Definisi Pemimpin
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di dalam suatu bidang, sehingga pribadi ini mampu mempengaruhi banyak orang untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi meraih satu atau beberapa pencapaian yang sudah ditetapkan. Ini adalah definisi pemimpin yang dikemukakan oleh Kartini Kartono pada tahun 1994. Menurut Ahmad Rusli, pemimpin adalah individu yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin subordinat (pengikutnya) untuk mencapai matlamat yang ditetapkan.
Dari kedua definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa pemimpin adalah seorang yang bisa memimpin, bertanggung jawab terhadap para subordinatnya, berusaha mengejar dan meraih tujuan bersama. Itulah tiga indikator yang bisa kita ambil dari kedua definisi tersebut.
Apakah Kita Perlu Menjadi Pemimpin yang Hebat?
Lalu, jika setiap orang mampu menjalankan tiga indikator tersebut, apa yang dapat membedakan mereka dengan para pemimpin yang hebat?
Menjadi seorang pemimpin adalah satu hal yang diinginkan oleh banyak orang, namun menjadi
pemimpin yang hebat adalah hal hebat lainnya yang pasti sangat diinginkan oleh setiap pemimpin. Di dalam dunia kerja kita bisa melihat bahwa para subordinat yang dipimpin oleh pemimpin yang hebat, mereka akan bekerja secara tim dengan hasil yang sangat baik juga atau kita bisa menyebutnya.
Mengapa demikian? Karena pemimpin mereka tidak pernah kehabisan cara untuk memotivasi dan mendukung para karyawannya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Tentunya, dorongan ini juga dibarengi dengan apresiasi lain yang diberikan oleh para pemimpin. Sehingga, karyawan tahu bahwa kerja keras yang mereka berikan akan kembali untuk mereka juga.
Semakin baik dan efektif seorang pemimpin, maka semakin bagus hasil kerja yang diberikan oleh timnya. Era digital dinilai sebagai tahun yang penuh dengan perkembangan baru. Permintaan kerja untuk diisi oleh berbagai keterampilan dan keahlian juga semakin beragam pada tahun ini. Kondisi ini telah membuat pemimpin yang hebat semakin diperlukan, karena semakin tahun berganti, semakin banyak juga permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin di setiap perusahaan.
Menurut website glassdoor, ada 6 cara khusus yang bisa membantu dan melatih kita menjadi pemimpin yang hebat di era digital seperti sekarang ini. Yuk, kita simak uraiannya berikut ini.
1. Belajar untuk Mendengarkan dan Menjadi Pendengar yang Baik.
Orang-orang yang tidak mau mendengarkan orang lain adalah para individu yang sangat menyebalkan. Begitu juga dengan para pemimpin yang tidak mau mendengar keluh kesah para karyawannya. Poin pertama ini sebenarnya tidak hanya harus dilakukan oleh seorang pemimpin, namun harus dilakukan oleh semua orang di muka bumi ini. Akan tetapi, seperti yang sudah didefinisikan di awal artikel bahwa seorang pemimpin adalah individu yang bertanggung jawab atas para subordinatnya. Jadi, pemimpin memiliki kewajiban untuk mau mendengarkan segala keluh kesah yang disampaikan oleh para subordinatnya, terutama terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi karyawannya dalam mengejar tujuan bersama.
Belajar untuk mendengarkan berarti kita belajar untuk memahami apa yang disampaikan oleh orang lain tentang apa yang mereka rasakan saat ini. Sehingga, belajar untuk mendengarkan bukan untuk membalas atau menjawab apa yang dibicarakan oleh lawan bicara kita tanpa mengerti dan memahami apa yang mereka maksudkan.
Untuk menjadi pemimpin yang hebat, kita perlu meluangkan waktu khusus untuk mendengarkan keluh kesah mereka. Bila perlu, kita bertanya secara langsung “Apakah ada yang bisa saya bantu? Jika ada, mungkin kita bisa mengobrol bersama” Pertanyaan ini bagus untuk mengajak karyawan berdiskusi bersama, karena mungkin saja mereka merasa malu atau takut untuk mengajak kita berdiskusi. Menjadi seorang pendengar yang baik adalah
kriteria pemimpin yang hebat dan diidam-idamkan. Ketika permasalahan di dunia kerja semakin meningkat, pemimpin yang hebat adalah seorang yang sangat diperlukan oleh semua karyawan.
2. Suka Meluangkan Waktu untuk Tim.
Sesibuk apapun kita, sebagai seorang pemimpin kita tetap perlu meluangkan waktu khusus untuk anggota tim kita. Perlu dibedakan bahwa meluangkan waktu bukanlah terus memperhatikan, mengawasi atau monitoring semua anggota tim kita, sampai-sampai mereka tidak bebas dalam mengerjakan tugas. Meluangkan waktu untuk tim bukanlah seperti itu, namun memberikan mereka kebebasan untuk bekerja dan berkreasi. Di saat yang sama, kita juga meluangkan waktu untuk mengecek hasil pekerjaan mereka, terutama ketika mereka sedang membutuhkan kehadiran kita di dalam tim.
Poin kedua ini hampir sama dengan poin pertama. Bedanya, pada poin sebelumnya kami menyarankan seorang pemimpin untuk mau belajar mendengarkan dan menjadi
pendengar yang baik bagi para karyawan atau anggota timnya. Sedangkan, pada poin ini seorang pemimpin yang hebat bukan hanya perlu untuk didengarkan, tetapi seorang pemimpin juga perlu mendorong hal-hal lain yang diperlukan oleh anggota timnya.
Misalnya, ketika ada waktu senggang, seorang pemimpin yang hebat membuka ruang diskusi santai dengan para anggota timnya untuk saling bertukar ide dan cerita. Diskusi yang santai ini bisa dilakukan saat jam makan siang atau di luar jam kantor. Kita bisa mengadakan acara makan-makan dan diisi oleh diskusi ringan tersebut.
Pemimpin yang hebat tidak akan pernah membiarkan para subordinatnya berjuang sendirian, meskipun pemimpin tersebut memberikan kebebasan dan kepercayaan pada karyawan untuk bekerja dan berkreasi. Singkatnya, mereka tidak akan lepas tangan begitu saja.
3. Mau Mengakui Kesalahan.
Mau mengakui kesalahan yang diperbuatnya adalah salah satu cara yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang hebat. Permasalahan yang semakin banyak di tahun ini akan menciptakan kesalahpahaman yang lebih banyak juga. Kesalahpahaman dan kekeliruan bukan hanya dilakukan oleh para karyawan, namun pemimpin juga bisa melakukan kekeliruan, bahkan mungkin lebih fatal.
Untuk menjadi pemimpin yang hebat, tidak berbelit-belit dan mengakui kesalahan adalah hal yang sangat terpuji. Sikap ini bisa menjadikan kita sebagai pemimpin yang hebat. Mengapa? Karena tidak ada satupun manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, namun bagaimana cara kita mengakuinya itu adalah hal yang penting untuk diingat. Ketika seorang pemimpin mau mengakui kesalahannya, ini akan menjadi contoh atau teladan yang baik bagi para subordinatnya, karena para subordinat akan mencontoh sikap dan kelakukan yang dimiliki bosnya.
4. Tetap Bersikap Tenang walaupun Berada di bawah Tekanan.
Sebagai manusia normal, memang wajar jika kita merasa stres ketika sedang berada di bawah tekanan. Akan tetapi, seorang pemimpin yang hebat akan mampu untuk tetap bersikap tenang dan tidak terbawa emosi, meskipun dia sedang menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Pemimpin yang hebat juga tidak akan menyalurkan kemarahan dan rasa stresnya kepada para subordinatnya. Mereka tahu bagaimana caranya mengelola amarah mereka, sehingga kemarahan itu tidak tertularkan kepada subordinatnya.
Mereka yang berhak masuk ke dalam kategori pemimpin yang hebat adalah para pemimpin yang siap memotivasi dan mendukung para subordinatnya, bukan mereka yang menyebarkan kebencian, amarah dan rasa stres yang sedang mereka rasakan kepada para subordinat.
5. Percaya untuk Bekerjasama dengan Orang Lain.
Cara kelima untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat adalah mau mempercayai orang lain untuk bekerjasama dengan dirinya. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pekerjaan seorang pemimpin tidaklah sedikit.
Oleh karena itu, setiap pemimpin yang hebat harus memiliki minimalnya satu orang yang sangat dirinya percaya agar dia dapat mendelegasikan pekerjaannya kepada orang tersebut. Akankah sangat berisiko jika kita mengerjakan semua hal sendirian, meskipun kita juga memiliki anggota tim yang hebat dan kredibel. Di era modern ini, bidang pekerjaan dan tugas-tugas penting akan semakin bertambah dan berkembang, sehingga seorang pemimpin memang sangat memerlukan seorang partner atau wakil yang dipercayainya untuk bersama-sama menjalankan tugas berat ini.
6. Mau Mengerjakan Hal-Hal Rumit yang Biasa Dikerjakan Karyawan.
Menjadi seorang pemimpin itu bukan berarti hanya duduk santai, memberi perintah, memberi tugas kerja kepada karyawan dan mengawasi pekerjaan mereka dengan mata yang sinis. Bukan! itu bukan karakteristik yang dimiliki oleh para pemimpin yang hebat. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang mau bermain “kotor-kotoran” atau bermain di “parit”. Maksudnya, mereka adalah para pemimpin yang mau terjun lapangan dan mencoba untuk mengerjakan hal-hal rumit serta menghadapi rintangan dan tantangan yang selama ini dirasakan oleh para subordinatnya.
Ketika mereka menyadari bahwa pekerjaan yang dimiliki subordinatnya memang perlu banyak pengorbanan, pemimpin yang hebat tidak akan malu-malu untuk memuji dan memotivasi para karyawannya. Ini adalah karakteristik yang sangat diidam-idamkan dari seorang pemimpin yang hebat. Yuk, mulai dari sekarang kita coba melakukan apa yang karyawan kita lakukan. Setidaknya, pikiran kita akan terbuka bahwa mereka juga bekerja keras dan menghadapi kesulitan yang sama seperti kita.
Setelah membaca artikel di atas, apakah rekan-rekan pembaca sudah siap untuk menjadi pemimpin yang hebat? Jika ya, semangat ya rekan-rekan. Selamat menjadi pemimpin yang hebat ya, rekan-rekan Career Advice.