STUDILMU Career Advice - 6 Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja yang Harus Dihilangkan

6 Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja yang Harus Dihilangkan


by STUDiLMU Editor
Posted on May 07, 2019

 
Kebiasaan adalah hal yang membentuk kita. Kebiasaan baik akan membentuk pola hidup yang baik, sedangkan kebiasaan buruk akan membentuk pola hidup yang buruk. Tentunya, ini terhubung dengan seluruh aspek kehidupan kita, baik kehidupan sehari-hari, hubungan pribadi dan pertemanan, kesehatan, energi, tabungan dan karier yang kita miliki.
 
Memang tidak ada satu orang pun yang dapat menjadi produktif 100% setiap saat. Tetapi, jika kita lebih konsisten melakukan kebiasaan buruk daripada kebiasaan baik, kehidupan kita akan sampai pada hasil yang buruk dan mengecewakan. Wah, saya yakin bahwa di antara rekan pembaca tidak ada ada yang menginginkan hasil yang buruk, bukan? Untuk itu, kita harus benar-benar memahami kebiasaan buruk apa saja yang dapat memberikan hasil buruk dalam kehidupan kita, terutama karier kita.
 

1. Tidak membuat perencanaan untuk hari Senin.

Kebiasaan buruk pertama yang harus dihilangkan adalah tidak membuat perencanaan untuk hari Senin. Beberapa orang mungkin memiliki ketakutan atau kekhawatiran sendiri dalam menghadapi hari Senin. Tetapi, sebagai seorang profesional, kita harus membuat perencanaan yang pasti tentang apa yang akan kita lakukan di awal minggu. 
 
Hari Senin mungkin merupakan hari kerja yang paling sibuk. Kita memiliki banyak panggilan, banyak tenggat waktu, dan banyak laporan yang harus diselesaikan. Merencanakan hari Senin dengan strategi dan membuat daftar prioritas pekerjaan merupakan hal yang sangat penting karena hal itu menentukan ritme kerja kita dalam satu minggu. 
Perencanaan yang jelas juga dapat membuat kita tetap berada dalam jalur yang tepat. 

2. Tidak menyusun hari berdasarkan waktu produktif.

Setiap orang memiliki puncak produktivitas yang berbeda. Jika kita bekerja dalam waktu 8-5, kemungkinan besar, waktu paling produktif berada di pagi hari. Inilah waktu saat kita memiliki fokus dan kreativitas terbesar. Jadi, jangan membuang-buang waktu. Fokuslah pada hal yang paling sulit dan penting terlebih dahulu. Ini memunginkan kita tetap memberikan usaha yang terbaik pada pekerjaan selanjutnya. Jika kita menyelesaikan pekerjaan yang tersulit terlebih dahulu, kita tidak akan kehabisan energi. Dan berusahalah untuk menahan diri dari hal-hal yang merusak produktivitas tersebut, misalnya memeriksa email atau media sosial.
 

3. Tidak beristirahat dan menghabiskan makan siang di meja kerja. 

Banyak profesional yang memilih untuk makan siang di meja kerja mereka karena merasa perlu menyelesaikan pekerjaan mereka. Tetapi ini adalah kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan. Ini bukanlah kebiasaan yang dapat membuat kita semakin produktif. Ini justru akan membuat kita kelelahan dan kehabisan energi. 
 
Kita tidak harus menggunakan jam makan siang untuk makan di restoran. Cobalah untuk berjalan-jalan. Keluarlah dari meja bahkan dari kantor. Dengan begitu, kita dapat menjaga pikiran yang jernih dan mengurangi kecemasan kita. Sehingga, kita akan merasa lebih segar dan memiliki energi yang cukup untuk melanjutkan jam kerja selanjutnya. 
 

4. Tidak mengambil cuti.

Di era sekarang ini, era dimana para kaum milenial menguasai dunia kerja, keseimbangan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan hal yang menjadi prioritas. Kita membutuhkan waktu di luar jam kerja. Dengan kata lain, kita membutuhkan liburan. Ambilah cuti dan lakukan perjalanan. Pergilah ke pantai, kota baru atau tempat menarik lainnya.
 
Setidaknya, dalam tiga bulan, jadwalkan waktu untuk berlibur dari tugas dan pekerjaan. Beristirahatlah dari email atau pekerjaan lain yang mengganggu saat berlibur. Beritahu rekan kerja lain ketika sedang mengambil hari untuk beristirahat. Ini akan membuat mereka dapat menghargai waktu yang kita miliki. Dan ketika mereka mengambil hari untuk beristirahat, hargai juga waktu mereka.

5. Terlalu banyak berinteraksi dengan ponsel. 

Memeriksa ponsel merupakan hal yang menggoda dan membuat kita ketagihan. Kebiasan buruk ini sulit untuk dihilangkan karena kita selalu terhubung dengan ponsel, entah itu hanya sekedar melihat notifikasi media sosial atau memeriksa email. Jika kita dapat menghindari diri dari gangguan ini, kita akan mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan. 
 
Saat mengerjakan sesuatu, tutup email Anda dan letakkan ponsel Anda jauh dari jangkauan. Ini akan lebih meningkatkan fokus dan konsentrasi Anda pada hal yang sedang dikerjakan. Menahan diri dari gangguan dan tetap fokus pada pekerjaan membutuhkan disiplin dan upaya mental yang kuat. Semakin banyak kita menghindari diri dari gangguan, semakin banyak hal yang dapat kita selesaikan.

6. Bergosip. 

Ini mungkin merupakan kebiasaan buruk yang paling lazim dan dapat menimbulkan banyak masalah. Gosip bisa saja mendekatkan kita dengan rekan kerja, tetapi, itu juga dapat membuat kita menjadi orang yang tidak disukai. Membagikan informasi rahasia tentang rekan kerja kepada rekan kerja lainya menghancurkan salah satu sumber daya terbesar yang dapat dimiliki setiap orang, yaitu kepercayaan.
 
Terkadang, kita menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja daripada di rumah. Ini memungkinkan kita memiliki hubungan yang kuat dengan rekan kerja. Tetapi, berusahalah untuk menghindari gosip. Pastikan bahwa Anda selalu menjaga hal-hal yang bersifat rahasia. Jagalah kepercayaan yang diberikan oleh rekan kerja. Jangan sampai Anda menghilangkan kepercayaan itu.
 
Inilah 6 kebiasaan buruk di tempat kerja yang harus dihilangkan. Ingatlah, jika kita menginginkan hal yang baik, kita harus membangun kebiasaan yang baik, dan menghilangkan kebiasaan buruk. Menghilangkan kebiasaan buruk memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi, dengan kerja keras dan konsistensi, kita akan mampu menghilangkan kebiasaan buruk yang menjadi penghalang dalam perjalanan karier kita.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini