Generation Millennials & Z
7 Hal Penting yang Perlu Dipahami Ketika Bekerja dengan Gen Z
by
STUDiLMU Editor
Posted on
Sep 04, 2019
Yuk, Mengenal Generasi Z atau Gen Z!
Apakah rekan-rekan Career Advice yang berasal dari generasi Z? atau rekan-rekan pembaca merasa penasaran ingin tahu seperti apa sih bekerja dengan Gen Z ini? Tidak apa, jangan hilangkan rasa penasaran Anda, dan tetaplah membaca artikel ini sampai selesai ya. Meskipun sekarang sudah muncul gen Alpha, namun generasi Z tetap tidak boleh dilupakan. Lalu, sebenarnya siapa saja sih yang termasuk ke dalam remaja generasi Z? Generasi Z adalah para remaja yang lahir setelah generasi milenial, tepatnya sekitar tahun 1995 sampai 2010. Nah, generasi Z disebut juga sebagai Generasi NET loh rekan-rekan.
Jumlah karyawan Gen Z Indonesia semakin lama semakin menggeser jumlah karyawan milenial di dunia kerja. Bahkan, bisa dikatakan populasi keduanya saling bersaing nih. Oleh karena itu, para pebisnis dan pengusaha yang datang dari generasi yang berbeda harus-kudu-wajib mengetahui bagaimana perilaku
generasi Z di dalam dunia kerja. Hal ini dilakukan demi hilangnya jarak generasi yang sering membuat lingkungan kerja menjadi sedikit ‘canggung’, sehingga jika berbagai generasi dipertemukan di dalam satu lingkungan kerja, akan sulit bagi mereka untuk saling berbaur. Meskipun ada kesamaan karakteristik antara generasi Z dan milenial, namun kita tetap perlu untuk mengetahui beberapa hal penting tentang Gen Z di dalam dunia kerja.
Apa Saja Hal yang Penting untuk Dipahami Ketika Bekerja dengan Generasi Z (Gen NET)?
Menurut website business news daily dot com, ada 7 hal penting yang perlu kita pahami ketika bekerja dengan generasi Z. Terlebih lagi, Angkatan paling tertua dari generasi ini sudah menginjak umur 24 tahun, sehingga secara tidak langsung mereka yang lahir di tahun 1995 ini sudah mulai menjadi karyawan-karyawan di perusahaan.
Dengan memahami tujuh hal di bawah ini, kita juga bisa sambil mempelajari kelebihan-kelebihan generasi z yang mungkin belum pernah kita ketahui sebelumnya. Langsung saja yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.
1. Kita Perlu Mengenal, Memahami dan Menghormati Teknologi, Sebagaimana Gen Z Melakukannya.
Sesuai dengan sebutan lain dari generasi Z, yaitu Gen NET, maka generasi ini sangat berkaitan erat dengan teknologi. Bahkan, jalinan antara Gen Z dan teknologi jauh lebih erat dibandingkan antara
generasi milenial dan teknologi. Teknologi menjadi ciri utama hadirnya Gen Z. Sebagian besar interaksi yang dilakukan oleh Gen Z adalah dengan digital, baik melalui media sosial maupun internet. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, para pekerja atau pemimpin dari generasi lain harus mau mengenal, memahami dan menghormati teknologi. Dengan mengenal dan memahami teknologi, kita akan menjadi “teman akrab” bagi para generasi Z. Sehingga, bisnis kita pun menjadi lancar dengan dukungan para generasi Z.
2. Berikan Gen Z Tanggung Jawab Pekerjaan yang Berarti dan Sampaikan Umpan Balik yang Konstruktif.
Uniknya, generasi ini sangat suka dengan pekerjaan yang penuh dengan makna. Mereka ingin melakukan sesuatu yang bukan hanya sekedar pekerjaan, namun juga memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perusahaan. Nah, jika rekan-rekan pembaca ingin bekerjasama dengan baik bersama gen z, maka rekan-rekan pembaca harus memutar otak, bagaimana caranya mereka bisa diberikan tanggung jawab yang besar dan berarti dalam mengerjakan tugas-tugas kerja mereka, dan tentunya yang tetap sejalan dengan visi misi perusahaan. Survei membuktikan bahwa 84% generasi Z memilih pekerjaan yang penuh dengan keterlibatan dan kontribusi yang tinggi terhadap organisasi atau perusahaan tempat mereka bekerja.
Selain itu, jangan lupa untuk
memberikan umpan balik atau feedback yang konstruktif bagi para karyawan gen Z ya rekan-rekan. Bagi generasi ini, feedback atau umpan balik adalah hal sangat diperlukan untuk perkembangan karier mereka di masa mendatang. Tanpa feedback yang konstruktif, para generasi Z tidak akan tau apakah yang mereka kerjakan selama ini sudah benar atau belum.
3. Hindari Manajemen Mikro kepada Generasi Z.
Selain Gen NET, generasi Z juga merupakan generasi DIY (Do It by Yourself), yang artinya mereka akan melakukan segalanya sendiri. Jika mereka tidak tahu suatu hal, mereka cenderung membuka internet dan mencari tahu secara langsung tanpa menyusahkan orang lain.
Dilansir dari pernyataan Michael Arnold, dia merasa terkejut ketika salah satu putranya bisa mengganti ban mobilnya sendiri di rumah. Arnold menanyakan hal ini kepada putranya dan putranya tersebut hanya menjawab “Karena ayah sibuk, jadi saya cari tau sendiri di YouTube”. Wah, keren juga ya?! Contoh ini menunjukkan bagaimana gen Z adalah anak-anak yang sangat mandiri dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
Oleh karena itu jika kita bekerja dengan generasi Z, sebisa mungkin hindari manajemen mikro. Percaya deh, ini hanya akan menyiksa kreativitas dan kebebasan mereka dalam berpikir. Biarkan mereka menentukan langkah-langkah kerja yang sesuai dengan ide kreatif mereka, dan kita tinggal menunggu hasil cemerlang yang mereka ciptakan. Intinya, jangan remehkan Gen Z dalam menemukan solusi dan
menyelesaikan permasalahan mereka sendiri ya rekan-rekan.
4. Terapkan Jadwal yang Fleksibel.
Pandangan kuno terhadap bekerja adalah pergi ke kantor, mengecek email, mengerjakan tugas kantor dan kembali ke rumah. Lalu, keesokan harinya kita akan melakukan hal yang sama secara terus-menerus. Jika rekan pembaca masih percaya dengan kesan bekerja yang seperti ini, siap-siap harus berubah ya. Mengapa demikian? Karena generasi Z bukanlah generasi yang suka bekerja dengan jadwal yang rigid.
Mereka suka bekerja secara remote atau jarak jauh, sehingga mereka tidak perlu berangkat ke kantor. Mereka juga suka bekerja dengan jadwal yang fleksibel, karena sebagian dari mereka menganggap bahwa malam hari adalah waktu yang tepat untuk memiliki ide-ide yang cemerlang. Perspektif ini mungkin sangat bertolak belakang dengan sebagian orang dari generasi yang berbeda dari Gen Z. Namun, dunia memang terus berubah, bukan? Jika kita memang benar-benar ingin melibatkan Gen Z dalam bisnis dan perusahaan kita di masa depan, maka kita perlu memahami dan beradaptasi dengan hal ini secara perlahan-lahan.
5. Libatkan Gen Z dalam Misi Sosial.
Para generasi ini sangat mencintai kegiatan-kegiatan sosial. Mereka sangat percaya bahwa apa yang mereka lakukan dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman untuk ditempati. Jadi jika rekan-rekan pembaca bekerja dengan generasi ini, usahakan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan sosial yang dapat membuat mereka semakin bersemangat dalam memberi dan menyayangi sesama ya. Oh ya, kegiatan-kegiatan yang diadakan juga bisa diselaraskan dengan visi dan misi perusahaan loh.
6. Jangan Lupa untuk Memprioritaskan Koneksi Antar Sesama.
Walaupun generasi Z dikenal dengan Generasi NET atau teknologi, namun lebih dari 74% gen Z mengaku mereka lebih suka berinteraksi secara tatap muka daripada melalui teknologi. Wah, tidak disangka ya! Nah melalui fakta ini, mulai dari sekarang perusahaan harus meluangkan waktu dan mengadakan beberapa program kerja yang memudahkan para karyawan gen Z untuk bisa bertatap muka dan berinteraksi secara langsung dengan rekan-rekan kerjanya ya. Ini pasti akan membuat mereka semakin betah di kantor deh!
7. Merangkul Keanekaragaman dan Kebersamaan.
Gen Z selalu mengharapkan bahwa kehidupan dunia bisa berjalan dengan damai dan indah, meskipun banyak keanekaragaman dari latar belakang manusia, seperti suku, pendidikan, daerah, bahasa, agama dan lain sebagainya.
Perlu kita ketahui bahwa Gen Z adalah generasi yang sangat membenci rasisme, sehingga kita perlu menjauhi unsur-unsur rasis di dalam kantor. Jadi kita perlu menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan positif bagi karyawan gen Z ya, rekan-rekan pembaca.
Yap! Itulah dia 7 hal yang perlu kita pahami
ketika bekerja dengan generasi Z atau gen NET, semoga kerjasama antara Anda dengan generasi lainnya semakin lancar dan sukses ya, rekan-rekan Career Advice.