STUDILMU Career Advice - 7 Cara Berbicara Di Depan Umum Agar Tidak Grogi

7 Cara Berbicara Di Depan Umum Agar Tidak Grogi


by STUDiLMU Editor
Posted on Mar 03, 2019

 
Kebanyakan orang percaya bahwa ketakutan yang paling besar bagi manusia adalah ketakutan dalam berbicara di depan umum. Hal yang mengejutkan adalah banyak orang yang sudah merasa grogi sebelum dia berdiri di depan para hadirin. Mereka yang merasa ketakutan akan hal ini merasa seakan-akan mereka akan mati di atas panggung. 
 
Gejala-gejala glossophobia dapat termasuk kecemasan yang sering terjadi dan mengarah ke reaksi fisiologis, seperti merasa mual dan panik.
 
Reaksi tersebut mungkin cukup umum. Tetapi, apakah ada cara untuk mengatasi ketakutan tersebut sehingga kita dapat tidur nyenyak di malam sebelum menyampaikan pidato di depan umum agar tidak grogi? Dalam 10 tahun saya sebagai pembicara profesional, saya telah mengalami keseluruhan reaksi emosional dan fisik sebelum naik ke panggung. Sehingga, saya telah menemukan beberapa hal yang saya yakini dapat bermanfaat bagi siapa saja agar tidak grogi saat berbicara di depan umum. 
 

1. Ingatlah Ini Bukan Tentang Anda, namun Konten yang Akan Disampaikan

Para hadirin yang datang memiliki tujuan untuk mendengarkan konten yang akan Anda sampaikan kecuali, Anda adalah seorang artis terkenal. Ketika Anda merasa stres memikirkan seberapa baik saat Anda tampil nanti, secara tidak langsung Anda lebih memikirkan diri sendiri daripada para hadirin yang akan datang. Ingatlah alasan utama Anda memberikan pidato. 
 
Mungkin tujuan utama Anda adalah untuk mengajar, menginspirasi, atau menghibur (atau, mungkin kombinasi dari ketiganya). Ini bukan tentang Anda. Hadirin mungkin mengharapkan Anda untuk memberikan nilai-nilai yang dapat mereka ambil dari pidato yang akan disampaikan. Cukup berikan orang apa yang mereka inginkan.

2. Jabatlah Beberapa Tangan Sebelum Memulai Pidato

Saya merasa tenang untuk bertemu dengan para hadirin sebelum saya mulai berbicara di depan umum. Saya akan menjabat tangan mereka, memperkenalkan diri, dan berterima kasih kepada mereka karena telah datang. Keakraban wajah yang ramah dan senyum hangat dapat memberikan efek yang menenangkan. 
 
Dengan menghargai kehadiran para penonton, mereka akan merasa dihargai dan tidak merasa terintimidasi. 

3. Kita adalah Satu-Satunya yang Mengetahui Konten yang Akan Disampaikan

Ketika Anda tidak dapat tidur pada malam sebelum Anda memberikan pidato, para penonton Anda tidak akan mengetahui hal ini. Mereka hanya menantikan apa yang harus Anda sampaikan nanti. Kenyataannya adalah, para penonton Anda tidak akan menyadari bahwa Anda sedang merasa gugup dan takut. Namun, jika dipertengahan pidato Anda menunjukkan tanda-tanda kecemasan dengan gagap atau melupakan pembahasan apa yang ingin Anda sampaikan, kenali bahwa penonton Anda tertarik pada potongan pembicaraan yang akan Anda sampaikan. Penonton yang sopan mungkin akan dengan lembut mengingatkan Anda, dan kemudian Anda dapat melanjutkan kembali pidato tersebut.

4. Tidak Apa-Apa untuk Tidak Menjadi Sempurna

Bahkan seorang Presiden pernah membuat kesalahan ketika mereka pidato di depan umum, dan ketika mereka melakukannya maka sering menjadi berita utama. Bertenanglah, karena tidak akan ada yang mengingat kesalahan Anda. Tidak masalah menjadi seseorang yang tidak sepenuhnya sempurna. 
 

5. Para Penonton Terdiri dari Orang-Orang Seperti Anda

Baik Anda berbicara di hadapan sekelompok kecil yang terdiri dari 10 orang atau kelompok besar yang terdiri dari 10.000 penonton, percayalah bahwa pada dasarnya semua penonton adalah sama. Mereka hanyalah seorang manusia, sama seperti Anda.  
 
Banyak di antara mereka yang merasakan grogi ketika akan berbicara di depan umum. Tepuk tangan Anda sendiri sebagai bentuk apresiasi bahwa Anda memiliki keberanian untuk mengatasi ketakutan Anda dan hanya akan meninggalkan panggung setelah mencapai tujuan Anda.
 

6. Berbaik Hati dengan Diri Sendiri

Kebanyakan orang memperlakukan diri mereka lebih keras kepada diri mereka sendiri daripada perlakuan orang lain terhadap mereka. Berbaik-hatilah terhadap diri Anda sendiri, secara fisik, dan emosional. Istirahat yang cukup pada malam sebelum Anda berpidato, makan enak, dan biarkan segalanya berjalan sesuai alur yang ada. Kecuali pidato Anda benar-benar masalah hidup atau mati, yakini diri Anda bahwa Anda akan memberikan yang terbaik. Jadilah diri Anda sendiri dan Anda akan menjadi cemerlang.
 

7. Semangat, Pengetahuan, dan Pengalaman Anda Akan Membuat Pidato Anda Cemerlang

Anda akan berbicara karena Anda memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan. Jika Anda tahu apa yang Anda bicarakan, biarkan semangat dan pengetahuan Anda tentang topik pidato Anda menjadi kekuatan yang besar untuk mendorong Anda tampil dengan sangat baik. 
 
Ada satu hal lagi yang saya amati dari ratusan penonton yang pernah saya temui selama bertahun-tahun. Ketika saya melemparkan pandangan saya ke penonton dan melihat tatapan yang kosong menatap saya, saya sempat berpikir bahwa saya telah benar-benar kehilangan perhatian dari penonton saya. Akan tetapi, pada akhirnya saya menyadari bahwa, wajah-wajah dengan tatapan "kosong" tersebut sebenarnya adalah orang-orang yang terkunci pada apa yang saya sampaikan dan terpaku pada setiap perkataan yang saya sampaikan.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini