STUDILMU Career Advice - 6 Prediksi tentang Lingkungan Kerja di Masa Depan

6 Prediksi tentang Lingkungan Kerja di Masa Depan


by STUDiLMU Editor
Posted on Jun 25, 2019

Halo rekan pembaca Career Advice, seperti yang kita ketahui, dunia kerja telah mengalami perubahan. Kemajuan merupakan kebutuhan setiap individu. Kemajuan terwujud dari sebuah perubahan. Perubahan inilah yang menuntut setiap pekerja untuk memiliki keterampilan-keterampilan baru.
 
Masa depan adalah situasi yang tidak pasti. Kita tidak mengetahui dengan jelas apa yang akan terjadi. Untuk itu, kita perlu menyesuaikan diri agar tetap bertahan di era yang serba maju ini. Salah satu faktor penting yang dapat menunjang kesuksesan kita adalah penyesuaian terhadap kemajuan teknologi. Terciptanya kecerdasan buatan dan mesin otomatisasi menuntut kita untuk terus menjadi seorang yang kreatif, memiliki kemampuan interpersonal dan kecerdasan emosional yang baik. Jika tidak, kita akan tergantikan oleh mesin-mesin, aplikasi dan hal-hal yang berhubungan dengan komputerisasi lainnya. Dengan begitu, kita akan kehilangan pekerjaan, tetapi itu semua dapat diubah. Kita dapat mempersiapkan diri sejak dini, seperti mulai berinvestasi pada diri sendiri agar tetap bertahan di masa depan. Berdasarkan para ahli, berikut adalah 6 prediksi tentang lingkungan kerja di masa depan. Dengan begitu, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi tersebut dan mempersenjatai diri dengan hal-hal yang dibutuhkan. 
 

1. Rutinitas yang dikerjakan oleh robot.

Akan ada masa dimana beberapa keterampilan yang dimiliki manusia tidak dibutuhkan lagi. Kecerdasan buatan seperti robot akan mengambil alih tugas-tugas yang merupakan rutinitas. Jika pekerjaan yang dilakukan saat ini terdiri dari tugas-tugas yang diulang, maka kita memiliki posisi yang tidak aman. Selain itu, disinyalir bahwa akan muncul mobil dan bus yang tidak memerlukan pengemudi serta mesin-mesin otomatis pengisi bahan bakar. Bisakah dibayangkan ada berapa banyak pengemudi dan pekerja di tempat pengisian bahan bakar yang akan menjadi pengangguran?
 
Kita tidak pernah bisa menghalangi kehadiran inovasi. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah mengubah dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan kerja di masa depan. Kita harus benar-benar ahli dalam pekerjaan saat ini. Jika diperlukan, kita harus menguasai keterampilan teknologi yang dibutuhkan di masa depan.

2. Sertifikat tidak lagi dibutuhkan.

Gelar tidak lagi menjadi satu-satunya modal yang dapat membuat kita sukses. Perkembangan zaman menuntut kita untuk memiliki wawasan yang lebih luas dari yang dipelajari di pendidikan formal. Untuk menjadi seseorang yang tidak tergantikan, kita harus mampu melakukan suatu hal yang menambah nilai lebih bagi diri kita. 
 
Kesuksesan membutuhkan 2 hal yaitu keterampilan dan karakteristik diri. Pastikan bahwa kita memiliki pengetahuan serta kemampuan yang lebih dari yang diharapkan. Ketika mampu menghasilkan kinerja yang baik dan efisien, kita akan menjadi orang yang diperhitungkan. Kita menjadi seseorang yang tidak akan tergantikan. Selain harus memiliki keahlian dalam bidang tertentu, kita juga harus memastikan bahwa memiliki karakteristik diri yang baik. Karakteristik diri yang positif akan membuat kita menampilkan hal-hal positif. Dengan begitu, kita akan tampil sebagai seseorang yang cerdas dan memiliki kepribadian yang baik. Ini akan menjadi daya tarik yang membuat kita disukai oleh para pemberi kerja. So, kita harus menjadi seseorang yang memiliki nilai berbeda yang membuat perusahaan sulit untuk mencari pengganti kita.
 

3. Mesin-mesin akan menguasai lingkungan kerja.

Bisa dilihat bahwa beberapa perusahaan telah menggantikan pekerja dengan kecerdasan buatan, seperti robot dan mesin otomatisasi lainnya. Akan tetapi, mesin otomatisasi ini tidak dapat menghadirkan hal-hal yang berkaitan dengan emosional seperti yang dimiliki oleh manusia.
 
Kecerdasan emosional memiliki peranan yang sangat penting. Kecerdasan emosional memampukan kita untuk menjadi seseorang yang memiliki tanggung jawab, empati, kesadaran diri dan kemampuan untuk mendengarkan. Kecerdasan emosional juga membantu kita dapat bekerjasama dengan tim dan saling memotivasi. Kecerdasan emosional inilah yang diperlukan saat berhadapan dengan pelanggan dan rekan kerja lainnya. Tentu saja, semakin canggih zaman, semakin besar tuntutan untuk memiliki kecerdasan emosional. Jika tidak cerdas secara emosional, kita akan tersingkirkan tetapi rekan pembaca tidak perlu khawatir. Kita masih memiliki waktu untuk memperbaiki. Mulai sekarang, kita harus membiasakan diri untuk berinteraksi dan bergaul dengan orang lain agar dapat melatih, meningkatkan kecerdasan emosional dan tidak tergantikan oleh mesin-mesin otomatisasi. 
 

4. Lingkungan kerja menuntut kita untuk berpikir secara kritis.

Di era mendatang, lingkungan kerja membutuhkan orang-orang yang mampu berpikir secara kritis. Berpikir kritis berarti kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sabar menghadapi hal-hal yang membingungkan, memiliki perenungan yang mendalam, tidak mengambil tindakan dengan terburu-buru dan memiliki kejujuran.
 
Berpikir kritis memampukan kita untuk dapat membuat, menerapkan, menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi informasi yang diterima secara aktif dan penuh perhatian. Orang-orang yang berpikir secara kritis adalah orang–orang yang kreatif dan inovatif. Kita akan memberikan nilai lebih dan menciptakan sistem produksi yang lebih efisien. Ini merupakan aset besar yang dapat membuat kita jauh lebih unggul daripada yang lain. 
 

5. Kolaborasi melalui dunia virtual.

Nantinya, kita tidak harus datang ke kantor setiap hari. Kita akan bekerja melalui dunia virtual. Kolaborasi yang dilakukan secara virtual menjadi tren baru yang akan dijalankan setiap perusahaan. Untuk itu, diperlukan keterampilan dalam menggunakan alat dan sumber komunikasi virtual.
 
Saat ini, beberapa perusahaan telah menerapkan sistem kerja yang dari rumah. Setiap karyawan dapat bekerja dimana saja dan terhubung melalui website perusahaan tanpa harus datang ke kantor. Dengan begitu, nantinya gaya inilah yang akan menjadi tren. Sangatlah perlu untuk mempersiapkan diri dari saat ini agar kita terbiasa dengan sistem kerja virtual. 
 

6. Literasi digital menjadi hal yang sangat penting.

Ada banyak media dan platform yang muncul di tengah-tengah kehidupan kita. Media dan platform ini terus berkembang mengikuti perkembangan zaman karena tuntutan pelanggan yang juga terus berubah. Ini menuntut kita untuk dapat melakukan perubahan dengan cepat dan signifikan.
 
Komunikasi dalam bisnis juga telah berubah. Sekarang, dunia bisnis menggunakan banyak jenis wujud digital dalam melayani pelanggan, mulai dari percakapan teks, ruang obrolan aplikasi, video, berbagi file bahkan berbagi layar melalui email dan komunikasi telepon. Seberapa besar kita menguasai hal tersebut? Masihkah kita memiliki kesulitan dalam menggunakan teknologi itu? Dalam beberapa tahun ke depan, dapat dikatakan bahwa semua akan menggunakan sistem digital yang menuntut kita mampu menguasai teknologi yang dibutuhkan. Jika tidak memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi yang dibutuhkan, kita tidak akan dapat bertahan. 
 
Itulah 6 prediksi lingkungan kerja di masa depan. Mulai saat ini, rekan pembaca dan saya haruslah berinvestasi pada diri sendiri. Kita harus memastikan bahwa telah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang relevan serta dibutuhkan di masa mendatang agar tetap bertahan dan tidak tersingkirkan.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini