STUDILMU Career Advice - 7 Hal Penting dan 5 Larangan untuk Penilaian Kinerja Karyawan

7 Hal Penting dan 5 Larangan untuk Penilaian Kinerja Karyawan


by STUDiLMU Editor
Posted on Jul 24, 2019

Definisi Penilaian Kinerja Karyawan

Pertama-tama, kita perlu tahu “apa yang dimaksud penilaian kinerja?” Penilaian kinerja adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh seorang pimpinan dengan karyawannya yang bertujuan untuk meninjau segala kontribusi dan pencapaian yang telah diberikan kepada perusahaan dalam bentuk diskusi yang ringan. Itulah mengapa penilaian kinerja juga bisa disebut sebagai diskusi kinerja. 
 
Lantas, apa yang dimaksud dengan kinerja karyawan? Kinerja karyawan adalah sesuatu hal yang bersifat individual. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda, sehingga hasil kinerja yang diberikan oleh setiap karyawan juga akan bervariasi. 
 

Seperti Apakah Penilaian Kinerja Karyawan? 

Baik, seperti yang sudah kami sampaikan pada artikel-artikel sebelumnya bahwa penilaian kinerja adalah kegiatan yang sangat penting untuk diterapkan setiap perusahaan dalam memberi tinjauan terhadap kinerja para karyawannya. Penilaian kinerja ini bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan telah berhasil memenuhi kualifikasi kerja mereka. Maksudnya, mengevaluasi kinerja mereka selama beberapa bulan tertentu dan melihat perkembangan mereka. Apakah karyawan semakin mengembangkan dirinya dengan performa kerja yang semakin membaik atau malah sebaliknya? Apakah kontribusi yang diberikan oleh karyawan sudah relevan dengan tujuan perusahaan? 
 
Penilaian kinerja harus dilakukan dengan komunikasi dua arah. Meskipun judulnya “penilaian”, namun bukan berarti hanya karyawan yang dinilai oleh pemimpin mereka dan tim manajemen lainnya. Penilaian kinerja juga mengizinkan karyawan untuk menyampaikan keluh kesah, kekhawatiran, serta kesulitan yang mereka hadapi selama bekerja dan berkontribusi di dalam perusahaan. Dengan begitu, pemimpin juga mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi rintangan berat bagi para karyawannya dan mereka dapat memahami tindakan apa yang tepat untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada. Karena penilaian kinerja ini dilakukan secara dua arah, maka banyak perusahaan yang mengganti sebutan “penilaian kinerja” menjadi “diskusi kinerja”. 
 
Dalam hal ini, kata “penilaian” dinilai sangat kaku dan cukup menakutkan bagi para karyawan. Kata penilaian juga memberi kesan bahwa karyawan tersebut akan diadili oleh pemimpinnya ketika kegiatan penilaian kinerja berlangsung
 
Lalu, seperti apa sih penilaian kinerja yang efektif? Penilaian kinerja yang efektif harus menyelaraskan pengembangan karyawan dan pertumbuhan profesional dengan bisnis yang kita miliki. Mengapa kita perlu berfokus pada pengembangan karyawan? 
 
Karena ketika kita berfokus pada pengembangan karyawan di dalam penilaian kinerja, ini akan membuat karyawan menjadi lebih semangat. Pada umumnya, karyawan atau pekerja akan menjadi lebih produktif dan termotivasi ketika mereka lebih memahami peran kontribusi mereka dalam mencapai tujuan dan target-target yang ditetapkan oleh perusahaan. 
 
Pengembangan karyawan juga akan meyakini para karyawan bahwa para pemimpin perusahaan bukan hanya menganggap mereka sebagai seorang karyawan di perusahaan mereka, namun lebih dari itu. Pemimpin menunjukkan kepedulian mereka terhadap karyawan karena memperdulikan pengembangan diri mereka di masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, proses penilaian kinerja ini bisa menjadi salah satu cara yang tepat untuk mempererat hubungan antara pemimpin dan karyawan melalui komunikasi terbuka dalam diskusi kinerja yang santai. 
 
Pada artikel kali ini, kami akan membahas lebih dalam tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan perlu dihindari dari penilaian kinerja karyawan. Menurut Primepay, ada 7 hal penting yang harus kita terapkan dan 5 hal yang harus dihindari dari penilaian kinerja karyawan. Semua poin-poin di bawah ini bertujuan untuk memaksimalkan proses penilaian kinerja karyawan secara efektif. 
 

Lakukan 7 Hal Penting di bawah ini

Berikut ini adalah praktek-praktek terbaik untuk melakukan penilaian kinerja karyawan.
 

1. Lakukan Penilaian Kinerja berdasarkan Standar Kinerja yang Dimiliki oleh Perusahaan.

Dalam hal ini, para pemimpin perusahaan perlu menetapkan standar kinerja yang matang dan tepat. Tidak cukup sampai disitu saja, kita juga perlu memastikan bahwa para karyawan memahami standar kinerja yang akan dievaluasi. Sebagai contoh, berapa jumlah klien baru yang dihubungi melalui telepon oleh karyawan? Berapa jumlah penjualan produk yang berhasil dilakukan oleh karyawan? Ada berapa banyak pelanggan yang menyukai kinerja karyawan sehingga merasa sangat puas dengan produk dan layanan jasa dari bisnis kita? 
 
Standar kinerja yang jelas akan membantu karyawan untuk bisa mengukur kinerja mereka sendiri dan mendiskusikannya secara langsung dengan pemimpinnya saat penilaian kinerja berlangsung. Pada proses tersebut, baik pemimpin dan karyawan sama-sama bisa mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan standar kinerja yang berlaku. 
 

2. Lakukan Penyampaian Penilaian Kinerja dengan Transparansi dan Kejujuran. 

Penilaian kinerja yang baik selalu disampaikan dengan kejujuran tanpa menutupi hal apapun. Kejujuran mungkin akan menyakitkan, namun dalam hal ini pemimpin harus meyakinkan karyawannya bahwa kejujuran yang disampaikan tidak lain hanya untuk kebaikan karyawan itu sendiri. Penilaian yang jujur berguna untuk pengembangan diri karyawan di masa sekarang dan di masa depan. 

3. Lakukan Penilaian Kinerja dengan Menyampaikan Kelebihan atau Kinerja yang Baik serta Alasannya. 

Dikarenakan penilaian kinerja bertujuan untuk menyelaraskan pengembangan karyawan dan orientasi bisnis yang dimiliki perusahaan, maka kita tidak diminta untuk selalu menekankan kritik terhadap kekurangan yang dimiliki oleh karyawan. Tidak ada yang suka untuk selalu dikritik kekurangannya, namun cobalah untuk berusaha membantu mereka keluar atau meminimalkan kekurangan-kekurangan yang mereka miliki. 
 
Dalam hal ini, kita perlu berfokus untuk menyampaikan kelebihan atau kinerja baik yang dimiliki oleh seorang karyawan. Jangan lupa untuk sampaikan kepada mereka tentang alasan mengapa kontribusi tersebut dapat dikatakan sebagai kinerja yang baik. Sehingga, mereka dapat mempertahankannya dan memberikan kinerja bagus lainnya. 

4. Lakukan Penilaian Kinerja dengan Meminta Komentar, Pandangan dan Pemikiran dari Karyawan. 

Seperti yang sudah kami sampaikan di awal artikel ini bahwa kita perlu menjadikan penilaian kinerja menjadi diskusi yang ringan. Penilaian kinerja bukan sekedar untuk menilai performa karyawan sehingga merasa mereka terlalu diadili atau dihakimi oleh perusahaan, namun karyawan juga diberikan andil untuk dapat berbicara dengan memberikan komentar, pandangan, ide-ide cemerlang, bahkan mungkin umpan balik kepada perusahaan. Dengan begitu, para pemimpin akan mengerti tentang hal-hal apa saja yang selama ini menjadi keluhan dan rintangan bagi para karyawannya. 

5. Lakukan Penilaian Kinerja dengan Mendokumentasikan Semua Poin yang di Diskusikan. 

Ini merupakan salah satu hal yang tidak boleh kita lupakan. Ketika kita mendokumentasikan semua poin yang disampaikan di dalam penilaian kinerja, maka sama saja seperti membantu membuat umpan balik yang akurat untuk penilaian kinerja berikutnya. Jika kita tidak memiliki dokumentasi yang tepat dan rapi, lalu bagaimana pemimpin bisa membantu karyawan mereka dalam proses pengembangan diri?  
 
Selain itu, dokumentasi atau catatan dari penilaian kinerja juga dapat membantu perusahaan untuk mengambil tindakan-tindakan serius di masa yang akan datang. Ini bisa menjadi acuan bagi para pemimpin untuk menilai tindakan disipliner, pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemberian bonus pada karyawan. 

6. Lakukan Penilaian Kinerja dengan Meminta Karyawan Menganalisis dan Mengevaluasi Kinerja Mereka Secara Pribadi. 

Yap! sama seperti yang kita sampaikan sebelumnya bahwa penilaian kinerja akan lebih baik jika dibuat seperti diskusi kinerja. Jadi, diskusi ini bukan hanya berisi tentang penilaian kinerja yang disampaikan oleh pemimpin kepada karyawannya. Melalui standar kinerja yang sudah ada, karyawan juga dapat menilai dan mengukur kinerja mereka sendiri, serta ikut membahas hal ini dengan para pemimpin mereka. 

7. Di akhir Penilaian Kinerja, Diskusikan Rencana Tindakan Karyawan Selanjutnya. 

Sebelum kita mengakhiri penilaian kinerja, jangan lupa untuk membantu karyawan dalam merencanakan langkah-langkah dan kontribusi apa yang akan diberikan oleh karyawan kedepannya. Dengan begitu, para karyawan akan mengetahui bahwa pemimpinnya akan senantiasa mendukung langkah-langkah mereka selanjutnya. Diskusi ini akan membantu karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka dan mendorong para karyawan untuk menyumbangkan ide-ide mereka tentang cara mencapai tujuan kinerja yang diharapkan oleh perusahaan. 
 

Hindari 5 Hal Penting di bawah ini

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dihindari ketika melakukan penilaian kinerja karyawan.

1. Hindari Penundaan dalam Membahas Penilaian Kinerja secara Langsung. 

Hal pertama yang harus kita hindari adalah menunda-nunda diskusi kinerja, sehingga tidak langsung membahas topik inti. Masalahnya, ini hanya akan membuang-buang waktu. Ketika seorang karyawan mendapatkan jadwal penilaian kinerja. Secara otomatis, mereka tau apa saja yang akan didiskusikan dengan pemimpinnya. Jadi, kita tidak perlu menunda-nunda topik ini. 

2. Hindari Mengkritik Kepribadian Karyawan dan Mencoba Mengubahnya. 

Tujuan utama dari penilaian kinerja adalah menyelaraskan pengembangan karyawan dengan orientasi bisnis perusahaan. Hal-hal yang perlu kita bahas adalah tentang kinerja mereka dalam bekerja, bukan kepribadian dari karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengkritik kepribadian mereka atau berusaha untuk mengubahnya karena itu bukan hak kita dan bukan fokus utama dari penilaian kinerja. 
 

3. Tidak Perlu Menghindari Diskusi yang Sulit. 

Pada bagian sebelumnya, kami menyampaikan bahwa penilaian kinerja harus disampaikan secara jujur. Sehingga, kita tidak perlu menjauhi topik-topik yang sulit untuk di diskusikan dengan karyawan. Jika hal tersebut penting untuk disampaikan, maka kita tidak perlu menghindarinya. 

4. Hindari Pertanyaan yang Tertutup atau Retoris. 

Pertanyaan semacam ini harus dihindari di dalam penilaian kinerja karena ini hanya akan membuat diskusi menjadi semakin canggung. 

5. Hindari Kata-kata Ancaman kepada Karyawan. 

Poin kelima ini memang sudah jelas harus dihindari karena kehadiran pemimpin adalah membantu pengembangan karyawan, bukan untuk mengancam mereka dengan kata-kata atau tindakan. 
 
Setelah membaca artikel di atas, kami harap rekan-rekan Career Advice semakin memahami tentang hal-hal apa saja yang disarankan untuk disampaikan dalam penilaian kinerja dan poin-poin apa saja yang harus dihindari dari diskusi kinerja tersebut. Selamat menerapkannya ya, rekan-rekan Career Advice.
Featured Career Advices

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Rahasia Sukses Wawancara Kerja: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Menggunakan Media Sosial untuk Meningkatkan Brand Awareness

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Cara Mengatasi Overthinking untuk Tetap Produktif

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Mengatasi “Quarter-Life Crisis”: Langkah Menuju Karier Impian

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

Bagaimana ChatGPT dan AI Mengubah Cara Kita Bekerja?

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Bagaimana Mengatasi Deadline Ketat Tanpa Stres Berlebihan

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini

Kenali Demensia Alzheimer Sejak Dini