STUDILMU Career Advice - 6 Fakta Strategi Pemasaran di Media Sosial yang Harus Diketahui

6 Fakta Strategi Pemasaran di Media Sosial yang Harus Diketahui


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 13, 2019

Mungkin pada artikel-artikel kami sebelumnya, rekan-rekan Career Advice sudah membaca tentang strategi pemasaran. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, banyak orang berbondong-bondong menggunakan media sosial sebagai perantara mereka dalam mempromosikan produk dan layanan jasa yang ditawarkan serta, mereka memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka. 
 
Pada kenyataannya, memasarkan produk melalui media sosial juga tidak semudah yang kita pikirkan loh. Ada beberapa fakta yang kudu-mesti dan wajib diketahui oleh rekan-rekan Career Advice dalam menerapkan strategi pemasaran di media sosial. Fakta-fakta ini akan membimbing kita dalam menghindari kesalahan-kesalahan strategi pemasaran di media sosial. Jadi tanpa berlama-lama lagi, Yuk kita simak penjelasan dari 6 fakta strategi pemasaran di media sosial berikut ini. 
 

1. Layanan Pelanggan di Media Sosial yang Cepat Tanggap sangat Disukai.

 
 
Kehadiran media sosial benar-benar sangat membantu pelanggan dan produsen untuk saling berinteraksi satu sama lain. Tentunya, dengan respon yang cepat, tepat dan dapat diandalkan. Pelanggan tidak perlu membuang-buang pulsa telepon mereka untuk menghubungi layanan pelanggan melalui nomor perusahaan. 
 
Di era digital sekarang ini, hanya dengan mention akun Twitter perusahaan yang bersangkutan dan menulis keluhan yang kita miliki, dengan cepat layanan pelanggan dapat merespon dan membantu kita dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. 
 
Ini menandakan bahwa konsumen zaman sekarang lebih suka menyampaikan keluhan, saran dan kritik mereka di dalam media sosial. Itulah mengapa data menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat dan merespon segala keluhan dan kritik yang disampaikan oleh para pelanggan di media sosial dengan cepat dan tepat, akan lebih disukai para pelanggan. Dapat dilihat bahwa tingkat ketertarikan pelanggan terhadap produk atau layanan jasa tersebut akan meningkat dari 20% ke 40% lebih intens.  
 
Jadi, jangan sia-siakan keluhan, saran, kritik atau permintaan yang disampaikan oleh pelanggan melalui media sosial kepada kita ya!
 
 

2. Postingan dengan Gambar akan Sangat Disukai Pengguna Media Sosial. 

 
 
Dewasa ini, Instagram menjadi salah satu media sosial yang sangat disukai oleh pengguna media sosial. Dengan melihat gambar atau foto, kita bisa mendapatkan poin tanpa harus membaca keseluruhan caption. Yap! walaupun membaca caption juga termasuk hal yang penting agar pembeli tidak salah paham dengan deskripsi produk dan layanan jasa. Namun, gambar benar-benar membuat para pengguna media sosial menjadi semakin tertarik dengan setiap konten yang kita posting.
 
Hal ini akhirnya berpengaruh pada media sosial lainnya. Para pengguna sosial akan lebih tertarik dengan postingan yang disertakan dengan gambar (foto) atau bahkan video yang di posting di Facebook, LinkedIn, Twitter dan media sosial lainnya. 
 
Sama halnya ketika kita pergi ke sebuah restoran dan melihat menu makanan yang ada, pastinya kita akan merasa lebih tertarik untuk mencoba menu makanan dan minuman yang gambarnya tertera di menu restoran tersebut. Begitu juga dengan produk atau layanan jasa yang rekan pembaca tawarkan kepada konsumen di media sosial. 
 
Kami menyarankan rekan pembaca untuk memposting foto tas dan sepatu yang Anda jual atau memposting video kelas online yang ditawarkan oleh perusahaan rekan pembaca di LinkedIn. Jadi, jangan lupa sertakan caption menarik rekan pembaca dengan gambar yang relevan ya. 
 
 

3. Caption yang Panjang Jarang Dibaca oleh Pengguna Media Sosial. 

 
 
Apa yang rekan pembaca lakukan ketika melihat sebuah postingan dengan caption yang begitu panjang? Kebanyakan orang merasa sangat malas dan tidak tertarik untuk membaca postingan dengan keterangan yang panjang. Pengguna media sosial cenderung untuk melihat segala sesuatu secara cepat. Jadi melalui fakta ini, kami sangat menyarankan rekan pembaca untuk mempromosikan produk dan layanan jasa dengan caption yang singkat, padat, jelas dan tentunya menarik. 
 
Perlu diingat bahwa pengguna media sosial ingin membaca caption yang sederhana dan langsung mengarah pada poin yang disampaikan. Jika mereka ingin membaca keterangan atau tulisan yang panjang, maka mereka akan memilih untuk membaca buku atau blog, bukan media sosial. 
 
Jadi sebelum memposting sebuah konten, pastikan captionnya tidak terlalu panjang dan membosankan ya.
 

4. Video juga Tidak Kalah Menarik bagi Pengguna Media Sosial. 

 
 
Kenyataannya, bukan hanya foto atau gambar yang sangat menarik perhatian para pengguna media sosial, namun video juga sangat menggoda mereka. Setiap harinya rata-rata pengguna media sosial menonton video selama 12 menit di Facebook. Jelas terlihat bahwa para pengguna media sosial bukan hanya menonton video di YouTube, namun di Facebook atau di media sosial lainnya yang memiliki video. 
 
Fakta ini membuktikan bahwa strategi pemasaran yang kita lakukan di media sosial perlu menyertakan video. Misalnya, rekan pembaca ingin mempromosikan produk tas yang dibuat oleh pabrik kecil Anda. Cobalah untuk membuat video tutorial tentang bagaimana tas ini berfungsi untuk kegiatan sehari-hari para penggunanya, ada berapa tempat penyimpanan barang di dalam tas tersebut, bahan apa yang digunakan, apa kelebihan tas tersebut dari tas-tas lainnya. Buat video tersebut dengan semenarik mungkin. 
 
 

5. Generasi Muda Hadir di Semua Platform Media Sosial.

 
 
Faktanya, generasi milenial memiliki lebih dari satu akun media sosial. Dalam waktu yang bersamaan, mereka juga bisa membuka semua akun media sosial mereka secara bersamaan seperti, Facebook, Instagram, Twitter, Pinterest dan lain sebagainya. 
 
Data menunjukkan bahwa generasi muda atau milenial berada di akun media sosial manapun. Meskipun begitu, mereka jauh lebih menyukai Instagram dan Snapchat. Namun mereka sangat setia dengan dua akun media sosial yaitu, Facebook dan Twitter. 
 
Eits! Kami tidak menyarankan rekan pembaca untuk hanya berfokus pada empat media sosial tersebut. Melakukan pemasaran di setiap media sosial adalah ide yang cemerlang, karena generasi muda hadir di akun media sosial manapun. 
 
 

6. Generasi Lanjut Usia juga Menyukai Media Sosial. 

 
 
Ternyata, data menunjukkan bahwa kelompok usia demografis 55-64 tahun adalah demografis yang paling cepat berkembang di media sosial, artinya para pebisnis juga bisa menjadikan para generasi lanjut usia menjadi target konsumen mereka. 
 
Ini menarik! Media sosial bukan hanya memiliki ‘tempat spesial’ di hati para generasi milenial, namun juga di hati para orang tua yang sudah lanjut usia. Bagi rekan-rekan Career Advice yang menawarkan produk-produk kesehatan, ini bisa menjadi kesempatan emas bagi rekan pembaca untuk mendapatkan pelanggan dari media sosial. 
 
Fakta lainnya, 70% pengguna Pinterest adalah kaum wanita. Jadi, bagi rekan-rekan Career Advice yang target konsumennya adalah wanita, segeralah meluncur untuk mempromosikan produk Anda di Pinterest. 
 
Kami berharap 6 fakta strategi pemasaran di atas dapat membantu rekan-rekan Career Advice dalam memasarkan produk dan layanan jasa Anda secara efektif. Sukses terus ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini