbaiki area Anda yang masih memerlukan peningkatan.
 
Berikut adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk memulai percakapan-percakapan yang sederhana dengan bos Anda yang juga dapat meningkatkan kinerja Anda:
 

1. Bicarakan hal yang sederhana

Jika Anda tidak memiliki hubungan yang sangat nyaman dengan bos Anda, cobalah memulai untuk meletakkan lAndasan komunikasi terbuka dengan memulai percakapan kecil tapi bermakna. Mislanya dengan menanyakan pertanyaan yang langsung tetapi menyelidik seperti, “Menurut Anda bagaimana sebuah presentasi dapat berhasil?” atau “Maukah Anda memeriksa slide-slide ini? Saya akan menyukai mendapat masukan”. Hal ini merupakan cara yang sederhana dan aman untuk mendapatkan komunikasi dan menghasilkan umpan balik juga membangun tingkat kenyamanan Anda dari waktu ke waktu sehingga akhirnya Anda dapat berbicara tentang hal-hal yang lebih besar.
 

2. Memulai percakapan lebih dahulu

Dengan memulai percakapan terlebih dahulu, Anda akan membuat bos Anda merasa lebih nyaman berbagi pikiran jujurnya dengan Anda. Mulailah percakapan dengan mengatakan, “Saya merasa bahwa rapat berjalan dengan baik, tetapi saya pikir saya bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatasi kekhawatiran klien tentang harga yang kita berikan. Apakah bapak/ibu memiliki masukan?” hal ini bisa menjdai komunikasi dua arah juga. Jika Anda ingin bos Anda menyesuaikan perilakunya, Anda dapat berkata, “Saya merasa senang dengan presentasi itu, tetapi saya bertanya-tanya apakah saya harus memimpin diskusi tentang garis waktu dan hasil pada presentasi yang berikutnya. Bagaimana pendapat bapak/ibu?"
 

3. Mengatur waktu pertemuan yang rutin

Anda akan merasa jauh lebih nyaman dalam memberi dan menerima umpan ketika Anda tahu waktu kedatangan umpan balik tersebut. Tanyakan kepada bos Anda tentang kesediaanya untuk menghabiskan 15 menit setiap minggnyau untuk menyinkronkan pekerjaan yang telah Anda selesaikan. Pertemuan-pertemuan ini tidak hanya berupa ulasan kinerja kecil, melainkan sebuah peluang untuk saling memeriksa satu sama lain.
 
Terkadang Anda mungkin menggunakan waktu Anda untuk memperbarui bos Anda pada kemajuan proyek jangka panjang atau mengajukan pertanyaan klarifikasi tentang tugas baru. Di lain waktu, Anda mungkin mencari umpan balik khusus tentang laporan yang baru saja Anda ubah atau kinerja Anda secara keseluruhan. Intinya adalah untuk menciptakan rasa nyaman dalam berbicara satu sama lain secara teratur dan jujur.
 

4. Menggali lebih dalam

Jika bos Anda memberi tahu Anda bahwa dia berharap Anda dapat berkembang lebih cepat, jangan menganggapnya bahwa Anda mendapatkan nilai yang kecil. Gagasan yang dimiliki bos Anda tentang "kemajuan dalam peran" mungkin sangat berbeda dengan yang Anda.pikirkan. 
 
Jadi, ajukan pertanyaan tindak lanjut seperti "Ketika Anda mengatakan Anda ingin saya menjadi lebih efisien, dapatkah Anda lebih spesifik? “Semakin rinic Anda bertanya, semakin Anda bisa mendapatkan hal yang diingini oleh bos Anda, semakin besar juga kemungkinan bos Anda akan lebih berbicara lebih terbuka.
 

5. Gunakan bahasa non-konfrontasional

Kita semua merasa frustrasi dengan bos kita, terutama ketika kita merasa bahwa mereka tidak memahami atau menghargai upaya kita. Daripada mengungkapkan ini, ulangi umpan balik yang diberikan dan cobalah untuk menyelesaikannya dengan cara yang profesional dan non-konfrontatif. Misalnya, jika Anda merasa bos Anda secara tidak adil mengkritik pelaksanaan promosi melalui email Anda, Anda dapat mengatakan, “Saya mendapat kesan bahwa Anda khawatir tentang cara saya menangani promosi proyek ABC. Saya akan tertarik untuk mendapatkan masukan Anda, dan saya ingin menjelaskan Anda tentang ide strategi dan proses yang saya miliki. ”
 
Jika bos Anda memberi Anda instruksi yang tidak jelas atau tidak lengkap, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Pemahaman saya adalah bahwa Anda ingin saya melakukan hal ini untuk klien pada hari Rabu, apakah itu akurat?”
 

6. Milikilah rasa empati

Memiliki diskusi yang terbuka dan jujur ??dapat menjadi tantangan bagi Anda dan jug abos Anda. Anda dan bos Anda mungkin memiliki banyak hal di pikiran masing-masing. Jika bos Anda tidak dapat mengartikulasikan masukan yang bermanfaat, atau jika Anda mengambil kritiknya secara pribadi, itu tidak masalah. Cobalah untuk menempatkan diri Anda dalam posisi bos Anda. Apakah ada pihak atau hal lain yang menekannya? Apakah dia memiliki banyak hal dalam kehidupan pribadinya? Apakah dia hanya tidak nyaman memberikan umpan balik? Kuncinya adalah memanusiakan bos Anda sebanyak mungkin dan untuk mengingatkan diri Anda bahwa sikap pasif atau apatis yang dirasakan di pihaknya kemungkinan tidak ada hubungannya dengan Anda. 
 
Yang terpenting, Anda bersikap baik kepada diri Anda sendiri. Percakapan ini tidak mudah, dan tidak akan selalu berjalan dengan baik. Tetapi setidaknya Anda berani untuk membuka percakapan yang jujur dan pasti Anda akan mengalami pertumbuhan dari pengalaman-pengalaman ini, baik pengalaman yang baik dan buruk.
 
Memulai percakapan yang jujur dengan bos Anda dapat menjadi usaha yang mengintimidasi Anda. Tetapi ingatlah bahwa jalur komunikasi terbuka ini tidak akan berkembang dalam semalam. Anda memerlukan waktu untuk memulai dan membangunnya. Namun, jika Anda berkomitmen untuk secara konsisten untuk memiliki percakapan sederhana, meminta umpan balik, dan membagikan pendapat Anda, Anda akan berada di jalur yang benar untuk melakukan obrolan yang produktif dan nyata dengan bos Anda.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini