STUDILMU Career Advice - 7 Alasan Utama Kehidupan Anda Tidak Memuaskan

7 Alasan Utama Kehidupan Anda Tidak Memuaskan


by STUDiLMU Editor
Posted on Feb 25, 2019

 
Apakah rekan-rekan Career Advice sering merasa bahwa kehidupan yang dijalani terasa datar, atau terasa seperti kurang memuaskan? Jika hal ini dirasakan oleh rekan pembaca, jangan khawatir. Dalam kasus ini, tidak hanya Anda yang merasa bahwa kehidupan sudah tidak menarik lagi untuk dijalani, tapi kebanyakan orang juga merasakan hal yang sama. 
 
Faktanya, sebagian besar orang merasa sangat bingung pada titik tertentu dalam hidup mereka. Mereka seakan kehilangan arah dan tidak tahu harus berbuat apa. Walaupun mereka mengerti apa yang harus dilakukan, mereka hanya mengerjakan rutinitas sebagaimana mestinya, tanpa memiliki perasan “greget” untuk mencapai suatu tujuan. 
 
Jika hal ini sudah benar-benar mengganggu jalannya kehidupan, kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk melakukan sesuatu yang berbeda agar rekan pembaca lebih merasa puas dengan kehidupan yang dimiliki. 
 
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas 7 alasan utama mengapa kita sering merasa tidak puas dengan kehidupan kita sekarang, sehingga kita dapat mengambil langkah cerdas untuk menuju kehidupan yang bermakna dan bahagia.
 

1. Sering Membuang-buang Waktu

Jujur saja, ini adalah suatu tindakan yang jarang kita sadari. Ga percaya? Saya berikan satu contoh ya, saat kita berjanji pada diri sendiri untuk membuka Instagram hanya untuk 15 menit, namun ternyata kita berselancar di media sosial selama satu jam lebih. Ini menandakan bahwa kita sudah membuang-buang waktu selama 45 menit. Contoh kedua adalah, saat kita bertekad untuk melakukan diet. Tapi saat kita ingin melaksanakannya, kita malah berkata di dalam hati, “Kayaknya saya mulai dietnya besok saja deh”, dan keesokan harinya kita juga mengatakan hal yang sama. Hasilnya? tujuan kita tidak dapat diraih. 
 
Bukan hanya itu, tanpa kita sadari kita juga telah membuang-buang waktu kita yang sangat berharga. Bahkan, waktu jauh lebih berharga daripada uang. Uang dapat dicari kembali, namun waktu tidak dapat diputar lagi. 
 

2. Kehilangan Interaksi dengan Diri Sendiri

Permasalahannya, bagaimana kita bisa merasa puas dengan kehidupan yang kita miliki, jika diri kita sendiri saja tidak memiliki interaksi yang baik dengan mental dan pikiran kita? Mustahil. Seseorang yang merasa puas dengan hidup yang mereka jalani tidak akan kehilangan kontak dengan diri mereka. 
 
Mereka selalu berinteraksi dengan diri mereka sebelum melakukan tindakan apapun. Misalnya, “Kalau saya melakukan ini, apakah baik untuk karier saya?” atau “Hari ini saya mungkin akan makan nasi padang atau bakso, makanan mana yang lebih menarik untuk saya makan, ya?” tanyakan hal apapun, dan komunikasikan apa saja yang kita rasa perlu untuk kita tanyakan pada logika dan hati nurani kita. Jadikan diri kita sebagai teman terbaik bagi diri kita sendiri, sebelum kita dapat menjadi orang yang menyenangkan bagi orang lain. 
 

3. Terlalu Menekan Diri Sendiri

Memiliki tujuan dan rencana hidup adalah suatu langkah yang baik. Bahkan, menjadi seorang yang ambisi untuk meraih kesuksesan pun juga sangat dianjurkan. Remaja zaman sekarang menyebut mereka yang penuh dengan ambisi sebagai “orang yang ambi-ambi”. Ya, apapun istilahnya, ini adalah hal yang baik dan positif. Namun, terlalu menekan diri kita demi pencapaian yang kita inginkan juga tidak terlalu baik, ini bisa menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. 
 

4. Tidak Menyelesaikan Banyak Hal

Ada begitu banyak ide yang kita punya, bahkan itu bukan sekedar ide-ide biasa. Sayangnya, ide-ide cemerlang yang kita miliki tidak dieksekusi dengan langkah yang nyata. Tidak semua orang dapat memproduksi ide yang cemerlang, dan tidak semua orang juga berani untuk mengeksekusi segala perencanaan yang dimiliki
 
Jika kita mendapati diri kita sebagai seseorang yang sering tidak menyelesaikan banyak hal, ini berarti kita telah membuang-buang waktu selama ini. Mengapa demikian? Karena waktu yang kita gunakan untuk mencari ide-ide telah terbuang begitu saja. 
 
Jika pembaca Career Advice memiliki situasi yang seperti ini, solusi untuk mendapatkan kepuasan hidup adalah dengan “Selesaikan segala hal yang telah kita mulai”.
 

5. Tidak Memiliki Kehidupan Sosial

Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat disangkal lagi kita semua membutuhkan kehidupan sosial untuk merasa bahagia dan puas. Jika kita merasa kurang bahagia dengan kehidupan, mungkin salah satu alasannya adalah kita kurang bergaul dengan orang lain. Oke-oke saja jika kita menjadi seorang yang introvert, namun ini bukan berarti kita tidak memiliki teman satupun. 
 
Meskipun kita orang yang pendiam, kita tetap harus memiliki satu ada dua teman terdekat yang dapat mengerti diri kita. 
 

6. Anda Kurang Tujuan

Bangun tidur, mandi, makan, bekerja, dan begitu seterusnya. Melakukan rutinitas seperti biasanya tanpa memiliki tujuan yang pasti di dalam hidup. Hidup terasa datar, tidak berani mengambil keputusan yang besar, tidak berani bermimpi untuk meraih tujuan yang lebih besar, dan mudah merasa puas dengan kehidupan yang sudah dimiliki sekarang. No, harus kami sampaikan bahwa sebisa mungkin rekan-rekan Career Advice harus menjauhi pola hidup yang seperti ini. 
 
Dalam kehidupan, kita harus memiliki kehidupan yang pasti. Ini akan membantu kita untuk merasa “lebih hidup” dan tentunya lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan setiap harinya. Jadi, jika kita tidak memiliki tujuan di dalam hidup, inilah salah satu penyebab kita tidak merasa puas dengan kehidupan yang ada.

7. Merasa Jauh dengan Kehidupan yang Dimiliki

Baik, ini adalah alasan yang terakhir, namun juga sangat berpengaruh. Apabila kita merasa jauh dengan kehidupan yang dimiliki, akan sangat mudah untuk kita merasa tidak puas dengan kehidupan yang kita jalani. 
 
Coba lakukan self-talk dan bertanya pada diri kita sendiri dengan beberapa pertanyaan yang tentang kehidupan yang kita miliki secara umum. Mungkin ini dapat membantu kita untuk menemukan nilai-nilai penting di dalam hidup, agar kita memiliki kehidupan yang lebih bermakna. 
 
Yuk rekan-rekan Career Advice, kita coba untuk menghindari 7 penyebab utama di atas agar kita tidak hanya menjalani kehidupan dengan berbagai aktivitas yang dilakukan secara rutin, namun juga merasa puas atas kehidupan yang kita jalani. Selamat mencoba ya, rekan-rekan. 
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini