Apakah yang Dimaksud dengan “Percaya Diri”? dan Bagaimana Arti Percaya Diri Menurut Para Ahli?
Pengertian percaya diri dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan kuat yang dimiliki seseorang terhadap kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki. Bagaimana dengan pengertian percaya diri menurut para ahli? Percaya diri menurut Neil adalah sejauh mana keyakinan yang dimiliki oleh individu terhadap kemampuan, bakat dan kekuatan yang dirinya miliki untuk mencapai keberhasilan. Di sisi lain, Bandura juga memberikan pendapatnya tentang definisi percaya diri. Menurutnya,
self-confident atau percaya diri adalah suatu bentuk keyakinan yang dimiliki seseorang dan kepercayaan bahwa dirinya mampu berperilaku sesuai dengan rencana, keinginan dan harapan yang dimiliki.
Salah satu manfaat percaya diri adalah kita akan berusaha untuk terus maju dan berkembang untuk mengeksplor diri menjadi lebih baik, karena kita yakin bahwa kita dapat melakukannya. Bagaimana sih contoh percaya diri itu? Orang bisa dikatakan percaya diri ketika dirinya berani untuk
berbicara di depan publik, meskipun semua mata tertuju pada dirinya. Memiliki rasa percaya diri sangat diperlukan di dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa demikian? Karena kurang percaya diri hanya akan menghambat kesuksesan karier kita di masa depan. Oleh karena itu, sikap percaya diri sangat diperlukan di dalam dunia kerja.
Berbicara tentang percaya diri, pernah ga sih rekan pembaca merasa canggung, malu dan
tidak merasa percaya diri ketika harus bertemu dengan klien? Jika rekan pembaca merasakan hal ini, maka Anda harus membaca artikel ini sampai habis ya.
Artikel ini akan menyampaikan cara-cara menjadi percaya diri dan tidak pemalu ketika harus bertemu dengan klien, baik di dalam maupun di luar kantor. Menurut website entrepreneur dot com, ada 7 cara meningkatkan percaya diri ketika harus bertemu dengan klien, baik klien yang sebelumnya sudah pernah kita temui dan klien baru yang sama sekali belum pernah kita kenal sebelumnya. Jika rekan pembaca ingin menjadi seorang yang penuh dengan rasa percaya diri ketika bertemu dengan klien, langsung saja yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Sesuaikan Posisi Tubuh Kita.
Langkah pertama dan paling utama untuk terlihat percaya diri di depan klien adalah menyesuaikan posisi tubuh dengan baik. Hal ini perlu dilakukan, terutama ketika kita berhadapan langsung dengan klien (misalnya, hanya bertemu satu klien di hadapan kita). Langkah yang perlu diambil untuk menyesuaikan posisi kita adalah sebagai berikut ini:
- Duduk dengan posisi tegak.
- Mengangkat kepala dengan memandang wajah klien (jangan menunduk ya, rekan-rekan).
- Tarik bahu sedikit ke belakang dan lebarkan bahu kita agar kita bisa bernafas lebih dalam.
Menyesuaikan posisi tubuh dengan baik adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Erik Peper dari San Francisco State University, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa duduk dengan posisi tegak akan mempermudah kita untuk memiliki energi yang lebih banyak dan berpikir lebih positif.
2. Hindari Bahasa Tubuh yang Menampakkan Kita Gugup.
Meskipun kita tidak memberitahu orang lain bahwa kita sedang merasa gugup, namun orang lain bisa mengerti bahwa kita sedang merasa gugup. Kira-kira darimana ya mereka mengetahuinya? Jawabannya adalah dari perilaku kita yang terlihat gugup.
Ketika merasa gugup, kita cenderung melakukan tindakan yang aneh. Menggigit kuku, memegang kepala atau rambut secara berkali-kali, memasukkan tangan ke dalam kantong, menunduk dan tidak ingin melakukan kontak mata dengan klien, dan lain sebagainya.
Lalu, bahasa tubuh seperti apa yang harus kita tunjukkan? Lipatlah kedua lengan tangan kita dan letakkan di atas pangkuan atau meja yang berada di hadapan kita. Ketika klien kita sedang berbicara, cobalah untuk mendengarkan mereka secara seksama. Lakukan kontak mata dan jangan lupa untuk menganggukan kepala kita sesekali sebagai tanda bahwa kita telah menjadi pendengar yang baik bagi para klien.
3. Usahakan untuk Mengeluarkan Suara dengan Intonasi yang Tepat.
Cara ketiga untuk terlihat percaya diri di depan klien juga bisa diperlihatkan melalui suara yang kita sampaikan kepada mereka. Usahakan untuk tidak berbicara terlalu lembut sampai-sampai suara kita tidak terdengar dengan jelas. Akan tetapi, kita perlu berbicara dengan nada yang cukup lantang dan jelas, sehingga klien dan semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut dapat mendengar dan memahami apa yang kita sampaikan.
Ketika kita menyampaikan sesuatu yang mengandung arti otoritas, kita perlu menurunkan intonasi suara kita agar tidak terdengar menjengkelkan atau terlalu memerintah. Oleh karena itu, pastikan bahwa kita mengeluarkan intonasi yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
4. Bicaralah kepada Klien secara Perlahan-lahan.
Ketika kita merasa gugup dan deg-degan, tanpa disadari kita akan berbicara dengan intonasi yang sangat cepat. Sebagai pembicara mungkin kita tidak akan menyadarinya, namun lawan bicara kita (klien) akan menyadari hal ini. Oleh karena itu, pastikan bahwa kita menarik napas secara perlahan-lahan sebelum memulai pembicaraan kepada klien. Tenangkan diri kita sebelum meeting dimulai. Ketika kita merasa lebih tenang, secara otomatis kita akan berbicara secara perlahan-lahan. Dengan begitu, klien akan lebih mudah mendengarkan dan memahami apa yang kita sampaikan.
5. Melakukan Beberapa Gerakan untuk Menarik Kekuatan dari dalam Diri.
Dilansir dari sebuah penelitian yang dilakukan dari Sekolah Bisnis Harvard University, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa gerakan tubuh atau pose tubuh yang dapat kita lakukan untuk menarik kekuatan dari dalam diri sendiri. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kita harus melakukan gerakan-gerakan ini beberapa menit sebelum kita bertemu dengan klien. Luangkan waktu 5-10 menit sebelum bertemu dengan klien agar kita bisa mendapatkan ketenangan dan kepercayaan diri yang lebih besar. Ada dua gerakan tubuh yang disarankan oleh seorang Psikolog Sosial terkenal yang bernama Amy Cuddy, yaitu sebagai berikut:
- Gerakan Pride: Cobalah untuk mengangkat lengan kita di atas kepala dan bentuk seperti huruf ‘V’ besar. Lalu, angkat sedikit dagu kita ke atas.
- Gerakan Wonder Woman: Gerakan kedua ini adalah menyerupai pose Wonder Woman. Pasti rekan pembaca pernah melihat kan bagaimana pose Wonder Woman ketika bertolak pinggang? Nah, lakukan itu ya rekan-rekan. Letakkan kedua tangan kita di atas pinggul dengan siku keluar.
6. Hindari Self-Talk yang Negatif.
Poin keenam yang perlu kita perhatikan adalah menghindari self-talk atau dialog dalam hati yang dapat membuat pikiran kita menjadi negatif atau berpikiran buruk. Ketika bertemu dengan klien, usahakan untuk tidak memikirkan apa yang klien pikirkan tentang kita, atau apa yang klien pikirkan ketika kita sedang berbicara, sehingga muncul pertanyaan seperti, “Apakah ada ucapan yang salah dari penyampaian saya?” “Tadi itu saya penyebutannya sudah benar belum ya?” atau “Apakah saya sudah terlihat meyakinkan di depan mereka?” dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, kita perlu menghindari godaan untuk terlalu memikirkan kata-kata yang kita sampaikan atau sibuk mengevaluasi setiap kesalahan yang kita lakukan secara tidak sengaja. Percaya deh, itu hanya membuat kita semakin terlihat gugup.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Hal yang perlu dilakukan adalah fokus dengan apa yang dapat kita lakukan secara baik dan maksimal. Coba pikirkan tentang kelebihan apa saja yang dapat kita tawarkan kepada klien, apa saja talenta yang dimiliki oleh tim kita? prestasi atau pencapaian apa saja yang akan membuat klien menjadi semakin yakin untuk berkolaborasi dengan kita? dan lain sebagainya.
7. Jangan Lupa untuk Memperhatikan Pakaian yang Kita Gunakan.
Pakaian adalah simbolis yang dapat mengindikasikan karakter sang pemakainya. Dengan kata lain, pakaian dapat mewakili image bisnis kita secara intelektual dan fisik. Selain itu, pandangan umum di kalangan masyarakat masih sangat kuat dengan persepsi bahwa seorang pengusaha atau karyawan yang berpakaian bagus dan rapi dianggap sebagai seorang yang lebih profesional, lebih kompeten dan lebih unggul daripada mereka yang tidak memperhatikan gaya pakaian ketika bertemu dengan klien. Jadi, jangan lupa untuk berpakaian formal atau formal-kasual ya, rekan-rekan Career Advice.
Yap! Itulah 7 cara yang bisa kita terapkan agar
lebih percaya diri ketika bertemu dengan klien. Kami harap rekan-rekan pembaca semakin bersemangat dan tidak merasa malu lagi ketika harus bertemu klien dimanapun dan kapanpun juga. Tetap semangat ya, rekan-rekan Career Advice.