STUDILMU Career Advice - 7 Cara Membuat Presentasi Penjualan yang Hebat

7 Cara Membuat Presentasi Penjualan yang Hebat


by STUDiLMU Editor
Posted on Sep 08, 2019

Apa Pengertian dari “Presentasi Penjualan”? 

Bagi rekan-rekan Career Advice yang bekerja dalam bidang marketing atau pemasaran, pasti sangat mengenal kata “presentasi penjualan”, bukan? Sebenarnya, apa sih definisi presentasi penjualan? Sales presentation atau presentasi penjualan adalah komunikasi yang menjelaskan dan memberikan informasi-informasi penting terkait produk dan layanan jasa yang produsen jual agar banyak pelanggan yang mau membeli dan menggunakan produk serta layanan jasa tersebut. 
 
Nah, dalam presentasi penjualan ini tentunya ada banyak hal penting yang harus kita perhatikan. Misalnya, topik menarik untuk presentasi yang dikaitkan dengan produk dan layanan jasa kita, materi presentasi, bahkan teknik presentasinya juga harus sangat diperhatikan. Semua komponen tersebut akan mempengaruhi kualitas presentasi penjualan atau sales presentation yang kita sampaikan di hadapan calon klien atau mitra bisnis. 
 
Nantinya, kualitas presentasi penjualan kita akan menentukan apakah target pelanggan kita akan membeli produk dan layanan jasa dari kita, atau mereka akan lebih memilih produk dan layanan jasa yang ditawarkan oleh para kompetitor karena presentasi penjualan kita yang kurang menarik. Ini mungkin sering menjadi hal yang sering dipikirkan oleh para staf di bidang penjualan atau pemasaran dalam suatu perusahaan. Mereka harus memutar otak dan mendorong ide-ide kreatif mereka demi bisa memberikan kualitas presentasi penjualan yang hebat dan menarik.
 
Kebanyakan dari bidang pemasaran akan melakukan beberapa survei sebelum mereka melakukan presentasi penjualan, misalnya mencari tahu contoh presentasi produk makanan, contoh presentasi produk kecantikan, contoh presentasi produk minuman, dan macam-macam judul presentasi lainnya. 

Bagaimana Cara Membuat Presentasi Penjualan yang Menarik Perhatian Target Pelanggan Kita? 

Bagi rekan-rekan Career Advice yang sedang merasa pusing tujuh keliling untuk mencari cara bagaimana membuat presentasi penjualan yang hebat dan menarik hati para calon pembeli, kami sangat menyarankan rekan-rekan pembaca untuk membaca artikel ini sampai habis dan menerapkannya. Dilansir dari website the balance smb dot com, ada 7 cara yang bisa kita lakukan untuk membuat sales presentation atau presentasi penjualan yang sangat hebat dan memukau di mata calon pelanggan (audiens). Penasaran? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini. 

1. Menyusun Materi Presentasi Penjualan yang Relevan dan Spesifik.

Ketika kita ingin menyampaikan presentasi penjualan, sudah pasti presentasi yang akan kita sampaikan harus relevan dan detail dengan produk atau layanan jasa yang kita jual dong. Masa iya kita harus menyampaikan presentasi penjualan yang temanya sangat umum? Sayangnya, ini menjadi salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan para staf marketing ketika melakukan presentasi penjualan. 
 
Setiap kali memulai presentasi penjualan, mereka selalu menggunakan kata-kata yang sama bahkan kata-kata yang umum untuk semua jenis pelanggan. Harapannya, calon pelanggan akan tertarik dengan presentasi penjualan yang mereka sampaikan. Padahal, klien atau pelanggan tentunya sudah mendengarkan presentasi penjualan secara berkali-kali dari calon vendor yang berbeda-beda, dan pastinya… itu cukup membosankan!
 
Dalam hal ini, target pelanggan dan klien kita perlu mendengarkan sesuatu yang “baru, unik, dan luar biasa”. Disinilah tugas para staf marketing untuk mencari konsep, tema dan judul presentasi yang relevan dan spesifik sesuai dengan produk dan layanan jasa yang ditawarkan. 
 
Cobalah untuk berdiskusi dengan anggota tim penjualan kita untuk memodifikasi materi presentasi penjualan dengan memasukkan beberapa poin baru yang secara spesifik berkaitan dengan jenis pelanggan yang akan menjadi audiens kita. Dengan cara ini, kita tidak akan memiliki presentasi penjualan yang sama untuk setiap jenis pelanggan. Apalagi ketertarikan yang dimiliki setiap calon pelanggan pastinya akan berbeda-beda. 
 
Beberapa hari sebelum memulai presentasi penjualan, kita harus melakukan survei kecil-kecilan untuk mencari tau “seperti apa ya calon pelanggan yang akan menjadi audiens saya nanti?” Cari tau tentang bisnis dan bidang industri mereka dengan membaca situs web, profil Facebook dan media sosial lainnya yang berkaitan dengan calon pelanggan kita tersebut. 
 
Selain itu, jangan lupa untuk menyertakan logo perusahaan dari calon klien atau calon pelanggan kita. Jika perusahaan kita memiliki keterkaitan yang sama dengan visi dan misi perusahaan mereka, maka kita bisa menyambungkan keduanya. Ups! Jangan lupa juga untuk mengaitkannya dengan produk dan layanan jasa kita ya, rekan-rekan. Untuk mengaitkannya, kita bisa menampilkan dan menjelaskan bagaimana produk dan layanan jasa yang kita tawarkan dapat memecahkan permasalahan khusus yang dimiliki calon klien dan calon pelanggan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengajukan beberapa pertanyaan penting kepada calon klien dan pelanggan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi fokus pemecahan masalah bagi mereka. 
 

2. Membangun Koneksi yang Dalam antara Produk atau Layanan Jasa Kita kepada Calon Pelanggan. 

Hal kedua yang perlu kita lakukan adalah membawa sampel produk yang akan digunakan sebagai tester atau percobaan awal bagi para calon pelanggan. Rasanya kurang lengkap jika kita bicara panjang lebar tentang produk dan layanan jasa kita, namun mereka tidak bisa melihat atau merasakan bentuk nyata dari apa yang kita promosikan. 
 
Ketika presentasi awal sudah selesai, kita bisa menyerahkan sampel produk kepada prospek kita dan biarkan mereka melihat, menerawang atau mencoba sampel produk tersebut. Selain itu, biarkan calon pelanggan kita menanyakan hal-hal yang ingin mereka ketahui dari produk dan layanan jasa tersebut. Oh ya, jangan lupa untuk membahas tentang manfaat dari produk kita dan jangan terlalu lama membahas fitur produk. Calon pelanggan kita harus tahu tentang manfaat apa saja yang akan mereka dapatkan jika mereka menggunakan produk kita dibandingkan produk para pesaing. 
 

3. Menyampaikan Presentasi Penjualan dengan Menggunakan Demonstrasi Fisik.

Cara ketiga yang ampuh membuat calon pelanggan tertarik adalah menyampaikan presentasi penjualan dengan menggunakan demonstrasi fisik. Misalnya, menggunakan papan tulis atau flip chart yang tersedia di dalam ruang meeting. Ketika melakukan hal ini, kita tidak perlu menyampaikan presentasi secara panjang lebar. Cukup sampaikan presentasi penjualan secara singkat, dan mulailah menulis di atas papan tulis atau flip chart. Beberapa poin penting yang bisa kita tulis adalah menuliskan fakta dan angka (data-data) signifikan yang berkaitan dengan produk dan layanan jasa kita, menggambar suatu ilustrasi, mencatat komentar atau pertanyaan yang akan kita jawab, dan menuliskan jawaban yang akan memecahkan permasalahan calon klien. Percaya deh, cara ini akan membuat calon pelanggan kita merasa terkesima dengan penjelasan presentasi penjualan kita.
 

4. Menyampaikan Presentasi Penjualan dengan Suatu Ilustrasi atau Pertanyaan yang Membuat Calon Pelanggan Tertarik. 

Salah satu contoh yang disampaikan pada The Sales Advantage menunjukkan bahwa calon pelanggan atau calon klien akan merasa sangat tertarik pada presentasi penjualan ketika mereka mendapatkan suatu pertanyaan yang sangat menarik atau menerima suatu ilustrasi yang menarik dari para presenter. 
 
Salah satu contoh pertanyaan yang bisa menarik perhatian calon pelanggan adalah, “Baik rekan-rekan yang saya hormati, ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan, jika semua rekan yang ada di dalam ruangan ini ingin menghasilkan uang yang banyak, apakah rekan-rekan tertarik?” Jika mereka merasa tertarik dengan pertanyaan Anda, maka lanjutkanlah dengan mengaitkan produk dan layanan jasa kita pada jawaban pertanyaan tersebut. 
 

5. Menyampaikan Presentasi Penjualan dengan Menggunakan Animasi.

Faktanya, mayoritas presentasi penjualan adalah kegiatan yang sangat membosankan. Ibaratnya, kita seperti sedang mendengarkan presentasi yang dilakukan oleh “tukang obat” di depan kita. Mereka hanya berbicara tentang produk dan layanan jasa yang mereka promosikan saja, sampai-sampai lupa bahwa para audiensnya sudah merasa bosan atau mengantuk. 
 
Lantas, jika calon pelanggan kita sudah merasa bosan, apa yang perlu kita lakukan ya untuk menarik perhatian mereka? Jawabannya adalah menyertakan “animasi” ke dalam slides presentasi penjualan kita. Ini adalah salah satu cara ampuh yang bisa membangkitkan antusiasme dan energi dari para calon pelanggan. Buat materi presentasi penjualan kita semenarik mungkin dengan animasi-animasi yang kita tampilkan. Oh ya, jangan lupa juga untuk menyampaikan materi presentasi penjualan dengan nada suara yang bersemangat dan intonasi yang tepat. Melalui metode ini, dijamin deh para audiens tidak akan merasa bosan dan mengantuk dengan presentasi penjualan kita. 
 

6. Menyampaikan Presentasi Penjualan Langsung kepada Poin-Poin Penting yang Perlu Didengar oleh Calon Pelanggan. 

Kita memang perlu menyampaikan presentasi penjualan dengan se-detail mungkin agar calon pelanggan kita benar-benar memahami manfaat dan kelebihan produk dan layanan jasa kita. Namun, kita juga harus menyadari pentingnya penyampaian presentasi penjualan dengan secara singkat, padat dan jelas. 
 
Jangan biarkan calon pelanggan kita mendengar ocehan kita yang panjang kali lebar, namun pastikan bahwa kita menyampaikan presentasi penjualan langsung kepada poin-poin terpenting dari apa yang ingin kita sampaikan dan apa yang ingin didengar oleh para calon pelanggan. Oleh karena itu, pastikan bahwa kita mengetahui poin-poin penting apa saja yang akan disampaikan pada presentasi penjualan. Nah ketika kita menyampaikan poin-poin penting tersebut, kita harus bersiap untuk sambil melakukan beberapa hal, seperti: 
- Mendengarkan dan mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh calon pelanggan (audiens). 
- Mendengarkan dan mencatat komentar mereka agar kita lebih memahami kebutuhan apa saja yang secara spesifik mereka perlukan. 
- Sampaikan kepada calon pelanggan kita tentang bagaimana produk dan layanan jasa kita dapat memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan perusahaan mereka. 
- Menanggapi segala pertimbangan yang dirasa memberatkan bagi para calon klien dan pelanggan. 
- Catat umpan balik atau feedback yang mereka sampaikan sebagai pembetulan presentasi penjualan kita di waktu mendatang. 
- Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah “Jangan berdebat dengan calon pelanggan kita!” Jika suasana menjadi tidak nyaman karena komentar pedas atau komentar buruk yang disampaikan oleh calon pelanggan kita, cobalah untuk bersabar dan bersikap seprofesional mungkin. 

7. Merasa Percaya dan Yakin dengan Manfaat dan Segala Hal yang Ada pada Produk dan Layanan Jasa Kita. 

Meskipun poin ini berada di posisi terakhir, namun peranannya juga tidak kalah penting dengan poin-poin di atas sebelumnya. Logikanya, bagaimana presentasi penjualan kita bisa berhasil, jika pada akhirnya kita menunjukkan raut wajah keraguan terhadap produk dan layanan jasa kita? Oleh karena itu, kita perlu bersemangat dan terlihat sangat yakin dengan produk atau layanan jasa yang kita tawarkan kepada calon pelanggan. Dengan begitu, mereka juga akan merasa yakin dengan apa yang kita tawarkan. 
 
Setelah membaca artikel di atas, kami berharap bahwa rekan-rekan Career Advice dapat menaklukkan hati calon pelanggan Anda ketika menyampaikan presentasi penjualan dan semoga ini berakhir pada kesepakatan penjualan yang menakjubkan. Selamat mencoba 7 cara di atas ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini